ABSTRAK
Karakterisasi mekanik dari kayu kelapa sawit (KKS) yang dikompregnasi dengan resin polietylen glikol dan
toluene diisosianat untuk peningkatan sifat mekanik telah dilakukan, Resin dikompregnasikan ke dalam pori
KKS berbentuk balok berukuran 15x2x2 cm3 yang diletakkan dalam kompregnator yang telah dimodifikasi
dengan tekanan tertentu selama 15 menit. Berdasarkan karakterisasi mekanik yang dilakukan pada sampel
KKS, harga modulus patah (MoR) optimum sebesar 10.46 MPa diperoleh pada kompregnasi dengan
penambahan 20% resin. Harga Modulus Elastisitas (MoE) optimum sebesar 815,44 MPa juga dihasilkan
melalui proses kompregnasi reaktif dengan konsentrasi resin 20%.
Keywords: KKS, sifat mekanik, kompregnasi reaktif, resin polietylene glikol dan TDI.
57
Nurfajriani
Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan
aluminium foil dan silica gel. Peralatan yang konsentrasi tertentu ke atas specimen KKS hingga
digunakan dalam penelitian ini meliputi: terendam resin dengan ketinggian 1 cm dari
Seperangkat peralatan kompregnasi, oven, alat permukaan KKS. Kemudian di vakum untuk
pencetak kayu, gergaji, hot press, timbangan dan memasukkan resin ke dalam pori-pori sampel
beberapa peralatan gelas yang umum digunakan di KKS.
laboratorium serta seperangkat alat karakterisasi
mekanik Universal Testing Machine Gotech AL- Karakterisasi
7000 M, dengan kecepatan uji 5 mm/menit. Spesimen KKS yang dikarakterisasi sifat
mekaniknya, meliputi Modulus of Raptute (MoR)
Persiapan Sampel kayu Kelapa Sawit dan Modulus Elasticity (MoE), sampel disiapkan
Kayu kelapa sawit diambil dari perkebunan dengan ukuran sesuai ASTM D 1324-60
Aek Pancur yang telah berusia 25 tahun, yaitu ± 2 kemudian dikarakterisasi dengan alat uji mekanik
– 7 meter dari atas permukaan tanah dipotong dengan kecepatan tarik 5 mm/menit, sampel
secara radial kemudian dibedakan pada bagian dijepitkan pada alat uji tarik dan alat dijalankan,
pinggir, tengah dan inti lalu dikeringkan. Setelah dicatat data yang tertera pada display. Setiap
KKS kering dipotong berbentuk balok dengan sampel diulang 3 kali pengujian.
ukuran sesuai ASTM D 1324-60. Selanjutnya
dilakukan karakterisasi awal dari sampel KKS. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil karakterisasi sifat mekanik sampel KKS
Kompregnasi Kayu Kelapa Sawit (KKS) sebelum dan setelah proses kompregnasi dengan
Specimen sampel KKS dimasukkan resin polietylen glikol dan toluen diisosianat,
kedalam alat kompregnasi, dituangkan resin berupa Modulus Young’s (MoE), dan modulus
polietylene glikol dan toluen diisosianat dengan patah (MoR) seperti ditunjukkan pada Tabel.1.
Tabel 1. Hasil karakterisasi sifat mekanik dari sampel KKS sebelum proses kompregnasi dan sampel KKS
setelah proses kompregnasi dengan resin polietylen glikol dan toluen diisosianat terhadap nilai
MoR dan MoE
No Sampel KKS + Resin MoR (MPa) MoE (MPa)
1. KKS + PEG + TDI 0% 2,417 113,538
2. KKS + PEG + TDI 10% 9,956 560,575
3. KKS + PEG + TDI 20% 10,455 815,441
4. KKS + PEG + TDI 30% 8,423 651,335
5. KKS + PEG + TDI 40% 8,836 533,758
800
10 700
600
8
MoE (MPa)
500
MoR (MPa)
6
400
300
4
200
2
100
0 0
0 10 20 30 40 0 10 20 30 40
(a) (b)
Gambar 1. Grafik pengaruh konsentrasi resin polietylen glikol dan toluen diisosianat terhadap nilai
Modulus Patah (MoR) sampel KKS sebelum dan setelah proses kompregnasi.
58
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2018 ISBN 978 602 50942 1 7
Kimia FMIPA UNMUL
59