Oleh :
KELOMPOK 5
YESSI APRISMA
VALENTRI NOVITA
RAHMATUL KHAIRANI
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
A.Klasifikasi dan tipe-tipe kelompok sosial
1.Klasifikasi Kelompok Sosial
a. Kelompok semu
Atas dasar ciri-cirinya tersebut, maka kelompok semu ini juga dapat dibedakan menjadi
3, yaitu:
1) Kerumunan (crowd)
Kerumunan merupakan berkumpulnya orang-orang pada saat tertentu secara cepat tanpa
ada ikatan organisasi. Himpunan manusia yang termasuk kerumunan, yaitu:
Penonton pasif (formal audience), yaitu kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan
tujuan yang sama erat dan mempunyai sifat pasif. Pada kelompok sosial ini interaksi
sosialnya sangat dibatasi bahkan dihindari. Masing-masing individu mempunyai
perhatian tertentu yang tidak ingin diganggu.Contohnya penonton di dalam gedung film
dan pendengar khotbah. Khotbah adalah bagian dari suatu peristiwa ibadah. Dalam
khotbah terjadi komunikasi searah yaitu orang yang berkhotbah kepada para pendengar.
Suasana khotbah diharapkan khidmat dan tertib sehingga pendengar khotbah dilarang
berbicara. Mereka harus mendegarkan, dan jika terjadi suara atau pembicaraan akan
ditegur oleh orang di sebelahnya. Pendengar khotbah sangat pasif karena hanya
mendengarkan materi dari peristiwa tersebut.
Kelompok saling tidak senang (inconvinient causal crowds), yaitu kerumunan sementara
yang tidak menyukai kehadiran orang lain sebab dapat menghambatnya untuk mencapai tujuan.
Contohnya orang yang sedang antri karcis. Orang tersebut agak kurang senang bila ada orang
lain karena kehadiran orang lain tersebut dapat menghambatnya mencapai tujuan.Setiap orang
yang mengantri karcis akan mempunyai harapan untuk segera mendapatkan karcis. Semakin
banyak orang berantri, maka semakin kecil peluang untuk memperoleh karcis. Oleh karena itu,
orang lain dianggap sebagai penghambat untuk mencapai tujuan. Tetapi perlu diingat bahwa
budaya mengantri adalah budaya yang baik dan perlu dikembangkan.
Kerumunan panik (panic causal crowds), yaitu kerumunan orang yang dalam keadaan panik
untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Contohnya ketika sedang terjadi gempa semua orang
berkumpul di depan rumah.
Suatu tragedi yang sangat memilukan pernah terjadi di Nanggroe Aceh Darusalam, tepatnya
pada tanggal 26 Desember 2004. Pasalnya terjadi gempa bumi yang mencapai kekuatan 9 skala
ricther yang mengakibatkan munculnya gelombang pasang, yang dikenal dengan tsunami.
Karena cepat dan dahsyatnya bencana tersebut, banyak orang tidak sempat menyelamatkan diri.
Bahkan orang yang berhasil menyelamatkan diri sekali pun harus melalui perjuangan yang keras
dan harus melawan kepanikan yang sangat luar biasa. Semua orang diliputi oleh kepanikan yang
tinggi, saling berebut kesempatan agar dapat menyelamatkan diri. Dari hal tersebut dapat
dibayangkan bagaimana kacau dan paniknya keadaan pada saat itu.
Kerumunan emosional (acting lawless crowds), yaitu kerumunan yang menggunakan kekuatan
fisik untuk melawan norma-norma pergaulan hidup yang bersangkutan, contohnya
pengeroyokan.
Kerumunan tak bermoral (immoral lawless crowd),yaitu kerumunan orang yang tindakannya
melawan norma pergaulan hidup dan tidak mempunyai tujuan yang jelas. Contohnya kumpulan
orang yang mabuk dan pecandu narkotika dan obat-obatan terlarang.
2) Massa (mass)
Massa mempunyai kemiripan ciri dengan kerumunan tetapi proses terbentuknya agak berbeda.
Pada massa ada sebagian pembentukan yang disengaja dan ada sebagian yang terjadi secara
spontan. Contohnya adalah pengumpulan orang-orang di sebuah lapangan/jalan untuk melakukan
demonstrasi.
3) Publik (public)
Terbentuknya publik hampir sama dengan massa tetapi tidak dalam tempat yang sama. Publik
mempunyai anggota yang tersebar tanpa batas wilayah formal. Contohnya adalah publik
pendengar pidato presiden yang disiarkan oleh Radio. Para hadirin yang datang pada pidato
tersebut merupakan massa. Sedangkan seluruh pendengar radio yang memperhatikan pidato
adalah publik.
b. Kelompok nyata
Kelompok sosial yang nyata mempunyai berbagai bentuk tetapi ada satu ciri yang sama, yaitu
kehadirannya bersifat tetap. Hampir pada semua kelompok sosial yang terjadi di masyarakat
merupakan kelompok nyata.
Kelompok statistik merupakan kelompok dalam arti analitis saja. Ciri-ciri dari kelompok ini
adalah:
c) tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama (langgeng),
Kelompok statistik ini biasanya digunakan sebagai sarana penelitian. Agar penelitian mudah
dilakukan, maka masyarakat dikelompokkan sesuai dengan kepentingannya. Contohnya
kelompok laki-laki dan wanita, kelompok anak-anak, kelompok pengusaha, dan sebagainya.
e) kehadirannya tetap.
Kelompok kemasyarakatan dapat mempunyai wilayah yang tidak terbatas. Contohnya kelompok
yang memiliki kesamaan warna kulit, kelompok masyarakat suku Jawa, dan sebagainya.
Kelompok sosial oleh para ahli sosiologi sering disebut kelompok masyarakat “khusus”. Sering
kali kelompok ini terjadi karena ikatan pekerjaan, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan
sebagainya. Ciri-ciri kelompok sosial adalah:
e) kehadirannya tetap.
Kelompok sosial agak berbeda dengan kelompok terdahulu karena di antara para anggotanya
sudah terjadi interaksi dan interelasi yang terus menerus sehingga terjadi komunikasi. Contohnya
kelompok teman bermain, tetangga, dan sebagainya.
Kelompok asosiasi mempunyai bentuk yang tetap. Ciri-ciri kelompok asosiasi adalah:
B.Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan
berlangsung dalam situasi yang dialami .Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika
dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang
lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai
tujuan bersama[
Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain
Pembentukan Kelompok
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam
memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga
ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah
kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-
masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan
memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul
perpecahan (konflik) Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti
pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi
kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah
terjadi.
Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses
selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari
pencapaian akademis.[1] Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau
yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian
diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk
berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok.Perbedaan kemampuan yang ada
pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat
memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju.
Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas
kelompok atau individu
Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok.
Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efisien dan efektif.
Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok Kebebasan disini merupakan
kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi
selama kegiatan. Namun kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada
proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan
akan infrmasi tentang pengetahuan tersebut.