Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

Disusun oleh:

dr. Haura Hanifah

dr. Intan Permata Sari

dr. Lisbeth Maria Laurentia

dr. Melysa Br. Sitepu

dr. Putri Annisa

dr. Syaffa Sadida Zahra

Dokter Internsip Periode 14 Mei 2019 – 14 September 2019

UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya

2019
PENYULUHAN BERSAMA MENGENAI DEMAM PADA ANAK &

HIPERTENSI

Hari : Senin
Tanggal : 22 Juli 2019
Tema : Demam Pada Anak & Hipertensi
Pemateri : dr. Syaffa Sadida, dr. Haura Hanifah, dr. Lisbeth Maria, dr. Intan
Permata Sari, dr. Melysa BR Sitepu, dr. Putri Annisa

Materi: Demam Berdarah

Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit


yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup
di wilayah tropis dan subtropis.

Gejala
Gejala demam berdarah, antara lain adalah demam, nyeri perut, muntah, dan
tubuh lemas. Penderita demam berdarah juga mengalami perdarahan, seperti pada
hidung, gusi, atau di bawah kulit, sehingga tampak seperti memar. Darah juga bisa
terdapat dalam urine, feses, atau muntah. Segera cari pertolongan medis, bila timbul
sesak napas atau keringat dingin.
Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi virus Dengue. Sama
halnya dengan demam berdarah, demam dengue dimulai dengan gejala demam.
Gejalanya muncul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan bisa berlangsung selama 10
hari. Sejumlah gejala demam dengue meliputi:

 Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
 Sakit kepala berat
 Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
 Hilang nafsu makan.
 Nyeri pada bagian belakang mata.
 Mual dan muntah.
 Pembengkakan kelenjar getah bening.
 Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

Pada demam dengue, biasanya penderita akan sembuh dalam 7 hari.

Terapi
Tidak ada metode khusus untuk menangani demam berdarah. Pengobatan yang
dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin
memburuk. Dokter akan menganjurkan pasien melakukan beberapa hal berikut:

 Minum banyak cairan dan istirahat yang cukup.


 Mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam. Namun
hindari aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), karena dapat
memperparah perdarahan.

Selain memberi pasien berbagai saran di atas, dokter juga akan memberitahu pasien
dan orang tua pasien mengenai tanda dehidrasi, dan menyarankan pasien untuk
selalu memerhatikan jumlah urine yang keluar.
Bila diperlukan, pasien akan diberikan asupan cairan melalui infus. Pemberian
cairan infus ini akan dibarengi pemantauan detak jantung, denyut nadi, tekanan
darah, dan jumlah urine yang keluar.
Demam dapat mereda setelah 3-7 hari. Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi tahap
yang kritis bagi pasien. Gejala yang lebih berat dapat muncul 1-2 hari berikutnya.
Pada fase ini, dokter akan terus memantau kondisi pasien selama suhu badan pasien
turun ke normal.

Pencegahan
Demam dengue dapat dicegah melalui kegiatan PSN (pemberantasan sarang
nyamuk). PSN dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging.
Pengasapan kedua akan dilakukan satu minggu setelah pengasapan pertama, untuk
membunuh jentik nyamuk yang tidak dapat dibasmi saat pengasapan pertama.
Metode PSN lain adalah dengan rutin menjalankan 3M-Plus, terutama pada musim
hujan. Langkah 3M, yaitu:

 Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal
tiap pekan.
 Menutup rapat tempat penampungan air.
 Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti.

Materi: Demam Tifoid


Demam tifoid, dikenal juga dengan sebutan tipes, disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi. Bakteri ini biasa berdiam di
dalam air atau makanan. Seseorang dapat menderita demam tifoid karena
mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Gejala tipes bisa datang secara tiba-tiba, bisa juga datang secara bertahap dalam
kurun waktu beberapa minggu. Jika tidak diobati, gejala tipes akan memburuk
seiring waktu. Memburuknya kondisi gejala tipes yang tidak diobati akan disertai
juga dengan kemunculan ruam berbintik merah di dada, berat badan menurun, serta
perut kembung.

Gejala Tipes pada Anak Secara Umum


Gejala tipes pada anak sama dengan orang dewasa, baik dari durasi
berlangsungnya demam, tanda-tandanya, maupun cara penanganannya. Gejala pada
tipes atau demam tifoid bisa ringan maupun berat, tergantung kepada kondisi
kesehatan, usia, serta sejarah vaksinasi penderita.
Gejala-gejala umum yang biasanya muncul ketika anak terserang tipes meliputi:

 Demam tinggi (mencapai 40°C)


 Sakit perut dan bisa disertai dengan diare
 Merasa lemah, lelah, dan tubuh pegal-pegal
 Sakit kepala
 Nyeri tenggorokan
 Sembelit
 Kehilangan nafsu makan
 Pembesaran hati dan limfa
 Munculnya lapisan di lidah

Demam tifoid pada anak jarang sampai ada yang menyebabkan komplikasi
masalah kesehatan yang serius. Jika berujung kepada komplikasi, biasanya berupa
masalah pencernaan, yaitu adanya lubang pada usus. Kondisi ini dinilai serius dan
membutuhkan penanganan di rumah sakit secepatnya.
Penanganan Demam Tifoid yang Tepat
Apabila gejala tipes pada anak telah muncul, bersiaplah untuk segera
memerangi penyakit ini. Langkah-langkah penanganan untuk penderita tifoid
dijalani melalui dua tahap. Langkah pertama, penderita harus mendapatkan
perawatan di rumah sakit. Setelah itu, disarankan untuk melanjutkan perawatan di
rumah sebagai langkah penanganan kedua.
Pengobatan medis
Pengobatan tifoid secara medis dilakukan di rumah sakit. Pasien demam tifoid
akan mendapatkan perawatan:
Pemberian antibiotik
Ketika terkena demam tifoid dan gejala tipes pada anak datang, dokter akan
memberikan antibiotik untuk 1-2 minggu. Antibiotik dianggap sebagai pengobatan
umum untuk demam tifoid pada tahap awal. Jenis antibiotiknya berbeda-beda,
tergantung kepada kondisi pasien.
Minumlah antibiotik sampai batas waktu yang telah ditentukan dan jangan
menyisakan antibiotik yang sudah diresepkan. Jika anak tidak tuntas meminum
obat, maka risikonya sangat tinggi, yaitu penyakit akan mudah datang lagi.
Setelah antibiotik habis, pastikan kembali ke dokter untuk pemeriksaan
lanjutan.
Rawat inap di rumah sakit
Jika anak mengalami gejala-gejala berat seperti demam hingga 40°C atau lebih,
diare berat, perut bengkak, atau muntah terus-menerus, segera hubungi dokter agar
anak mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dokter akan memberikan cairan
nutrisi melalui infus dan antibiotik dalam bentuk obat suntik. Biasanya pasien akan
pulih setelah menjalani perawatan selama 3-5 hari. Namun, untuk memastikan
pemulihan sepenuhnya, pasien akan diminta meneruskan perawatan di rumah sakit
lebih lama.
Perawatan di Rumah
Selain menjalani perawatan demam tifoid di rumah sakit, lakukan juga
perawatan tambahan di rumah, misalnya:
Banyak mengonsumsi cairan
Berikan air putih, jus buah, atau air kelapa untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Pentingnya asupan cairan ini dilatarbelakangi oleh adanya kondisi diare dan demam
tinggi yang menjadikan tubuh cenderung mengalami dehidrasi.
Perhatikan asupan makanan
Demam tifoid dapat menyebabkan penderita, terutama anak, mengalami
kekurangan gizi. Karena itu, penuhilah kebutuhan gizinya dengan memberikan
makanan yang tepat. Nasi, roti, dan pisang adalah beberapa jenis makanan yang
mudah dicerna di perut dan membantu meredakan mual serta diare. Jus buah juga
dapat diberikan, asalkan tidak ditambahkan gula. Perhatikan bahwa gula dapat
memperburuk diare. Buah-buahan dan sayur-sayuran juga dapat diberikan untuk
memenuhi kebutuhan vitamin.
Tambahkan madu
Tambahkan 1-2 sendok madu ke dalam teh hangat, lalu berikan pada anak.
Minuman ini baik untuk membantu memulihkan gejala demam tifoid. Selain itu,
madu bersifat menenangkan usus yang teriritasi dan melindungi saluran
pencernaan. Namun, hindari memberikan madu pada anak usia di bawah satu tahun
karena berisiko menyebabkan botulisme.
Jangan lupa, tanyakan dahulu kepada dokter mengenai bentuk perawatan alami
di rumah agar tidak bertolak belakang dengan perawatan medis dari rumah sakit
demi menghindari risiko gangguan kesehatan.
Jika tidak ada masalah kesehatan lain, gejala demam tifoid pada umumnya akan
sembuh pada minggu ketiga atau keempat. Namun, meskipun sudah sembuh,
penyakit ini bisa datang lagi kapan saja. Karenanya, awasi kebersihan makanan dan
minuman dan ketika gejala tipes pada anak muncul, segera berkonsultasi dengan
dokter untuk pengobatan yang tepat.

