Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAYI BARU LAHIR

Judul Penyuluhan : Bayi Baru Lahir


Mata Penyuluhan : Kebutuhan Bayi Baru Lahir
Sasaran : Ibu Nifas
Hari/Tanggal : Rabu, 24 Januari2018
Waktu : 1 x 30 menit
9.30 s.d. 10.00 WIB
Tempat : Kelas Ibu Hamil Puskesmas Lawang
Penyuluh : Dhea Marta Wijaya
Nur Wulan Maulidiyah
Idka Trisintyadika
Laelatul Fitri
Marini Atika Rahman
Linda Purwaningsih
A. Latar Belakang
Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih
merupakan masalah utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia
sampai saat ini. Menurut WHO (2012) tingginya angka kematian ibu di suatu
negara berbanding linier dengan tingkat pendidikan wanita dan persalinan
oleh tenaga kesehatan, sebagai gambaran AKI di negara maju adalah
7/100.000 KH, sedangkan di negara miskin dan negara berkembang
termasuk Indonesia, angka kematian ibu berkisar 350/100.000 KH.
Berdasarkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kematian bayi (AKB) sebesar 32 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Ini berarti di Indonesia, ditemukan
kurang lebih 440 bayi yang meninggal setiap harinya dan penyebab
kematian terbanyak disebabkan oleh masalah neonatal seperti berat bayi
lahir rendah (BBLR), asfiksia, diare, pneumonia, serta penyakit infeksi
lainnya . Angka kematian pada bayi baru lahir dapat ditekan yaitu dengan
cara memberikan pelayanan kesehatan saat neonatal yaitu dengan
memperhatikan kebutuhan dan perawatan bayi baru lahir, Karena perawatan
bayi baru lahir yang tidak adekuat dapat menimbulkan banyak permasalahan
seperti kematian, kesakitan dan kecacatan (Kemenkes RI, 2014)
Pengetahuan mengenai Kebutuhan bayi baru lahir dan perawatan sehari-
hari pada bayi baru lahir, sangat penting untuk diberikan sejak dini mulai
masa kehamilan. Dimana penyampaian dapat dilakukan melaui suatu wadah
seperti kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan suatu sarana belajar
bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam
kelompok-kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan masa nifas,
dan perawatan pada bayi baru lahir.
Oleh karena itu, untuk menambah pengetahuan ibu hamil serta
mencegah terjadinya peningkatan AKI dan AKB di wilayah Puskesmas
Lawang Kabupaten Malang, Maka dari itu penyuluh mengadakan agenda
kelas ibu hamil dengan menyampaikan topik mengenai kebutuhan bayi baru
lahir dan perawatan bayi baru lahir.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai bayi baru lahir
diharapkan sasaran mengerti dan memahami tentang kebutuhan yang
diperlukan dan perawatan sehari-hari yang dapay diberikan pada
bayi baru lahir
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta dapat
menjelaskan kembali:
- Tanda Bayi lahir sehat
- Macam-macam kebutuhan pada bayi baru lahir
- Cara melakukan perawatan bayi sehari-hari

C. Pokok Bahasan
Kebutuhan dan cara perawatan pada bayi baru lahir

D. Sub Pokok Bahasan


1. Tanda Bayi lahir sehat
2. Macam-macam kebutuhan selama bayi baru lahir
3. Cara melakukan perawatan bayi sehari-hari

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

F. Media dan Alat


1. Laptop
2. Leaflet

G. Materi
Terlampir

H. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
Fasilitator :
Observer : Lilik Agustin Amd. Keb dan Mustika Dewi, SST, M.Keb

I. Uraian Tugas
1. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi penyuluhan
- Memperkenalkan diri dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan
dengan audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
2. Penyaji
- Bertanggung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Mengexplore pengetahuan audien
- Menjelaskan sesuai bahasa yang dipahami audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
3. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke
SAP
4. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian
di awal acara
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan
- Membagikan leaflet di awal acara

