Anda di halaman 1dari 39

PELAYANAN + PENDIDIKAN + PEMBIAYAAN

AMANAT MUKTAMAR IDI 2006 SEMARANG

GATOT SOETONO
ANGGOTA DEWAN PAKAR PBIDI
KETUA DIVISI PELAYANAN KEPROFESIAN MPPK

RAKER MPPK 23 FEBRUARI 2019 HOTEL IBIS JAKARTA


+ 262

SATU SISTEM PEMBIAYAAN SATU SISTEM PELAYANAN

JKN adalah Layanan yang


JAMINAN SOSIAL nyaman,
kesehatan outcomenya baik,
dan biayanya
terkendali

Menjamin seluruh penduduk mendapat layanan medik yang sama baiknya


PEMELIHARAAN KES
262 juta PENDUDUK TERBAGI
HABIS KE SELURUH
FASYANKES PRIMER KOMUNITAS BINAAN
+ 262

Ideal:
‘Dokter Yang Baik’ hanya dapat melakukan
Pelayanan Medik dalam KESISTEMAN YANG
BAIK pula, agar dapat memberikan layanan
terbaik untuk pasiennya.
(Muktamar 2006, Semarang)
STRUKTUR SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

RURAL REMOTE VERY


REMOTE “Terbelenggu
URBAN masa lalu”

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


TERSIER PERLU
SEKUNDER REDEFINISI DAN
PRIMER REKLASIFIKASI
SESUAI DENGAN
TUNTUTAN ERA JKN
& ERA PRADOK 4.0

• Perkembangan iptekdok 4.0 • Regionalisasi & distribusi faskes


• Investasi - utilisasi – skala ekonomi • Persebaran dan pemerataan nakes
• Pengeluaran dan iuran JKN • Tempat berkarya seluruh anggota IDI
PEMBIAYAAN DAN FILOSOFI BERUBAH

STRUKTUR SISTEM PELAYANAN JUGA BERUBAH

Integrasi
Horizontal
dan
Vertikal
FONDASI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

AMANAT UUD45 PS28H: Setiap orang


berhak … bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat, dan berhak
memperoleh pelayanan kesehatan

“Entitas layanan
primer mana yang
akan dikembangkan
sebagai fondasi
Sisyankes?”
REPOSISI PUSKESMAS DI ERA JKN
PUSKESMAS DIBELENGGU KONDISI 40 TAHUN YL: SAAT INI:
• Sentralisasi • Desentralisasi
• FKM & Jaminan sosial belum ada APBN + APBD • FKM & BPJS sudah ada
• UKP swasta belum berkembang • UKP swasta >> Puskesmas
• Peran ganda dokter (UKP+UKM) • Dokter (UKP) & SKM (UKM)
ERA JKN PUSYANKES (SKN 2012) PUSKESMAS
• Serahkan masyarakat/ swasta • Kembali ke khitahnya sebagai
• Pemerintah masuk, kalau swasta Pusat Kesehatan Masyarakat
tidak berminat atau sebagai • Tanggung jawab pemerintah
benchmark. Pada kondisi ini • Pada kondisi tertentu,
pusyankes milik pemerintah dapat beberapa fungsi puskesmas
satu atap dengan puskesmas. dapat dititipkan ke pusyankes

PUSKESMAS DAN PUSYANKES


• 2 Entitas berbeda
• Kebutuhan SDM berbeda
• Indikator kinerja berbeda
PUSYANKES PUSKESMAS • Sumber dana berbeda Menghindari dobel pembiayaan
MISMATCH PELAYANAN - PENDIDIKAN

RURAL REMOTE VERY


REMOTE

URBAN

• ESTIMASI KEBUTUHAN DOKTER (2019)


1:2500 = 104.800 DPP
1:5000 = 52.400 DPP (VERSI BPJS)
• JUMLAH DOKTER SAAT INI (KKI, Jan 2019)
DPP = 134.563
• PRODUKSI DOKTER PER TAHUN
87 FK  + 12.000 DPP/TH
DPP Praktik = 8.000
Suplai dokter berlebih: • SELISIH
• 134.563 + 8.000 – 104.800 = LEBIH 37.763
• kesejahteraan dokter turun, • 134.563 + 8.000 – 52.400 = LEBIH 90.163
• potensi konflik meningkat, Bagaimana nasib
• profesi terdegradasi. para dokter ini?
FORMASI DAN PERSEBARAN DOKTER

RURAL REMOTE VERY “Belum ada peta


REMOTE
formasi dokter di
URBAN seluruh NKRI”
PETA FORMASI DOKTER DI SELURUH NKRI

Dibutuhkan untuk:
• menata persebaran dokter
• memberikan Rekomendasi SIP
• Informasi untuk pencari kerja
JALUR DAN STATUS DOKTER

“Dokter
ditempatkan
sebagai
pekerja”
Jalur beda, Jabfung sama,
kesejahteraan + sama
Di Era Jaminan Sosial, UKP (private good) diserahkan ke masyarakat
/swasta (SKN).
• Jalur yang berkembang  Praktik Mandiri (self-employed)
• Status dokter  terbanyak sebagai self-employed dengan jabfung
dokter yang entitasnya bermitra jangka panjang dengan BPJS.
ENTITAS PRAKTIK DOKTER MANDIRI
1 PRAKTIK SOLO 4 PRAKTIK BERSAMA
• Didirikan, dilaksanakan dan dikelola MENGELOLA FASKES
sendiri oleh seorang dokter
SOLO
2 PRAKTIK BERSAMA
• Didirikan oleh >1 dokter yg terikat dalam
persekutuan berdata, dilaksanakan bersama,
BERSAMA dapat dikelola oleh profesional
• Pembiayaan: cost sharing atau revenue sharing
• Bentuk kerja sama antara
3 PRAKTIK JEJARING • Bentuk yg menghimpun PDM Solo Praktik Bersama dengan
dan PDM Bersama dalm satu pemilik fasilitas kesehatan
organisasi berbentuk koperasi atau (RS).
badan hukum lain. • Disini dokter bukan pekerja
• Setiap PDM otonom tapi terikat dg RS, tapi mitra dalam
satu aturan. menyelenggarakan layanan.
SMART PROFESSION
DRAFT PERMENKES PRAKTIK MANDIRI

• Kata Mandiri artinya keadaan tidak


bergantung pada orang/pihak lain
(KBBI). a.
• Praktik Mandiri adalah entitas praktik
kedokteran yang didirikan, dimiliki,
Fakta, kata MANDIRI dimaknai dikelola dan diselenggarakan sendiri
sebagai PERORANGAN oleh seorang atau beberapa dokter
(self-employed profession). n.
• Artinya dokternya mempekerjakan
dirinya sendiri (self-employed), bukan
HEBOH …… pekerja (employee) dari pemberi kerja
(employer).
KESENJANGAN PENDAPATAN ANTAR DOKTER
PASAR JKN
FKTL
217 jt
KLAIM
84 T 57%
FKTP
KAPITASI

PASAR BEBAS • Volume Based Care  Value


54 jt penduduk Based Care
• Mono loyalitas & remunerasi
TAK
• Kebutuhan hidup layak profesi
TERBATAS
• Estimasi porsi dokter
NASIB “DOKTER TEMBAK”, PEKERJA HARIAN
Info ini dari seorang dokter yang praktik tgl
15 Feb 2019, di klinik 24 jam milik dokter.

