Anda di halaman 1dari 25

SUPERVISI AKADEMIK

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Yang diampu oleh Bapak Ferril Irham Muzaki, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Hamidah (NIM : 180151602344)


2. Muhamad Candra Ari Nata (NIM : 180151602082)
3. Sigit Wibowo (NIM : 180151602098)

Offering G8

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Januari 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah,
rahmat, serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Administrasi
dan Supervisi Pendidikan ini dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Rasulullah SAW yang
membawa kita dari alam kegelapan menuju jalan terang benderang.
Adapun penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Makalah ini berisi tentang supervisi
akademik di sekolah dan penerapan struktur organisasinya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ferril Irham Muzaki, M.Pd.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan
serta teman-teman yang memberi dukungan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Blitar, 22 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN KETERAMPILAN
MEMBIMBING KELOMPOK KECIL........................................ 3
B. PERAN GURU DALAM KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 6
C. KARAKTERISTIK KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 8
D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 9
E. TAHAP-TAHAP MEMBIMBING KELOMPOK KECIL........... 10
F. POLA PENGGUNAAN KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 15
G. PRINSIP-PRINSIP KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 17
H. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
KETERAMPILAN MEMBIMBING KELOMPOK KECIL....... 18
I. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KETERAMPILAN
MEMBIMBING KELOMPOK KECIL....................................... 22
BAB III PENUTUP.................................................................................. 25
A. KESIMPULAN............................................................................ 25
B. SARAN......................................................................................... 26
DAFTAR RUJUKAN............................................................................... 27
LAMPIRAN.............................................................................................. 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Supervisi menjadi bagian dari manajemen pendidikan nasional
adalah terdapatnya bab khusus mengenai pengawasan dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah. Oleh karena supervisi pendidikan
mempunyai kedudukan strategis dan penting dalam manajemen
pendidikan, maka sudah menjadi keharusan bagi pemerintah untuk
berupaya secara terus menerus menjadikan para pelaksana supervisi
pendidikan sebagai tenaga yang profesional. Supervisi merupakan bagian
keempat dari empat kegiatan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh
tim supervisor baik oleh kepala sekolah dan/atau pengawas-pengawas.
Keempat proses pembelajaran itu antara lain; diawali dengan perencanaan,
kemudian pelaksanaan, diteruskan dengan penilaian, dan yang keempat
pengawasan. Hal itu ditegaskan oleh PP 19/2005, pasal 19, ayat (3),
“Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien”. Wujud dari pengawasan itu adalah
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut.
Rosilowati (2014) menyatakan bahwa guru tidak membuat
perangkat pemebelajaran yaitu guru belum memiliki kompetensi untuk
membuat perangkat pembelajaran dan guru enggan membuat perangkat
pembelajaran serta tidak ada waktu untuk membuat perangkat
pembelajaran. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh kepala sekolah
untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara melakukan supervisi
akademik. Prihono (2014) menyatakan bahwa supervisi akademik dalam
dunia pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam usaha
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu penyelenggaraan sekolah.
Sudin (2008) menegaskan bahwa pengawasan pendidikan atau supervisi

1
pendidikan tidak lain dari usaha memberikan layanan kepada stakeholder
pendidikan, terutama kepada guru – guru, baik secara individu maupun
secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil
pembelajaran.
Fokus pengawasan sekolah atau pendidikan dalan hal ini supervisi
pendidikan meliputi : (1) prestasi yang diraih siswa, (2) kualitas layanan
siswa di sekolah, (3) Kepemimpinan dan manajemen sekolah. Fokus
pertama dan kedua menjadi garapan supervisi akademik dan fokus ketiga
menjadi garapan supervisi manajerial. Dengan adanya supervisi
pendidikan yang baik maka mutu pendidikan akan dapat terus meningkat.
Dengan demikian, pada makalah ini akan dibahas tentang supervisi
akademik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud supervisi akademik?
2. Bagaimana konsep supervisi akademik?
3. Bagaimana penerapan struktur organisasi supervisi akademik di
sekolah?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menjelaskan definisi supervisi akademik.
2. Untuk menjelaskan konsep supervisi akademik.
3. Untuk menjelaskan penerapan struktur organisasi supervisi akademik
di sekolah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI AKADEMIK

