Disusun :
Anshori Syaferna Putra
Dian Sari Apriwinata
Hendy Tirta Kurnia
Novia Kepriyani
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting dalam memeperoleh informasi
sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasilhasil yang dicapai oleh perusahaan. Karena laporan
bersifat historis, menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan
kebutuhan informasi. Dengan dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan
sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari
perusahaan yang bersangkutan. Dan laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi
kesenjangan tersebut, dengan cara mengolah kembali laporan keuangan sehingga dapat membantu
para pengambil keputusan melakukan prediksi-prediksi. Laporan keuangan yang akan disusun oleh
suatu perusahaan di Indonesia, harus mengacu pada aturan yang berlaku, yaitu seperti tertuang pada
Standart Akuntansi Keuangan, yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Pimpinan perusahaan
atau manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk menilai efisiensi dan
profitabilitas operasi.
Jenis analisis bervariasi sesuai dengan kepentingan masing-masing pihak yang melakukan
analisis. Pemberi kredit akan menaruh perhatian pada likuiditas perusahaan karena tagihan
mereka bersifat jangka pendek, sedangkan pemilik obligasi misalnya lebih menaruh perhatian
pada kemampuan arus kas perusahaan untuk melunasi utang jangka panjang dengan menilai
struktur modal, sumber dan penggunaan dana, serta profitabilitas perusahaan. Dengan adanya
penerapan analisis ini, maka akan menunjang efektivitas kinerja perusahaan seperti penggunaan
sumber daya dan perolehan laba yang meningkat.
Analisis dilakukan dengan menggunakan alat berupa rasio yang terdiri dari rasio
likuiditas, leverage, profitabilitas dan rasio aktivitas yang dapat menggambarkan suatu hubungan
atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Selanjutnya hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk
pengembangan dan pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Jika keputusan yang diambil
itu sesuai dengan kondisi perusahaan dan dijalankan dengan optimal maka akan berpengaruh
positif dalam pencapaian tujuan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan analisis laporan keuangan dalam perusahaan.
2. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui manfaat penerapan analisis laporan keuangan dalam menilai
kinerja perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pemakai dalam
pengambilan keputusan, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non
keuangan.
3. Menyediakan informasi tentang apa yang telah dilakukan oleh manajemen.
4. Catatan dan skedul tambahan.
Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sangat
diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
(dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan
dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas serta
kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode pelaporan. Selain berguna untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), informasi ini juga
berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut.
Jadi tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna
untuk mengambil keputusan ekonomi. Selain itu laporan keuangan juga bertujuan untuk
melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan,
dijelaskan, dan diukur dan penting bagi peran perusahaan dalam lingkungan masyarakat.
Menurut Astuti (2004:29) pengertian analisis laporan keuangan yaitu segala sesuatu
yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan
investasi. Pengertian lain tentang analisis laporan keuangan oleh Prastowo dan Juliaty (2002:52),
yaitu analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka
membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
Informasi yang diperoleh dari hubungan-hubungan ini menambah visi dari sisi lain,
memperdalam informasi dari data yang terdapat dalam suatu laporan keuangan konvensional,
sehingga lebih bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Analisis laporan keuangan ini
memaksimalkan informasi yang relatif masih sedikit menjadi informasi yang lebih luas dan
akurat. Hasil analisis laporan keuangan akan dapat membongkar berbagai inkonsistensi dari suatu
laporan. Laporan keuangan bisa saja menyembunyikan sesuatu informasi yang salah tetapi hasil
analisis laporan keuangan tidak akan mungkin dapat menyembunyikan, karena akuntansi
memiliki disiplin ilmu tersendiri yang sifatnya objektif dan non ilmiah. Hasil analisis laporan
keuangan bisa menghasilkan situasi duga menduga, ketidakpastian, intuisi, pertimbangan pribadi
dan sebagainya. Hal ini akan memperkuat keyakinan kita pada informasi yang ada sehingga
keputusan yang diambil lebih tepat.
Jadi kesimpulan pengertian analisis laporan keuangan tersebut diatas yaitu analisis
laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis atas laporan keuangan dan
data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat
berguna dalam proses pengambilan keputusan.
1. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan
datang.
Dengan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan maka akan diperoleh semua
jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Salah satu tugas penting setelah akhir tahun
adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis ini didasarkan pada laporan
keuangan yang sudah disusun. Tujuan laporan keuangan menurut Harahap (2009:18) adalah
sebagai berikut:
1. Screening
2. Understanding
3. Forecasting
4. Diagnosis
5. Evaluation
Screening yaitu analisis yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan
kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan. Understanding
yaitu memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya. Forecasting yaitu
analisis yang digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan
datang. Diagnosis yaitu analisis yang dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya
masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain
dalam perusahaan. Evaluation yaitu analisis yang dilakukan untuk menilai prestasi
manajemen dalam mengelola perusahaan.
Dari semua tujuan tersebut, yang terpenting dari analisis laporan keuangan adalah
tujuannya untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni,
terkaan, dan intuisi mengurangi dan mempersempit ketidakpastian yang tidak bisa dielakan
pada setiap proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan tidaklah berarti
mengurangi kebutuhan akan penggunaan pertimbangan-pertimbangan, melainkan hanya
memberikan dasar yang layak dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan-
pertimbangan tersebut.
Menurut Sawir (2001:8) dan menurut Darsono dan Ashari (2005:51), analisis laporan
keuangan yang dipergunakan dalam menilai kinerja adalah:
1. Analisis Likuiditas
2. Analisis Struktur Keuangan (Leverage)
3. Analisis Profitabilitas
4. Analisis Aktivitas Perusahaan
Casℎ Ratio =
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya dengan kas
atau setara kas. Semakin besar rasio ini semakin tinggi tingkat likuiditasnya.
Net IncoNe
Profit Margin on Sales =
Sales
Rasio mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin besar rasio ini
semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup
tinggi.
c. Basic Earning Power atau Rentabilitas Ekonomi
EBIT
Basic Earning Power =
Total Assets
Basic Earning Power mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
seluruh sumber dayanya, yang menunjukan rentabilitas ekonomi perusahaan. Semakin
besar rasio ini semakin baik.
d. Return on Assets (ROA)
Net IncONe
ROA =
Total Assets
Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari
nilai aset. ROA sering disamakan dengan ROI (Return on Investment). Semakin tinggi
hasilnya maka semakin efektif dalam mengelola assets.
e. Return on Equity (ROE)
Net IncONe
ROE =
Net Wortℎ
Rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri (net worth)
secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik
modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukan rentabilitas modal
sendiri atau yang sering disebut sebagai rentabilitas usaha. Semakin besar rasio ini
semakin baik.
Sales
Total Assets Turnover =
Total Assets
Rasio ini menunjukan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka
menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat
dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik
mendatang. Didalam mempelajari trend diberbagai aspek finansial perusahaan itu, aspek
perbandingan merupakan unsur yang sangat penting.
Menurut Supriyono (1999:424), manfaat penilaian kinerja adalah:
1. Menelusuri kinerja dibandingkan dengan harapan-harapan para konsumen sehingga
perusahaan dekat dengan para konsumennya dan mendorong semua orang dalam
perusahaan terlibat dalam usaha memuaskan konsumennya.
2. Menjamin keterkaitan antara rangkaian para konsumen internal dan para pemasok
internal.
3. Mengidentifikasi pemborosan dalam berbagai bentuk (misalnya keterlambatan,
kerusakan, dan kesalahan) dan mengarah pada pengurangan atau pengeliminasian
pemborosan.
4. Membuat tujuan strategis lebih konkrit sehingga dapat meningkatkan pemahaman
terhadap organisasi.
5. Membangun konsesus untuk mengubah perilaku yang mendukung pencapaian
keselarasan tujuan.