J. Tempat
Puskesmas Lawang

K. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam . Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri dan . Memperhatikan
pembimbing . Memperhatikan
c. Menjelaskan topik penyuluhan . Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan . Memperhatikan
e. Membuat kontrak waktu dan
kerjasama dengan audience
2 20 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
a. Menggali pengetahuan klien aktif bertanya
tentang bayi baru lahir
b. Menjelaskan tentang tanda bayi
lahir sehat, kebutuhan selama
bayi baru lahir, perawatan
sehari-hari bayi baru lahir
c. Memberi kesempatan pada
audience untuk bertanya
3 5 menit Penutup
a. Mengevaluasi atau
menanyakan kembali materi Menjawab
yang telah disampaikan kepada pertanyaan
audience
b. Menyimpulkan kembali materi
yang telah disampaikan Memperhatikan
c. Memberi salam penutup Menjawab salam
L. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Diharapkan mahasiswa berada pada posisi yang sudah
direncanakan
b. Diharapkan tempat dan media serta alat sesuai rencana
c. Diharapkan mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan
b. Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan
perencanaan
c. Diharapkan waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti
kegiatan penyuluhan sampai selesai
e. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiwa berperan aktif
selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi hasil
a. Saat pelaksanaan seluruh peserta memperhatikan pemateri
b. Di akhir pelaksanaan terdapat 1 orang yang mengajukan
pertanyaan
c. Peserta dapat menjelaskan dan mengulangi materi penyuluhan
yang diberikan
d. Rata-rata nilai pre post 60
Lampiran 1. Teori
TEORI