Secara etimologis kata supervisi berasal dari kata bahasa Inggris,


supervision yang berarti pengawasan. Kata ini berasal dari dua kata yaitu
super dan vision yang berarti melihat dengan teliti pekerjaan secara
keseluruhan. Awalnya istilah supervisi di mengerti secara tradisional yaitu
sebagai suatu pekerjaan mengontrol, memeriksa dan mengawasi dengan
mencari-cari kesalahan melalui tindakan memata-matai dalam rangka
perbaikan pekerjaan yang telah diberikan. Dalam perkembangan supervisi
dimengerti secara ilmiah dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sistematis artinya supervisi dilakukan secara teratur, berencana dan
kontinu.
2. Obyektif artinya supervisi dilakukan berdasarkan data hasil observasi
yang dilakukan sebelumnya.
3. Menggunakan instrumen yang dapat mmeberikan informasi sebagai
umpan balik untuk dapat melakukan langkah tindak lanjut menuju
perbaikan di masa yang akan datang.
Pemaknaan arti supervisi tersebut membawa implikasi dalam pola
pelaksanaan dan hubungan yang antara yang mensupervisi dengan yang di
supervisi. Pengertian tradisional menganggap bahwa seorang supervisor
merupakan atasan yang mempunyai otoritas untuk menilai bahkan
menentukan baik-buruk, benar-salah dari kinerja bawahannya. Sedangkan
pandangan modern memaknai supervisi sebagai suatu proses
pembimbingan, pengarahan dan pembinaan kearah perbaikan kualitas
kinerja yang lebih baik melalui proses yang sistematis dan dialogis. Maka
pola hubungan antara supervisor dengan yang di supervisi adalah
hubungan mitra kerja, bukan hubungan atasan-bawahan.
Sedangkan kata akademi berasal dari bahasa Inggris academy dan
bahasa Latin academia (Yunani: academia) yang mempunyai beberapa arti
salah satunya berarti suatu masyarakat atau kumpulan orang-orang

3
terpelajar. Akademik bisa juga diartikan sebagai hal yang bersifat teoritis
bukan praktis, kajian yang lebar dan mendalam bukan kajian teknis dan
konvesional dan sangat ilmiah. Kata akademik dalam konteks sekolah
dipertautkan dengan segala hal yang berhubungan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Sehingga kegiatan akademik adalah kegiatan selama proses
pembelajaran dan hal-hal lain yang terkait dengan itu misalnya
penyususunan jadwal akademik pembelajaran dan silabusnya. Sedangkan
supervisi akademik adalah supervise yang mengarah pada pengendalian
dan pembinaan bidang akademik melalui kegiatan dan proses
pembelajaran di sekolah agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Dengan demikian Supervisi Akademik adalah kegiatan
pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi dalam
upaya meningkatkan kualitas produk didik melalui usaha memotivasi,
membina dan mengarahkan orang-orang yang terkait dengan kegiatan
akademik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi
akademik sangat penting dan harus dilaksanakan secara kontinu oleh
kepala sekolah kepada para pendidik. Sebab dengan supervisi akademik
dapat memperbaiki kinerja pendidik yang muaranya dapat meningkatkan
mutu pembelajaran itu sendiri.
Ada tiga konsep pokok atau kunci dalam pengertian supervisi
akademik yaitu:
1. Supervisi akademik harus mempengaruhi dan mengembangkan
perilaku guru secara langsung dalam mengolah proses pembelajaran.
2. Perilaku supervisor harus didisain secara official dalam membantu
guru yang mengembangkan kemampuannya, sehingga jelas waktu
mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut.
3. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu
memfasilitasi proses belajar bagi murid-muridnya.
Selain itu, hal yang penting atau yang harus diperhatikan dalam
supervisi akademik antara lain:

