MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Disusun oleh :
Offering G8
Januari 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah,
rahmat, serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Administrasi
dan Supervisi Pendidikan ini dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Rasulullah SAW yang
membawa kita dari alam kegelapan menuju jalan terang benderang.
Adapun penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Makalah ini berisi tentang supervisi
akademik di sekolah dan penerapan struktur organisasinya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ferril Irham Muzaki, M.Pd.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan
serta teman-teman yang memberi dukungan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN KETERAMPILAN
MEMBIMBING KELOMPOK KECIL........................................ 3
B. PERAN GURU DALAM KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 6
C. KARAKTERISTIK KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 8
D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 9
E. TAHAP-TAHAP MEMBIMBING KELOMPOK KECIL........... 10
F. POLA PENGGUNAAN KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 15
G. PRINSIP-PRINSIP KETERAMPILAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL.................................................................... 17
H. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
KETERAMPILAN MEMBIMBING KELOMPOK KECIL....... 18
I. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KETERAMPILAN
MEMBIMBING KELOMPOK KECIL....................................... 22
BAB III PENUTUP.................................................................................. 25
A. KESIMPULAN............................................................................ 25
B. SARAN......................................................................................... 26
DAFTAR RUJUKAN............................................................................... 27
LAMPIRAN.............................................................................................. 28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Supervisi menjadi bagian dari manajemen pendidikan nasional
adalah terdapatnya bab khusus mengenai pengawasan dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah. Oleh karena supervisi pendidikan
mempunyai kedudukan strategis dan penting dalam manajemen
pendidikan, maka sudah menjadi keharusan bagi pemerintah untuk
berupaya secara terus menerus menjadikan para pelaksana supervisi
pendidikan sebagai tenaga yang profesional. Supervisi merupakan bagian
keempat dari empat kegiatan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh
tim supervisor baik oleh kepala sekolah dan/atau pengawas-pengawas.
Keempat proses pembelajaran itu antara lain; diawali dengan perencanaan,
kemudian pelaksanaan, diteruskan dengan penilaian, dan yang keempat
pengawasan. Hal itu ditegaskan oleh PP 19/2005, pasal 19, ayat (3),
“Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien”. Wujud dari pengawasan itu adalah
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut.
Rosilowati (2014) menyatakan bahwa guru tidak membuat
perangkat pemebelajaran yaitu guru belum memiliki kompetensi untuk
membuat perangkat pembelajaran dan guru enggan membuat perangkat
pembelajaran serta tidak ada waktu untuk membuat perangkat
pembelajaran. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh kepala sekolah
untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara melakukan supervisi
akademik. Prihono (2014) menyatakan bahwa supervisi akademik dalam
dunia pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam usaha
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu penyelenggaraan sekolah.
Sudin (2008) menegaskan bahwa pengawasan pendidikan atau supervisi
1
pendidikan tidak lain dari usaha memberikan layanan kepada stakeholder
pendidikan, terutama kepada guru – guru, baik secara individu maupun
secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil
pembelajaran.
Fokus pengawasan sekolah atau pendidikan dalan hal ini supervisi
pendidikan meliputi : (1) prestasi yang diraih siswa, (2) kualitas layanan
siswa di sekolah, (3) Kepemimpinan dan manajemen sekolah. Fokus
pertama dan kedua menjadi garapan supervisi akademik dan fokus ketiga
menjadi garapan supervisi manajerial. Dengan adanya supervisi
pendidikan yang baik maka mutu pendidikan akan dapat terus meningkat.
Dengan demikian, pada makalah ini akan dibahas tentang supervisi
akademik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud supervisi akademik?
2. Bagaimana konsep supervisi akademik?
3. Bagaimana penerapan struktur organisasi supervisi akademik di
sekolah?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menjelaskan definisi supervisi akademik.
