Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
ERNAWATI
NIM : 17.31.1120.
Oleh:
ERNAWATI
NIM : 17.31.1120.
Mengetahui :
1. Konsep dasar
A. Definisi Istirahat
Istirahat merupakan suatu keadaan dimana seseorang bersantai setelah
melakukan aktifitas / melepaskan diri dari hal-hal yang membosankan atau
menjengkelkan. Istirahat adalah suatu periode tidak ektif dapat berupa istirahat /
seluruh tubuh atau / sebagian saja. Istirahat memberikan kesempatan tubuh /
memperbaiki sel tubuh yang rusak, membuat dan mengembalikan fungsi jaringan
(tarwoto, 2006)
Tidur menurut Potter & Perry (2005) merupakan proses fisiologis yang
bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Tidur
merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan / stimulasi atau
sensori yang sesuai (buyton dalam AZIZ ALIMUL H)
B. ETIOLOGI
1. Rasa nyeri 7. Ketakutan
2. Psikologis 8. Depresi
3. Suhu tubuh 9. Kurangnya privasi
4. Rasa bosan 10. Gejala emosi
5. Pola aktifitas siang hari 11. Kondisi yang tidak menunjang
6. Keletihan tidur
12. Rasa khawatir (kecemasan) atau
tertekan jiwa
C. Faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi system
1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur/tidak
dapat tidur.
2. Kelelahan
Dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menengah orang
dapat tidur dengan nyenyak, sedangkan kelelahan yang berlebihan akan
menyebabkan periode tidur REM lebih pendek
3. Stres psikologis
Cemas dan depresi dapat menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini
disebabkan karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepenetrin darah
melalui sistem saraf simpatis zat ini akan mengurangi tahap IV REM dan NREM
4. Obat-obatan
Niuresik : insomnia
Anti depresan : seperti REM
Kafein : meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur
Bheta bloker : insomnia
Narkotika : mensupesi REM sehingga mudah mengantuk
Amphetamine : menurunkan tidur REM
5. Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triprotein yang merupakan asam amino &
protein yang dicerna seperti keju, susu, jagung, dan ikan tuna dapat mempercepat
terjadinya proses tidur
6. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan / menghalangi seseorang waktu tidur pada
lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang dapat tidur dengan
nyenyak/sebaliknya
7. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan menahan tidak tidur sehingga menimbulkan gangguan tidur
8. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat
menyebabkan insomnia dan lekas marah.
D. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem
1. Insomnia
Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas
maupun kuantitas
Ada 3 jenis insomnia, yaitu :
a. Insomnia inisial : kesulitan untuk memulai tidur
b. Insomnia intermiten : kesulitan untuk tetap tidur karena seringnya terjaga
c. Insomnia terminal : bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali
Ada beberapa tindakan dan upaya untuk mengatasi insomnia :
Makan makanan protein tinggi sebelum tidur
Usahakan agar selalu beranjak tidur pada waktu yang sama
Hindari tidur siang / sore
Berusaha untuk tidur hanya apabila benar-benar mengantuk
Hindari kegiatan yang menimbulkan minat sebelum tidur
Gunakan teknik-teknik pelepasan otot-otot serta meditasi sebelum tidur
2. Samnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya
oromatis dan semipurfoseful asesi motorik, seperti membuka pintu, duduk ditempat
tidur, menabrak kursi, berjalan kaki dan berbicara, Termasuk tingkah laku berjalan
dalam beberapa menit dan kembali tidur (Tapardi, 2002). Lebih banyak terjadi pada
anak-anak
3. Enuresis
Kencing yang tidak disengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan
paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada beberapa
faktor yang menyebabkan enuresis seperti gangguan pada bladder, stress dan toilet
training yang kaku.
4. Narkoplesi
Merupakan suatu kondisi yang dicirikan oleh keinginan yang tidak terkendali
untuk tidur / serangan kantuk yang mendadak sehingga seseorang dapat tertidur bisa
setiap saat dimana serangan ngantuk tersebut datang.
5. Night terrors
Mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun / lebih setelah tidur
beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan
6. Mendengkur Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengakhiran udara di hidung
dan mulut, amandel yang membengkak dan adenoid dapat menjadi faktor yang turut
menyebabkan mendengkur.
Tanda & gejala / manisfestasi klinik
Pathway
Sesak Nafas
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1
2.3.1 Tujuan dan kriteria hasil (berdasarkan Noc)
Noc :
Anxiety reductior
Comfort level
Pain level
Rest : extent and pattern
Sleep : extent and pattern.
Kriteria hasil :
Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari
Pola tidur, kualitas dalam batas normal
Perasaan segar sesudah tidur / istirahat
Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur
2.3.2 Intervensi keperawatan dan Rasional : berdasarkan NIC
NIC : sleep enhancement
Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur
Jelaskan tentang pentingnya tidur yang adekuat
Fasilitas untuk mempertahankan aktifitas sebelum tidur (membaca)
Ciptakan lingkungan yang nyaman
Kolaborasi pemberian obat tidur
Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien
Instruksikan untuk memonitor tidur pasien
Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur
Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam
Diagnosa 2 :
NOC :
Anssiety
Fear level
Comfort, readiness For
Sleep Defrivation
Enchanced
Kriteria hasil