Materi : Bayi Baru Lahir


Hari/Tanggal : Rabu , 24 Januari 2018
Tempat : Puskesmas Lawang

1. Tanda Bayi Lahir Sehat


 Bayi lahir segera menangis
 Bayi bergerak aktif
 Warna kulit seluruh tubuh kemerahan
 Bayi bisa menghisap ASI dengan kuat
 Berat lahir 2500 atau lebih
2. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
 Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
 Jaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan memakaikan pakaian
yang bersih dan kering
 Pemberian salep mata antibiotika pada kedua belah mata untuk mencegah
dan mengobati infeksi pada mata setelah melewati jalan lahir.
 Mintalah suntikan vitamin K1 setelah bayi lahir
 Mandikan bayi setelah 6 jam kelahiran
 Berikan ASI sesering mungkin untuk mencegah timbulnya kuning pada
bayi
 Biasakan memberikan sinar matahari pagi (pukul 07.00 - 08.30) yang
cukup kepada bayi untuk pemenuhan kebutuhan vitamin D
 Pemberian imunisasi hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B
 Perawatan Tali Pusat
a. Jaga tali pusat tetap bersih dan kering
b. Jangan memberikan/membubuhkan zat apapun (seperti bedak, kunyit,
ramuan, iodine, dsb) ke tali pusat untuk mencegah timbulnya infeksi
(tetanus neonatorum)
c. Bila tali pusat kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun
mandi serta keringkan dengan kain bersih
d. Bila tali pusat kemerahan, segera periksakan ke petugas kesehatan
3. Kebutuhan Dasar Bayi Baru Lahir
Kebutuhan dasar bayi baru lahir merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh bayi baru lahir dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis. Kebutuhan dasar bayi baru lahir seperti halnya kebersihan jalan
nafas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi, “bonding dan
attacement”berikut ini diuraikan kebutuhan dasar asih, asuh dan asah pada
bayi baru lahir
a. Kebutuhan Asih pada Bayi baru lahir
Asih merupakan kebutuhan emosional yang dibutuhkan oleh bayi baru
lahir. Asih adalah rasa kasih sayang orang tua akan mencipktakan ikatan
yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang
selaras baik fisik maupun mental. Ikatan kasih sayang antara orang tua
dengan bayi baru lahir dapat diistilahkan sebagai bounding attacement.
Dimana bounding attacement pada bayi baru lahir dapat dipenuhi dengan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannnya pemberian ASI ekslusif secara segera setelah
lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya.
Hal ini menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan, rasa yang
dibutuhkan oleh semua manusia.
2. Rawat Gabung
Merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan
bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan
badan antara ibu dan bayi. Karena kehangatan tubuh ibu merupakan
stimulasi mental yang mutlak yang dibuhkan oleh bayi. Bayi yang
merasa aman dan terlindung merupakan dasar terbentuknya rasa
percaya diri di kemudian hari.
3. Kontak mata (Eye to eye contact)
Beberapa ibu mengatakan begitu bayinya bisa memandang mereka,
mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. orangtua bayi akan
menggunakan banyak waktu untuk saling memandang. Kontak mata
mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan dimulainya
hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam
hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam
hubungan manusia pada umumnya.
4. Suara (Voice)
Mendengar atau merespon suara antara orang tua dan bayi nya sangat
pentingaorang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan
tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam
keadaan sehat. Tangisan tersebut membuat mereka melakukan
tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara
tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling ke arah mereka. Bayi
telah dapat mendengar suara sejak dalam kandungan, jadi tidak heran
jika ia dapat mendengarkan jika suara-suaera dan membedakan nada
dan kekuatan sejak lahir
5. Aroma/Odor (Bau badan)
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat
untuk mengenali aroma susu ibunya. Indra penciuman pada bayi baru
lahir sudah berkembang dengan baik dan masih memainkan peran
dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup. Indera penciuman bayi
akan sangat kuat, jika seorang ibu dapat memberikan bayinya ASI pada
waktu tertentu.
6. Gaya Bahasa (Entrainment)
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaannya. Bayi baru lahir
bergerak gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa.
Mereka mengoyangkan tanggan, mengangkat kepala, menendang-
nendang kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai berbicara.
7. Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal
(bioritme). Orangtua dapat membantu proses ini dengan memberikan
kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat
bayi mengembangankan perilaku yang responsif. Janin dalam rahim ibu
dapat dikatakan menyesuaikan diri dengan ritme alamiah ibunya sesuai
halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah lahir adalah
menyesuaikan irama dirinya sendiri.
8. Inisiasi Menyusui Dini
Setelah bayi lahir dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan
merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian bayi
dapat melakukan refleks sucking dengan segera (Maryunani, 2014)
b. Kebutuhan Asuh pada Bayi baru lahir
Hal-hal yang dibahas dalam kebutuhan asuh pada bayi baru lahir antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Pemenuhan nutrisi pada bayi baru lahir
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi sebagai anugerah dari
Tuhan yang Maha Esa. ASI merupakan nutrisi yang paling lengkap
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI mengandung zat-zat
gizi yang sangat lengkap, antara lain karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral dan faktor pertumbuhan, hormon, enzim dan zat
kekebalan.
2. Imunisasi
Imunisasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memperoleh
kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit tertentu. Tujuan dari
pemberian imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi
tertentu, bila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan untukl dapat
mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat dan kematian.
3. Perawatan Sehari-hari pada Bayi baru lahir
Perawatan sehari-hari pada bayi baru lahir antara lain adalah
memandikan bayi, memberikan minum atau menyusui, menyendawakan
bayi dan melakukan pijat bayi (Maryunani, 2014).
c. Kebutuhan Asah Pada Bayi baru lahir
Asah merupakan stimulasi mental yang akan menjadi cikal bakal proses
pendidikan dimana bertujuan untuk mengembangkan mental, kecerdasan,
ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama, moral, produktivitas dan lain-
lain. Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan bayi-
balita, setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaikan dengan umur
perkembangan kemampuannya, dilakukan oleh keluarga (terutama ibu
atau pengganti ibu). Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan bayi/balitanya.
Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-terburu, memaksakan
kehendak pengasuh, tidak memperhatikan minat atau keinginan bayi/balita,
atau bayi-balita sedang mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain.
Berbagai parameter stimulasi perlu dipertimbangkan termasuk jumlah, tipe,
waktu, pola, kualitas stimulasi serta faktor risiko yang ada. Bebagai macam
stimulasi yang dianjurkan pada bayi adalah :
a. Stimulasi Visual (gerakan, warna, bentuk).
b. Stimulasi Auditori (menyanyi, musik, suara ibu).
c. Stimulasi Taktil (pijat, posisi, fleksi ekstensi).
Cara berinteraksi pada bayi usia 0-3 bulan:
1. Penglihatan
 Menarik perhatian bayi, dekatkan wajah ibu.
 Pertahankan kontak mata yang lama.
 Ubah ekspresi wajah untuk mempertahankan interaksi visual,
menggunakan senyuman, ekspresi kaget, gerakan lidah.
 Tirukan ekspresi wajah bayi.
 Gerakan benda berwarna terang untuk membantu pemfokusan bayi
dan mengikutinya.
 Atur posisi bayi sehingga ia dapat melihat ke orangtua.
2. Pendengaran
 Gunakan suara anda untuk berbagai cara berkomunikasi dengan bayi
(bernyanyi, bergumam, berkotek, memanggil mama, bercakap).
 Berusaha agar bayi menggerakkan matanya dan kepalanya kearah
suara anda.
 Gunakan benda untuk menimbulkan suara (kerincingan, bel, musik).
3. Perabaan
 Menggendong dan mengatur posisi.
 Sentuhan, tepukan, urut/pijat bayi dengan cara menenangkan dan
berirama.
 Manfaatkan refleks bayi untuk interaksi (refleks isap, refleks
memegang).
 Pegang dan timang bayi.
 Ayunkan bayi ketika diam, dan hibur dengan menggoyang ketika
rewel (Maryunani, 2014).