2. Untuk menjelaskan konsep supervisi akademik.
3. Untuk menjelaskan penerapan struktur organisasi supervisi akademik
di sekolah?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
terpelajar. Akademik bisa juga diartikan sebagai hal yang bersifat teoritis
bukan praktis, kajian yang lebar dan mendalam bukan kajian teknis dan
konvesional dan sangat ilmiah. Kata akademik dalam konteks sekolah
dipertautkan dengan segala hal yang berhubungan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Sehingga kegiatan akademik adalah kegiatan selama proses
pembelajaran dan hal-hal lain yang terkait dengan itu misalnya
penyususunan jadwal akademik pembelajaran dan silabusnya. Sedangkan
supervisi akademik adalah supervise yang mengarah pada pengendalian
dan pembinaan bidang akademik melalui kegiatan dan proses
pembelajaran di sekolah agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Dengan demikian Supervisi Akademik adalah kegiatan
pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi dalam
upaya meningkatkan kualitas produk didik melalui usaha memotivasi,
membina dan mengarahkan orang-orang yang terkait dengan kegiatan
akademik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi
akademik sangat penting dan harus dilaksanakan secara kontinu oleh
kepala sekolah kepada para pendidik. Sebab dengan supervisi akademik
dapat memperbaiki kinerja pendidik yang muaranya dapat meningkatkan
mutu pembelajaran itu sendiri.
Ada tiga konsep pokok atau kunci dalam pengertian supervisi
akademik yaitu:
1. Supervisi akademik harus mempengaruhi dan mengembangkan
perilaku guru secara langsung dalam mengolah proses pembelajaran.
2. Perilaku supervisor harus didisain secara official dalam membantu
guru yang mengembangkan kemampuannya, sehingga jelas waktu
mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut.
3. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu
memfasilitasi proses belajar bagi murid-muridnya.
Selain itu, hal yang penting atau yang harus diperhatikan dalam
supervisi akademik antara lain:
4
1. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan
mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran.
Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan
ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara
terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan
perilaku guru. Tidak ada satupun perilaku supervisi akademik yang baik
dan cocok bagi semua guru (Glickman, 1981). Tegasnya, tingkat
kemampuan, kebutuhan, minat, dan kematangan profesional serta
karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar pertimbangan
dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program supervisi
akademik (Sergiovanni, 1987 dan Daresh, 1989).
2. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan
kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu
mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain
tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang
mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik
merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka
alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan
guru.
3. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu
memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.
5
Prinsip-prinsip supervisi akademik yang harus direalisasikan pada
setiap proses supervisi akademik di sekolah-sekolah, yaitu sebagai berikut:
1. Supervisi Akademik harus bisa menciptakan hubungan kemanusiaan
yang harmonis, bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal.
Hubungan demikian ini bukan saja antara supervisor dengan guru,
melainkan juga antara supervisor dengan pihak lain yang
terkait dengan program supervisi akademik.
2. Supervisi Akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.
Supervisi akademik bukan tugas bersifat sambilan yang hanya
dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan. Apabila guru telah
berhasil mengembangkan dirinya tidaklah berarti selesailah tugas
supervisor, melainkan harus tetap dibina secara berkesinambungan.
3. Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor tidak boleh
mendominasi pelaksanaan supervise akademiknya. Titik tekan
supervise akademik yang demokratis, aktif dan kooperatif. Supervisor
harus melibatkan secara aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab
perbaikan program akademik bukan hanya pada supervisor melainkan
juga pada guru. Karenaitu, program supervise akademik sebaiknya
direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan bersama secara
kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang terkait di
bawah koordinasi supervisor.
4. Program supervisi akademik harus integral dengan suatu program
pendidikan secara keseluruhan. Dalam upaya perwujudan prinsip ini
diperlukan hubungan yang baik dan harmonis antara supervisor
dengan semua pihak pelaksana program pendidikan.
5. Supervisi akademik harus dilakukan komprehensif. Program supervisi
akademik harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan
akademik, walaupun mungkin saja ada penekanan pada aspek-aspek
tertentu berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan
akademik sebelumnya.
6. Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah
untuk mencari kesalahan-kesalahan guru, melainkan untuk
6
mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam memahami
dan memecahkan problem-problem akademik yang dihadapi.
7. Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi,keberhasilan
program supervisi akademikharus obyektif berdasarkan kebutuhan
nyata pengembangan profesional guru.
7
Tahapan-tahapan tersebut berguna untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang terjadi dalam rangkaian kegiatan. Rekapitulasi hasil supervisi
akademik biasanya berupa tabel yang memuat, nomor, nama, komponen nilai
(perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, skor
rata-rata), serta catatan hasil temuan. Rentang penilaian dan hari tanggal dan
tanda tangan supervisor/kepala sekolah.
8
Keempat hasil analisis supervisi akademik harus diberikan umpan
balik, Bagian ini dilakukan setelah analisis dan evaluasi supervisi akademik.