6. Memungkinkan keterkaitan antara akuntansi aktivitas dengan ukuranukuran kinerja.
Menurut Martono dan Harjito (2002:52) mengungkapkan bahwa kinerja keuangan
suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholder) seperti investor, kreditur,
analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Manfaat penilaian
kinerja dilihat dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan dan kinerja
perusahaan menurut Prastowo dan Juliaty (2002:50), yaitu:
1. Para pemegang saham (investor)
Para investor dan juga calon investor berkepentingan terhadap informasi laporan
keuangan antara lain untuk pengambilan keputusan apakah tetap mempertahankan atau
menjual saham suatu perusahaan; apakah grup manajemen yang sekarang ada harus
diganti atau dipertahankan dan apakah perusahan memiliki persetujuan untuk
menerbitkan dan memperoleh pinjaman baru.
2. Para kreditur
Para kredutur dan juga calon kreditur berkepentingan terhadap informasi laporan
keuangan antara lain untuk menilai apakah laba yang diperoleh suatu perusahaan akan
mampu digunakan untuk membayar beban bunga periodik dan apakah perusahaan
mempunyai prospek dalam memenuhi kewajiban (pokok pinjaman) pada saat jatuh
tempo.
3. Para manajer
Para manajer berkepentingan terhadap informasi laporan keuangan antara lain untuk
dapat melakukan penilaian apakah perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayar
dividen (dividen policy), apakah cukup tersedia dana yang akan dapat digunakan untuk
pengembangan usahanya dan apakah ada kemungkinan keberhasilan perusahaan di masa
datang dibawah kepemimpinannya.
4. Analisis sekuritas
Para analis sekuritas tertarik terhadap informasi tentang estimasi laba di masa datang dan
kekuatan keuangan sebagai elemen penting untuk dasar penentuan nilai sekuritas.
5. Analisis kredit
Para analisis kredit memungkinkan untuk dapat menentukan aliran dana di masa datang
dan konsekuensinya pada posisi keuangan perusahaan sebagai upaya untuk dapat
mengevaluasi risiko kredit yang melekat pada perluasan kreditnya.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Analisis laporan keuangan sangat berhubungan dengan penilaian kinerja perusahaan.
Dengan diadakannya analisis terhadap laporan keuangan maka prestasi dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan tersebut dapat diketahui, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan dapat menggunakannya sebagai pertimbangan dalam meningkatkan laba, penentuan
laba periode berikutnya, meningkatkan efisiensi operasi, penentuan kebijakan antisipasi hutang.
Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan mengalami peningkatan atau bahkan
penurunan kinerja dapat dilakukan dengan membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari
tahun sebelumnya. Dengan adanya perbandingan rasio-rasio keuangan dari tahun sebelumnya
maka dapat diketahui apakah tahun ini kinerja perusahaan mengalami peningkatan atau bahkan
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga bisa membandingkannya dengan
rasio keuangan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Dengan adanya
perbandingan rasio keuangan dengan perusahaan lain yang sejenis, maka perusahaan akan
mengetahui apakah kinerja perusahaannya lebih baik atau bahkan lebih buruk dari perusahaan
lain.
Hasil analisis laporan keuangan tidak mutlak dapat memperbaiki kinerja perusahaan
di masa yang akan datang, karena selain hal tersebut perusahaan juga perlu memperhatikan
keandalan, kejujuran, dan kesesuaian penyajian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang diterima umum. Dengan adanya analisis laporan keuangan maka akan dapat
membantu manajemen meningkatkan laba, meningkatkan investasi, penentuan kebijakan
antisipasi piutang untuk mengatasi kondisi keuangan di masa yang akan datang.
Kasus 19-1
kasus ini menggambarkan sensitivitas hasil penilaian terhadap model penilaian yang
digunakan dan asumsi-asumsi paramater.
beta 1 dengan tingkat bebas risiko 6,5% dan premi cepat 6,0% menyiratkan biaya
ekuitas modal 12,5%
Soal 1
Jawab:
1. (a) (i) model diskon dividen
Perkiraan garis nilai dividen 1995 dalam $ 1,88 / saham. value line juga
memperkirakan tingkat pertumbuhan 7% untuk dividen selama lima tahun ke depan.
