FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AJARAN 2015-2016
PRAKTIKUM 1: PEMERIKSAAN SALIVA
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilakukan pemeriksaan saliva ini untuk menentukan pH
saliva.
3. Sarung tangan
Bahan :
1. Saliva
2. Tisu
3. Kain lap
V. PROSEDUR KERJA
1. Sebagian kelompok mengambil sampel saliva yang dikeluarkan dari
mulut dan ditampung pada tabung reaksi yang sudah dibersihkan dan
dikeringkan sebanyak 2 mL
2. Celupkan kertas pH universal ke dalam saliva sehingga semua kertas
pH menjadi basah oleh saliva.
3. Cocokkan warna kertas ph universal yang telah di celupkan dengan
standar warna pH, tentukan ph saliva .
4. Catat hasil pemeriksaan.
5. Buat kesimpulan sementara.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa pH
saliva dapat meningkat sesusai dengan sekresi saliva dan faktor faktor lain
yang mempengaruhinya. selain itu pH normal saliva pada keadaan istirahat
adalah 7,0
IX. DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktikum Biokimia oleh dr. Sri Wahyuni, M.Sc
Willian F.Ganong. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.22th. EGC.
Jakarta
Lauralee Sherwood.2012. fisiologi manusia.6th EGC . jakarta
Repository.usu.ac.id. di akses pada 24 Februari 2016
PRAKTIKUM 2 : PEMERIKSAAN PEGMEN-PIGMEN EMPEDU
I. TUJUAN PRAKTIKUM
untuk menganalisis pigmen-pigmen warna yang dihasilkan dari reaksi
antara empedu dan HNO3.
II. PRINSIP PERCOBAAN
Pemberian empedu encer ke dalam HNO3 (Asam Nitrat) pekat akan
menguraikan pigmen-pigmen yang dapat dianalisis dan dilihat di tabung
reaksi.
III. DASAR TEORI
Empedu merupakan zat yang terdiri dari garam empedu,pigmen
empedu , dan zat lain yang larut dalam larutan elektrolit alkalis yang
mirip dengan getah pankreas yaitu air, kolesterol, garam inorganik asam
lemak lesitin , lemak , fosfatase alkali .
Cairan empedu dibuat dalam hati dan disimpan dalam kantung
empedu apabila tidak digunakan . apabila digunakan akan di keluarkan
dari kandung empedu ke usus halus. sekitar 500 ml empedu di
ekskresikan setiap hari. sebagian komponen empedu di reabsorbsi di usus
kemudian di ekskresikan kembali oleh hati. (Fisiologi Ganoong ,2008)
Gararn empedu adalah turunan kolesterol. Garam-garam ini secara
aktif disekresikan ke dalam empedu dan akhirnya masuk ke duodenum
bersama dengan konstituen empedu lainnya. Jumlah total garam empedu
di tubuh adalah sekitar 3 sampai 4 g, namun dalam satu kali makan
mungkin dikeluarkan 3 sampai 15 g garam empedu ke dalam duodenum.
Jelaslah, garam-garam empedu harus didaur ulang beberapa kali sehari.
Biasanya hanya sekitar 5% dari empedu yang disekresikan keluar dari
tubuh melalui tinja setiap. (Fisiologi Sherwood ,2012 )
garam empedu memiliki sejumlah efek penting. garam-garam ini
menurunkan tegangan permukaan dan, bersama fosfolipid dan
monogliserida berperan pada emulsikasi lemak sebagain persiapan untuk
percernaan dan penyerapan nya di usus halus. ( Fisiologi Ganoong 2008).
konstituen utama lainnya pada empedu adalah pigmen empedu
yaitu bilirubin, sama sekali tidak berperan dalam pencernaan tetapi
merupakan produk sisa yang diekskresikan di dalam empedu. Bilirubin
adalah pigmen empedu utama yang berasal dari penguraian sel darah
merah usang. Rentang usia tipikal sel darah merah di dalam sistem
sirkulasi adalah 120 hari. Sel darah merah yang telah usang dikeluarkan
dari tubuh oleh makrofag yang melapisi bagian dalam sinusoid hati dan
di tempat-tempat lain di tubuh. Bilirubin adalah produk akhir penguraian
bagian hem (yang mengandung besi) hemoglobin yang terkandung di
dalam sel darah merah usang ini.Bilirubin ini diekstraksi dari darah oleh
hepatosit dan secara aktif disekresikan ke dalam empedu.
Bilirubin adalah pigmen kuning yang menyebabkan empedu
berwarna kuning. Di dalam saluran cerna, pigmen ini dimodifikasi oleh
enzim-enzim bakteri, menghasilkan warna tinja yang coklat khas. Jika
tidak terjadi sekresi bilirubin, seperti ketika duktus biliaris tersumbat
total oleh batu empedu, tinja berwarna putih keabuan. Dalam keadaan
normal sejumlah kecil bilirubin direabsorpsi oleh usus kembali ke darah,
dan ketika akhirnya diekskresikan di urin, bilirubin ini berperan besar
menyebabkan warna urin kuning. Ginjal tidak dapat mengekskresikan
bilirubin sampai bahan ini telah dimodifikasi ketika mengalir melewati
hati dan usus. (Fisiologi Sherwood 2002 )
Zat warna pada empedu berasal dari pemecahan hemoglobin pada
butir darah merah. Beberapa zat warna itu adalah biliverdin (hijau) dan
bilirubin (orange, kuning, cokelat).
4. tisu
5. pepet tetes
6. Larutan HNO3 (Asam Nitrat)
7. Empedu ayam
V. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan 1 buah tabung reaksi
2. 3mL HNO3 pekat dimasukkan ke dalam tabung
tersebut
3. siapkan 1mL empedu encer dan tuang ke dalam tabungyang berisi
HNO3 pekat melaui dinding tabung sehingga terbentuk 2 lapisan
VII. PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan empedu sifat fisik empedu menunjukaan bahwa
warna hijau pekat dan pH 10 menunjukan empedu dalam keadaan sangat
basa . dan setelah di campurkan dengan asam HNO3 pekat menunjukan
pH empedu adalah 4 karena empedu sudah di campur dengan larutan
asam HNO3 pekat. dan pencampuran empedu dengan HNO3 Akan terjadi
oksidasi pada empedu sehingga akan terbentuk 3 lapisan dimana terdapat
cincin berwarna coklat di lapisan tengah antara empedu dan HNO3 . cincin
berwana coklat tersebut adalah pigmen pigmen empedu (bilirubin) yang
terurai dari cairan empedu akibat oksidasi empedu oleh larutan asam
HNO3. Hal itu dapat terjadi karena bila asam HNO3 bereaksi dengan
larutan non logam maka di akan mengoksidasi lautan tersebut.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang di lakukan membuktikan bahwa asam HNO3 jika di
campurkan dengan cairan empedu akan membuat pigmen-pigmen empedu
terurai dan membentuk lapisan berwana coklat di antara asam HNO3 dan
cairan empedu
IX. DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktikum Biokimia oleh dr. Sri Wahyuni, M.Sc
Willian F.Ganong. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.22th. EGC.
Jakarta
Lauralee Sherwood.2012. fisiologi manusia.6th EGC . jakarta