Anda di halaman 1dari 38

PENINGKATAN MUTU MELALUI

METODE PDSA

SEMINAR DAN WORKSHOP :


Surveilans Healthcare Associated Infections (HAIS) di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
RSUD Pasar Minggu, 6 Juli 2019
PENDAHULUAN
• Peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang telah dicapai perlu
untuk ditingkatkan secara terus menerus dan dipertahankan

• Kendali mutu berfungsi untuk menjaga sistem tetap efektif dalam


memadukan pengembangan mutu, memelihara dan memperbaiki
mutu produk/ jasa yang dihasilkan, sehingga pelayana yang
diberikan berada pada tingkat paling ekonomis dan pelanggan tetap
terpuaskan (Prihantoro, 2012)

• Dasar pengendalian mutu: informasi dari analisis data yang telah


dimonitor

• Pentingnya ada kerjasama dan keterpaduan dalam memberi


pelayanan dengan pengendalian pada siklus (Cycle) → pada
pelayanan Prioritas → Hingga tercapai Target.
SNARS Ed 1: Pencapaian dan Mempertahankan
Perbaikan
SNARS Ed 1: PPI 10

Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program


PMKP dengan menggunakan indikator
secara epidemiologik penting bagi RS.
EP2: Ada bukti pertemuan berkala antara
komite PMKP dengan Komite / tim PPI
untuk membahas hasil surveilans dan
merancang ulang untuk perbaikan
PENGERTIAN
Proses pengendalian mutu adalah proses memutar kan
siklus PDSA (Plan-Do-Study-Action)

Siklus PDSA Menggunakan 4 tahap pendekatan:


1.Plan: Identifikasi tahap perubahan untuk perbaikan
2.Do : Tahap menguji perubahan yang telah dilakukan
3.Study: Tahap meneliti keberhasilan perubahan
4.Act : Tahap mengidentifikasi adaptasi dan
menginformasikan siklus baru
PENGERTIAN
SIKLUS PDSA
8 Langkah PDSA
PLAN:
1. Menentukan tema dan judul
2. Menetapkan target
3. Analisa kondisi yang ada
4. Analisa sebab akibat

DO:
5. Pelaksanaan perencanaan perbaikan

STUDY:
6. Penilaian/ Evaluasi

ACTION:
7. Standarisasi dan rencana berikut
8. Desiminasi dan sosialisasi
Langkah 1: Menetukan tema dan judul
Tabel Pemilihan prioritas
Pemilihan prioritas

→ UPAYA MENURUNKAN INSIDEN RATE IDO


Langkah 2: Menetapkan target
KAMUS INDIKATOR Grafik insiden Rate

RS.KU

→ Upaya menurunkan insiden rate IDO


di RS KU dari 2% menjadi 1% selama 3
bulan (Bulan Juli sd September 2019)
Alasan penetapan target

Target ditetapkan sd 1% dengan alasan:


1. Adanya faktor risiko yang tidak bisa
dimodifikasi : Usia lnjut, efek chemotherapy
yang sednag dijalani
2. Angka 1% dianggap rasional karena adanya
dukungan manajemen
3. Adanya SDM dengan tingkat pendidikan yang
memadai
Langkah 3: Analisa Kondisi Yang Ada

Melakukan analisa kondisi yang ada dan kemungkinan


yang berpengaruh terhadap masalah

Diperlukan untuk mendapat gambaran detail dari


suatu masalah

Dapat menggunakan diagram tulang ikan untuk


alat bantunya
Langkah 3: Analisa Kondisi yang ada
WHO supporting tools already
available at:

http://www.who.int/infection-
prevention/tools/surgical/en/

• IPC training – prevention of surgical


site infection – slides 72-73

• Handle antibiotics with care in


surgery – Infographic

• Surgical Unit-based Safety


Programme (SUSP) leaders’ video

• Surgical site infection surveillance


perioperative data collection form
Langkah 4: Analisa Sebab Akibat

Untuk Mendapat akar masalah maka data yang didapat


dari analisa diagram tulang ikan perlu dipertajam lagi

Dapat menggunakan tools “5 Why” dan Brain storming

Akar masalah (Root Cause) didapatkan dari


pembuktian terbalik setelah “5 Why”

Buat rencana perbaikan sesuai akar masalah yang telah


diidentifikasi, dengan tools : 5W + 2 H :
What, Why, Where, When, Who, How, How much
1. Rendahnya kepatuhan HH bedah di
kamar operasi →data kepatuhan HH bedah
❖ Belum adanya SPO pelaksanaan handscrub
dan dan handrub bedah
❖Fasilitas hand handrub belum tersedia di point
of care → data survei infrastruktur
❖Belum tersosialisasinya tehnik HH bedah yang
sesuai standar
❖Kurangnya monitoring dan evaluasi kepatuhan
secara rutin
❖Kurangnya poster, stiker, dan reminder lainnya
di area kamar operasi →data survei infrastruktur
2.Pencukuran dengan menggunakan
pisau cukur →Data
❖Clipper belum tersedia disetiap ruang rawat
persiapan bedah
❖Mata clipper tidak selalu tersedia secara rutin
❖Belum tersosialisasinya tehnik pencukuran yang
benar.
❖Belum berjalannya audit kepatuhan penerapan
bundle pencegahan SSI
❖Belum adanya work instruksion penggunaan
clipper
3.Pemberian SAP tidak tepat waktu

