Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

INTERPERSONAL DAN KOMUNIKASI BISNIS


(Cultural Differences)

Kelas MB-39-08
Kelompok 8:
1. Cindy Yohana (1401162046)
2. Fatmawati Lestari (1401154568)
3. Mia Ananda Fatimah (1401160458)
4. Rista Dias Afriska (1401154554)

a. Individual and Collective Orientation


Contoh budaya yang memiliki kultur budaya collective orientation negara china
dan pakistan, karena kedua negara tersebut tidak bisa hidup dengan cara individual dan
sendiri-sendiri. Mereka lebih senang hidup secara berkelompok, orang-orang seperti ini
lebih mengutamakan kerja sama dengan kelompoknya daripada fungsi dan tanggung
jawab individu. Pada budaya ini lebih tertarik pada tradisi conformity serta cenderung
menghindar dari hal-hal baru karena tidak mau meninggalkan zona aman dan zona
nyamannya mereka.
Contoh budaya yang memiliki kultur budaya individual orientation adalah negara
Australia karena negara tersebut lebih suka bertindak sebagai individu daripada
kelompok. Orang-orang seperti ini akan lebih tertarik pada suatu yang menantang dan
aktivitas diri yang maximal. Selain itu, dalam berkomunikasi orang-orang individu lebih
dominan menyatakan pendapatnya secara langsung dan ekspresif.

b. High and Low Context Culture


Contoh negara yang menganut high context adalah negara Inggris, karena
seseorang yang memiliki tipe komunikasi low context terlihat lebih eksplisif. Orang
tersebut akan langsung mengatakan sesuatu tanpa basa basi. Mereka lebih melihat dari
achievement yang pernah diraih seseorang bukan dari latar belakang. Oleh sebab itu,
masyarakat low context sudah tidak asing lagi dengan adanya pengacara dikehidupan
sehari-harinya.
Contoh negara yang menganut high context adalah Jepang dan Arab, karena
negara tersebut lebih menggunakan cara yang tidak langsung dalam menyampaikan
sesuatu atau menggunakan kata basa-basi. Tipe masyarakat high context mudah sekali
percaya pada seseorang karena mereka selalu memegang ucapan orang lain.

c. Power Distance
Contoh negara yang memiliki power distance yang rendah adalah Amerika karena
orang Amerika memiliki hakk yang sama dalam diri mereka. Dalam pekerjaan, orang
Amerika mengatakan ided atau gagasan yang dimilikinya dalam proses pembuatan
keputusan dan orang Amerika biasanya menyelesaikan masalah dengan menggunakan
strategi self-face jadi menyelesaikan konflik secara terbuka dan langsung.
Contoh negara yang memiliki power distance yang tinggi adalah Mexico karena
setiap orang memiliki batasan yang berbeda tiap urusan. Orang yang memiliki kekuasaan
tinggi biasanya akan mendominasi orang yang berstatus lemah. Dalam menyelesaikan
masalah orang Mexico memakai strategi self-effacing untuk meminimalisir kehilangan
pencitraan diri.

d. Masculine and Feminim Cultures


Islandia merupakan negara paling feminim didunia karena negara ini sangat
peduli dengan nasib perempuan, bahkan menjadi satu-satunya negara yang melarang
adanya penari perempuan tanpa busana di kelab malam. Ini dilakukan sebagai
perlindungan terhadap hak-hak perempuan, bukan karena alasan agama. Negara ini juga
sedang mempertimbangkan akan mengontrol sensor, atau bila perlu melarang pornografi
di internet atas alasan menjadikan perempuan sebagai obyek. Selain itu, Islandia juga
dipimpin oleh perempuan, bahkan lebih dari separuh anggota parlemennya perempuan.
Itu sebabnya negara ini dianggap paling feminis di dunia.
Jepang adalah negara yang termasuk negara maskulin karena rangking tertinggi
dikuasai oleh laki-laki, wanita hanya menguasai 5% saja. Hal tersebut mulai
diperlihatkan oleh Jepang semenjak zaman perang (Sengoku Jidai) sampai era modern,
yang dimana pada zaman perang laki-laki Jepang sangat menjunjung tinggi nama mereka
dibandingkan dengan nyawa sendiri dan tidak dikotori oleh uang.

e. High ambiguity tolerant culture (Kanada)


Memiliki warga yang bergaya hidup satai dan ramah membuat Kanada
dihubungkan dengan toleransi sekaligus penerimaan penduduk asing dalam masyarakat
yang mudah. Sektor ekonomi dan politik yang tidak ekstrem dibanding dengan Amerika
Serikat menjadikan Kanada lebih cenderung menunjukkan sifat ramah tamah kedua yang
paling toleran di dunia. Bahkan Kanada melalui undang-undangnya berupaya
menunjukkan toleransinya sebagai negara pertama dunia yang mengadopsi
multikulturisme sebagai satu kebijakan resmi. Mulai dari pluralitas bahasa bangsa, agama
dan etnis dilindungi oleh hukum.

f. Low tolerant ambiguity cultures (Hongkong)


Negara dengan proporsi tertinggi orang-orang "yang tidak toleran", yang ingin
hanya bertetangga dengan orang dari ras yang sama, adalah Hongkong. Sebanyak 71,8
persen populasi Hongkong menolak untuk bertetangga dengan orang dari ras yang
berbeda. Long Term vs Short Term Orientation (Orientasi jangka panjang vs Orientasi
jangka pendek). Hal ini terkait kepada pilihan dari fokus untuk usaha manusia: masa
depan, saat ini, atau masa lalu. Orientasi jangka panjang dan orientasi jangka pendek
menggambarkan fokus dan nilai-nilai budaya yang menyangkut pola pikir masyarakat.
Masyarakat yang berorientasi jangka panjang (long term orientation) lebih
mementingkan masa depan. Mereka mendorong nilai-nilai pragmatis berorientasi pada
penghargaan, status, sikap hemat, termasuk ketekunan, tabungan dan kapasitas adaptasi.
Masyarakat yang memiliki dimensi orientasi hubungan jangka pendek (short term
orientation), terkait dengan masa lalu dan sekarang, termasuk kestabilan, menghormati
tradisi, menjaga selalu penampilan di muka umum, dan memenuhi kewajiban - kewajiban
social. Kebanyakan negara-negara di Asia seperti Cina dan Jepang cenderung memiliki
orientasi jangka panjang, sementara bangsa-bangsa barat cenderung pada jangka pendek.
Dan negara yang sangat tertinggal juga cenderung memiliki orientasi jangka pendek.

g. Indulgent and Restraint


Palestina merupakan contoh negara restraint karena berada dalam kondisi perang
yang membuat masyarakatnya terkekang bahkan dibantai oleh pihak Israel. Hal tersebut
menimbulkan budaya yang membuat warga Palestina tidak memiliki kebebasan seperti
negara lainnya.
Bali merupakan contoh indulgent karena Bali terkenal dengan rakyatnya yang
ramah dan penuh dengan kegembiraan. Bali memiliki berbagai kesenian yang diajarkan
kepada masyarakat Bali mulai dari kecil sehingga membuat masyarakat Bali sering
mengadakan berbagai kesenian mulai dari tarian, drama teater, dan lain-lain, baik untuk
sehari-hari maupun pertunjukkan budaya.

Anda mungkin juga menyukai