4. Perawatan Bayi Baru Lahir


a. Berikan ASI saja tanpa makanan tambahan apapun
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alamiah, terbaik dan sempurna
untuk bayi. ASI mengandung semua zat-zat gizi yang sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
b. Jaga kondisi bayi agar tetap hangat
c. Cegah infeksi pada bayi baru lahir
d. Berikan rangsangan perkembangan
e. Periksakan kesehatan bayi baru lahir secara rutin
5. Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Terdapat beberapa tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru
lahir antara ;lain adalah sebagai beriku:
1. Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu yaitu
 Pemberian ASI sulit, sulit menghisap, atau hisapan lemah
 Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan cepat > 60/ menit atau
menggunakan otot nafas tambahan.
 Letargi – bayi terus – menerus tidur tanpa bangun untuk makan.
 Warna abnormal-kulit/ bibir biru (sianosis) atau bayi sanagt kuning.
 Suhu terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermia).Tanda atau
prilaku abnormal atau tidak biasa.
 Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak bertinja selama 3 hari
pertamasetelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan perut
bengkah, tinja hijau tua atau brdarah/ lender.
 Mata benggkak atau mengeluarkan cairan.
2. Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir.
 Pernafasan- sulit atau lebih dari 60 kali permenit.
 Kehangatan terlalu panas ( > 38° c atau terlalu dingin < 36ºc)
 Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat,
memar.
 Pemberian makan, hisapan lemah , mengantuk berlebihan, banyak
muntah.
 Tali pusat merah, bengkak,keluar cairan (nanah), bau busuk,
pernafasan sulit.
 Tinja / kamih-tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau
tua, ada lendir atau darah pada tinja.
 Aktivitas - menggigil atau tangis tidak biasa, sangat mudah
tersinggung,lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus,
tidak bias tenang, menangis terus menerus (Maryunani, 2014).
Lampiran 2. Absensi Peserta
ABSENSI PESERTA
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi : Kebutuhan dan Perawatan Bayi Baru Lahir


Hari/Tanggal : Rabu, 24 Januari 2018
Tempat : Puskesmas Lawang

No. Nama Alamat TTD

Preseptor Akademik, Preseptor Lahan

Mustika Dewi S.ST M,Keb


NIP. NIP.
Lampiran 3. Absensi Mahasiswa

ABSENSI MAHASISWA
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi : Kebutuhan dan Perawatan Bayi Baru Lahir


Hari/Tanggal : Rabu, 24 Januari 2018
Tempat : Puskesmas Lawang

No. Nama Mahasiswa NIM TTD


1. Dhea Martha Wijaya 170070501111003

2. Nur Wulan Maulidiyah 170070501111004

3. Idkha Trisintyandika 17007050111100

4. Laelatul Fitri 17007050111100

5 Marini Atika Rahman 170070501111015

6 Linda Purwaningsih 170070501111016

Preseptor Akademik, Preseptor Lahan

Mustika Dewi S.ST M,Keb


NIP. NIP.
DAFTAR PUSTAKA

Maryunani, A., 2014, Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada Neonatus, In


Media, Yogyakarta.
Kemenkes RI. 2014. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi. Jakarta: Pusat
Promkes RI
WHO. 2012. Angka Kematian Ibu dan Bayi. WHO Press Geneva, Switzerland

Anda mungkin juga menyukai