Anda di halaman 1dari 1

1.

Pemeriksaan penunjang

Uji tempel, biasanya dilakukan dipunggung, untuk melakukan uji ini diperlukan antigen standar
misalnya alergen patch tes kit dan T.R.U.E dapat juga menggunakan antigen bukan standar, dapat
berupa bahan kimia murni/lebih sering bahan campuran yang berasal dari rumah/lingkungan kerja

Yang perlu diperhatikan dalam uji tempel ini yaitu :

a. Dermatits yang terjadi harus tenang (sembuh), bila masih dalam keadaan akut dapat terjadi
reaksi positif palus dan dapat juga menyebabkan penyakit yang sedang dialami makin
memburuk
b. Tes dilakukan seminggu setelah pemakaian kortikosteroid sistemik dihentikan, pemberian
kortikosteroid topikal dipunggung dihentikan
c. Uji tempel dinuka setelah 48 jam, kemudian dibaca
d. Pasien dilarang melakukan aktivitas yang menyebabkan uji tempel menjadi longgar/terlepas
karena dapat memberikan hasil negatif palsu, pasien juga dilarang mandi selam 48 jam dan
menjaga agar pungung tetap kering

Setelah 48 jam, uji tempel dilepas, maka intrepetasinya dapat berupa


 +1 : reaksi lemah (eritema, infiltrat, papul (+)
 +2 : reaksi kuat (edemma/vesikel (+)
 +3 : reaksi sangat kuat (ekstrim)
 +- : meragukan
 IR : iritasi
 - : reaksi negatif
 NT : tidak dites
2. Tatalaksana
 Topical : krim hidrofilix, lesi basah: kompres asam salisilat, betamethasone
 Korikostreois: fluxinolone krim
 Likenifikasi: betamethasone falerat, 0,1%Furoate,
 Sistemik : hidroxixine, loratadine 10mg, cetirizne, prednison
 Emolium: meningkatkan barrier pada kulit
 Gatal : antihistamin oral maupun topikal
3. Pentingnya pemakaian APD
para pekerja harus mengetahui pentingnya memakai APD dalam
meningkatkan keselamatan kerja, pengetahuan pekerjadalam pengetahuan
APD yang baik dimiliki penggunaannya mengingat bahaya nya atau resiko,
untuk itu tenaga kerja harus menyadari akan potensi bahaya yang akan timbul,

Anda mungkin juga menyukai