❖Belum adanya SPO tentang pemberian SAP


❖Belum tersosialisasinya tehnik pemberian
SAP yang sesuai standar
❖Belum berjalannya audit kepatuhan
penerapan bundle pencegahan SSI
❖Belum adanya reminder pemberian SAP
tepat waktu
Langkah 5: Pelaksanaan Perbaikan

Pelaksanaan Perencanaan Proses sesuai dengan


perencanaan perbaikannya, dan memantau proses
pelaksanaan dalam skala kecil sebagai uji coba

Pengumpulan data menggunakan formulir pengumpulan


data dan didokumentasikan juga masalah, efek tak terduga
dan observasi umum yang dilakukan

Perlu dicatat perbandingan antara rencana dan


realisasinya
FORMAT KERJA PDSA
Contoh Langkah 5: Pelaksanaan Perbaikan

Multimodal SSI prevention


SYSTEM CHANGE
system change is needed to enable evidencebased SSI practices, including
infrastructure, equipment, supplies and other resources;

• Kepatuhan HH bedah di kamar operasi rendah:


❖ Buat SPO pelaksanaan handscrub dan dan
handrub bedah
❖Lengkapi Fasilitas hand handrub di point of care
• Pencukuran dengan menggunakan pisau cukur:
❖Lengkapi Clipper sesuai dengan jumlah kebutuhan
❖Suply secara rutin mata clipper
• Pemberian SAP tidak tepat waktu
❖Buat SPO tentang pemberian SAP
TRAINING AND EDUCATION
the right training and education is needed to consistently improve health
worker (and others) knowledge and create local expertise;

• Kepatuhan HH bedah di kamar operasi rendah:


❖Sosialisasinya tehnik HH bedah yang sesuai
standar
• Pencukuran dengan menggunakan pisau cukur:
❖Sosialisasinya tehnik pencukuran yang benar.
• Pemberian SAP tidak tepat waktu
❖Sosialisasinya tehnik pemberian SAP yang
sesuai standar
MONITORING AND FEEDBACK
monitoring and feedback of various indicators is needed to assess the
problem, drive appropriate change and document practice improvement;

• Kepatuhan HH bedah di kamar operasi rendah:


❖Tingkatkan monitoring dan evaluasi kepatuhan
secara rutin
• Pencukuran dengan menggunakan pisau cukur:
❖ Lakukan audit kepatuhan penerapan bundle
pencegahan SSI
• Pemberian SAP tidak tepat waktu
❖ Lakukan audit kepatuhan penerapan bundle
pencegahan SSI
COMMUNICATIONS AND REMINDERS
reminders and communications are needed to
promote the desired actions at the right time;

• Kepatuhan HH bedah di kamar operasi rendah:


❖Kurangnya poster, stiker, dan reminder lainnya
di area kamar operasi
• Pencukuran dengan menggunakan pisau cukur:
❖Belum adanya work instruksion penggunaan
clipper
• Pemberian SAP tidak tepat waktu
❖Belum adanya reminder pemberian SAP tepat
waktu
SAFETY CLIMATE AND CULTURE CHANGE
a culture of safety is essential to facilitate an organizational climate that
values the intervention, with a particular focus on the involvement of
senior managers/ leaders and champions/role models.

• Tunjuk personal untuk menjadi champion atau


duta hand hygiene
• Buat paging annauncement
Langkah 6: Penilaian/ Evaluasi

Pelaksanaan Perencanaan Proses sesuai dengan


perencanaan perbaikannya, dan memantau proses
pelaksanaan dalam skala kecil sebagai uji coba

Dinilai cost benefit dari hasil perbaikan

Apabila masih menemukan kelemahan kelemahan maka


disusunlah rencana perbaikan untuk dilaksanakan
selanjutnya. Jika gagal maka cari pelaksanaan lain,
namun jika berhasil, lakukan pada skala lebih besar di
seluruh rumah sakit
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGI

RS.KU
Langkah 7: Standarisasi dan rencana berikut

Perencanaan siklus perubahan berikutnya atau


implementasi penuh / dipertahankan

Melakukan standarisasi perubahan, seperti


mempertimbangkan area mana saja yang mungkin
deterapkan, merevisi proses yang sudah diperbaiki,
melakukan modifikasi standar, prosedur dan kebijakan
yang ada.
Langkah 8: Sosialisasi / Diseminasi
Pemberian informasi dan atau komunikasikan kepada seluruh
staff, pelanggan dan juga rekanan pihak ketiga atas
perubahan yang dilakukan

Pengembangan rencana yang jelas, dan


menokumentasikan proses. Selesai itu,
juga perlu memonitor perubahan
dengan melakukan pengukuran dan
pengendalian proses secara teratur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai