Anda di halaman 1dari 3

KONDISI PARASIT

Pedikulosis kapitis Pedikulosis kapitis disebabkan oleh infestasi Pediculosis humanus


capitis, atau kutu kepala. Kondisi ini terjadi paling sering pada anak usia sekolah, dan
prevalensinya semakin meningkat (Chosidow, 2000). Kutu kepala lebih sering terlihat
pada anak-anak kulit putih dibandingkan kulit hitam di Amerika Utara, hal ini
diperkirakan karena kutu tersebut tidak menyangkut dengan mudah pada rambut
keriting (Sinclair et al, 2000a, b). Kutu tersebut ditularkan paling efisien melalui kontak
kepala dengan kepala, namun juga dapat melalui pemakaian baju, helm, bantal, sisir,
dan sikat secara bersama.
Kutu rambut biasanya terbatas pada daerah kulit kepala, terutama daerah oksipital dan
post-auricular. Kutu dewasa berukuran 3-4 mm dan dapat dilihat dengan mata
telanjang. Telurnya melekat sangat kuat pada batang rambut dekat kulit kepala.
Telurnya juga bisa dilihat dengan mata telanjang, namun dapat diidentifikasi lebih
mudah dengan pemeriksaan lampu Wood.
Gejala mulai muncul pada beberapa minggu setelah infestasi pertama. Pruritus adalah
gejala kardinal, dan dapat berat. Menggaruk dapat menyebabkan eksudat dan krusta.is
Infestasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder, yang mana
dapat disertai limfadenopati oksipital dan demam.
Tatalaksana pada kutu kepala adalah topikal (shampoo, lotion, krim). Terdapat beberapa
insektisida topikal, yaitu malathion, carboryl, dan permethrin. Obat ini diaplikasikan
sekali, kemudian diulang kembali 7-10 haro untuk membunuh telur yang tersisa. Obat-
obat ini dirotasikan setiap 3 tahun untuk mengurangi resistensi. Terdapat beberapa kutu
rambut multiresisten yang muncul, namun, pada kasus tersebut dapat digunakan obat
oral seperti kotrikmoksazol atau ivermektin (Sinclair et al, 1999a,b). Setelah terapi
topikal, telur harus disingkirkan secara fisik dengan sisir bergigi. Hal ini dapat
menguras waktu dan menyakitkan, dan kondisioner sebelum dilakukan dapat
membantu. Semua baju dan sprei tidur harus dicuci dengan air hangat dan dikeringkan
pada siklus panas. Anggota keluarga juga harus diterapi sebagai bentuk pencegahan
reinfestasi.
Tabel 1. Perbandingan Karakteristik Klinis pada Gangguan Kulit Kepala
Miotik Parasitik Inflamasi
Dermatitis Pedikulosis
Dandruff Tinea kapitis Psoriasis
seboroik Kapitis
Umur Setelah Infant (cradle Anak-anak, Anak usia Semuanya
pubertas crap) terkadang sekolah
Setelah orang dewasa
pubertas (sering pada
wanita post
menopause)
Fluorosensi - - Terkadang (M. Ya (Telur) Tidak
(Lampu canis, M.
Wood) Adouinii, M.
Distortum, M.
Ferrugineum
terfluorosensi)
Pruritus Bervariasi Ringan Terkadang Berat Ringan
Bersisik Halus Luas, Bervairiasi Tidak (telur Well-
Putih atau berminyak (ringan hingga nama demarcated
abu-abu Kuning padat) membentuk Silver - abu-
sisik) abu
Inflamasi Tidak Ya Mungkin Hanya dengan Ya
terjadi superinfeksi
Alopesia Tidak Tidak Ya Tidak Terkadang
Adenopati Tidak Tidak Leher dan Hanya dengan Umumnya
post-auricular superinfeksi tidak
Biasanya
oksipital
Riwayat Kebiasaan Rekuren Terpapar pada Terpapar Riwayat
keramas individu atau keluarga
binatang yang Sulit diterapi
terinfeksi
Lain-lain Respons baik Area post- Mengenai Lebih sering Pitting kuku /
terhadap auricular semua ras, pada onikolisis
shampoo over- Immunocompr lebih sering kaukasian Tidak ada lesi
the-counter omised pada anak di kulit kepala
Penyakit Afrika dan Jarang pada
neurologis hispanik wajah
Kondisi Inflamasi

Psoriasis Psoriasis adalah penyakit kronik, inflamasi relaps yang terjadi sekitar 2% dari
populasi; 50% yang terkena akan mengenai bagian kulit kepala (Sinclair et al, 1999b).
Kulit kepala adalah area primer untuk psoriasis karena insidensi terjadinya luka atau
trauma gesekan dan kurangnya paparan sinar UV. Pada beberapa kasus, kulit kepala
adalah satu-satunya area yang terkena. Terdapat predisposisi genetik untuk psoriasis
dan oleh karena itu riwayat keluarga itu penting.
Psoriasis dikarakteristikan dengan plak eritematous diskret dilapisi oleh silver - abu-
abu. Plak ini mungkin dapat dilihat pada batas rambut dan juga area yang ditumbuhi
rambut. Pruritus mungkin ada, namun biasanya tidak parah. Awalnya, plak dapat
terlihat seperti ketombe, dan seiring berkembangnya penyakit, lesi kulit kepala akan
terlihat seperti yang ditemukan pada dermatitis seboroik. Rambut rontok yang luas
dapat terjadi pada psoriasis eritrodermik berat dan pustular. Lesi pada kuku seperti
pitting atau onikolisis sering terjadi pada pasien dengan psoriasis.
Psoriasis kulit kepala mungkin sulit diterapi. Kebanyakan psoriasis kulit kepala yang
ringan diterapi dengan shampoo tar. Asam salisilat mungkin dapat digunakan untuk
memecah skuama; kortikosteroid topikal mungkin efektif. Pada kasus yang berat, atau
yang disertai dengan rambut rontok signifikan, mungkin membutuhkan terapi anti
psoriatik sistemik seperti metrotreksat atau siklosporin.

Kesimpulan

Walaupun diagnosis banding dari kulit kepala gatal dan bersisik sangatlah luas,
penyebab utamanya adalah dermatitis dandruff / seboroik, psoriasis, pedikulosis kapitis,
dan tinea kapitis. Karakteristik masing-masing disimpulkan pada tabel I. Mengetahui
diagnosis banding yang akurat berdasarkan manifestasi klinis yang unik sangatlah
penting sehingga terapi yang sesuai dapat diberikan.

Anda mungkin juga menyukai