PENDAPATAN PEKERJA DI DKI JKT


• Tukang batu : Rp.200.000/hari
DOKTER TEMBAK adalah dokter pengganti di klinik
• Kenek Tk Batu : Rp.125.000/hari
24 jam. Punya KTA IDI & STR, tapi belum punya SIP. • Tukang gali : Rp.150.000/hari
PENYELENGGARAAN LAYANAN KEDOKTERAN
SELAMA INI ERA JKN

“Terbelenggu masa lalu”


 Volume Based Care
 Provider Centered Care
PENYELENGGARAAN LAYANAN DI ERA JKN
Sinambung,
komprehensif,
koordinasi
FILOSOFI BERUBAH

MEMELIHARA
KOMUNITAS BINAAN

10 PRINSIP DASAR UKP TINGKAT PERTAMA


Layanan yang lebih nyaman, hasilnya
See WHO People https://youtu.be/pj-AvTOdk2Q
Centered Care https://youtu.be/cZZdVpMsL6M
lebih baik, dan biayanya terkendali
KONTRAK BERBASIS KAPITASI
Kontrak belum berdasarkan kesepakatan, berat sebelah,
“take it or leave it”, merugikan FKTP & dokter.

• Belum tersedia data


untuk negosiasi
• Kapasitas dokter
diabaikan 
distribusi peserta
tidak merata
• Penerapan KBK
bermasalah

Kontrak pemeliharaan
kesehatan
DATA POPULASI DAN UTILISASI
TABEL POPULASI TERDAFTAR PER BULAN
TABEL FREKUENSI KUNJUNGAN SETAHUN

REGISTER, TABEL MUTASI PER BULAN


harus ada di
setiap FKTP
FAKTOR PENYESUAI NILAI KAPITASI
TABEL POPULASI MENURUT UMUR
DATA PCARE

REGISTER
POPULASI FKTP

LAPORAN

Harus ada Contoh menyesuaikan nilai


di setiap FKTP kapitasi berdasarkan umur
(Data riil di satu klinik pratama)
FAKTOR PENDAPATAN
POPULASI JUMLAH PERHITUNGAN
PENYESUAI KAPITASI
Total 4820 1 4820 x 1 x Rp.8000 Rp.38.560.000
< 5 th 324 1,2 324 x 1,2 x Rp.8000 Rp. 3.110.400
> 65 th 153 1,3 153 x 1,3 x Rp.8000 Rp. 1.591.200
Rp.43.261.600
KAPASITAS DOKTER

“Kapasitas dokter
Peninggalan era tidak dibatasi”
Volume Based
Health Care
Setelah antri lama, tatap muka sangat singkat

DAMPAK KAPASITAS DOKTER TIDAK DIATUR:


• Rekam medik seadanya
• Distribusi peserta JKN tidak merata
• Mutu dan kepuasan pasien
• Kesenjangan pendapatan
rendah
• Komunikasi dokter-pasien terbatas
• Dokter bekerja berlebihan
ESTIMASI POPULASI CAKUPAN FKTP
TABEL ESTIMASI CAKUPAN FKTP
BERDASARKAN ANGKA KUNJUNGAN PER ORANG PER TAHUN DAN DOCTOR OCCUPANCY RATE
ESTIMASI POPULASI CAKUPAN FKTP

GRAFIK ESTIMASI CAKUPAN FKTP


BERDASARKAN ANGKA KUNJUNGAN PER ORANG PER TAHUN
DAN KAPASITAS DOKTER PER HARI

(Data riil di satu klinik pratama)


RUJUKAN BERJENJANG

• Tidak memanusiakan
pasien
• Otonomi profesi
tergerus

• Khas layanan primer, kasus yang datang tidak jelas batasannya.


Banyak kasus yang diagnosanya tidak ada dalam kode ICD.
• Pasien dianggap sebatas kode ICD/komoditas/barang
• Dokter dipaksa membuat diagnosis yang tidak sesuai dengan
kondisi pasien  DOKTER DIDORONG MELANGGAR SUMPAH
DOKTER & OTONOMI DOKTER TERGERUS
RUJUKAN SAAT INI BELUM DAPAT DINILAI
Variability is the law of life, and as no two
faces are the same, so no two bodies are
alike, and no two individuals react alike and
behave alike under the abnormal
conditions which we know as disease.
(Sir William Osler)