4
1. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan
mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran.
Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan
ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara
terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan
perilaku guru. Tidak ada satupun perilaku supervisi akademik yang baik
dan cocok bagi semua guru (Glickman, 1981). Tegasnya, tingkat
kemampuan, kebutuhan, minat, dan kematangan profesional serta
karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar pertimbangan
dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program supervisi
akademik (Sergiovanni, 1987 dan Daresh, 1989).
2. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan
kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu
mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain
tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang
mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik
merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka
alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan
guru.
3. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu
memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.

B. TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI AKADEMIK


Tujuan Supervisi Akademik adalah sebagai berikut:
a. Membantu guru dalam mengembangkan kompetensinya.
b. Mengembangkan kurikulum.
c. Mengembangkan kelompok kerja guru.
d. Membimbing penelitian tindakan kelas.
Tujuan Supervisi Akademik adalah membantu guru
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang
dicadangkan bagi murid-muridnya.

5
Prinsip-prinsip supervisi akademik yang harus direalisasikan pada
setiap proses supervisi akademik di sekolah-sekolah, yaitu sebagai berikut:
1. Supervisi Akademik harus bisa menciptakan hubungan kemanusiaan
yang harmonis, bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal.
Hubungan demikian ini bukan saja antara supervisor dengan guru,
melainkan juga antara supervisor dengan pihak lain yang
terkait dengan program supervisi akademik.
2. Supervisi Akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.
Supervisi akademik bukan tugas bersifat sambilan yang hanya
dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan. Apabila guru telah
berhasil mengembangkan dirinya tidaklah berarti selesailah tugas
supervisor, melainkan harus tetap dibina secara berkesinambungan.
3. Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor tidak boleh
mendominasi pelaksanaan supervise akademiknya. Titik tekan
supervise akademik yang demokratis, aktif dan kooperatif. Supervisor
harus melibatkan secara aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab
perbaikan program akademik bukan hanya pada supervisor melainkan
juga pada guru. Karenaitu, program supervise akademik sebaiknya
direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan bersama secara
kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang terkait di
bawah koordinasi supervisor.
4. Program supervisi akademik harus integral dengan suatu program
pendidikan secara keseluruhan. Dalam upaya perwujudan prinsip ini
diperlukan hubungan yang baik dan harmonis antara supervisor
dengan semua pihak pelaksana program pendidikan.
5. Supervisi akademik harus dilakukan komprehensif. Program supervisi
akademik harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan
akademik, walaupun mungkin saja ada penekanan pada aspek-aspek
tertentu berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan
akademik sebelumnya.
6. Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah
untuk mencari kesalahan-kesalahan guru, melainkan untuk

6
mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam memahami
dan memecahkan problem-problem akademik yang dihadapi.
7. Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi,keberhasilan
program supervisi akademikharus obyektif berdasarkan kebutuhan
nyata pengembangan profesional guru.

C. TAHAP-TAHAP DAN PELAKSANAAN STRUKTUR ORGANISASI


SUPERVISI AKADEMIK
Supervisi akademik dalam pelaksanaannya memiliki beberapa
tahapan. Tahapan pertama supervisi akademik ini sedikitnya ada empat
dokumen perencanaan yang harus disiapkan yaitu,
1. Tujuan supervisi akademik yang dirumuskan berdasarkan kasus yang
terjadi;
2. Jadwal supervisi akademik yang ditetapkan yang memuat informasi
seperti nama guru yang disupervisi, mata pelajaran, hari dan tanggal
pelaksanaan, jam pelajaran ke-..., kompetensi dasar, dan pokok
bahasan/materi;
3. Teknik supervisi akademik yang dipilih merupakan keputusan yang
diambil supervisor setelah mengidentifikasi dan memilih teknik supervisi
akademik yang tepat dengan kasus yang ada ;
4. Instrumen supervisi akademik yang dipilih berdasarkan hasil analisis dan
identifikasi intrumen yang akan digunakan.

Kedua supervisi akademik harus dilaksanakan, setelah dilakukan


sosialisasi dan kesepakatan bersama guru yang akan di supervisi akademik.
Materi kesepakatan memuat waktu dan aspek-aspek dalam supervisi
akademik. Setelah sepakat barulah supervisi akademik dilaksanakan dengan
tahapan,
1. Memeriksa kelengkapan perangkat pembelajaran;
2. Mengamati proses pembelajaran;
3. Melakukan penilaian pembelajaran dengan menggunakan instrumen
observasi.

7
Tahapan-tahapan tersebut berguna untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang terjadi dalam rangkaian kegiatan. Rekapitulasi hasil supervisi
akademik biasanya berupa tabel yang memuat, nomor, nama, komponen nilai
(perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, skor
rata-rata), serta catatan hasil temuan. Rentang penilaian dan hari tanggal dan
tanda tangan supervisor/kepala sekolah.

Ketiga pelaksanaan supervisi akademik harus dianalisis. Hasil


pelaksanaan supervisi akademik akan menjadi bahan kita selanjutnya untuk
melakukan analisis. Kegiatan ini muara kita melakukan umpan balik,
penyempurnaan instrumen, dan program tindak lanjut. Tahapan ini dilakukan
dengan kegiatan mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan guru
yang telah disupervisi. Komponen yang dianalisis adalah komponen yang kita
supervisi yaitu,
1) Rencana pembelajaran berupa dokumen perangkat pembelajaran;
2) Proses pembelajaran;
3) Penilaian pembelajaran.
Kegiatan dilengkapi dengan membuat rangkuman/kesimpulan hasil
analisis terhadap perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Buatlah dengan rapi dan baik agar memudahkan kita
melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Kemudian sajikanlah dalam bentuk
laporan hasil analisis dan evaluasi kita dalam bentuk rangkuman hasil
identifikasi masalah pelaksanaan supervisi akademik dan rekapitulasi hasil
pelaksanaan supervisi akademik.
Komponen pengamatan supervisi akademik yang diamati telah kita
bicarakan sebelumnya. Namun untuk sekedar mengingatkan kembali tidak
ada salahnya kita tampilkan kembali. Komponen pertama, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); komponen kedua, adalah Pelaksanaan
Pembelajaran dengan sub komponen (a) kegiatan pendahuluan, (b) kegiatan
inti (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan),
komponen ketiga yaitu penutup dan refleksi. Pada bagian bawah tabel jangan
lupa mencantumkan nama dan NIP guru yang disupervisi dan kepala sekolah.

8
Keempat hasil analisis supervisi akademik harus diberikan umpan
balik, Bagian ini dilakukan setelah analisis dan evaluasi supervisi akademik.
Rencana umpan balik dilakukan terhadap guru biasanya dilaksanakan
bersamaan dengan kegitan tindak lanjut. Sehingga langkah-langkah yang
harus dilakukan sama. langkah-langkah tersebut adalah; (a) mengkaji
rangkuman/kesimpulan hasil analisis perencanaan, proses, dan penilaian
pembelajaran, (b) membuat rencana umpan balik (feedback), dan rencana
tindak lanjut, (c) melaksanakan umpan balik (feedback) dan tindak lanjut
dalam bentuk lisan dan/atau tertulis.

Kelima, supervisi akademik mesti dilengkapi dengan rencana tindak


lanjut. langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan umpan balik
bersamaan dengan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan umpan balik dan tindak
lanjut biasanya berupa,
1. Pemberian penguatan dan penghargaan jika guru yang di supervisi
akademik telah memenuhi standar;
2. Bagi guru yang belum memenuhi standar, kepala sekolah harus
menyampaikannya dengan cara bijak dan mendidik, alangkah baiknya
jika guru dipancing mengemukakan kelemahannya sendiri;
3. Guru diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan, kesulitan dan
hambatan yang ditemukan;
4. Guru diberi kesempatan mengikuti kegiatan pelatihan baik di berbagai
kesempatan dan tingkatan.

Keenam, menyusun laporan hasil supervisi akademik. Setelah kita


melakukan tahapan demi tahapan supervisi akademik di atas maka sampailah
kita pada bagian akhir kegiatan. [3]Tahapan ini tidak kalah penting dengan
tahapan sebelumnya. Bahkan merupakan akhir kegiatan yang sangat
berpengaruh terhadap seluruh rangkain kegiatan supervisi akademik.
Sedikitnya ada 8 (delapan) aspek sebagai berikut:
1. Identitas;
2. Pendahuluan;
3. Kerangka Berpikit Pemecahan Masalah;

9
4. Pendekatkan dan Metode Supervisi;
5. Hasil Pelaksanaan Program Supervisi;
6. Penutup;
7. Lampiran.
8. Bahan Pendukung

Struktur Organisasi

10
Tanggung Jawab dan Wewenang

Posisi Jika tidak Hubunga


Tanggungjawa Yang Dilaporka ada n Dengan
Wewenang
b berwenan n Kepada didelegasika Unit
g n Kerja
Dinas
Pengesahan Kepala Pendidikan Waka yang Semua
Kebijakan Mutu
dan perubahan Sekolah dan ditunjuk unit kerja
Yayasan
Dinas
Pengendalian Waka
Mengendalika Kepala Pendidikan Semua
implementasi Kurikulum
n mutu lulusan Sekolah dan unit kerja
mutu dan Program
Yayasan
Kepala
Sekolah,
Perencanaan,
Penerimaan Yayasan
seleksi, Waka Semua
siswa baru dan Panitia PSB
verifikasi dan Kesiswaan unit kerja
(PSB) diteruskan
pengumuman
ke Dinas
Pendidikan
Perencanaan, Waka Kepala
Proses pelaksanaan, Kurikulum Sekolah Ka.Prog yang Semua
Pembelajaran evaluasi, dan dan ditunjuk unit kerja
pelaporan Program Yayasan
Perencanaan, Kepala
Pengembangan pelaksanaan, Waka Sekolah Tim yang Semua
Fasilitas dan Sarpras dan terkait unit kerja
Inventarisasi Yayasan

Pengembangan Perencanaan, Waka Kepala Tim yang Semua


Sumber Daya penyiapan Kurikulum Sekolah terkait unit kerja

11
Manusia , dan
Personalia, Yayasan
Tatausaha
Perencanaan, Kepala
Bursa Kerja
pelaksanaan, Waka Sekolah Koordinator Semua
Khusus,
penelusuran, Humas dan Prakerin unit kerja
Prakerin
penyaluran Yayasan

KEPALA SEKOLAH

Nama Jabatan/Fungsi :
Kepala Sekolah

Bertanggungjawab kepada :
Yayasan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara dan
Kabupaten Tapanuli Tengah

Berhubungan dengan :

1. Semua unit kerja sekolah


2. Dinas Pendidikan Provinsi
3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
4. Direktorat Pembinaan sekolah
5. Du/Di
6. Komite Sekolah

Tanggung Jawab :

1. Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah


2. Menjaga keterlaksanaan Pedoman Mutu
3. Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Pembelajaran
Kurikulum/Program SMK.
4. Mengembangkan SDM.

12
5. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan.
6. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar
7. Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan
8. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
9. Menetapkan Program Kerja Sekolah
10. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
11. Melegalisasi dokumen organisasi
12. Memutuskan mutasi siswa
13. Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan

Wewenang :

1. Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah.


