TINJAUAN PUSTAKA
suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk
proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan (Jatmiko,
2011)
Pemetaan digital atau sering disebut sebagai digital mapping merupakan suatu
cara dalam pembuatan peta, baik untuk keperluan pencetakan maupun dalam format
Menurut Dickinson (1975) yang dikutip oleh Hanum (2013), beberapa alasan
1. Melalui peta dapat menimbulkan daya tarik yang lebih besar terhadap objek
yang ditampilkan.
pembicaraan. Melalui peta dapat dipakai sebagai sumber data bagi yang
berkepentingan.
4. Peta sebagai alat komunikasi antara membuat peta dengan pengguna dimana
penyebarankasus.
3. Model interaktif, jika pada tahap dua, pola prediksi hanya sebatas ramalan
Data spasial memberikan amatan terhadap berbagai fenomena yang ada pada
suatu objek spasial. Secara sederhana data spasial dinyatakan sebagai informasi
alamat. Dalam bentuk yang lain, data spasial dinyatakan dalam bentuk grid koordinat
seperti dalam sajian peta atau pun dalam bentuk piksel seperti dalam bentuk citra
satelit.
berbagai informasi yang berkaitan dengan dunia nyata. Dunia nyata yang begitu luas
pada kenyataannya tidak mungkin diambil secara utuh menjadi sebuah data spasial.
Dengan demikian data spasial adalah sebuah gambaran sederhana dari dunia nyata.
Dalam sistem informasi geografis, data spasial menggambarkan sebaran dan lokasi
fenomena.
penangkap sinyal (receiver) dari beberapa satelit Global Position System (GPS) yang
mengorbit diatas lokasi survei. Panduan dari sinyal satelit Global Position System
(GPS) memberikan informasi lokasi receiver Global Position System (GPS) tersebut
(Budiyanto, 2010).
Objek spasial terdiri dari tiga jenis, yaitu bentuk titik, garis, dan area. Masing-
penggambaran data spasial tersebut, untuk suatu fenomena seperti kota dalam sebuah
pulau sering digunakan simbol titik karena karakteristik jalan yang selalu membentuk
garis. Untuk data spasial yang memerlukan perhitungan luas, seperti data-data
(Budiyanto,2010).
Secara garis besar model data spasial ada dua, yaitu data vektor dan data raster.
Data vektor adalah data yang minimal terdiri dari sebuah start node dan end node,
dan dapat memiliki beberapa verteks di antara start node dan end node tersebut. Data
vektor berupa titik, garis, atau poligon. Data raster adalah data yang terdiri dari
piksel-piksel penyusun data tersebut. Contoh data raster adalah sebuah gambar
Research Institute, 1996) yang dikutip oleh Riyanto (2010), “Sistem Informasi
Geografis (SIG) adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer,
perangkat lunak, data geografis, metode, dan personil yang dirancang secara efisien
Menurut Groot (1991) yang dikutip oleh Abidin (2007), Sistem Informasi
yang biasa disingkat GIS. Sistem Informasi Geografis (SIG) biasanya dikaitkan
bumi, dimana lokasi tersebut didefinisikan dalam suatu sistem koordinasi terkait
bumi.
Dari perspektif pengguna, paling tidak terdapat 3 fungsi utama dari Sistem
visualisasi dan mapping, serta analisis spasial. Fungsi dari spatial database
teknik koleksi data, serta preprocessing data dan atribut-atributnya. Fungsi dari
visualisasi dan mapping dapat dimanfaatkan setelah basisdata spasial disiapkan dan
terisi oleh data. Visualisasi dan mapping akan membuat data menjadi tersaji dengan
Menurut Puntodewo (2003), yang dikutip oleh Kusumadewi (2009), data yang
akan diolah dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) terdiri atas dua bentuk yaitu
data spasial (Geografi) dan data atribut (non-spasial). Data spasial adalah data tentang
suatu lokasi geografi yang diset ke dalam bentuk koordinat. Sedangkan data non-
yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut
1. Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah informasi
Peta
Storage
Laporan (Data base)
Tabel
Pengukuran
Lapangan Output
Laporan
Retrieval
Data Digital
Lain Informasi
Input Digital
Data
Lainnya Processing
6. Monitoring penyakit.
Menurut Kemenkes RI (2011), gizi buruk adalah keadaan gizi anak yang
1. Sangat kurus
3. BB/TB <-3 SD
keadaan kurang zat gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan
menurut umur (BB/U) yang berada pada < -3SD tabel baku WHO-NHCS.
proses terjadinya kekurangan gizi menahun atau kekurangan gizi tingkat berat. Gizi
yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila suatu masyarakat terkena
dengan proses pertumbuhan yang relatif pesat, yang memerlukan zat-zat gizi dalam
jumlah relatif besar, yang termasuk ke dalam kelompok rentan gizi ini adalah:
c. Adanya edema.
a. Anoreksia.
b. Pneumonia berat.
c. Anemia berat.
d. Dehidrasi berat.
Tabel 2.1 Penentuan Status Gizi Secara Klinis dan Antropometri (BB/TB-PB)
Kemenkes RI 2011
Antropometri
Status Gizi Klinis
(BB/TB-PB)
Gizi Buruk Tampak sangat kurus dan edema
pada kedua punggung kaki sampai < - 3 SD
seluruh tubuh
Gizi Kurang Tampak kurus -3 SD -<-2 SD
Gizi Baik Tampak sehat -2 SD - 2 SD
Gizi Lebih Tampak gemuk >2 SD
Sumber : Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Kemenkes RI, 2011)
Dibawah ini adalah diagram resmi dari UNICEF (1998), tentang penyebab
terjadinya gizi buruk yang dianut oleh intansi pemerintah yang menggunakan
Gangguan
Pertumbuhan
Penyebab
Asupan Gizi Infeksi Penyakit Langsung
Masalah
Krisis Politik dan Ekonomi Dasar
Gambar 2.2 Penyebab Gizi Buruk (Disesuaikan dari bagan UNICEF (The State
1. Penyebab Langsung
Timbulnya gizi buruk adalah asupan gizi yang tidak seimbang dan
tidak hanya karena kurang makan, tetapi juga karena penyakit, terutama diare
cukup baik tetapi sering diserang diare atau demam, akhirnya dapat menderita
gizi buruk.
demikian anak mudah diserang infeksi dan kurang nafsu makan sehingga anak
kekurangan makan akhirnya berat badan menurun. Apabila keadaan ini terus
Sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal kedekatannya dengan
penimbangan anak. Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga
1. Pencegahan
Menurut Info Gizi (2011), beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi
pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah
berumur 2 tahun.
untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara
kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah
e. Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan
kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak dan gula. Sedangkan
membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa
biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan
2. Pengobatan