Anda di halaman 1dari 5

AVIAN INFLUENZA

Flu burung (FB) atauAvian Influenza (AI) adalah penyakit menular akut pada unggas dan
dapat menular ke manusia (Zoonosis), disebabkan oleh virus influenza tipe A, subtype H5N1
dengan gejala/tanda pada manusia seperti demam, sesak nafas, batuk berlanjut menjadi
pneumonia, menyebabkan angka kematian yang tinggi serta berpotensi menimbulkan pandemic
influenza.

Pengertian FBi adalah sebuah penyakit menular akibat dari serangan virus yang terjadi
pada unggas dan mamalia. Pertama kali ditemukan kasus FB hanya terjadi di kalangan unggas,
namun setelah sekian lama diketahui bahwa virus FB dapat bermutasi dan menyerang manusia
dan juga hewan lainnya seperti babi, kucing, anjing.
Virus Avian Influenza dapat berubah bentuk (bermutasi) dan bisa menyebabkan epidemic
dan pandemic. Virus AI menyerang alat pernafasan, pencernaan, dan system saraf unggas
(domestic, eksotik, dan tidak mengenal rentang umur). Oleh karena sifatnya yang ganas dan
mematikan, virus AI tidak hanya menyerang unggas, juga menyerang ternaklain seperti babi dan
kucing, bahkan manusia

Genom virus avian influenza


Virus avian influenza (VAI) merupakan virus influenza A terdiri atas 8 potongan RNA
berpilin negative dan termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus ini pada permukaannya
diselubungi oleh sekitar 500 glikoprotein. Kedelapan potongan RNA virus tersebut berukuran
13,5 kilobasa (kb) yang diselubungi oleh protein nukleokapsid, dengan panjang segmen berkisar
antara 890 sampai dengan 2341 nukleotida dan terdiri dari 20-45 nukleotida non coding pada
ujung 3’ dan 23-61 nukleotida pada ujung 5’. Tiap-tiap segmen yang ada akan mengkode suatu
protein fungsional yang penting yang terdiri atas protein polimerase B2 (PB2), protein
polimerase B1 (PB1), protein polimerase A (PA), Hemaglutinin (HA), Protein nukleokapsid,
Neuraminidase (NA), Protein Matriks (M) dan protein non-sruktural (NS). Dari seluruh
komponen yang ada, kemudian bersama-sama akan membentuk ribonukleoprotein (RNP).
(Werner & Harder, 2006; Gurtler, 2006; Ghedin, et. al., 2005; WHO, 2002; Muramoto, et. al.,
2006; UGM, 2005).

gambar 1. Struktur virus influenza A


Mekanisme Virus Avian Influenza Masuk ke dalam sel Hospes
1. Pelekatan virus pada permukaan sel
Virus influenza akan melekat dengan permukaan sel setelah terjadi percampuran
antara bagian ujung terluar HA dengan asam sialat dari suatu sel glikoprotein dan
glikolipid. Asam sialat kemudian akan berikatan dengan galaktose α 2-3 (pada unggas)
atau α 2-6 (pada manusa) untuk mendeterminasi spesifisitas hospes. Sejak diketahuinya
asam sialat yang terkandung pada karbohidrat di beberapa sel organisme, kapasitas ikatan
dari HA akan dapat menjelaskan mengapa berbagai tipe sel dalam suatu organisme dapat
terinfeksi (Werner & Harder, 2006).
2. Masuknya Virus ke dalam sel hospes
Virion akan masuk dan menyatu ke dalam sebuah ruang endosom sel hospes
melalui mekanisme yang tergantung dan tidak tergantung kepada clathrin setelah berhasil
melekat pada reseptor yang sesuai (Rust, et. al., 2004 cit. Werner & Herder, 2006).
Dalam ruang ini virus tersebut mengalami degradasi dengan ca ra menyatukan membran
virus dengan membran endosome. Proses ini dimediasi oleh pemindahan proton me lalui
terowongan protein dari matrix-2 (M2) virus, pada nilai pH di endosom sekitar 5,0.
Selanjutnya akan terjadi serangkaian penataan ulang protein matrix-1 (M1) dan kompleks
glikoprotein homotrimerik HA. Sebagai hasilnya, tersingkap ranah yang sangat lipofilik
dan fusogenik dari setiap monomer HA yang masuk ke dalam membran endolisomal, dan
dengan demikian mengawali terjadinya fusi antara membran virus dengan membran
lisomal (Haque, et. al., 2005 & Wagner, et. al., 2005 cit. Werner & Herder, 2006).
3. Pelepasan Selubung Virus serta Sintesis RNA dan Protein Virus
Dalam proses ini, tahapan penting bagi keberhasilan virus hidup dalam hospes
adalah pelepasan selubung virus dan kedelapan segmen RNA genomik dari virus, yang
terbungkus dalam lapisan pelindung dari protein (ribonucleoprotein complex, RNP)
nukleokapsid (N), dilepaskan ke dalam sitoplasma. Di sini mereka disalurkan ke nukleus
untuk melakukan transkripsi mRNA vi rus dan replikasi RNA genomik melalui proses
yang rumit yang secara cermat diatur oleh faktor virus dan fak tor sel (Whittaker, et. al.,
1996 cit Werner & Herder, 2006).
4. Pelepasan virus
Sel yang menghasilkan foci virus terkelompok di dalam suatu lapisan mukosa dari
saluran mukosa pada saluran pernapasan, pada usus, pada lapisan endotelium,
miokardium dan otak. Melalui sekresi nasal, jutaan parti kel virus tiap ml akan dilepas,
dimana 0,1 μl partikel aerosol mengandung lebih dari 100 partikel virus. Pada saat awal
terjadinya infeksi virus influenza, virus juga dapat ditemukan di dalam darah dan cairan
tubuh lainnya (Werner & Harder, 2006).
Patogenesis Virus Avian Influenza
Pathogenesis adalah kemampuan yang dimiliki oleh agen penyakit sehingga seseorang
yang terinfeksi menjadi sakit. Virus Ai dapt menyebabkan wabah epidemic dan pandemic.
Wabah epidemic adalah timbulnya suatau penyakit yang menyerang sekelompok masyarakat
dalam dalam suatu wilayah yang sama dalam angka yang melebihi angka normal dari kejadian
tersebut, sedangkan pandemic adalah wabah penyakit yang menyerang masyarakat pada
beberapa wilayah lebih luas.