mengingat tingkat pertumbuhan historis sebesar 7,5% selama 10 tahun terakhir dan 9% dalam
lima tahun terakhir, perkiraan 7% tampaknya konservatif. menggunakan ramalan itu,
bagaimana pun, menghasilkan penilaian
perkiraan garis nilai laba 1995 adalah $ 4,70 / saham dengan tingkat pertumbuhan
pendapatan 18% selama 5 tahun ke depan. mengingat tingkat pertumbuhan historis 6%
selama 10 tahun terakhir, angka ini tampaknya tersembunyi dan tidak berkelanjutan untuk
periode waktu yang lama. dengan demikian, kami mengasumsikan bahwa, setelah 5 tahun
tingkat pertumbuhan pendapatan dupont kembali menjadi 8%. tingkat ini konsisten [(1-k)
ROE - g] dengan rasio pembayaran, k, dari penggunaan 40% yang digunakan oleh garis nilai
dalam memperkirakan deviden duPont dan ROE sekitar 13% (ROE rata-rata selama 5 tahun
terakhir - lihat pameran 19-3
model peramalan berbasis laba menghasilkan nilai yang hampir identik dengan kenaikan
pasar $ 56,125
Equity risk premium of 6%. The rate so derived should be applied to the following two
models.
• For the cash flow model, estimate the value of the firm. Substract the market value of debt
to estimate the value equity. These step require estimation of WACC and information about
the market value of duPont’s debt. For the latter, see Chapter 10 and duPont’s Notes 17 and
19. Dupont”s debt rating was AA (S&P). See chapter 3 and 17 for information about duPont’s
free cash flows.
Jawab: penghasilan dinormalisasi dalam exhibit 17-1 kami menemukan bahwa laba bersih
dinormalisasi duPont untuk tahun 1994 adalah $ 2,488 juta. karena dupont memiliki 680 juta
saham yang beredar, berdasarkan per saham, ini berarti $ 3,66 / saham. dengan asumsi tingkat
pertumbuhan 18%, nilainya menjadi
Memperkirakan WEACC nilai pasar dupont dari ekuitas adalah 56.125 x 680 juta atau sekitar
$ 38,10 juta. catatan 17 dan catatan 19 dari laporan keuangan dupont memberikan dan
memperkirakan nilai wajar utang jangka pendek dan jangka panjang dupont. mereka
diperkirakan $ 1.300 juta dan $ 6600 masing-masing atau total $ 7900 juta. Dari pameran
10p-1, suku bunga pada AA dinilai 8,5%. jadi DWACC kira-kira sama. hingga 11,8%
11,5% untuk 5 tahun ke depan dan konsisten dengan pendapatan dan tingkat pertumbuhan
deviden 7,5% setelah hasil (dalam $ juta)
bahwa $ 91.723 juta adalah nilai hutang dan ekuitas. mengurangi hutang $ 7.900 juta
meninggalkan nilai ekuitas $ 83.823 atau basis per saham, ($ 83.823 / 680) = $ 123, 27 /
saham, dua kali dari nilai pasar aktual
Soal :
(b) Valuation are sensitive to the parameter estimates. Working backward, estimate the
relevant parameters implicit in the $56.125 price of duPont shares.
Jawab:
(b) model penilaian sangat peka terhadap asumsi parameter. untuk model deviden
pertumbuhan konstan, parameter kuncinya adalah tingkat pertumbuhan (g) dalam pendapatan
dan tingkat diskonto (r). deviden pada tahun 1994 adalah $ 1,82 / saham. tabel di bawah
menyajikan nilai ekuitas perusahaan dengan kombinasi r dari g. untuk g - 7% dan r - 12,5%
asumsi yang digunakan dalam bagian (a) nilai $ 35,21 / saham diterima. kami telah
mengindikasikan dengan angka berani kombinasi asumsi yang akan konsisten dengan
penilaian pasar $ 56,125. jadi misalnya untuk r 10%. pertumbuhan harus antara 6% dan 7%
sampai pada penilaian pasar
2. asumsi tingkat pertumbuhan 18% untuk 5 tahun ke depan dan 8% setelah dan
3. r = .125
dalam hal itu, penilaian kami buat dengan asumsi pertumbuhan yang berbeda, 1 untuk 5 tahun
pertama dan asumsi lain, setelahnya. di bawah ini kami menyajikan analisis sensitivitas
asumsi pertumbuhan konstan dan mulai k dari 0,3 ke 0,5
model arus kas bebas tiba di penilaian hampir dua kali lipat dari pasar. konsisten dengan yang
kami temukan, bahwa hanya untuk tingkat pertumbuhan rendah di kisaran 5% - 6% dapat
mencapai tingkat penilaian yang mirip dengan hutang pasar. perhatikan bahwa tingkat
diskonto yang digunakan di bawah ini adalah WACC bukan r. itulah sebabnya kami
menunjukkan penilaian $ 57,33 pada WACC = 33% dan r = 6% dalam tanda kutip. mengingat
tingkat bunga yang lebih rendah pada hutang WACC x r. karena estimasi awal r adalah
12,5%, jika tidak mungkin WACC akan 13%
Soal 2
(a) Calculate duPont’s reported price/earnings and price/book value ratios at December
31, 1994
(b) Discuss whether or not these ratios are above or below “normal”
(c) In whicg sector of fu=igure 19-1 would you place duPont? What does this imply about
duPOnt’s current and future abnormal earnings?
Jawab:
(a) rasio P / E
duPont price to book ratio adalah (856.125 / 518.48) 3.04, jauh lebih tinggi dari level 'normal'
1 yang menunjukkan pendapatan abnormal di masa depan yang positif
(b) Rasio P / E
(1 r) / r = 1.125 / .125 = 9)
(c) rasio deviden kumulatif P / E duPont jauh lebih tinggi: (P D) / E = ($ 56,125 $ 1,82) /
$ 4,00 = 14,48
ini menunjukkan bahwa pendapatan abnormal dupont masa depan diharapkan lebih tinggi dari
pendapatan abnormal. Jika digabungkan, harga dupont menunjukkan pendapatan abnormal
yang positif dan di atas level saat ini. ini menempatkan dupont di sektor 1 dari gambar 19-1,
yaitu perusahaan dengan kuat
Soal 3
(a) Discuss whether or not you should use reported income and book values or the adjusted
amounts provided in Chapter 17 to value duPont using the EBO model.
Jawab:
(a) per model EBO, seharusnya tidak membuat perbedaan rezim akuntansi mana yang diikuti
2. kebijakan akuntansi konsisten secara internal yaitu neraca dan laporan laba rugi
menggunakan dasar akuntansi yang serupa
perbedaan antara setiap kepala prinsip akuntansi akan menjadi "kecepatan" dengan mana
model konvergen ke solusi, namun untuk tujuan kami namun karena siaran yang tersedia
melalui jalur nilai didasarkan pada angka yang dilaporkan, kami akan membatasi diri kami
dengan yang ada dalam model penilaian kami.
Soal (b) estimate the value of duPont’s equity using the EBO model
Jawab:
(b) nilai buku pembukaan 18,48 sebagai pendapatan yang diperkirakan untuk tahun 1995
adalah 4,70 ini menyiratkan ROE sekitar 25%, jauh lebih tinggi dari r .125. dengan asumsi
bahwa tingkat abnormal ini dapat dipertahankan selama 5 tahun dengan tingkat pertumbuhan
yang diperkirakan sebesar 18% menjadi model penilaian EBO (dinyatakan dalam bentuk p /
b)
P / B rasio 2,64 menyiratkan harga (2,64 x 18,48) $ 49,71 / saham, sekitar 11% di bawah
harga pasar saat ini. namun di atas menganggap :
1. tidak ada proyek baru dengan peluang penghasilan abnormal (ROE = r = 12,5%)
2. tingkat pengembalian abnormal saat ini (ROE - r = 25% -12,5%) pada proyek saat ini akan
dipertahankan di masa depan
jika asumsi pertama dilonggarkan maka P / B akan lebih tinggi. jika asumsi kedua tidak
realistis (mis. preasures kompetitif mendorong pendapatan abnormal pada proyek saat ini
menuju nol) P / B akan lebih rendah.
28
29
30
31
32
33