Indikator tidak mengukur apa yang ingin diukur


BPJS • Kasus nonspesialistik diartikan sebagai
155 penyakit yang menjadi kompetensi
dokter (SKDI).
• FKTP negosiasi dg BPJS ttg jumlah kasus
NS yg mampu ditangani.
KLASIFIKASI PROSEDUR MEDIK
“ Belum ada klasifikasi prosedur medik
yang jadi acuan praktik dokter”
Dokter wajib menulis 2 klasifikasi:
1/ DIAGNOSA  ICD-9CM, ICD-10 (WHO)
Tidak ada nilai finansial
2/ PROSEDUR MEDIK  ICHI (WHO), CPT (AMA)
Punya nilai finansial
• Cost (ICHI = International
Classification Health
• Billing Intervention);
• Case Mix / DRG CPT = Current Procesure
• Income/Remunerasi Terminology)
• Profilling dokter
• Riset
INA-CPT PELAYANAN PRIMER
INA Current Procedure Terminology For Primary Care
INA-CPT PELAYANAN PRIMER
INA Current Procedure Terminology For Primary Care

NO KODE NAMA INTERVENSI RVU POIN KAPITASI (Y/T)


Kasus Baru
Konsultasi, evaluasi dan penatalaksanaan
1 AA01 masalah kesehatan umum atau sehari-hari 15 1 Y
atau penyakit ringan.
Konsultasi, evaluasi dan penatalaksanan
AA02
2 masalah kesehatan umum yang telah lanjut 20 1 Y
atau penyakit spesifik.
Konsultasi, evaluasi dan penatalaksanaan
3 AA03 masalah kesehatan atau penyakit yang 25 1 Y
kompleks.
Konsultasi, evaluasi dan penatalaksanaan
4 AA04 20 2 Y
kasus promotif preventif.
MENERBITKAN INA-CPT VERSI 1.0 / 2019
MORAL HAZARD, URUN BIAYA & SELISIH BIAYA
MORAL HAZARD PENCEGAHAN
PENGGUNA LAYANAN URUN BIAYA

Langkah pencegahan • PANDUAN LAYANAN


PEMBERI LAYANAN • PROFILLING
sudah jelas • DISINCENTIVE
• 1 PANDUAN LAYANAN
BIAS standar layanan FASILITAS KESEHATAN • 1 TARIF JASA MEDIK
medik, harusnya 
satu standar atau Peninggalan era Kelas Operator Anestesi Sarana Total Tarif
Volume Based Suite Rp 3.300.000,- Rp 990.000,- Rp 2.500.000,- Rp 6.790.000,-
dibedakan menurut Health Care
VIP Rp 2.750.000,- Rp 825.000,- Rp 2.200.000,- Rp 5.775.000,-
kelas rawat? I Rp 2.145.000,- Rp 643.500,- Rp 1.900.000,- Rp 4.668.500,-
II Rp 1.760.000,- Rp 528.000,- Rp 1.400.000,- Rp 3.668.000,-
III Rp 1.650.000,- Rp 495.000,- Rp 1.200.000,- Rp 3.345.000,-
PERMENKES 51/2018
• Tidak pro rakyat
PERMENKES ini memaknai Urun Biaya sebagai
aturan menarik sebagian biaya pelayanan dari • Diskriminatif
pasien, dengan argumen peserta mempunyai hak • Membuka peluang
memilih pelayanan selama ia mampu membayar moral hazard faskes
• Permenkes ini tidak
JKN adalah JAMINAN SOSIAL kesehatan konsisten dengan
Menjamin seluruh penduduk mendapat amanat UU SJSN
layanan medik yang sama baiknya
BATALKAN,
cegah layanan
kesehatan dijadikan
komoditas
PENUTUP(1)

• JKN adalah Jaminan Sosial Kesehatan yang diamanatkan


konstitusi dengan tujuan menjamin seluruh penduduk
memperoleh layanan kedokteran yang sama baiknya.
• Penerapan Jaminan Sosial Kesehatan mengubah filosofi dan
cara penyelenggaraan layanan kedokteran dari Provider
Centered Care dan Volume Based Health Care menjadi
Patient Centered Care dan Value Based Health Care.
• Sistem pelayanan kesehatan nasional harus ditata ulang
dengan mengacu pada pola pembiayaan, filosofi dan cara
penyelenggaraan layanan kedokteran yang sejalan dengan
amanat konstitusi
PENUTUP(2)

