Disusun Oleh :
11.2018.206
Penguji :
0
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
KEPANITERAAN KLINIK
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESA
1
Keluhan Utama:
Keluhan Tambahan:
Pasien mengeluh tidak bisa mencium bau dan sering merasa ada lendir di tenggorok. Suara
pasien sengau. Pasien mengeluh nyeri kepala hilang timbul namun tidak ada nyeri kepala hebat.
Pasien tidak demam, tidak batuk, tidak pilek dan tidak sesak. Tidak ada keluhan bersin-bersin.
Tidak ada keringat dingin dan berat badan tidak menurun drastis. Tidak ada nyeri pada wajah.
Pasien tidak mengeluh ada benjolan di sekitar leher dan nafasnya tidak berbau. Pasien tidak
alergi pada cuaca dan debu. Tidak ada lendir yang keluar lewat hidung. Hidung tidak nyeri.
Keluhan pada telinga tidak ada.
Kedua hidung pasien seperti tidak dapat menghirup udara dengan lancar, suara sengau dan
tidak dapat mencium bau sejak 6 bulan SMRS. Keluhan hidung tersumbat bertambah parah
sejak 2.5 bulan SMRS di mana menurut pasien, pada saat ini, hanya hidung kanan yang bisa
digunakan untuk bernafas walaupun minimal. Kedua hidung tersumbat berterusan, tidak
bergantian hidung kanan dan kiri. Pada malam hari, pasien tidak terjaga dari tidur akibat sulit
bernapas karena sudah terbiasa bernapas melalui mulut sehingga pasien mengeluh mulut terasa
kering. Pasien sering merasa seperti ada lendir di tenggorok dan apabila lendir dikeluarkan
lewat mulut, didapati lendir berwarna bening. Tidak ada lendir yang keluar lewat hidung.
Pasien merokok sejak SMP tahun 2009 sebanyak satu bungkus per hari. Dari tahun 2011-2012
pasien merupakan pelajar STM yang PKL di bidang automotif dan sering terpapar debu. Pada
tahun 2012, pasien mengeluh hidung sebelah kanan tersumbat dan keluar ingus bening dari
hidung kanan. Hidung kiri tidak ada sebarang keluhan. Pada tahun itu (2012), pasien dioperasi
polip hidung kanan. Setelah dioperasi, pasien rutin kontrol ke dokter.
Pada tahun 2013, pasien bekerja di ekspedisi pelabuhan yang mengawal keluar masuk
kontainer kapal. Menurut pasien, pekerjaan pasien sering menyebabkan dia terpapar debu.
Pasien bekerja dari jam 8 pagi sehingga 4 sore dan diteruskan lagi dari jam 6 sore sehingga
2
11.30 malam. Pasien jarang memakai masker dan jarang cuci hidung. Pada tahun 2014, pasien
mengeluh kedua hidung mampat, lalu dioperasi lagi polip hidung kanan dan kiri. Setelah
operasi polip kali kedua pada tahun 2014, pasien mulai mengurangi frekuensi merokok menjadi
4 batang rokok per hari, namun di tempat kerja masih jarang memakai masker dan jarang cuci
hidung. Pasien masih bekerja di pelabuhan hingga tahun 2018. Pada tahun 2019, pasien bekerja
di cleaning service yang mana paparan debu tidak separah pekerjaan sebelumnya. Pasien
mempunyai kebiasaan minum kopi 3-4 gelas setiap hari dan suka makan makanan yang pedas.
Riwayat trauma (-), diabetes mellitus (-), hipertensi (-), penyakit jantung (-) asma (-),
alergi (-), riwayat keganasan pada keluarga (-), riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-
). Sakit maag (-)
Riwayat Pengobatan
Riwayat polipektomi polip nasal kanan tahun 2012 dan polipektomi polip nasal bilateral tahun
2014.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
3
Status Lokalis
TELINGA
KANAN KIRI
Bentuk daun telinga Normotia Normotia
Kelainan kongenital Atresia liang telinga (-), Atresia liang telinga (-),
fistula (-), Bat’s Ear (-) fistula (-), Bat’s Ear (-)
Radang, tumor Nyeri (-), edema (-), Nyeri (-), edema (-),
hiperemis (-), tumor (-) hiperemis (-), tumor (-)
Nyeri tekan tragus Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Penarikan daun telinga Nyeri tarik (-) Nyeri tarik (-)
Kelainan pre- Fistula preaurikuler (-), Fistula preaurikuler (-),
infra,retroaurikuler hematoma (-), pseudokista hematoma (-), pseudokista
(-), laserasi (-), massa (-) (-), laserasi (-), massa (-)
Regio mastoid Nyeri (-), abses (-), massa (- Nyeri (-), abses (-), massa (-
), hiperemis (-), edema (-) ), hiperemis (-), edema (-)
Liang telinga Tampak lapang, serumen Tampak lapang, serumen
(+), furunkel (-), jaringan (+), furunkel (-), jaringan
granulasi (-), hifa (-), otorea granulasi (-), hifa (-), otorea
(-) (-)
Membran timpani Utuh, retraksi (-), hiperemis Utuh, retraksi (-), hiperemis
(-), perforasi (-), reflex (-), perforasi (-), reflex
cahaya (+) arah jam 5 cahaya (+) arah jam 7
TES PENALA
KANAN KIRI
Rinne (+) (+)
Weber Lateralisasi (-)
Schwabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Penala yang dipakai 512 Hz 512 Hz
Kesan: kedua telinga normal
4
HIDUNG
KANAN KIRI
Bentuk Normal Normal
Tanda paradangan Hiperemis (-), nyeri (-), Hiperemis (-), nyeri (-),
massa (-) massa (-)
Daerah sinus frontalis Nyeri tekan (-), nyeri ketuk (-) Nyeri tekan (-), nyeri ketuk (-)
dan maxillaris
Vestibulum Benjolan (-), sekret (-), Benjolan (-), sekret (-),
hiperemis (-), laserasi (-), hiperemis (-), laserasi (-),
furunkel (-), krusta (-), benda furunkel (-), krusta (-), benda
asing (-) asing (-)
Cavum nasi Sekret (-), massa berupa polip Sekret (-), massa berupa polip
grade 2 (+), edema (-), grade 2 (+), edema (-),
perdarahan aktif (-) perdarahan aktif (-)
Konka inferior Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Meatus nasi inferior Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Konka medius Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Meatus nasi medius Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Septum deviasi Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
RHINOPHARYNX
5
PEMERIKSAAN TRANSILUMINASI
TENGGOROK
PHARYNX
LARYNX
6
RESUME
Pasien merokok sejak SMP tahun 2009 sebanyak satu bungkus per hari. Dari tahun 2011-2012
pasien merupakan pelajar STM yang PKL di bidang automotif dan sering terpapar debu. Pasien
pernah menjalani operasi polip sebanyak 2 kali, pada tahun 2012 (polip hidung kanan) dan
tahun 2014 (polip bilateral). Setelah dioperasi, pasien rutin kontrol ke dokter.
Pada tahun 2013, pasien bekerja di ekspedisi pelabuhan yang mengawal keluar masuk
kontainer kapal dan sering terpapar debu. Pasien jarang memakai masker dan jarang cuci
hidung. Setelah operasi tahun 2014, pasien merokok 4 batang rokok per hari, Pasien masih
bekerja di pelabuhan hingga tahun 2018. Pada tahun 2019, pasien bekerja di cleaning service.
Pasien mempunyai kebiasaan minum kopi 3-4 gelas setiap hari dan suka makan makanan yang
pedas. Pasien tidak alergi pada cuaca dan debu dan tidak ada riwayat asma. Dalam keluarga
pasien, tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dan tidak ada riwayat keganasan dalam
keluarga.
Telinga:
Kanan : liang telinga lapang, sekret (-), membran timpani utuh
Kiri : liang telinga lapang, sekret (-), membran timpani utuh
Tes penala telinga kanan dan kiri : normal
7
Hidung:
Kanan :
Bentuk : normal, hiperemis (-), nyeri (-), massa (-)
Daerah sinus frontalis dan maxillaris : nyeri tekan (-)
Cavum nasi : sekret (-), massa berupa polip grade 2 (+), edema (-), perdarahan
aktif (-)
Kiri :
Bentuk : normal, hiperemis (-), nyeri (-), massa (-)
Daerah sinus frontalis dan maxillaris : nyeri tekan (-)
Cavum nasi : sekret (-), massa berupa polip grade 2 (+), edema (-), perdarahan
aktif (-)
Tenggorok :
Dinding pharynx : hiperemis (-), edema (-), nodul (-)
Arcus : simetris, hiperemis (-)
Tonsil :T1-T1,hiperemis(-),kripta tidak melebar,detritus (-)
Uvula : deviasi (-), hiperemis (-)
Gigi : caries dentis (-)
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
8
PROGNOSIS
ANJURAN