Chapter 2 PDF
Chapter 2 PDF
BAB II
BAHAN SEMIKONDUKTOR
II-1
Bahan Ajar Teknik Elektronika
Bila tidak ada gaya luar yang menyebabkan konduksi, cacah elektron
dan proton adalah sama. Karena muatan elektron (negatif) dan proton
(positif) adalah sama dan berlawanan maka muatan netto pada atom
adalah nol. Bila atom kehilangan elektron valensi maka muatan netto atom
menjadi positif, sebaliknya bila menerima elektron, muatan netto menjadi
negatif.
Hukum dasar mengenai relasi antara elektron dan kulit orbit adalah
sebagai berikut:
1. Elektron pada suatu kulit tidak dapat berada pada ruang antara dua
kulit orbit.
2. Setiap kulit orbit sesuai dengan suatu rentang tenaga. Maka semua
elektron yang terletak pada kulit orbit yang sama mempunyai besar
II-2
Bahan Ajar Teknik Elektronika
Bidang konduksi
e4 = 1,8 eV
Celah tenaga
e3 = 0,7 eV
e2
e1
II-3
Bahan Ajar Teknik Elektronika
konduksi harus menyerap sejumlah tenaga sebesar: (1,8 – 0,7) eV = 1,1 eV.
Untuk konduktor, semikonduktor, dan isolator celah tenaga dari bidang
valensi ke bidang konduksi masing-masing kira-kira 0,4, 1,1 dan 1,8 eV.
Karena itu makin besar celah tenaga akan semakin sulit terjadi konduksi
karena makin banyak tenaga harus diserap.
Bila elektron menyerap cukup tenaga untuk meloncat dari bidang
valensi ke bidang konduksi maka elektron dikatakan dalam keadaan
terangsang (exited state). Elektron yang terangsang dapat melepaskan
tenaga yang diserapnya dan kembali ke aras tenaga semula. Tenaga yang
dilepaskan oleh elektron adalah dalam bentuk cahaya atau panas.
Elektron bebas
+4 +4 +4 +4 +4 +4
elektron lubang
valensi
+4 +4 +4 +4 +4 +4
ion
+4 +4 +4 +4 +4 +4
(a) (b)
Gambar 2-4. a. Kristal semikonduktor pada suhu 0 K.
b. Pada suhu yang agak tinggi, elektron keluar dari ikatan
kovalen dan terbentuk lubang.
II-4
Bahan Ajar Teknik Elektronika
Bidang konduksi
Bidang konduksi
Elektron
bebas
EC EC
EG Bidang
Celah Tenaga
EV EV
Lubang
Bidang Valensi Bidang Valensi
(a) (b)
Gambar 2-5. a. Bidang tenaga kristal pada suhu 0 K.
b. Pada suhu agak tinggi.
Kalau suhu kristal dinaikkan sehingga ada elektron valensi yang kenaikan
tenaga termalnya melebihi celah tenaga EG maka elektron-elektron ini akan
meloncat ke bidang konduksi menjadi elektron bebas (Gambar 2-6b, dan
Gambar 2-7b).
Kekosongan yang terjadi pada ikatan kovalen karena adanya
elektron yang keluar haruslah bermuatan positif, ini disebabkan oleh
keadaan kristal yang harus tetap netral. Kekosongan ini dinamakan lubang
(hole). Mekanisme konduksi oleh lubang adalah sebagai berikut.
Kalau pada suatu ikatan kovalen terbentuk lubang maka elektron valensi
dari atom yang berdekatan akan melepaskan diri dari ikatan kovalen untuk
mengisi lubang tersebut. Elektron ini akan meninggalkan lubang pada
tempat yang ditinggalkan. Maka lubang akan bergerak dengan arah yang
berlawanan dengan elektron. Pada Gambar 2-6a, menunjukkan delapan
II-5
Bahan Ajar Teknik Elektronika
ion dengan lubang pada ion 4. Bila sebuah elektron dari ion 5 mengisi
lubang pada ion 4 maka akibatnya seperti pada Gambar 2-6b. Terlihat
bahwa lubang bergerak dengan arah berlawanan dengan elektron.
Lubang Elektron
a)
1 2 3 4 5 6 7 8
b)
1 2 3 4 5 6 7 8
arah aliran elektron
arah aliran lubang
Gambar 2-6. Mekanisme konduksi lubang.
II-6
Bahan Ajar Teknik Elektronika
II-7
Bahan Ajar Teknik Elektronika
Ion
EV
Bidang valensi
+4 +4 +4
(a) (b)
Gambar 2-7. a. Aras tenaga elektron valensi atom donor
b. Terjadinya elektron bebas pada semikonduktor jenis/tipe n.
Perbedaan semikonduktor intrinsik dan semikonduktor jenis n adalah:
a. Pada semikonduktor intrinsik, terbentuknya elektron bebas disertai
lubang yang dapat bergerak sebagai pembawa muatan.
b. Pada semikonduktor jenis n terbentukya elektron bebas tidak disertai
terbentuknya lubang, tetapi terbentuk ion positif yang tidak dapat
bergerak.
Tenaga untuk membebaskan elektron valensi atom donor adalah
tenaga ionisasi atom donor (EC – ED) yang besarnya 0,05 eV (Si) dan 0,01
eV (Ge). Tenaga ionisasi atom donor ini lebih kecil dibanding dengan
tenaga ionisasi atom asli (EG) yang besarnya 1,1 eV (Si) dan 0,72 eV (Ge)
pada suhu kamar 300 K (Milman, 1997: 27). Akibatnya jumlah pasangan
elektron-lubang dapat diabaikan terhadap jumlah elektron bebas dari atom
donor pada suhu yang tidak terlalu tinggi, sehingga: n >> p. Maka
elektron bebas sebagai pembawa mayoritas dan lubang sebagai pembawa
minoritas.
Pada semikonduktor jenis n, konsentrasi elektron bebas adalah:
n ND (2-4)
dengan n : konsentrasi elektron [elektron/cm3]
ND : konsentrasi atom donor [atom/cm3]
II-8
Bahan Ajar Teknik Elektronika
n i2 n i2
Maka p (2-6)
n ND
Konduktivitas semikonduktor jenis n adalah:
= q(nµn + pµp) q ND µn (2-7)
Semikonduktor Jenis/Tipe p
Semikonduktor jenis p diperoleh dengan doping atom asing
bervalensi 3, seperti boron (B), aluminium (Al) dan galim (Ga) ke dalam
semikonduktor intrinsik. Atom bervalensi 3 ini disebut atom akseptor,
karena untuk membentuk ikatan kovalen memperoleh sebuah elektron
(Gambar 2-8b). Aras tenaga elektron valensi atom akseptor (EA) ini sedikit
lebih tinggi dibandingkan dengan aras tenaga elektron valensi atom kristal
asli (EV), seperti pada Gambar 2-8a. Dengan menambahkan sedikit tenaga
(EA – EV) kepada elektron valensi atom asli maka elektron ini dapat
meloncat dari ikatan kovalennya disertai pembentukan lubang pada ikatan
kovalen yang ditinggalkan.
+4 +4 +4
Bidang konduksi
EC lubang
Ion
EG +4 +4 +4
- - - - - EA
EV
(a) (b)
Gambar 2-8. a. Aras tenaga elektron valensi atom akseptor
b. Terjadinya lubang pada semikonduktor jenis p
II-9
Bahan Ajar Teknik Elektronika
Karena tenaga ionisasi atom akseptor (EA – EV) lebih rendah dibanding
dengan tenaga ionisasi untuk pembentukan pasangan elektron-lubang (EG)
maka konsentrasi lubang jauh lebih besar dari pada konsentra elektron,
atau p >> n maka lubang merupakan pembawa mayoritas dan elektron
merupakan pembawa minoritas.
Konduktivitas semikonduktor jenis n adalah:
= q(nµn + pµp) q NA µp (2-10)
II-10
Bahan Ajar Teknik Elektronika
Contoh:
a. Dengan mempergunakan bilangan Avogadro, periksalah nilai
numerik yang diberikan dalam Tabel 1, untuk konsentrasi atom
germanium.
b. Carilah resistivitas germanium intrinsik pada 300 K.
c. Apabila takmurnian tipe donor dibutuhkan dengan perbandingan
satu dalam 108 atom, carilah resistivitasnya.
d. Apabila germanium suatu logam monovalen, carilah perbandingan
konduktivitasnya dengan semikonduktor tipe-n tersebut dalam soal
c.
Penyelesaian:
a. Satu mol suatu zat sama dengan sejumlah zat tersebut yang beratnya
sama dengan berat molekulnya dinyatakan dalam gram. Selanjutnya,
setiap zat satu mol mengandung molekul yang sama banyaknya.
Bilangan ini disebut bilangan Avogadro dan sama dengan 6,02. 1023
molekul per mol. Jadi untuk germanium yang monoatom:
atom 1 mol 5,32 g atom
Konsentrasi 6,02.10 23 x x 2
4,41 x 10 22
mol 72,6 g cm cm 2
II-11
Bahan Ajar Teknik Elektronika
II-12
Bahan Ajar Teknik Elektronika
II-13
Bahan Ajar Teknik Elektronika
Soal Latihan
1. Jelaskan pengaruh elektron pada kulit valensi terhadap konduktivitas
suatu atom!
2. Jelaskan mengapa sebuah semikonduktor akan bekerja sebagai sebuah
isolator pada suhu 0 K dan mengapa konduktivitasnya naik apabila
temperaturnya naik?
3. Apakah perbedaan antara semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik?
4. Bagaimana cara memperoleh semikonduktor tipe-p dan tipe-n?
5. Jelaskan perbedaan penghantaran arus pada logam dan semikonduktor!
6. a. Hitunglah konsentrasi lubang dan elektron di dalam germanium tipe-
n pada 300 K bila resistivitasnya 0,02 [.cm] dan mobilitas lubang
untuk Ge pada 300 K adalah 1800 [cm2/V.s]!
b. Ulangi soal a) untuk silikon tipe-n bila resistivitasnya 20 [.cm] dan
mobilitas elektron untuk Si adalah 1300 [cm2/V.s]!
II-14