Rencana umpan balik dilakukan terhadap guru biasanya dilaksanakan
bersamaan dengan kegitan tindak lanjut. Sehingga langkah-langkah yang
harus dilakukan sama. langkah-langkah tersebut adalah; (a) mengkaji
rangkuman/kesimpulan hasil analisis perencanaan, proses, dan penilaian
pembelajaran, (b) membuat rencana umpan balik (feedback), dan rencana
tindak lanjut, (c) melaksanakan umpan balik (feedback) dan tindak lanjut
dalam bentuk lisan dan/atau tertulis.
9
4. Pendekatkan dan Metode Supervisi;
5. Hasil Pelaksanaan Program Supervisi;
6. Penutup;
7. Lampiran.
8. Bahan Pendukung
Struktur Organisasi
10
Tanggung Jawab dan Wewenang
11
Manusia , dan
Personalia, Yayasan
Tatausaha
Perencanaan, Kepala
Bursa Kerja
pelaksanaan, Waka Sekolah Koordinator Semua
Khusus,
penelusuran, Humas dan Prakerin unit kerja
Prakerin
penyaluran Yayasan
KEPALA SEKOLAH
Nama Jabatan/Fungsi :
Kepala Sekolah
Bertanggungjawab kepada :
Yayasan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara dan
Kabupaten Tapanuli Tengah
Berhubungan dengan :
Tanggung Jawab :
12
5. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan.
6. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar
7. Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan
8. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
9. Menetapkan Program Kerja Sekolah
10. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
11. Melegalisasi dokumen organisasi
12. Memutuskan mutasi siswa
13. Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan
Wewenang :
Nama Jabatan/Fungsi :
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Program
Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah
Berhubungan dengan :
Semua unit kerja
Tanggungjawab :
13
4. Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum
5. Mengkoordinasikan pengelolaan perpustakaan
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
7. Menyusun kalender pendidikan dan jadual pembelajaran
8. Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran
9. Mengusulkan tugas mengajar pada masing-masing guru
10. Menghitung dan melaporkan jam mengajar guru
11. Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan
12. Mengidentifikasi dan mengelola program-program untuk perbaikan sistem
mutu
13. Melaporkan kepada Kepala Sekolah kondisi dan status dari penerapan
sistem manajemen mutu
14. Menyusun Prosedur Mutu yang diketahui oleh Kepala Sekolah
15. Mengadakan Penelitian, Pengembangan tentang Mutu secara pereodik 1
tahun dua kali
Wewenang :
WAKASEK HUMAS/HUBIN
Nama Jabatan/Fungsi :
Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat dan Hubungan Industri
Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah
14
Berhubungan dengan :
1. Semua Unit Kerja
2. Masyarakat dan Industri
Tanggungjawab :
Wewenang :
WAKASEK KESISWAAN
Nama Jabatan/Fungsi :
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan
15
Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah
Berhubungan dengan :
1. Semua Unit Kerja
2. Organisasi Kesiswaan
Tanggungjawab :
Wewenang :
Nama Jabatan/Fungsi :
Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana
16
Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah
Berhubungan dengan :
Semua Unit Kerja
Tanggungjawab :
Wewenang:
Nama Jabatan/Fungsi :
Kepala Tata Usaha
17
Berhubungan dengan :
Semua Unit Kerja
Tanggung jawab :
Wewenang:
Nama Jabatan/Fungsi :
Ketua Program Keahlian ( Kaprok )
Bertanggungjawab kepada :
Kepala Sekolah
18
Berhubungan dengan :
Semua unit kerja
Tanggung jawab :
Wewenang :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
19
Dari pembahasan-pembahasan yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan bahwa:
a. Supervisi Akademik adalah serangkaian proses kegiatan membantu guru
dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Tujuan Supervisi Akademik adalah sebagai berikut:
1. Membantu guru dalam mengembangkan kompetensinya
2. Mengembangkan kurikulum
3. Mengembangkan kelompok kerja guru
4. Membimbing peneitian tindakan kelas
Sedangkan hasil supervisi akademik berfungsi sebagai informasi bagi
pengembangan profesionalisme guru
c. Prinsip-prisip supervisi akademik ialah meliputi Humanis, kontinyu,
demokratis, integral, komprehensif, konstruktif, dan obyektif
d. Tahapan Supervisi Akademik yaitu Tahapan pertama prencanaan, tahapan
kedua analisis, Tahapan ketiga pelaksanaan, tahapan keempat tindakan
umpan balik, tahapan kelima tindak lanjut, tahapan keenam menyusun
laporan supervisi.
B. SARAN
20
DAFTAR RUJUKAN
21
1