• Penerapan jaminan sosial kesehatan harus ditopang oleh


sistem pelayanan kesehatan berorientasi layanan primer.
Sistem ini menempatkan pusyankes (pusat pelayanan
kesehatan) sebagai fondasi dan lini terdepan yang melayani
peserta JKN, dan puskesmas dikembalikan ke fungsinya
sebagai pusat kesehatan masyarakat.
• Sistem yang baik menjadi prasyarat dokter dapat
menjalankan profesinya dengan baik. Oleh karena itu IDI
harus ikut aktif menata sistem pelayanan kesehatan dengan
mengadvokasi usulan kebijakan berbasis bukti dan
menyediakan panduan-panduan yang menjadi acuan
praktik kedokteran di Indonesia.
REKOMENDASI(1)

MASALAH 1 • Membuat kajian tentang klasifikasi fasyankes Outsourcing


• Melakukan advokasi untuk merevisi permenkes tentang
klasifikasi fasyankes.
MASALAH 2 Melakukan advokasi tentang reposisi peran puskesmas di era
JKN
MASALAH 3 • Membuat perencanaan kebutuhan dokter Indonesia Outsourcing
sampai tahun 2030, partisipasi aktif semua perhimpunan.
• Melakukan advokasi untuk mengevaluasi dan menerbitkan
moratorium pendidikan dokter
MASALAH 4 • Membuat peta formasi dokter di seluruh Indonesia, Outsourcing
partisipasi aktif semua perhimpunan.
• Memfasilitasi pengembangan praktik mandiri bekerja sama
dengan pihak ketiga.
REKOMENDASI(2)

MASALAH 5 • Menerbitkan Jabatan Fungsional Dokter Outsourcing


• Melakukan advokasi tentang status dan jabatan
fungsional dokter dan regulasi yang mengaturnya.
• Merevisi draft Permenkes Praktik Mandiri
MASALAH 6 • Menerbitkan Panduan Remunerasi Dokter Outsourcing
Indonesia
• Melakukan kajian tentang pendapatan dan porsi Outsourcing
biaya dokter
• Menetapkan OP sebagai negosiator porsi biaya
dokter
• Melakukan advokasi tentang peran OP dalam
remunerasi dokter
REKOMENDASI(3)
MASALAH 7 • Mempromosikan people centered care dan value
based health care
• Menerbitkan panduan-panduan tentang people Outsourcing
centered care dan value based health care.
• Mengembangkan model pusyankes bekerja sama
dengan pihak ketiga.
MASALAH 8 • Menerbitkan Panduan Kontrak Kapitasi Outsourcig
• Memandu dan membina dokter yang akan
membuat kontrak kapitasi
• Mendorong penggunaan rekam medik elektronik
agar data hasil layanan dapat digunakan untuk
monev dan UR.
• Mengevaluasi kebijakan KBK dan mengajukan
usulan perbaikannya.
REKOMENDASI(4)
MASALAH 9 • Menerbitkan aturan tentang kapasitas dokter
• Melakukan advokasi tentang aturan kapasitas
dokter
• Mengadvokasi Kemenkes untuk menerbitkan
aturan tentang penyusunan anggaran
penerimaan kapitasi puskesmas sesuai dengan
aturan tentang kapasitas dokter.
MASALAH 10 • Menerbitkan Panduan Rujukan Berjenjang Outsourcing
• Melakukan advokasi untuk merevisi aturan
tentang rujukan berjenjang
• Menerbitkan aturan organisasi untuk mendorong
koordinasi, kerja tim, rawat Bersama dan peer
review.
REKOMENDASI(5)
MASALAH 11 Menerbitkan INA-CPT MPPK +
Perhimpunan
MASALAH 12 • Membatalkan atau merevisi Permenkes 51/2018
• Mendorong pelaksanaan good clinical
governance
• Menetapkan 1 tarif jasa medik untuk semua kelas
perawatan.
gsoetono@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai