Anda di halaman 1dari 10

HORMON REPRODUKSI PADA WANITA

A. Defenisi hormon
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu
pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh
kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian
bertanggung jawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang
normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku
seksual.
Hormon seks utama pada wanita adalah estrogen, wanita memproduksi 0,5 mg estrogen setiap
hari. Estrogen juga ada pada kedua jenis kelamin, namun dalam jumlah yang lebih besar pada
wanita.
B. Hormon seks pada wanita

Pada wanita hormon seks bekerja secara bersama dalam suatu pola rumit, agar fungsi siklus
reproduksi berjalan lancar. Wanita memiliki beberapa hormon pada organ seksnya yaitu :

1. Estrogen

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting
untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan
seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga
berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita yang
merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut
kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam gairah
seks mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90% melaporkan tidak
adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah hormon seks diturunkan karena
pengangkatan kedua rahim.
Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam
memproduksi cairan yang melembabkan vagina. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan
fungsi payudara wanita. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar
yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran
payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.
Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks
wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi
dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan
endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Pada saat menopause, estrogen mulai
berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada
waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan.
Pada minggu I & II kehidupan didunia luar masih ada pengaruh Estrogen dari ibu, krn itu
uterus baru lahir agak lebih besar daripada anak kecil juga menimbulkan pembengkakan payudara
pada bayi wanita maupun laki-laki selama 10 hari dan kadang-kadang disertai sekresi cairan seperti
air susu, sekitar 10 – 15 % bayi wanita dpt timbul perdarahan pervaginam dalam mgg
pertama Terdapat tiga hormon estrogen utama, yaitu yang disebut estradiol, estrone, dan estriol.
a. Estradiol adalah estrogen terkuat, diproduksi oleh ovarium dan bertanggung jawab terhadap
tumbuh kembangnya payudara.
b. Estrone, estrogen yang lebih lemah, diproduksi oleh ovarium dan jaringan lemak.
c. Estriol, estrogen terlemah dari ketiga estrogen utama, dibuat di dalam tubuh dari estrogen-
estrogen lain.
Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip estrogen.
Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari
tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen.
Seorang gadis pertama kali memproduksi estrogen pada usia antara 8 sampai 13 tahun. Hal ini
merupakan tanda dimulainya masa pubertas. Estrogen mengakibatkan rahim (uterus), vagina, tubai
Fallopii (saluran dari indung telur atau ovarium ke rahim) berkembang. Pada saat itu rambut di
ketiak dan kemaluan mulai tumbuh serta memacu tumpukan lemak di bagian bawah tubuh (pantat,
paha) dan yang pasti membuat payudara kita tumbuh. Pada saat estrogen mencapai level yang
cukup tinggi, ovulasi pun terjadi pertama kali. Ketika itu sel telur yang telah masak lepas dari
ovarium dan mulailah siklus menstruasi.
Sebagai seorang yang telah dewasa, level estrogen naik turun sesuai dengan siklus menstruasi.
Pada awal siklus level hormon sangat rendah. Ketika kelenjar hypothalamus (di otak kecil)
menangkap tanda level estrogen rendah, kelenjar ini merangsang ovarium untuk mulai
memproduksi lebih banyak estrogen. Estrogen bertanggungjawab pada pemasakan sel telur selama
rentang waktu dua minggu siklus menstruasi. Ketika estrogen mencapai level puncak sekitar hari
ke-12, ovulasi terjadi.
Usia tua, sakit, dan beberapa perawatan kanker dapat mempengaruhi keseimbangan hormon
tubuh kita yang rapuh, menyebabkan perubahan dalam fungsi dan gairah seksual. Yang paling
dikenal adalah perubahan yang terjadi saat wanita mengalami menopause. Produksi estrogen
menurun pada saat ini dimana wanita meninggalkan tahun-tahun dimana ia dapat mengandung
anak.
Pengaruh seksual paling utama dari penurunan kadar estrogen adalah pengecilan vagina dan
penipisan dinding vagina, bersamaan dengan hilangnya elastisitas dan kurangnya pembasahan
vagina saat rangsangan seksual. Beberapa wanita mengalami hanya sedikit perubahan dalam fungsi
seksual, dimana yang lain dapat mengalami kekeringan dan nyeri saat berhubungan, atau luka pada
alat kelamin selama beberapa hari setelah berhubungan bila mereka tidak menggunakan minyak
pelumas vagina atau sejenis pengganti hormon.
Para peneliti yang sedang menyelidiki efek-efek dari terapi pengganti hormon pada fungsi
seksual wanita telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi estrogen seringkali menyebabkan fungsi
seksual kembali seperti asal. Ditambah lagi, androgen telah diresepkan bagi wanita pasca
menopause untuk meningkatkan nafsu seksualnya
Kadar estrogen yang tinggi ini, selain memicu aktivitas sel-sel otak berlebihan, juga
menyebabkan terjadinya retensi cairan tubuh, seperti di payudara, tungkai, dan juga di otak. Wanita
mengeluh payudara sakit, kaki terasa berat, dan sakit kepala yang berlebihan.
Karena penyebabnya disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi, maka pengobatannya adalah
dengan pemberian hormon anti estrogen, hormon anti estrogen yang terkenal adalah progesteron.
Biasanya progesteron diberikan dengan dosis 10 mg/hari, dari hari ke 16-ke 25 siklus haid.
Untuk mengeluarkan cairan dari jaringan tubuh, dapat diberikan obat diuretika sampai
menjelang haid berikutnya.
Perlu disadari, bahwa pengobatan dengan hormon progesteron memerlukan waktu lama,
sehingga sangat dituntut kesabaran dari pihak wanita. Efek samping yang ditimbulkan oleh
progesteron sangat sedikit. Jenis progesteron yang dianjurkan adalah jenis progesteron alamiah,
seperti didrogesteron, atau medroksi progesteron asetat (MPA), karena jenis hormon ini memiliki
khasiat antidepresif. Jenis progesteron sintetik justru menyebabkan depresif (ringan). Akhir-akhir
ini telah dicoba pengobatan dengan menekan cara keseluruhan fungsi dari ovarium, yaitu dengan
menggunakan Gn-RH, analog, dan hasilnya jauh lebih baik, bila dibandingkan dengan pemberian
progesteron saja.
Cuma saja pengobatan cara ini relatif mahal, dan dapat menimbulkan keluhan seperti pada
wanita menopause, sehingga selama pemberian Gn-RH-analog harus selalu diberikan tambahan
hormon estrogen dan progesteron.
Dengan berkurangnya estrogen pada saat menopause maka tubuh wanita menjadi rentan
terhadap risiko penyakit jantung. Terapi estrogen (Estrogen Replacement Therapy) bertujuan agar
hormon estrogen yang semakin berkurang ini dapat terisi kembali. Adanya hormon estrogen pada
wanita yang masih aktif menstruasi akan menekan Lp(a) atau lipoprotein(a). Kadar Lp(a) rata-rata
adalah 2 mg/dl, dan apabila Lp(a) meningkat sampai 20-30 mg/dl maka akan muncul risiko
penyakit jantung koroner. Lp(a) ini berperan sebagai penggumpal yang kemudian bersama-sama
plak yang ada dalam pembuluh arteri akan menyumbat aliran darah sehingga muncul serangan
jantung.
Estrogen sebenarnya bukan sekedar hormon pada wanita, karena diketahui bahwa estrogen juga
dapat menjalankan fungsi sebagai antioksidan. Kolesterol LDL lebih mudah menembus plak di
dalam dinding nadi pembuluh darah apabila dalam kondisi teroksidasi. Peranan estrogen sebagai
antioksidan adalah mencegah proses oksidasi LDL sehingga kemampuan LDL untuk menembus
plak akan berkurang. Apabila seorang wanita pada awalnya mempunyai kadar trigliserida darah
tinggi (250 mg/dl) maka pemakaian terapi estrogen (pil) dapat merangsang peningkatan trigliserida.
Terdapat keterkaitan metabolisme antara trigliserida dengan kolesterol HDL (baik).
Apabila trigliserida tinggi maka HDL cenderung turun. Oleh karena itu sebelum menjalani
terapi estrogen disarankan melakukan pemeriksaan profil lipid darah.
Peranan estrogen yang lain adalah sebagai pelebar pembuluh darah jantung sehingga aliran
darah menjadi lancar dan jantung memperoleh suplai oksigen secara cukup. Pada tahun 1993
National Education Cholesterol Program di AS mengakui pentingnya peranan terapi estrogen di
dalam memperbaiki profil lipid (kolesterol) dan memperkecil risiko penyakit jantung.

2. Progesterone

Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung
proses kehamilan, dan embriogenesis. Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat
membentuk hormon HCG.
Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen
yang banyak terdapat secara alami.
Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium (khususnya setelah
ovulasi di corpus luteum), pada otak, selama kehamilan, dan pada plasenta.
Tanaman Dioscorea mexicana mengandung senyawa steroid diosgenin, yang dapat diubah
menjadi progesteron di laboratorium. Tanaman lain yang dapat dimanfaatkan untuk mensintesis
progesteron adalah Dioscorea pseudojaponica dan Dioscorea villosa. Progesteron memiliki efek
fisiologis sebagai berikut:

Efek pada sistem reproduksi


 menyiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan
 selama kehamilan, progesteron juga menurunkan respon kekebalan tubuh ibu, untuk
menerima janin.
 menurunkan pergerakan otot halus uterus (rahim)
 menghambat laktasi selama kehamilan
 penurunan kadar progesteron selama masa kehamilan mungkin menjadi awal mula proses
kelahiran bayi.

Efek pada sistem syaraf


 progesteron termasuk hormon neurosteroid, berperan meningkatkan kemampuan belajar dan
daya ingat

Efek pada sistem lainnya


 menurunkan kejang otot polos
 menururunkan kerja empedu dan kandung kemih
 memiliki efek antiinflamasi dan mengatur respon kekebalan tubuh
 menormalkan pembekuan darah, kadar seng dan tembaga, kadar oksigen sel, dan lemak
yang disimpan untuk energi.
 mempengaruhi kesehatan gusi, meningkatkan risiko gingivitis dan kerusakan gigi.
 mencegah kanker endometrium, dengan cara mengatur efek estrogen.
Oleh karena ketersediaan hayati progesteron sangat buruk ketika digunakan secara oral, maka
hormon ini banyak disintesis sebagai progestin, akan tetapi progestin tidak mampu menggantikan
peran progesteron alami karena pada banyak kasus progestin hanya diproduksi untuk menyerupai
efek progesteron pada uterus.

3. Gonadotropin Releasing Hormone / luliberin

GnRH adalah hormon stimulator bagi sekresi hormon FSH dan LH, merupakan hormon yang
diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating
hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke
hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
Neuron GnRH merupakan sel neuroendokrin yang sangat unik karena tidak berasal dari
perkembangan jaringan otak. Sekitar satu dekade yang lain, sejumlah ilmuwan menyebutkan
penemuan neuron GnRH pada hidung seekor embrio tikus yang sedang berkembang. Saat ini telah
terbukti bahwa pada manusia, neuron GnRH juga berasal dari luar otak, tepatnya dari bagian medial
olfactory placode pada hidung. Beberapa ribu neuron GnRH bermigrasi menuju hipotalamus saat
masa janin dengan waktu tempuh sekitar 16 hari untuk tikus, 70 hari untuk domba dan 16 minggu
untuk manusia.
Neuron GnRH bergerak sepanjang akson nervus terminalis dan saraf vomeronasalseakan dapat
mengendus arah tujuan dan di mana harus berhenti.
Tidak adanya migrasi neuron GnRH pada masa embrio, akan mengakibatkan sindrom
Kallmann yang disebabkan tidak terjadinya sekresi hormon terkait. Penyebab kedua adalah sekresi
yang tidak mencapai sasaran, sehingga kedua hormon gonadotropin yang diperlukan bagi
perkembangan guna mencapai pubertas tidak tersekresi dengan baik.
Ritme sirkadia
GnRH juga merupakan hormon yang disekresi pulsatik oleh neuron GT1 - GT7 yang mempunyai
ekspresi gen ritme sirkadia, sebagai stimulasi terhadap SCN (bahasa Inggris: suprachiasmatic
nucleus), salah satu area pada pusat saraf otonomi, guna menyesuaikan ritme metabolisme
berdasarkan sinyal pulsatik yang dikirimkan.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang
akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk
waktu tertentu oleh LH.
FSH adalah hormon yang dikeluarkan oleh gonadotrop. FSH berfungsi untuk memacu
pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses
pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi setelah menopause.

5. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah sejenis Glikoprotein yang dihasilkan oleh plasenta
dalam kehamilan. Namun selama plasenta belum terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-sel fungsi
tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon HCG ini dihasilkan oleh
plasenta. Di dalam tubuh, hormon ini bersifat mempertahankan korpus luteum, yakni jaringan di
ovarium yang menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini berfungsi untuk memelihara atau
mempertahankan proses kehamilan, sedangkan korpus luteum ini ditunjang keberadaannya oleh
HCG.

cara mendeteksi HCG dan waktu yang tepat untuk menguji tes kehamilan
Dengan menggunakan uji kehamilan home pregnancy test (HPT) yang biasa dikenal dengan test
pack. Pengecekan kualitatif ini cukup mudah yakni dengan mencelupkan ujung alat ke dalam urin,
biasanya alat uji ini memiliki indikator berupa dua buah garis. Waktu yang tepat untuk melakukan
tes urin biasanya adalah 4-5 hari atau 1 minggu setelah terlambat haid, karena sebagian besar test
pack sudah dapat mendeteksi HCG dengan kadar 50 IU/ml. Dengan pengecekan lewat darah.
Pengecekan kuantitatif ini lebih akurat tentunya karena biasanya yang diukur adalah jumlah subunit
beta hormon HCG (ß-hCG).
Pemeriksaannya menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Tes
melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan urin, karena sebenarnya kadar HCG sudah ada
dalam darah sejak implantasi terjadi, atau sejak terjadi pembuahan pada hari ke 8 sudah terdapat
beta HCG sehingga bisa terdeteksi lewat darah. Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih sangat
jarang karena harganya relatif mahal.

Kadar hormon HCG yang ideal untuk ibu hamil


Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung pada usia kehamilan.
Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun tidak terlalu tinggi. Jumlah hormon
HCG tidak ditentukan oleh umur, jadi yang benar-benar mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah
usia kehamilan

Kadar HCG minimal yang bisa terdeteksi


Kadar beta HCG yang bisa terdeteksi pada kehamilan 5 minggu yakni sekitar 22 IU/ml.Bila kadar
HCG-nya rendah bisa menyebabkan keguguran. Sedangkan kalau kadar HCG-nya terlalu tinggi
harus dicurigai karena bisa menyebabkan hamil anggur.

6. Prolaktin hormon
Prolaktin adalah proteohormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitaria anterior. Kelenjar tersebut
merangsang permulaan laktasi (laktogenesis) pada kelenjar susu. Prolaktin disebut juga laktogen,
luteotrpin, galaktin, dan mammotropin. Di dalam sel-sel epitel terdapat enzim-enzim yang esensial
yang menggertak sel-sel dalam mengubah susunan darah menjadi susu. Fungsi prolaktin ialah
merangsang aktivitas enzim dan enzim tersebut selanjutnya menggertak sekresi susu. Sel kelenjar
susu tidak berdaya menghasilkan susu bila tidak ada prolaktin. Pada masa kehamilan yang lanjut
terjadi kenaikan bertahap dalam sekresi prolaktin yang dirangsang oleh estrogen.
Proses Pembentukan Laktogen
Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan berikut:
1. Laktogenesis I
2. Laktogenesis II
3. Laktogenesis III
Laktogenesis I
Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase
terakhirkehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental
kekuningan dan tingkat progesteron tinggi sehingga mencegah produksi
ASI. Pengeluarankolustrum pada saat hamil atau sebelum bayi lahir, tidak menjadikan
masalah medis. Hal ini juga bukan merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI.

Laktogenesis II
Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya
kadar hormonprogesteron, esterogen dan HPL (Human placental lactogen) . Akan tetapi
kadar hormonprolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran.
Apabila payudaradirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45
menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian.
Keluarnyahormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI,
dan hormonini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengemukakan bahwa
level prolaktindalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi
hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.

Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses ini, namun
peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan
bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu
baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelahmelahirkan. Artinya,
memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung keluar setelahmelahirkan.

Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah
putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level
immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan
mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan. Dalam dua minggu
pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya.

Laktogenesis III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari
pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai.
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI banyak.
Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan
meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASIsangat dipengaruhi seberapa
sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.

Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:


 Kurang sering menyusui atau memerah payudara
 Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur mulut dan
rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.
 Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
 Jaringan payudara hipoplastik
 Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI
 Kurangnya gizi ibu

C. Tahap fungsi reproduksi dan produksi hormon


Dalam setiap tahapan kehidupan wanita, fungsi dan produksi hormon seks ini juga bervariasi.
Prapubertas
Folikel primordial (bakal telur) dikedua ovarium telah lengkap, yakni sebanyak 750.000
butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar dan dalam sudah
terbentuk. Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih mengalami pengaruh estrogen dari ibunya.
Masa kanak-kanak
Meski hormon baru aktif pada usia pubertas, sebenarnya hormon sudah memengaruhi tubuh
sejak di dalam kandungan. Apabila kita perhatikan, sering kali bayi yang baru lahir (laki-laki atau
perempuan) memiliki payudara yang terlihat besar, terkadang juga diikuti dengan keluarnya sedikit
susu.
Hal tersebut terjadi karena mengalirnya hormon estrogen dari tubuh ibu ke janin selama
kehamilan. Namun, kondisi ini hanya bersifat sementara dan menghilang dalam beberapa minggu.
Meski pada beberapa bayi perempuan pembesaran payudara ini mungkin masih akan tinggal hingga
anak berusia 2 tahun sebelum akhirnya benar-benar menghilang.
Pubertas
Pada usia ini pelepasan hormon seks akan mempengaruhi perkembangan seksual,
karateristik seksual, dan kesuburannya. Tonggak penting masa pubertas pada anak perempuan
adalah bertumbuhnya tunas payudara, munculnya rambut di daerah pubik dan ketiak, serta haid.
Proses pubertas ini berlangsung sekitar 4 tahun.
Selama masa pubertas, kelenjar pituitari seorang gadis mulai meningkatkan sekresi dua
hormon kunci, yaitu folicle stimulating hormone(FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua jenis
hormon ini berperan penting terhadap terjadinya pelepasan sel telur dan menstruasi.

Usia dewasa
Di samping membantu mengontrol ovulasi, pembuahan, dan kehamilan, estrogen
memelihara kekuatan tulang dan membantu mengatur kolesterol. Progesteron bekerja sama dengan
estrogen untuk mempersiapkan tubuh wanita menghadapi pembuahan, kehamilan, dan membantu
mengatur siklus haid.
Hormon ini juga memegang peran penting dalam pertumbuhan dan mengatur distribusi
lemak dalam tubuh perempuan sehingga lebih banyak deposit lemak di bagian paha, bokong, dan
pinggul. Sementara itu, testosteron membantu pembentukan otot dan tulang.
Kehamilan
Jika sel telur dapat dibuahi dan terjadi kehamilan, terjadi perubahan hormon secara dramatis
dalam tubuh seorang perempuan. Biasanya penurunan kadar estrogen dan progesteron yang lazim
terjadi pada akhir siklus haid tidak terjadi. Sebagai gantinya, hormon baru, human chorionic
gonadotrohin (HCG), diproduksi untuk perkembangan plasenta, merangsang ovarium
menghasilkan lebih banyak estrogen dan progesteron yang diperlukan selama kehamilan.
Pada usia kehamilan 4 bulan, plasenta mengambil alih tugas ovarium sebagai penghasil
utama estrogen dan progesteron. Hormon ini membuat dinding rahim lebih tebal, meningkatkan
volume sirkulasi darah, dan melemaskan otot di rahim sehingga tersedia lebih banyak ruang untuk
bayi.
Menjelang kelahiran, hormon lain mengambil alih peran untuk membantu rahim
berkontraksi selama dan setelah persalinan. Hormon ini juga merangsang produksi air susu ibu.

Setelah melahirkan
Setelah persalinan, kadar estrogen, progesteron, dan hormon lainnya menurun drastis
sehingga terjadi perubahan fisik. Rahim akan kembali ke ukuran semula sebelum kehamilan, otot
panggul meningkat, dan volume sirkulasi darah kembali normal. Perubahan hormon yang dramatis
ini sering kali menyebabkan depresi pasca-melahirkan.
Klimakterium
klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium, yang
bukan merupakan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal. Masa ini
berlangsung sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause. Masa premenopause, menopause dan
pasca menopause dikenal sebagai masa klimakterium. Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar
6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada wanita
dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan yang disebut sindroma klimakterik. Keluhan-keluhan
ini dapat bersifat psikis seperti mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat kurang dan susah
tidur. Gangguan neurovegetatif dapat berupa hot flashes, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit
kepala, dll.
Menopause
Perubahan hormon yang signifikan lainnya terjadi saat perempuan memasuki usia
menopause. Pada 3-5 tahun sebelum akhir siklus menstruasi, fungsi normal ovarium mulai
menurun. Hal ini membuat siklus menstruasi lebih pendek atau lebih lama. Terkadang ovarium
menghasilkan estrogen sedikit sehingga dinding rahim tidak menebal hingga akhirnya tidak terjadi
menstruasi.
Dalam keseluruhan hidup perempuan, estrogen membantu melindungi jantung dan tulang,
selain juga menjaga agar payudara, rahim, dan vagina dalam kondisi sehat. Itu sebabnya, penurunan
kadar estrogen selama dan setelah menopause bisa memengaruhi kesehatannya, selain juga memicu
gejala yang tidak nyaman.
Kehilangan sejumlah besar estrogen menyebabkan perempuan lebih berisiko terkena
penyakit jantung dan osteoporosis. Masalah lainnya adalah vagina menjadi kering dan tidak nyaman
ketika berhubungan seksual.
Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pascamenopause adalah 3-5 tahun
setelah menopause.
Sedangkan ooporopause adalah terhentinya fungsi ovarium , berarti terhentinya produksi estrogen,
estron yang terjadi pada usia 55 – 56 tahun.

Masa Senile
Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yang baru sehingga tidak ada lagi
gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adalah kemunduran alat-alat
tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini pula osteoporosis terjadi
pada wanita dengan intensitas yang berbeda. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul, namun
berkurangnya hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam hal
ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi kering sehingga timbul
rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu berkemih dan terasa ingin terus buang air kecil.

D. KELAINAN GENETIK (menopause dini)


Jika hormon-hormon seks berkurang di usia produktif atau lebih dini, penyebabnya adalah
faktor kelainan genetik. Itu bisa dilihat dari bentuk tubuh Misalnya, payudara yang tak berkembang.
Karena adanya kelainan kromosom, karena pengaruh makanan yang tak sehat, misalnya kebiasaan
konsumsi makanan tak seimbang.
Selain itu juga dipengaruh oleh kebiasaan-kebiasaan hidup, seperti merokok, kelelahan,
pengaruh dari polusi, dan sebagainya, yang bisa menghancurkan jaringan dan sel sehingga sel akan
keropos dan berkarat.

KESIMPULAN
Hormon seks pada wanita merupakan hormon yang berperan pada proses reproduksi wanita salah
satunya pada proses haid atau menstruasi. Setiap hormon memiliki peran dan fungsi yang berbeda
serta tempat produksi hormon tersebut pun berbeda. Hormon seks utama pada wanita adalah
hormon estrogen dimana memiliki fungsi yang besar bagi proses reproduksi wanita. Salah satu
fungsi hormon juga sebagai pemacu gairah seks pada saat berhubugan seks dimana setelah
mendapat ransangan dari lawan jenis.

Haid merupakan suatu proses yang terjadi pada wanita yang tidak mengalami gangguan pada organ
kelaminnya, dimana haid tersebut di rangsang oleh hormon – hormon seks seperti FSH dan LH.

Anda mungkin juga menyukai