2. Memberi pembinaan warga sekolah
3. Memberi penghargaan dan sanksi
4. Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan

WAKASEK KURIKULUM DAN PROGRAM

Nama Jabatan/Fungsi :
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Program

Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah

Berhubungan dengan :
Semua unit kerja

Tanggungjawab :

1. Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program


2. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan Kurikulum/Program
3. Memantau pelaksanaan Pembelajaran

13
4. Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum
5. Mengkoordinasikan pengelolaan perpustakaan
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
7. Menyusun kalender pendidikan dan jadual pembelajaran
8. Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran
9. Mengusulkan tugas mengajar pada masing-masing guru
10. Menghitung dan melaporkan jam mengajar guru
11. Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan
12. Mengidentifikasi dan mengelola program-program untuk perbaikan sistem
mutu
13. Melaporkan kepada Kepala Sekolah kondisi dan status dari penerapan
sistem manajemen mutu
14. Menyusun Prosedur Mutu yang diketahui oleh Kepala Sekolah
15. Mengadakan Penelitian, Pengembangan tentang Mutu secara pereodik 1
tahun dua kali

Wewenang :

1. Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program Pembelajaran


2. Memverifikasi Kurikulum
3. Merencanakan dan melaksanakan bimbingan belajar dan try out kelas 3
4. Mengimplementasikan sistem mutu
5. Meninjau sistem mutu

WAKASEK HUMAS/HUBIN

Nama Jabatan/Fungsi :
Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat dan Hubungan Industri

Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah

14
Berhubungan dengan :
1. Semua Unit Kerja
2. Masyarakat dan Industri

Tanggungjawab :

1. Menyusun program kerja dan anggaran Humas


2. Membantu komite dalam pengembangan sekolah
3. Menfasilitasi hubungan antar warga sekolah dan komite
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan promosi sekolah
5. Memetakan DU / DI
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin)
7. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian kompetensi produktif
8. Mengkoordinasikan penelusuran lulusan

Wewenang :

1. Memeriksa dan menyetujui rencana praktik kerja industri tiap program


keahlian
2. Melakukan verifikasi kelayakan institusi pasangan
3. Memberikan pembekalan praktik kerja industri untuk siswa dan orang
tua/wali murid
4. Pengantaran, Memonitoring dan Penjemputan peserta didik prakerin
5. Menyelesaikan permasalahan (apabila ada) selama pelaksanaan prakerin
6. Mengkoordinasikan kegiatan Bursa Kerja Khusus
7. Reorientasi peserta didik yang selesai prakerin

WAKASEK KESISWAAN

Nama Jabatan/Fungsi :
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan

15
Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah

Berhubungan dengan :
1. Semua Unit Kerja
2. Organisasi Kesiswaan

Tanggungjawab :

1. Membuat program kerja pembinaan kesiswaan


2. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru )
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS)
4. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS
5. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk
beasiswa
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan 4K2 (ketertiban, kedisiplinan,
keamanan, dan kekeluargaan)
7. Membina program kegiatan OSIS
8. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus Osis

Wewenang :

1. Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa


2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba
3. Mengkoordinasikan ekstra kurikuler
4. Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar

WAKASEK SARANA PRASARANA

Nama Jabatan/Fungsi :
Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana

16
Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah

Berhubungan dengan :
Semua Unit Kerja

Tanggungjawab :

1. Membuat program kerja sarana dan prasarana sekolah


2. Mengkoordinasikan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah
3. Mengkoordinasikan iventarisasi sarana dan prasarana sekolah
4. Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan sarana dan prasarana
sekolah
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan 4K1 (Kebersihan, Kerindangan,
Keindahan, Kesehatan)
6. Memeriksa dan merekomendasikan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana tiap unit kerja

Wewenang:

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengadaan bahan praktik serta


perlengkapan sekolah
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan
prasarana sekolah
3. Melakukan verifikasi dan memilih rekanan kerja

KEPALA TATA USAHA

Nama Jabatan/Fungsi :
Kepala Tata Usaha

Bertanggung jawab kepada :


Kepala Sekolah

17
Berhubungan dengan :
Semua Unit Kerja

Tanggung jawab :

1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah


2. Mendata dan mengajukan kesejahteraan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan
3. Mengkoordinasikan urusan administrasi sekolah
4. Menyusun laporan ketatausahaan secara berkala
5. Merencanakan melaksanakan dan melaporkan data pokok pendidikan
6. Melakukan koordinasi rekrutmen sumber daya manusia (Pendidik dan
Tenaga Kependidikan)
7. Mengkoordinasikan keuangan rutin sekolah
8. Melaporkan pertanggung jawaban keuangan rutin sekolah

Wewenang:

1. Menegur staf /tenaga kependidikan yang tidak melaksanakan tugas


2. Memberi ijin, cuti staf tata usaha
3. Memanggil tenaga kependidikan terkait administrasi kepegawaian
4. Memanggil tenaga pendidik seijin Kepala Sekolah terkait administrasi
kepegawaian

KETUA PROGRAM KEAHLIAN

Nama Jabatan/Fungsi :
Ketua Program Keahlian ( Kaprok )

Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah

18
Berhubungan dengan :
Semua unit kerja

Tanggung jawab :

1. Menyusun program kerja


2. Mengkoordinasikan tugas guru dalam pembelajaran
3. Mengkoordinasikan pengembangan bahan ajar
4. Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran
5. Memetakan dunia industri yang relevan
6. Mengkoordinasikan program praktik kerja industri
7. Melaksanakan ujian produktif
8. Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian
9. Melaporkan ketercapaian program kerja

Wewenang :

1. Melakukan langkah-langkah efisien dan efektif guna kelancaran


pembelajaran di program keahlian
2. Memberi masukan penilaian kinerja pendidik
3. Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib.
4. Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
5. Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran
6. Mengusulkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan program
keahlian

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

19
Dari pembahasan-pembahasan yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan bahwa:
a. Supervisi Akademik adalah serangkaian proses kegiatan membantu guru
dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Tujuan Supervisi Akademik adalah sebagai berikut:
1. Membantu guru dalam mengembangkan kompetensinya
2. Mengembangkan kurikulum
3. Mengembangkan kelompok kerja guru
4. Membimbing peneitian tindakan kelas
Sedangkan hasil supervisi akademik berfungsi sebagai informasi bagi
pengembangan profesionalisme guru
c. Prinsip-prisip supervisi akademik ialah meliputi Humanis, kontinyu,
demokratis, integral, komprehensif, konstruktif, dan obyektif
d. Tahapan Supervisi Akademik yaitu Tahapan pertama prencanaan, tahapan
kedua analisis, Tahapan ketiga pelaksanaan, tahapan keempat tindakan
umpan balik, tahapan kelima tindak lanjut, tahapan keenam menyusun
laporan supervisi.

B. SARAN

Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai aspek


supervisi akademik dan supervisi yang lainnya. Hal ini dimaksudkan agar
para guru dapat bekerja dengan professional sehingga dapat meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia.

20
DAFTAR RUJUKAN

Muhidin, Ali Sambas. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan


Perorangan,(online), (http://pgsd-unlambjb.tk/keterampilan-mengajar-
kelompok-kecil-dan-perorangan-dalam-pkr/, diakses 2 Oktober 2019 pukul
18.30 WIB )

Mulyasa. 2013. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif


dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, S. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka


Cipta.

Sofa. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online),


(http://massofa.wordpress.com/2010/01/25/keterampilan-mengajar-
kelompok-kecil-dan-perorangan/,diakses 2 Oktober 2019 pukul 19.12 WIB)

Sukiman, D. (2008). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI Press.

Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik


Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Wongkar, Cyndy Livia. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(online),


(http://www.mirat.cc.cc/2009/08/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil.html, diakses 2 Oktober 2019 pukul 18.46 WIB)

21
1

Anda mungkin juga menyukai