Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI KINERJA DAN PROBABILITAS KERUSAKAN

BANGUNAN STRUKTUR BETON BERTULANG

(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Rusunawa Jateng


Tembalang Semarang)

TUGAS AKHIR

ADAM FAISAL
5150811191

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR

EVALUASI KINERJA DAN PROBABILITAS KERUSAKAN


BANGUNAN STRUKTUR BETON BERTULANG

(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Rusunawa Jateng


Tembalang Semarang)

Disusun oleh:
ADAM FAISAL
5150811191

Nama Jabatan Tanda tangan Tanggal

Eka Faisal Nurhidayatullah, S.T., M.T. Pembimbing ................................. ...................

Proposal Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana pada Program Studi Teknik Sipil

Yogyakarta, Januari 2019


Ketua Program Studi Teknik Sipil

Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng.

ii
NIK. 110116081

iii
1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam rangka mendukung pembangunan serta perekonomian daerah dan
nasional maka diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang baik untuk
melancarkan arus lalu lintas dengan aman, nyaman dan efisien baik dari segi
waktu maupun biaya. Mengingat pentingnya sektor ini, maka yang menjadi
perhatian utama pemerintah saat ini adalah ketersediaannya sarana transportasi
yang memadai. Oleh karena itu, penyediaan sarana jalan dan jembatan sebagai
prasarana harus mendapat perhatian yang utama dalam pembangunan.
Pada suatu proyek konstruksi, pengendalian biaya proyek merupakan hal
yang harus diperhatikan dalam proses pengelolaan biaya proyek. Optimalisasi dan
efektifitas biaya proyek membutuhkan teknik dan pengendalian yang terencana
dengan baik. Dalam pengerjaan suatu proyek, penghematan merupakan salah satu
pertimbangan yang penting. Semakin berkembangnya teknologi menyebabkan
kemungkinan terjadinya pembengkakan biaya konstruksi dengan hal-hal yang
mungkin tidak diperlukan dalam proses konstruksi. Maka dari itu, diperlukan
Rekayasa Nilai (Value Engineering) dalam pengerjaan konstruksi sehingga
diperoleh biaya proyek yang lebih efisien.
Rekayasa Nilai (Value Engineering) adalah suatu pendekatan yang
terorganisasi dan kreatif yang bertujuan unutk mengadakan pengidentifikasian
biaya yang tidak perlu. Biaya yang tidak perlu ini adalah biaya yang tidak
memberikan kualitas, kegunaan, sesuatu yang menghidupkan penampilan yang
baik ataupun sifat yang diinginkan oleh konsumen (Barrie, 1984). Rekayasa Nilai
(Value Engineering) dilakukan untuk memperoleh penghematan biaya dalam
usaha mencapai efisiensi penggunaan dana, terutama dengan adanya
kecenderungan terus meningkatnya biaya konstruksi.
Penerapan Rekayasa Nilai (Value Engineering) pada proyek pembangunan
Jembatan Kragan dilakukan dengan meninjau kembali desain proyek dengan cara
mengidentifikasi biaya-biaya tersebut tanpa mengurangi tingkat mutu proyek itu
sendiri. Hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan optimalisasi desain yang
sudah ada.

1
Pengaplikasian Value Engineering pada penelitian ini dilakukan pada Proyek
Pembangunan Jembatan Kragan Kabupaten Karanganyar. Jembatan sepanjang
100 m ini berada di Kecamatan Kragan Kabupaten Karanganyar. Pada umumnya,
pekerjaan struktur memiliki biaya dan bobot pekerjaan yang cukup besar. Biaya
tersebut dipengaruhi oleh pemilihan bahan dan desain yang digunakan. Pada studi
kasus ini, Value Engineering dilakukan pada pekerjaan fondasi abutment
jembatan. Jembatan ini menggunakan tiang pancang sebagai pondasi. Pekerjaan
fondasi tiang pancang pada Jembatan Kragan dirasa memiliki biaya yang cukup
tinggi. Oleh karena itu, dilakukan analisis Value Engineering untuk mendapatkan
alternatif lain untuk mengganti desain awal pondasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut:
a. Apa alternatif desain yang terbaik untuk mengganti desain awal pada item
pekerjaan fondasi pada abutment?
b. Bagaimana perbedaan biaya proyek yang telah direncanakan sebelumnya
dengan biaya proyek setelah dilakukan analisis menggunakan metode Value
Engineering?
c. Berapa besar Cost Saving yang terjadi setelah dilakukan analisis
menggunakan metode Value Engineering.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini antara lain sebagai berikut:
a. Mengetahui penggunaan bahan dan desain struktur alternatif melalui analisis
Rekayasa Nilai (Value Engineering) untuk pekerjaan fondasi pada abutment.
b. Mengetahui perbedaan biaya proyek yang telah direncanakan sebelumnya
dengan biaya proyek setelah dilakukan analisis menggunakan metode Value
Engineering.
c. Mengetahui besarnya nilai Cost Saving yang terjadi pada biaya proyek setelah
dilakukan analisis menggunakan metode Value Engineering.

2
1.4 MANFAAT PENELITIAN
a. Memberikan informasi atau rekomendasi baik kepada owner, perencana
maupun pelaksana mengenai alternatif-alternatif yang dapat mengefisienkan
biaya untuk pekerjaan fondasi pada abutment.
b. Memberikan pengetahuan tentang Value Engineering.

1.5 BATASAN PENELITIAN


Penelitian ini perlu adanya batasan penelitian agar tidak terlalu luas dan tidak
menyimpang dari rumusan masalah, antara lain sebagai berikut:
a. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Jembatan Kragan
Kabupaten Karanganyar.
b. Analisis pada penelitian ini menggunakan metode analisis Value Engineering
dengan objek penelitian pekerjaan fondasi pada abutment.
c. Proses penerapan Value Engineering terdiri dari lima tahap yaitu tahap
informasi, tahap kreatif, tahap analisis, tahap pengembangan, dan tahap
rekomendasi.
d. Menggunakan aplikasi Microsoft Excel untuk perhitungan pembebanan pada
fondasi dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) setelah dilakukan analisis
menggunakan metode Value Engineering.
e. Penelitian ini menggunakan data-data proyek konstruksi berupa data tanah,
Detail Engineering Design (DED), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan
time schedule.
f. Penelitian ini membandingkan biaya pengerjaan proyek konstruksi yang telah
direncanakan sebelumnya dengan biaya setelah dilakukan analisis
menggunakan metode Value Engineering.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI


Menurut Syahnaz Rabiatul M Halik (2018), pada dasarnya Value Engineering
atau Rekayasa Nilai adalah suatu cara analisis untuk mengoptimalkan efisiensi
biaya yang berpotensi menimbulkan pembengkakan biaya akibat biaya yang tidak

3
perlu pada suatu anggaran proyek dan setelah dilakukan suatu proses rekayasa
nilai menghasilkan nilai efisiensi biaya dengan syarat berpatokan pada prinsip
tidak menghilangkan aspek kinerja/perform, ketahanan/durability,
keandalan/reability, mutu, fungsi, manfaat, estetika dan aspek lainnya yang
dianggap penting dari suatu elemen pekerjaan yang ditentukan dalam analisis
Value Engineering.
Menurut Budi Wicaksana & Rayandra Nusdjalin Zakaria (2012), Value
Engineering dapat dinyatakan dengan membandingkan performansi dengan biaya
dengan rumus sebagai berikut:

Tugas akhir ini mengacu pada perencanaan dan penelitian sejenis yang pernah
dilakukan sebelumnya. M. Hasan Busri (2014) melakukan penelitian tentang
Analisis Alternatif Desain Bangunan Jembatan dengan Value Engineering dengan
kesimpulan sebagai berikut: (1) Struktur atas jembatan beton konvensional
merupakan desain jembatan yang paling ekonomis diantara ketiga desain
jembatan lain. (2) biaya pelaksanaan pekerjaan penanganan yang menggunakan
desain jembatan beton konvensional sebesar Rp. 632.414.512, untuk jembatan
rangka baja biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 651.083.290 dan jembatan beton
precast memerlukan biaya sebesar Rp. 699.118.928. penghematan antara struktur
jembatan beton konvensional dengan struktur jembatan rangka sebesar Rp.
18.668.778 atau 2,87%. Antara jembatan beton konvensional dengan jembatan
beton precast terjadi penghematan sebesar Rp. 66.704.416 atau 9,54%.
Larto (2016) melakukan penelitian tentang Penerapan Value Engineering
pada Pekerjaan Fondasi Tiang Pancang dan Struktur Gedung untuk Optimalisasi
Pembiayaan pada Proyek Konstruksi, dengan kesimpulan sebagai berikut: (1)
Jenis fondasi yang lebih efektif dan aman untuk pembangunan konstruksi gedung
bertingkat terutama pada proyek pembangunan Gedung Farmasi Kosmetik PT
Dion Putra Bintang adalah tiang panvang penampang persegi lebar sisi 60 cm dan
panjangnya 20 m. (2) Nilai efektifitas penggantian fondasi eksisting dengan
alternatif 3 sebesar 1,3776, hal ini berarti menunjukkan adanya penghematan pada

4
pekerjaan alternatif karena nilainya lebih dari 1, meskipun penghematan yang
terjadi tidak besar. (3) Penerapan Value Engineering pada pekerjaan fondasi
memunculkan alternatif 1 dengan mengganti fondasi tiang pancang tampang
persegi dengan lebar sisi 40 cm dan panjang tiang 14 m menjadi tiang pancang
dengan penampang segitiga lebar sisi 60 cm dan panjangnya 20 m, diperoleh
penghematan biaya sebesar Rp 205.539.181. Alternatif 2 dengan penampang
persegi lebar sisi 50 cm dan panjangnya 17 m, diperoleh penghematan biaya
sebesar Rp 546.517.613. Alternatif 3 dengan penampang persegi lebar sisi 60 cm
dan panjangnya 20 m, diperoleh penghematan biaya sebesar Rp 1.148.494.432.
Alternatif 4 dengan penampang lingkaran diameter 60 cm dan panjangnya 20 m,
diperoleh penghematan biaya sebesar Rp 23.035.562 dan alternatif 5 menjadi
fondasi bored pile dengan penampang lingkaran diameter 60 cm dan panjangnya
20 m, diperoleh penghematan biaya sebesar Rp 186.889.743. Setelah dilakukan
analisa Value Enggineering atas dasar penghematan biaya, kualitas bahan yang
digunakan, kemudahan pelaksanaan, mobilisasi alat dan bahan serta waktu
pelaksanaan dipilih alternative 3 dan dihasilkanpenghematan total sebesar Rp
1.148.494.432 atau sebesar 27,41 %.
Johnneri Ferdian (2015) melakukan penelitian tentang Penerapan Value
Engineering pada Pekerjaan Bangunan Bawah Penggandaan Jembatan Lamnyong
Banda Aceh, dengan kesimpulan sebagai berikut: (1) Untuk tahap desain awal
biaya pada pekerjaan fondasi tiang pancang yaitu sebesar Rp. 72.486.508.196.71,
setelah diterapkan Value Engineering pada alternatif 1 dengan mengganti seluruh
fondasi menjadi fondasi beton pracetak maka diperoleh biaya alternatif sebesar
Rp. 40.616.598.222.56 dan untuk penghematan biaya yang diperoleh Rp.
31.869.909.974.15. (2) Untuk tahap desain awal biaya pada pekerjaan fondasi
tiang pancang yaitu sebesar Rp. 72.486.508.196,71, setelah diterapkan Value
Engineering pada alternatif II dengan mengganti seluruh fondasi menjadi fondasi
bored pile maka diperoleh biaya alternatif sebesar Rp. 41.699.143.562,9 dan
penghematan biaya yang diperoleh sebesar Rp. 30.787.364.633,81. (3) Untuk
tahap desain awal biaya pada pekerjaan fondasi tiang pancang yaitu sebesar Rp.
72.486.508.196,71, setelah diterapkan Value Engineering pada alternatif III
dengan mengganti sebagian fondasi menjadi fondasi tiang pancang beton pracetak

5
sedangkan pada pilar 5 dan pilar 6 diganti dengan fondasi bored pile
menggunakan casing baja yang berfungsi melindungi fondasi dari air maka
diperoleh biaya alternatif sebesar Rp. 41.243.208.716,9 dan penghematan biaya
yang diperoleh sebesar Rp. 31.243.299.479,77.
Himawan Nur Aredha Putra (2018) melakukan penelitian tentang Analisis
Value Engineering pada Fondasi Jembatan di Proyek Jembatan Kali Cengger Tol
Semarang-Solo Ruas Salatiga-Boyolali Sesi Ampel-Boyolali, dengan kesimpulan
sebagai berikut: Desain awal struktur pondasi awal yaitu fondasi bored pile d=150
cm dan penulis merekomendasikan dua alternatif untuk menggantikan desain awal
tersebut. Alternatif pertama dengan fondasi bored pile di=100 cm dan alternatif
ke-dua menggunakan fondasi tiang pancang d=100 cm. Adapun alternatif terbaik
yang dipilih oleh penulis sebagai pengganti desain awal adalah penggunaan tiang
pancang d=100 cm sebagai fondasi jembatan karena memiliki biaya yang lebih
rendah dari desain awal. Biaya pekerjaan struktur fondasi dengan desain awal
adalah Rp. 70.741.519.932 dan setelah dilakukan analisis VE diperoleh biaya
alternatif I Rp. 70.472.541.358 dengan penghematan sebesar Rp. 268.978.574
atau 0,38 % dan biaya pekerjaan alternatif II Rp. 69.406.435.961 dengan
penghematan sebesar Rp. 1.335.083.971 atau 1,88%.

3. METODE PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Jembatan Kragan
Kabupaten Karanganyar yang berlokasi di Desa Kragan, Gondangrejo dan Desa
Kebak, Kebakkramat. Adapun lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Desa Kragan
Kec. Gondangrejo

Desa Kebak
Kec. Kebakkramat

Gambar 3.1 Lokasi Proyek


(Sumber: Google Earth, 2018)

6
Data umum proyek merupakan data yang berisi informasi umum dari suatu
bangunan yang dibangun guna kepentingan tertentu mencakup nama proyek,
lokasi proyek, nama pelaksana, nilai kontrak fisik, dan masa pelaksanaan. Data
umum proyek pembangunan Jembatan Kragan Kabupaten Karanganyar adalah
sebagai berikut:
Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Kragan,
Pengguna Jasa : PPK Wilayah II Propinsi Jawa Tengah,
Tahun Anggaran : 2018,
Nama Penyedia : PT. Putra Mas Indah Baroe,
Alamat Penyedia : Jalan Ngesrep Barat I, No. 27 Semarang,
Kosultan Supervisi : PT. Indec Internusa (KSO),
Lokasi Pekerjaan : Karanganyar,
Nilai Kontrak : Rp. 20.600.000.000,00,
Waktu Pelaksanaan : 360 hari kalender,

3.2 BAGAN ALIR PENELITIAN


Pelaksanaan penelitian dibuat dalam bentuk diagram alir seperti terlihat pada
Gambar 5.1 dibawah ini:
Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


1. Observasi Lapangan 1. Gambar Kerja
2. Wawancara 2. RAB
3. AHS

Selesai
Analisis Data
1. Tahap Informasi
2. Tahap Kreatif
3. Tahap Analisis
4. Tahap Pengembangan
5. Tahap Rekomendasi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 5.1 Diagram alir tahapan penelitian

4. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memahami lebih dalam mengenai laporan Tugas Akhir dengan judul
“Analisis Value Engineering Pekerjaan Fondasi Pada Abutment Jembatan
(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Kragan Kabupaten
Karanganyar)” maka uraian yang tertera pada laporan tugas akhir ini
dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
1. BAB 1 PENDAHULUAN yang berisi latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA yang berisi tentang teori-teori yang diambil
dari studi literatur hasil publikasi penelitian terdahulu, jurnal terkait, buku,
standar atau aturan dasar mengenai tema dari penelitian ini.
3. BAB 3 METODE PENELITIAN yang memuat tentang objek penelitian,
waktu penelitian, jadwal penelitian, dan bagan alir proses penelitian.
4. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN yang memuat tentang pengolahan
data serta pembahasan dari hasil analisis data.
5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN yang memaparkan tentang kesimpulan
yang berhubungan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian pada bab
sebelumnya.
5. JADWAL PENELITIAN

8
Penelitian akan dilaksanakan selama 7 bulan, seperti diuraikan pada Tabel 5.1
di bawah ini:
Tabel 5.1 Rencana Jadwal Penelitian
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Kegiatan
2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
Identifikasi Masalah
Pengajuan Proposal
Pengumpulan Data
Perencanaan dan Analisa
Penyusunan Naskah
Laporan:
1. BAB 1
2. BAB 2
3. BAB 3
4. BAB 4
5. BAB 5
Pengumpulan Naskah
(Pendadaran)

9
DAFTAR PUSTAKA

Busri, M.H. 2014. Analisis Alternatif Desain Bangunan Jembatan Dengan Value
Engineering. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945.
Ferdian, J; Isya, M; & Rani, H.A. 2015. Penerapan Value Engineering Pekerjaan
Bangunan Bawah Jembatan Pada Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang (Studi
Kasus: Penggandaan Jembatan Lamnyong Banda Aceh). Banda Aceh:
Universitas Syiah Kuala.
Halik, S.R.M.; Inkriwang, R.L.; & Tjakra, J. Analisis Value Engineering Pada
Plat Atap dan Pasangan Dinding (Studi Kasus: Toko Modisland Manado).
Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Harmoko; Priyo, M.; & Harsoyo, Y.A. 2016. Aplikasi Value Engineering Pada
Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Tebat
Gheban Kota Pagar Alam). Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Karisma, Nirwana. 2012. Tinjauan Perencanaan Substruktur Gedung Universitas
Patria Artha. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Larto; Hartono, W; & Purwanto, E. 2016. Penerapan Value Engineering Pada
Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang dan Struktur Gedung Untuk Optimalisasi
Pembiayaan Pada Proyek Konstruksi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Putra, H.N.A.; Sugiyarto; & Setyawan, A. 2018. Analisis Value Engineering Pada
Pondasi Jembatan (Studi Kasus: Proyek Jembatan Kali Cengger Tol
Semarang-Solo Ruas Salatiga-Boyolali Sesi Ampel-Boyolali). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Wicaksana, Budi & Zakaria, R.N. Value Engineering Pekerjaan Pondasi Pada
Proyek Pabrik Semen Bosowa Banyuwangi. Surabaya: Universitas 17
Agustus 1945.

10

Anda mungkin juga menyukai