Di Susun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2020
1
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat, dan berkatnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktiku tentang organ reproduksi sapi jantan dengan tepat
waktu.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reproduksi hewan jantan adalah suatu proses yang kompleks yang
melibatkan seluruh tubuh hewan itu. Sistem reproduksi akan berfungsi bila
makhluk hidup khususnya hewan ternak dalam hal ini sudah memasuki sexual
maturity atau dewasa kelamin. Setelah mengalami dewasa kelamin, alat-alat
reproduksinya akan mulai berkembang dan proses reproduksi dapat berlangsung
baik ternak jantan maupun betina.
Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen; (a) organ
kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis testiculus (jamak: testes atau
testiculae), disebut juga orchis didymos, (b) sekelompok kelenjar-kelenjar
kelamin pelengkap kelenjar-kelenjar vesikularis, prostata dan cowper, dan
saluran-saluran yang terdiri dari epididimis dan vas deferens, dan (c) alat kelamin
luar atau organ kopulatoris yaitu penis ( Toelihere, 1993)
2.1. Testis
2
2.2. Epididymis
Epididimis, suatu pembuluh yang timbul dari bagian dorsal testis berasal
dari duktus efferensia, terdiri dari 3 bagian: kepala, badan dan ekor (Salisbury,
1985). Kepala (caput epididymis) membentuk suatu penonjolan dasar dan agak
berbentuk mangkok yang dimulai pada ujung proximal testis. Umumnya
berbentuk U, berbeda-beda dalam ukurannya dan menutupi seluas satu pertiga
dari bagian-bagian testis (Toelihere, 1979). Corpus epididimis (badan epididimis):
bagian badan terentang lurus ke bawah, sejajar dengan jalannya vasdeferens,
menjalar terus hampir melewati testes, dibagian bawah testes epididimis
membelok ke atas. Cauda epididimis (ekor epididimis): merupakan bagian
epididimis yang terletak pada bagian bawah testes yang membelok ke atas. Pada
hewan hidup cauda epididimis terlihat berupa benjolan di bagian ujung bawah
testes dan dapat diraba (Marawali, 2001).
Lumen epididymis hanya dilapisi oleh satu macam sel yaitu sel berambut
silia yang tidak bergerak. Karena silianya tidak bergerak maka sel-sel ini disebut
stereo silia (Sukra, 2000).
Vas deferens atau ductus deferens mengangkut sperma dari ekor epididimis
ke urethra. Dindingnya mengandung otot-otot licin yang penting dalam
mekanisme pengangkutan semen waktu ejakulasi. Diameternya mencapai 2 mm
dan konsistensinya seperti tali (Toelihere, 1979. Marawali, 2001).
3
Sperma diangkut dari ekor epididimis ke ampula di bantu dengan gerakan
peristaltik vas deferens. Kelenjar-kelenjar vesikularis mengahasilkan fruktosa dan
asam sitrat. Ampula dapat diurut secara manual untuk memperoleh semen
(Toelihere 1979, Marawali 2001).
Vas deferens atau ductus deferens mengangkut sperma dari ekor epididimis
ke urethra. Dindingnya mengandung otot-otot licin yang penting dalam
mekanisme pengangkutan semen. Pada saat praktikum, untuk mengamati
gambaran eksternal dari testis dinding yang mengandung otot-otot licin tersebut di
kupas sampai testis terlihat dan Salisbury (1985), menyatakan, vas deferens bersal
dari epididimis dan berjalan dari titik terendah testis ke atas dan bersama dengan
tali spermaticus melewati cincin inguinalis dan di tempat itu vas deferens akan
memisahkan diri dari pembuluh darah arteri dan vena, syaraf dan jaringan lain
pada tali spermaticus tersebut. Vas deferens akan masuk ke dalam ruang
abdominalis. Mengandung sel epitel yang berjajar hampir lurus, memiliki dua
lapisan urat daging yang membujur dan melingkar, dan dibungkus oleh selaput
peritoneum. Dekat kepala epididimis, vas deferens menjadi lurus dan bersama-
sama buluh-buluh darah dan lymphe dan serabut-serabut syaraf, membentuk
funiculus spermaticus yang berjalan melalui canalis inguinalis ke dalam cavum
abdominalis. Kedua vas deferens, yang terletak sebelah menyebelah di atas vesica
urinaria, lambat laun menebal dan membesar membentuk ampullae ductus
efferentis (Toelihere, 1979). Ampula pada sapi panjangnya 10 sampai 14 cm,
diameter 1.0 sampai 1.5 cm dan pada kuda panjagnya 15 sampai 24 cm dan
diameternya 2 – 2.5 cm, sedangkan pada anjing dan kucing tidak terdapat ampula
dan pada babi kecil (Marawali, 2001).
2.4. Penis
Penis adalah organ seksual jantan yang dibungkus oleh kulit yang disebut
kalup (prepusium). Lapisan dalam kalup disuplai dengan kelenjar keringat yang
mengeluarkan smegma. Uretra pada hewan jantan adalah tabung mukoid yang
memanjang mulai dari kandung kemih ke bagian depan penis. Penis terdiri dari
akar, badan dan ujung bebas yang berakhir pada glans penis. Badan penis terdiri
dari corpus cavernosum penis yang relatif besar dan diselaputi selubung fibrosa
tebal berwarna putih, tunica albuginea. Dibagian ventral terdapat corpus
cavernosumyaitu suatu struktur yang relatif lebih kecil mengelilingi uretra
(Sukra, 2000).
4
mirip segerombol anggur, berbonggol – bonggol. Vesicula seminalis adalah
sepasang kelenjar yang biasanya bermuara dengan duktus deferens melalui
bermacam-macam duktus ejakulatori ke dalam uretra pelvis kemudian ke kaudal
leher kantong kancing (Frandson, 1993).
Pada postmortem zat cair yang dihasilkan kelenjar ini berupa cairan yang
agak kental dan lengket mengandung potasium, asam citrat, fruktose, dan
beberapa macam enzim. Sekresi kelenjar ini merupakan 50% dari volume total
dari satu ejakulasi yang normal. (Sukra, 2000).
5
BAB III
3.1.1. Bahan
1. Organ reproduksi jantan
3.1.2. Alat
1. Nampan
6
BAB IV
4.2. Pembahasan
1. Testis
Fungsi testis ada dua macam: yang menghasilkan hormon seks jantan
disebut androgen, dan yang menghasilkan gamet jantan disebut sperma.
2. Epididymis
Terdiri dari tiga bagian yaitu caput epididymis atau kepala epididymis,
corpus epididymis atau badan epididymis, dan cauda epididymis atau ekor
epididymis. Ketiga bagian ini mempunyai fungsi yang berbedada, caput berfungsi
sebagai tempat memasakan spermatozoa, corpus berfungsi sebagai transpor atau
pengangkutan spermatozoa, cauda berfungsi sebagai tempat penimbunana
spermatozoa.
3. Ductus Deferen
7
4. Ampula Ductus Deferen
5. Urethra
6. Kelenjar Vesikularis
7. Kelenjar Prostata
Pada sapi kelenjar prostata berjumlah sepasang, berbentuk bulat dan tidak
berlobus. Kelenjar prostata terdiri dari 2 bagian, badan prosatata dan prostata yang
cryptik.
8. Penis
8
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Alfabetha:Bandung.
10