Infeksi Virus Avian Influenza


Kondisi optimal yang membuat virus itu dpat bertahan hidup antara lain di air sampai
empat hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C. Dalam kotoran dan tubuh unggas
yang sakit virus ini dpat bertahan lebih lama, tapi mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit.
Virus AI sendiri memliki masa inkubasi 1-3 hari, bahkan sampai beberapa hari. Penyakit flu
burung dapat ditularkan dari peternakan ke peternakan lain dengan cara :

 Kontak langsung dari unggas terinfeksi dengan hewan yang peka


 Melalui lendir yang berasal dari hidung dan mata
 Lewat manusia melalui sepatu dan pakaian yang terkontaminasi
 Melalui pakan, air dan peralatan kandang yang terkontaminasi
 Melalui udara
 Melaui unggas air yang dapat berperan sebagai sumber virus dari dalam saluran intestinal
dan dilepaskan lewat kotoran

Gejala Flu Burung


Masa inkubasi virus dari masuk ke tubuh manusia sampai menimbulkan gejala adalah 3-5 hari.
Seseorang yang terkena flu burung akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, pegal-
pegal, pilek, batuk, dan sesak. Namun sebelum gejala tersebut muncul, ada juga penderita flu
burung yang terlebih dahulu mengalami:
 Muntah.
 Sakit perut.
 Diare.
 Gusi berdarah.
 Mimisan.
 Nyeri dada.

Pengobatan flu burung harus dilakukan secepat mungkin. Jika tidak, penyakit ini sangat
berpotensi menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan nyawa penderitanya, seperti:
 Infeksi paru-paru.
 Acute respiratory distress syndrome.
 Gagal multi organ (misalnya gangguan jantung dan disfungsi ginjal).

Bagaimana menangani avian influenza pada manusia?


Orang yang terinfeksi harus cukup istirahat dan banyak minum. Pasien dengan gejala
seperti flu harus segera ke dokter, khususnya mereka dengan ketahanan tubuh yang lemah atau
ketika kondisi mereka memburuk, mis. demam tinggi yang tidak turun atau sesak nafas.

Avian influenza H5N1 pada umumnya lebih parah daripada flu biasa, dan sebagian besar
pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit. Beberapa obat-obatan anti virus dapat membantu
dalam menyembuhkan infeksi tapi seharusnya digunakan secara hati-hati dengan mengikuti
petunjuk dokter. Kecuali bila terjadi infeksi bakteri, antibiotika tidak diperlukan. Aspirin tidak
seharusnya digunakan untuk anak-anak.

Bagaimana pencegahannya?
Burung dan unggas yang terinfeksi (hidup atau mati) atau cairannya dapat membawa
virus avian influenza. Dengan demikian, kita seharusnya:

 Menghindari sentuhan dengan burung dan unggas (hidup atau mati) serta cairannya.
 Bila Anda menyentuh mereka, cuci tangan dengan sabun hingga bersih
 Masaklah unggas dan produk telur hingga matang sebelum dimakan.
 Ketika bepergian keluar Hong Kong, hindari menyentuh burung atau unggas. Mereka
yang bepergian dan kembali dari area yang terjangkit, seharusnya kunjungi dokter
sesegera mungkin bila mereka memiliki gejala seperti flu. Katakan pada dokter akan
sejarah perjalanan Anda dan kenakan masker untuk mencegah penularan penyakit.
Cermati kebersihan setiap saat :

 Jagalah tangan agar tetap bersih, sering mencuci tangan dengan sabun cair, khususnya
sebelum makan atau menyentuh hidung, mulut atau mata.
 Tutup mulut Anda ketika batuk atau bersin dengan kertas tisu. Buanglah tisu yang telah
digunakan dengan tepat ke dalam tempat sampah yang tertutup, kemudian cuci tangan
secara keseluruhan hingga bersih.
 Tinggal di rumah dan hindari bepergian ke tempat-tempat keramaian dengan aliran udara
yang buruk bila gejala seperti flu menjangkit.
Saat ini, tidak ada vaksinasi efektif untuk mencegah avian influenza pada
manusia. Ketahanan tubuh yang baik membantu pencegahan infeksi (termasuk
influenza). Hal ini dapat diraih melalui diet yang seimbang, olahraga secara teratur,
istirahat yang cukup, mengurangi stress dan tidak merokok.

Anda mungkin juga menyukai