Materi: Campak

Definisi

Campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi


virus. Campak merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi
serius, terutama pada bayi dan anak-anak.

Etiologi

Campak disebabkan oleh virus, yang menular melalui percikan air liur yang
dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi bila
seseorang menyentuh hidung atau mulut, setelah memegang benda yang terpercik
air liur penderita.

Gejala Campak

Penderita campak awalnya mengalami gejala berupa batuk, pilek, dan demam.
Kemudian sering kali muncul bercak keputihan di mulut, diikuti timbulnya ruam
kemerahan di wajah. Seiring waktu, ruam bisa menyebar ke hampir seluruh bagian
tubuh.

Gejala campak akan mereda secara bertahap tanpa pengobatan khusus, dan
hilang kira-kira 10 hari setelah terinfeksi virus.

Pengobatan Campak

Campak dapat sembuh sendiri secara bertahap dalam beberapa hari. Namun
untuk membantu meredakan gejala, penderita bisa banyak minum air putih dan
minum obat pereda nyeri. Asupan suplemen vitamin A juga bisa membantu
meredakan gejala.

Komplikasi Campak

Campak bisa menyebabkan kondisi serius, seperti radang telinga, paru-paru


basah, dan infeksi atau radang otak. Sedangkan pada ibu hamil, campak bisa
menyebabkan kelahiran prematur hingga keguguran.

Pencegahan Campak
Campak bisa dicegah dengan pemberian vaksin campak dan dilanjutkan dengan
vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella (vaksin MMR).
Pemberian vaksinasi harus sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter. Selain
imunisasi, penderita campak disarankan tetap di rumah sampai gejala mereda, guna
mencegah penularan penyakit.

Materi: Hipertensi

Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peninggian tekanan darah
yang menetap lebih dari 140/90 mmHg.

Etologi
➢Faktor keturunan.
➢ Obesitas ( kegemukan ) / kolesterol tinggi.
➢ Kurang olah raga.
➢ Stress.
➢ Minum alkohol dan merokok.
➢ Banyak makanan garam.
➢ Terlalu banyak minum kopi.

Tanda dan Gejala


➢ Sakit kepala dan pusing.
➢ Tekanan darah > 140/90 mmHg.
➢ Terasa sakit didaerah tengkuk.
➢ Mudah marah.
➢ Telinga berdengung.
➢ Susah tidur.
➢ Mual dan muntah.
➢ Pegal dibahu.
➢ Kurang nafsu makan.

Penatalaksanaan Hipertensi Pencegahan :


➢ Menghindari makanan tinggi garam dan berpengawet.
➢ Menghindari dan mengurangi BB yang berlebihan.

Perawatan :
➢ Istirahat yang cukup.
➢ Olah raga secara teratur.
➢ Minum obat secara teratur.
➢ Mimeriksa tekanan darah secara teratur.

Makanan yang Diperbolehkan :


Semua makanan yang pengolahannya tanpa garam dapur, tanpa soda kue,
tanpa MSG, renda kolesterol dan tanpa pengawet.

Makanan yang Harus Dihindari :


Daging / dendeng, ikan asin, telur asin, kopi, MSG ( veksin ), jeroan, kecap
asin, sarden dan acar.

Komplikasi
Komplkasi penyakit akibat Hipertensi :
➢ Penyakit ginjal.
➢ Jantung koroner.
➢ Kelumpuhan.
➢ Payah jantung / gagal jantung.
➢ Penyumbatan pembuluh darah otak (STROKE)
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai