Anda di halaman 1dari 41

Nah... banyak banget khan manfaat-nya. Yukk..

ikut saya untuk mencoba salah satu cara


membuat cairan EM-4 ini...

Langkah pertama kita siapkan terlebih dahulu bahan-bahannya, sederhana kok mudah didapat
di sekitar kita.

Bahan-bahan :
- Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
- Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
- Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
- Kacang panjang segar 0,25 kg
- Kangkung air segar 0,25 kg
- Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
- Gula pasir 1 kg
- Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter

Cara Pembuatan :
1. Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga
ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit
buah yang tidak dimakan.

2. Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.

3. Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
4. Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari

5. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.

6. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.

Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

Bagaimana..?? mudah bukan membuat EM-4 ini, daripada kita harus membeli EM-4 ini di toko
seharga Rp. 25.000,00 per 1L/botol, kita bisa membuatnya dengan harga kurang dari Rp.
20.000,00 untuk ±3L EM-4. Ehmm... bisa dijadikan alternatif untuk membuka usaha nich..
ara Membuat Pupuk Kompos Organik
Dengan Mudah
Cara Membuat Pupuk Kompos Organik Dengan Mudah - Pupuk Kompos merupakan
pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti jerami, dedaunan, dan kotoran
hewan yang mengalami proses dekomposisi atau pelapukan terlebih dahulu. Cara Pembuatan
pupuk organik sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri dirumah. langsung aja siapkan bahan
bahannya.

Bahan-bahan Pupuk Organik

1. Kotoran ternak. Sapi, kerbau, kambing dan domba (2 ton / 2000kg)


2. Jerami yang dicacah terlebih dahulu kurang lebih 5-10 cm. (secukupnya)
3. Arang Sekam (secukupnya), Sekam yang sudah dibakar namun tidak samapi menjadi
abu. lihat proses pembuatan arang sekam
4. Air (20 liter)
5. EM4 (5 sendok makan)
6. Gula pasir (5 sendok makan)
7. Bubuk gergaji atau bisa juga dengan dedaunan dan bahan-bahan organik lainnya.

Alat-alat yang diperlukan

1. Sekop
2. Cangkul
3. Sarung tangan
4. karung goni

Cara Pembuatan Pupuk Kompos Organik

1. Siapkan media pembuatan pupuk, ditempat yang sejuk tidak terkena matahari langsung
dan tidak kena hujan jika terjadi hujan.
2. Larutkan EM4 dan gula kedalam air.
3. Lapisan pertama, Campurkan Kotoran ternak dengan arang sekam kemudian aduk
hingga merata, setelah itu taburkan dekomposer (EM4 dan gula yang sudah dilarutkan
dalam air) tadi secukupnya aduk hingga merata.
4. Lapisan Kedua Taburkan jerami, dedak, bubuk gergaji dan bahan-bahan organik
lainnya hingga merata kemudian siramkan dekomoser tadi.
5. Setelah itu tutup rapat tumpukan bahan-bahan tadi dengan rapih dengan menggunakan
karung goni dan jerami.
6. Hari Kedua aduk adonan tersebut hingga merata dan tutup kembali rapat-rapat.
7. Lakukan monitoring setiap pagi dan sore, dengan cara memasukan tangan (dengan
sarung tangan) jika tangan kita tidak kuat menahan panas adonan maka adonan belum
siap dipakai. aduk setiap melakukan monitoring.
8. Biasanya hari ke empat adonan sudah siap, cara menceknya masukan tangan anda jika
bisa menahan panas adonan maka pupuk kompos organik siap dipakai.

Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan sumber bahan
organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah gunakan bahan
organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.

Kali ini alamtani akan membahas cara membuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair
dalam pembahasan ini mengacu pada pengertian pupuk organik dan pupuk kompos yang
telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Secara singkat bisa dikatakan pupuk organik cair
adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari bahan-bahan organik melalui proses
pengomposan.

Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat melalui proses pengomposan.
Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang
telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk
hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam
ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa
cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh yang dicelupkan ke dalam air lalu
airnya dijadikan pupuk.

Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa
menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung
digunakan. Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan
tanah disekitar tanaman, tidak disemprotkan ke daun.

Kedua adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan
dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material
organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair
tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak
mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk cair yang
dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Tulisan ini bermaksud untuk
membahas pupuk organik cair tipe yang kedua.

Sifat dan karakteristik pupuk organik cair


Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya
gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan
tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang
panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di
sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.

Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang
dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa
berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat
perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji.
Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau
pori-pori yang ada pada permukaannya.

Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis,
karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan
mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar
diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara
teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih
dari 2% per hari. Pada daun, meskipun kami belum menemukan angka persisnya, bisa
diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu pemberian pupuk organik cair
pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.

Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara
mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik
cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara
mikro, bisa dipilah dari bahan baku pupuk.

Cara membuat pupuk organik cair


 Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg
hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml
bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
 Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk,
satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas
akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
 Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan
kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air.
Kemudian aduk-aduk hingga merata.
 Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata.
Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
 Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi
lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung
selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
 Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi
selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang
dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
 Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong
cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
 Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan
saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
 Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup
rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk
bisa digunakan sampai 6 bulan.

Gambar tempat pembuatan pupuk organik cair

Penggunaan pupuk organik cair


Pupuk organik cair diaplikasikan pada daun, bunga atau batang. Caranya dengan
mengencerkan pupuk dengan air bersih terlebih dahulu kemudian disemprotkan pada
tanaman. Kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%.
Pada kebanyakan produk, pengenceran dilakukan hingga seratus kalinya. Artinya, setiap 1
liter pupuk diencerkan dengan 100 liter air.

Untuk merangsang pertumbuhan daun, pupuk organik cair bisa disemprotkan pada tanaman
yang baru bertunas. Sedangkan untuk menghasilkan buah, biji atau umbi, pupuk
disemprotkan saat perubahan fase tanaman dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan
langsung pada bunga ataupun pada batang dan daun. Setiap penyemprotan hendaknya
dilakukan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada
musim hujan. Namun dosis ini harus disesuaikan lagi dengan jenis tanaman yang akan
disemprot.

Macam pestisida organik dan cara membuatnya


Ada berbagai cara atau resep untuk membuat pestisida organik. Hingga saat ini tidak ada
standardisasi pembuatan pestisida organik. Resep-resep pestisida organik biasanya
didapatkan dari pengalaman para petani, kearifan lokal masyarakat, hasil percobaan para
praktisi dan berdasarkan penelitian ilmiah. Berikut ini beberapa cara membuat pestisida
organik yang sering digunakan para petani untuk mengendalikan hama dan penyakit.

a. Pengendali serangga penghisap (kepik dan kutu-kutuan)

Siapkan bahan-bahan berikut, daun surian 1 kg, daun tembakau 1kg, daun lagundi 1 kg, daun
titonia 1 kg, air kelapa sebanyak 2 liter, gambir 0,5 ons, garam dapur 1 ons dan air panas 500
ml. Kemudian siapkan penumbuk dari batu. Tumbuk daun tembakau, daun surian daun
lagundi dan daun titania, aduk hingga rata. Apabila sudah lembut, rendam dalam air kelapa
dan aduk-aduk. Kemudian ekstrak campuran tersebut dengan cara diperas dengan kain.
Saring kembali hasil perasan dan tambahkan garam lalu kocek larutan. Siapkan cairan gambir
dengan cara melarutkan setengah ons gambir dalam 500 ml air panas, lalu saring dengan kain
halus. Langkah terakhir campurkan larutan daun-daunan dan larutan gambir. Masukkan
dalam botol atau jerigen plastik. Ramuan pestisida organik siap untuk digunakan.

Cara menggunakan pestisida organik ini adalah dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam
10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Lakukan
penyemprotan pada pucuk tanaman terlebih dahulu kemudian permukaan atas dan bawah
daun. Frekuensi penyemprotan dianjurkan dua kali seminggu hingga populasi larva atau kutu
berkurang dan tidak membahayakan lagi.

b. Pengendali ulat pemakan daun

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain, air kelapa 2 liter, ragi tape 1 butir, bawang
putih 4 ons, deterjen 0,5 ons dan kapur tohor 4 ons. Langkah pertama adalah tumbuk bawang
putih hingga halus. Kemudian larutkan deterjen kedalam air kelapa dan aduk hingga merata.
Setelah itu, masukan hasil tumbukan bawang putih, ragi tape dan kapur tohor. Saring
campuran tersebut dengan kain halus. Langkah terakhir, fermentasikan cairan selama 20 hari
dalam wadah tertutup. Pestisida organik pengusir ulat daun siap digunakan.

Cara penggunaan, encerkan larutan pestisida organik sebanyak 500 ml dengan 10 liter air
bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Frekuensi penggunaan
sebanyak 2 kali seminggu, lakukan terus sampai serangan ulat menurun sampai taraf aman.

c. Pengendali penyakit cendawan atau jamur

Siapkan bahan-bahan berikut, daun dakinggang gajah 5 ons, lengkuas 3 ons, jahe 3 ons,
bawang putih 3 ons dan ekstrak titonia 3 liter. Tumbuk daun galinggang gajah, kemudian
parut jahe dan lengkuas. Siapkan larutan daun titonia dengan cara menumbuk daun titonia
hingga halus dan campurkan dengan 3 liter air, kemudian saring dengan kain halus. Setelah
itu, masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk dan diparut ke dalam larutan titonia, aduk
hingga merata. Saring dan peras campuran tersebut. Pestisida organik pengendali cendawan
atau jamur siap digunakan.

Penggunaan, encerkan 500 ml pestisida organik ini dengan 10 liter air, aduk hingga rata dan
masukkan kedalam tangki semprotan. Penyemprotan dilakuan pada seluruh bagian tanaman
seperti pucuk, daun dan batang. Frekuensi penggunaan yang dianjurkan 2 kali dalam
seminggu hingga serangan melemah.
d. Pengendali penyakit yang disebabkan bakteri

Siapkan bahan-bahan berikut, daun sirih satu ikat, kunyit 2 ons, bawang putih 3 ons dan
ekstrak daun titonia 3 liter. Tumbuk bahan-bahan tersebut satu per satu atau secara
bersamaan. Rendam dalam ekstrak daun titonia selama beberapa menit, kemudian saring
dengan kain halus. Pestisida pengusir bakteri siap digunakan. Cara penggunaannya dengan
mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air. Frekuensi penggunaan 2 kali dalam
seminggu.

e. Pengendali serangga penghisap, kepik dan kutu-kutuan dari daun inggu

Siapkan daun inggu 1,5 kg, bunga tahi ayam 1,5 kg, gambir 0,5 ons, air kelapa 3 liter dan air
bersih panas 500 ml. Daun inggu dan bunga tahi ayam ditumbuk hingga halus dan rendam
dalam air kelapa. Peras dan saring campuran tersebut. Lalu siapkan larutan gambir dengan air
panas yang sudah disaring. Camprkan dual larutan tersebut, pestisida organik daun inggu siap
digunakan.

Cara penggunaan, 1 liter pestisida organik diencerkan dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga
rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Semprot seluruh bagian tanaman, frekuensi
penyemprotan seminggu dua kali.

f. Pengendali antraknosa pada tanaman cabe

Siapkan daun galinggang gajah 2,5 ons; daun tembakau 2,5 ons; daun thitonia 2,5 ons; daun
lagundi 2,5 ons; garam 1 ons dan gambir 3 buah. Tumbuk halus daun galinggang,
tembakau,thitonia dan daun lagun. Kemudian masukan kedalam ember yang berisi 1 liter air
bersih, lalu tambahkan garam dan biarkan selama satu malam. Setelah itu saring larutan
tersebut dan peras airnya sampai kering. Cairkan tiga buah gambir dengan satu gelas air
panas dan campurkan kedalam larutan, aduk hingga merata. Pestisida organik untuk
mengendalikan antraknosa yang biasa menyerang tanaman cabe siap digunakan.

Cara menggunakannya, masukkan larutan di atas ke dalam tangki semprot 15 liter. Penuhkan
dengan air bersih dan aduk-aduk. Penggunaan pestisida organik ini sebiknya dilakukan sejak
tanaman cabe mulai berbuah, semprotkan seminggu sekali. Kemudian amati tanaman, apabila
ada buah cabe yang terserang antraknosa segera dipetik dan dibuang keluar lahan. Hendaknya
penyemprotan dilakukan pagi atau sore hari. Air semprotan harus berbentuk kabut biar
merata dan teknik penyemprotan dilakukan dari bawah ke atas. Pada musim hujan kita bisa
menambahkan garam sebanyak 2,5 ons lagi pada larutan.

Manfaat arang sekam padi


Di dalam tanah, arang sekam bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia dan
biologi tanah. Arang sekam bisa meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi
gembur sekaligus juga meningkatkan kemampuan tanah menyerap air.

Secara biologis, tanah yang gembur merupakan media yang baik bagi tumbuh dan
berkembangnya organisme hidup. Baik yang berupa mikroorganisme seperti bakteri akar
maupun makroorganisme seperti cacing tanah. Kelebihan lainnya, arang sekam tidak
membawa mikroorganisme patogen. Karena proses pembuatannya yang melalui pembakaran
sehingga relatif steril.

Secara kimia, arang sekam memiliki kandungan unsur hara penting seperti nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Keasamannya netral sampai
alkalis dengan kisaran pH 6,5 sampai 7. Arang dari sekam padi tidak mengandung garam-
garam yang merugikan tanaman.

Arang sekam kaya akan kandungan karbon, dimana unsur karbon sangat diperlukan dalam
membuat kompos. Dari beberapa penelitian diketahui juga kemampuan arang sekam sebagai
absorban yang bisa menekan jumlah mikroba patogen dan logam berbahaya dalam
pembuatan kompos. Sehingga kompos yang dihasilkan bebas dari penyakit dan zat kimia
berbahaya.

Diperkotaan, arang sekam banyak dibutuhkan untu media tanam tanaman hias. Kelebihan
media ini adalah bobotnya yang ringan dan mudah dibersihkan dari akar tanaman. Sifat
seperti ini dibutuhkan untuk tanaman-tanaman yang akan didistribusikan.

Ini Dia Cara Mudah Membuat Sekam


Bakar (Arang Sekam) Sendiri
By hudhud On February 16, 2017 In Media Tanam 4190 views
★★★★★

Cara Membuat Sekam Bakar – Arang sekam atau sekam bakar banyak digunakan oleh para
petani atau para penghobi tanaman untuk membantu menggemburkan tanah. Sekam bakar
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari bekas penggilingan padi. Sekam bakar
bagus untuk menggemburkan tanah karena arang sekam berfungsi untuk memperbaiki struktur
tanah secara kimia, fisik, dan biologinya. Arang sekam mampu memperbaiki porositas tanah
menjadi pembunuh bibit penyakit dan membuat tanah semakin subur.

Sekam bakar atau arang sekam biasanya digunakan untuk media tanam baik itu untuk media
tanam hidroponik media tanam pada polybag media tanam pada penyemaian atau membuat
media tanam yang subur bagi para pecinta tanaman sekam bakar memang banyak gunanya.

Untuk mendapatkan sekam bakar biasanya kita membeli di toko tanaman, tetapi jika di sekitar
kita bahan-bahannya banyak tersedia yaitu bekas gilingan padi atau kulit gabah tentu kita bisa
membuat sekam bakar sendiri, bisa digunakan sendiri dan juga bisa bernilai ekonomis sebagai
kita. Caranya sangat mudah dan tentu hanya dengan menggunakan bahan yang mudah
didapatkan di sekitar kita.

Cara Membuat Sekam Bakar


Alat dan Bahan

 Sekam padi (kulit gabah kasar bekas penggilingan)


 Pengaduk (bisa dari kayu atau menggunakan spatula)
 Korek api
 Wadah
 Air
 Kayu bakar / tungku / sampah kering
 Kwali bekas / seng

Proses Pembuatan

1. Pertama carilah tempat untuk memulai pembakaran, cari yang agak luas karena asap
dari pembakaran lumayan tebal dan sedikit mengganggu.
2. Buat tungku pembakaran, bebas dari apa saja kalo saya cukup dengan dari batu bata.
3. Taruh kayu bakar atau sampah kering, kalo saya sembari membakar sampah sekalian
membuat arang sekam. Jadi bahan bakarnya pake sampah sekali kerja 2 aktifitas
terselesaikan hehehe.
4. Pasang wajan / kwali bekas, jika tidak ada bisa menggunakan seng.
5. Lalu taruh sekam kering, sebelumnya bisa dijemur dahulu agar proses pembakaran
lebih cepat. Biarkan sekam berubah menjadi kehitaman, jangan lupa membolak-
balikkan sekam agar tidak gosong hanya disatu tempat saja. Ya itung-itung kita
menyanggrai sekam saja
hehehe.

6. Tunggu kurang lebih 5-10 menit sampai arang sekam menghitam dengan rata, lalu kita
siram dengan menggunakan air untuk mendinginkan arang sekam. Setelah itu
pindahkan ke wadah penyimpanan dan arang sekam siap digunakan.

Bagaimana? Mudah bukan untuk membuat sekam bakar sendiri dirumah? Silahkan dicoba
semoga bermanfaat

Nutrisi tanaman bisa diperoleh secara alami, atau Anda juga bisa meracik nutrisi hidroponik
buatan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan organik yang ada di sekitar, atau dengan
membeli beberapa jenis pupuk hidroponik dan menggabungkannya. Berikut
tanamtanaman.com tampilkan cara membuat nutrisi hidroponik sendiri dalam 7 resep yang
berbeda.

1. Nasi Basi

Alat dan bahan yang diperlukan:

 Baskom untuk menempatkan nasi basi.


 Ember sebagai wadah pengaduk untuk mencampur bahan yang hendak diolah.
 Stoples atau botol bekas air mineral untuk tempat menyimpan larutan.
 Kayu atau bahan pengaduk plastik yang sudah tidak dipakai, akan digunakan untuk
mengaduk bahan.
 Nasi basi dengan takaran 3 – 4 genggam tangan orang dewasa, ini adalah bahan dasar
nutrisi hidroponik buatan sendiri berupa.
 Air yang belum bercampur dengan bahan kimia, semisal air sumur sebanyak 1
gayung.
 Gula aren atau gula pasir sebanyak ½ kg.

Proses pembuatan tahap pertama (memperbanyak kandungan mikroorganisme):

1. Jadikan baskom sebagai wadah untuk menyimpan nasi basi.


2. Tutup baskom yang sudah berisikan nasi basi dengan kertas atau daun kering. Jangan
ditutup hingga menyeluruh agar terdapat sirkulasi udara di dalam wadah tersebut.
3. Simpan nasi dalam baskom tersebut selama 3 – 5 hari agar tumbuh jamur yang
berwarna kekuningan. Apabila mencapai hari kelima belum tumbuh jamur, biarkan
satu atau dua hari lagi.

Proses pembuatan tahap kedua (membuat cairan gula):

1. Rebus air sumur hingga mendidih, lalu campurkan gula aren atau gula pasir sesuai
takaran hingga mencair.
2. Setelah gula melarut, biarkan cairan gula mendingin dengan sendirinya.

Proses pencampuran bahan:

1. Keluarkan nasi basi dari baskom apabila sudah ditumbuhi jamur, kemudian masukkan
ke dalam ember.
2. Tuang cairan gula dingin ke dalam ember yang sudah berisi nasi basi berjamur.
3. Aduk menggunakan alat pengaduk sampai nasi benar-benar terendam cairan gula,
terus aduk hingga merata.
4. Setelah kedua bahan menyatu, masukkan ke dalam stoples atau botol bekas air
mineral.
5. Simpan campuran nasi basi dan larutan gula dalam botol selama 7 hari di tempat yang
teduh dan bebas matahari.

Cara menggunakan nutrisi hidroponik buatan sendiri:

1. Pertama, Anda campurkan larutan nutrisi dengan air sumur. Takarannya, untuk 1 liter
pupuk cair organik dicampur dengan air sumur sebanyak 5 liter.
2. Kedua, lakukan proses penyemaian benih hingga timbul 2 – 4 buah daun.
3. Ketiga, sediakan segala kebutuhan perlengkapan untuk melakukan hidroponik
tanaman seusai dengan sistem yang diinginkan.
4. Kemudian, tanamkan tanaman pada media tanam.
5. Siram dengan air bersih tanpa pupuk (jangan langsung diberikan larutan nutrisi).
6. Simpan wadah penampung tanaman dan media tanam di tempat yang tidak terkena
cahaya matahari langsung.
7. Biarkan tanaman selama satu atau dua minggu, atau hingga tampak adanya akar dan
daun baru.
8. Tuangkan larutan nutrisi dan pindahkan wadah hidroponik ke area yang bisa
menerima cahaya matahari.
9. Tambahkan nutrisi hidroponik buatan sendiri tersebut secara rutin apabila larutan
pupuk dalam wadah sudah hampir habis, namun jangan terlalu sering agar tidak
banyak yang terbuang.

2. Kotoran Kelinci (N)


Pada nutrisi hidroponik buatan sendiri yang kedua sampai akhir, Anda hanya akan
diterangkan bagaimana cara membuat pupuk hidroponik sendiri dengan bahan serta alat yang
diperlukan. Panduan penggunaan pupuk tersebut sama seperti cara penggunaannya pada
resep pertama.

Bahan:

 5 lt air seni (urine) kelinci


 2 kg kotoran kelinci
 Tanaman kipahit sebanyak ½ karung atau bisa menggunakan tanaman kacang-
kacangan, alga, atau dadap.
 5 lt air kelapa
 ¼ kg bawang merah
 2 batang gula merah
 20 cc dekomposer (mol tape)

Langkah pembuatan:

1. Tumbuk tanaman kipahit bersama dengan bawang merah dan gula merah sampai
halus.
2. Siapkan gentong atau wadah tampung, masukkan semua bahan ke dalamnya,
termasuk hasil tumbukan kipahit, bawang merah, dan gula merah.
3. Tuang air bersih yang bebas bahan kimia (air sumur) sekitar 20 liter.
4. Tutup wadah, simpan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
5. Buka setiap hari pada jam-jam tertentu, aduk-aduk. Tutup kembali.
6. Ulangi proses kelima selama 7 – 8 hari, lebih lama tidak masalah.
7. Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri sudah bisa digunakan
8. .

3. Daun-daun Kering (P)

Ramuan pupuk organik cair ketiga dibuat dari bahan dasar berupa daun-daun kering. Pupuk
ini nantinya akan memberikan unsur hara berupa fosfor (P).

Bahan:

 1 karung daun-daun kering yang sudah berguguran, bukan yang masih menggantung
 20 liter air bersih tanpa bahan kimia
 100 cc / 10 cc dekomposer atau mol tape
 1 batang gula merah

Langkah pembuatan:
1. Campurkan gula merah dan daun kering, tumbuk halus.
2. Masukkan hasil campuran tadi ke dalam wadah, berikan air sesuai takaran atau bisa
dikira-kira.
3. Diamkan selama 10 hari.
4. Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri sudah siap Anda gunakan.

Cara Membuat MOL dari Limbah Sayuran


Oleh RedaksiPada Agu 14, 2014 2871 views
★★★★★
Cara Membuat MOL dari Limbah Sayuran – MOL atau Mikro Organisme Lokal adalah
bahan pengurai atau dekomposer pembuat pupuk kompos organik, fungsinya tak jauh beda
seperti EM4 buatan pabrik. Untuk lebih jelasnya silahkan anda baca dulu artikel sebelumnya
Pengertian dan Manfaat Mikro Organisme Lokal.

Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit memaparkan cara pembuatan MOL dengen
memanfaatkan bahan bahan dari limbah sayuran.

Bahan :

 Limbah sayuran (kangkung 3 kg, Sawi 3 kg, Kol 4 kg) atau bahan pengganti
 Limbah cucian beras (leri) : 1 liter
 Garam 5 % dari berat bahan : 0,5 kg
 Gula merah/ molases : 2 % dari brt bahan : 2 ons
 Air secukupnya

Alat :

 Pisau : 1 bh
 Talenan : 1 bh
 Ember/drum plastik 20 liter : 1 bh
 Plastik : 1 meter
 Tampah/ember : 1 bh

Cara membuat :

 Kangkung, sawi dan kol dipotong kr lebih 1 cm.


 Dimasukkan dalam ember secara berlapis, + 10 cm.
 Taburkan garam krokos diatasnya,
 Buat secara berlapistinggi 20 cm) hingga bahan potongan sayuran habisyang
dipergunakan habis
 Siram dengan air leri, serta air larutan gula merah/ molases
 Tambahkan air hingga ¾ ember.
 Aduk rata hingga garam dan gula benar-benar melarut.
 Tutup rapat dengan plastik, dan ikat erat. Diatas plastik berikan air, hingga plastik
cekung.
 Setelah 3-4 minggu MOL sudah jadi.
Tanda-tanda MOL yang sudah jadi :

 Cairan berwarna kuning kecoklatan


 Berbau segar
 Keasaman /pH 3-5.

Cara Membuat MOL Sayur-sayuran

Oleh : Nadhifa Husna

Bahan:

 Limbah sayur-sayuran yang tidak termakan (kol, sawi, buncis, kacang panjang dll)
sebanyak 10 Kg

 Gula merah 1 Kg / Molasses 1 liter

 Air kelapa 10 liter

Cara Pembuatan:

 Siapkan bahan dan alat yang digunakan

. Sayur-sayuran yang disediakan tadi ditumbuk/dihaluskan

 Masukan pada drum/tong plastik/ember plastik

 Campurkan dengan air kelapa

 Masukan gula merah yang telah dicairkan


 Tutup dengan plastik, beri lubang udara dengan cara memasukan selang plastik
yang dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air

 Biarkan selama 10-15 hari

Berikut ini adalah tahapan pembuatan MOL nasi basi ;

ALAT DAN BAHAN

1. Nasi Basi 1 mangkok


2. Gula Pasir 5 sendok makan
3. Air 1 liter
4. Wadah/Ember

CARA MEMBUAT

Membuat MOL dari Limbah Nasi Basi

Info Praktis – Nasi basi adalah salah satu limbah rumah tangga yang hampir setiap hari
diproduksi. Nasi basi biasanya digunakan sebagai pakan ternak, ayam misalnya. Limbah nasi
basi juga bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman. Caranya adalah dengan
memprosesnya terlebih dahulu menjadi larutan MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL nasi
basi berfungsi sebagai dekomposer dan pupuk hayati.

Cara Membuat MOL Nasi Basi

1. Letakkan nasi basi pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
2. Diamkan selama -/+ 2 hari hingga ditumbuhi jamur berwarna oranye
3. Masukkan 1 liter air kedalam wadah atau ember
4. Masukkan 5 sdm gula pasir, aduk hingga larut sempurna
5. Masukkan nasi basi yang telah ditumbuhi jamur tersebut, aduk hingga tercampur rata
6. Diamkan beberapa hari hingga berbau seperti bau tape

CARA MENGGUNAKAN

– Sebagai dekomposer ; campurkan MOL dengan air dengan perbandingan 1 : 5 ( 1 bagian


MOL : 5 bagian air). Siramkan pada bahan organik yang akan dibuat kompos,
– Sebagai pupuk daun ; campurkan MOL dengan air dengan perbandingan 200 ml MOL
untuk 14 liter air, kemudian semprotkan pada tanaman,
– Sebagai pupuk kocor ; campurkan 300 ml MOL dengan 10 liter air, kemudian kocorkan
pada tanaman dengan dosis 250 ml/tanaman. Hati-hati jangan sampai mengenai batang
tanaman.

34 Contoh KEBUN VERTIKAL Sederhana


dan Murah Menggunakan Botol Bekas dan
Barang tidak Terpakai Lainnya
Diterbitkan June 13, 2017 dalam kategori Tips Berkebun oleh azzamy

Ide Kreatif Membuat Vertikal Garden Sederhana dan


Murah
Tips Berkebun – Vertical Garden atau Kebun Vertikal adalah sebuah konsep berkebun
pada lahan terbatas atau sempit. Konsep kebun vertikal diciptakan untuk memanfaatkan
sebuah ruang sempit dimana tidak memungkinkan untuk dibangun sebuah kebun secara
horizontal. Kebun vertikal dilakukan dengan mengatur tanaman dan elemen kebun lainnya
pada bidang tegak (vertikal) sedemikian rupa. Berkebun secara vertikal belakangan ini
semakin digandrungi oleh para pecinta tanaman, terutama masyarakat perkotaan. Hal ini
sejalan dengan program “Urban Farming” atau konsep pertanian kota yang ditujukan untuk
swasembada pangan, minimal untuk kalangan sendiri. Program urban farming ini diusung
tidak sekedar hanya untuk menjadi hobi dan gaya hidup semata, namun sudah menjadi
tuntutan yang harus dipenuhi guna mengantisipasi permasalahan tingginya populasi
penduduk dan ancaman krisis pangan dan gizi di tahun 2050. Salah satu realisasi program
urban farming adalah penerapan konsep berkebun secara vertikal (Vertical Garden).

Membangun Kebun Vertikal Tidak Harus Mahal


Opini yang berkembang di masyarakat bahwa menerapkan konsep “Berkebun Vertikal”
adalah sesuatu yang mahal dan rumit tidak selamanya benar. Kenyataannya, berkebun
vertikal bisa dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dan biaya yang semurah-
murahnya. Kreatifitas adalah kunci utama dalam penerapan vertikal garden untuk menekan
biaya serendah-rendahnya. Dalam penerapan kebun vertikal hanya dibutuhkan ide sederhana,
kemampuan memanfaatkan ruang secara efesien, kreatif dalam mendesain kebun, dan
kemampuan memanfaatkan limbah atau barang bekas menjadi sesuatu yang berguna.
Keterampilan individu, keahlian dan kemampuan berinovasi dalam menerapkan konsep
berkebun vertikal adalah sebuah tuntutan untuk membangun kebun vertikal yang sederhana
dan murah. Sebagai contoh, kita bisa memanfaatkan barang bekas seperti botol bekas air
mineral, cup plastik bekas, jerigen bekas dan barang tak terpakai lainnya untuk berkebun.

Jenis-jenis Tanaman yang Cocok Untuk Kebun Vertikal


Jika anda berpikir bahwa kebun vertikal hanya cocok untuk jenis tanaman hias seperti bunga,
maka nada dituntut untuk mencoba menanam jenis tanaman lainnya. Jika unsur estetika
adalah tujuannya, tanaman hias menjadi pilhan yang terbaik. Akan tetapi jenis tanaman
lainnya seperti tanaman sayuran bukan berarti tidak memiliki unsur keindahan. Bahkan jika
anda menanam sayuran, baik sayuran daun maupun sayuran buah bukan hanya unsur estetika
saja yang anda dapatkan, pemenuhan gizi keluarga dan swasembada pangan adalah bonus
yang tidak ternilai harganya. Jenis tanaman sayuran daun seperti sawi, bayam, kangkung,
seledri, kol, pagoda, selada dan tanaman sayuran buah seperti cabai, tomat, terong dan lain-
lain atau tanaman buah seperti strowberry bisa anda pilih untuk di tanam secara vertikal.
Bahkan tanaman herbal bisa lebih indah jika ditanam pada kebun vertikal.

34 Ide Kreatif Membangun Kebun Vertikal Sederhana


dan Murah

Gambar 1 (Foto : xooml.info)

1. Bagaimana anda melihat gambar ini? Botol-botol bekas digantung sedemikian rupa pada
pagar rumah dan ditanami sayur-sayuran seperti sawi dan selada. Ide ini bisa anda terapkan
untuk berkebun vertikal jika pagar rumah adalah satu-satunya tempat untuk mengekspresikan
hobi anda dalam berkebun (Gambar 1)

Gambar 2 (Foto : balconygardenweb.com)

2. Masih menggunakan botol bekas, tapi kali ini botol-botol tersebut dirangkai dan
digantung pada sebuah tali yang dibentangkan kuat. Anda bisa mencontoh ide ini untuk
menanam berbagai jenis tanaman seperti bunga, sayuran atau jenis tanaman lainnya.
(Gambar 2)

Konten menarik lainnya


Gambar 3 (Foto : 96black.boxip.net)

3. Botol bekas juga bisa diletakkan pada rak vertikal seperti ini. Pada gambar terlihat hanya
bagian atas botol saja yang digunakan. Tapi anda juga bisa memotong botol plastik bekas
menjadi 2 bagian dan memanfaatkan kedua bagian tersebut untuk berkebun vertikal.
(Gambar 3)

Gambar 4 (Foto : Benih Sayuran Unik Mar’atus)

4. Nah, yang ini adalah kreasi Ibu Mar’atus Ariefin, seorang gardener kreatif dari Ngawi,
Jawa Timur. Beliau memanfaatkan tembok rumahnya untuk berkebun cabai hidroponik
vertikultur. Ide luarbiasa ini bisa menjadi inspirasi untuk anda. (Gambar 4)

Gambar 5 (Foto : califiafarms.co)

5. Membangun kebun vertikultur botol bekas juga bisa dilakukan dengan cara seperti ini.
Terlihat lebih eksotis dan menarik menggantung tanaman secara terbalik. (Gambar 5)

Gambar 6 (Foto : designrulz.com)

6. Ini ide memanfaatkan botol bekas untuk berkebun vertikultur yang dikombinasikan
dengan rak bambu. Jika anda memiliki bambu. anda bisa membuat rak vertikal seperti ini
untuk menggantung botol-botol bekas dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman.
(Gambar 6)
Gambar 7 (Foto : 1001gardens.org)

7. Hampir sama dengan ide no 6, tapi kali ini raknya terbuat dari kayu. Botol-botol bekas
disusun sedemikian rupa dan digunakan untuk menanam. Jika anda tertarik, tidak ada ruginya
mencontoh ide ini. (Gambar 7)

Gambar 8 (Foto : Kang Jaka NP)

8. Yang ini adalah tanaman strowberri karya Kang Jaka NP. Beliau cukup kreatif
memanfaatkan botol bekas untuk menanam strowberry. Desain kebun vertikalnya sangat
sederhana, hanya dengan menggantung tanaman pada para-para bambu. Karya gardener dari
Malang, Jawa Timur ini bisa anda terapkan dirumah anda untuk menanam berbagai jenis
tanaman yang anda sukai. (Gambar 8)

Gambar 9 (Foto : balconygardensweb.com)

9. Gardener yang satu ini juga memanfaatkan botol bekas untuk berkebun vertikal.
Beberapa botol bekas digunakan untuk menanam dan diletakkan pada rak vertikal diteras
rumahnya. Ide ini bisa anda terapkan untuk memberi pembatas antara jalan dengan rumah
anda. (Gambar 9)

Gambar 10 (Foto : naturtech.co.il)

10. Jika anda memiliki galon air minum bekas yang tidak dapat digunakan lagi, anda bisa
memanfaatkannya untuk berkebun bawang merah secara vertikal. Tanaman umbi yang biasa
digunakan sebagai bumbu masakan ini tampak lebih eksotis jika ditanam dengan cara seperti
ini. (Gambar 10)

Gambar 11 (Foto ; Benih Sayuran Unik Mar’atus)

11. Kali ini Bu Mar’atus Ariefin memanfaatkan tiang rumahnya untuk meletakkan beberapa
pot tanaman cabai. Jenis cabai yanag beliau tanam ini adalah jenis “Solar Flare”, cabai hias
yang memiliki warna kuning emas ketika matang. Beliau menggunakan cup plastik sebagai
pot atau tandon nutrisinya. (Gambar 11)
Gambar 12 (Foto : pinterest.com)

12. Jika anda ingin berkebun di dalam ruangan, ide ini bisa dijadikan referensi untuk
mewujudkan keinginan anda. Beberapa botol bekas diletakkan secara vertikal pada jendela
dengan tujuan agar tanaman cukup mendapatkan sinar matahari. Tapi ingat, jangan terlalu
banyak menggantung botol pada satu jendela supaya sinar matahari tetap dapat masuk ke
rumah anda. (Gambar 12)

Gambar 13 (Foto : Benih Sayuran Unik Mar’atus)

13. Masih karya Bu Mar’atus Ariefin, pot dan jenis cabainya juga masih sama. Hanya
desain vertikulturnya saja yang berbeda. Kali ini beliau membangun kebun cabai vertikal di
teras rumah dengan cara digantungnya menggunakan tali. (Gambar 13)

Gambar 14 (Foto : pinterest.com)

14. Pot tanaman dari botol bekas juga bisa anda letakkan secara vertikal dan menempel
pada dinding/tembok rumah anda. Anda bisa menanam berbagai jenis tanaman seperti
strowberri atau jenis tanaman sayur-sayuran. (Gambar 14)

Gambar 15 (Foto : balconygardensweb.com)

15. Pada gambar terlihat ada banyak sekali botol bekas yang diletakkan pada lubang-lubang
pagar rumah. Anda boleh mempraktekkan ide ini untuk menanam berbagai jenis tanaman,
baik tanaman hias seperti bunga maupun sayuran. (Gambar 15)
Gambar 16 (Foto : Benih Sayuran Unik Mar’atus)

16. Sepertinya Bu Mar’atus Ariefin tidak akan membiarkan sejengkalpun bidang tegak
dirumahnya tetap kosong tanpa tanaman. Pagar rumahnya dimanfaatkan untuk menanam
kangkung hidroponik. Lihat pot yang digunakan, hampir semua tanamannya ditanam
menggunakan cup plastik berukuran kecil. (Gambar 16)

Gambar 17 (Foto : pinterest.com)

17. Tembok pagar rumah anda juga bisa dimanfaatkan untuk berkebun vertikal seperti ini.
Beberapa botol bekas yang disusun secara vertikal pada tembok pagar bisa anda tanami
dengan berbagai jenis tanaman. (Gambar 17)

Gambar 18 (Foto : pinterest.com)

18. Ini ide berkebun vertikal yang tidak kalah kreatifnya. Celana jins bekas ternyata bisa
digunakan sebagai sarana untuk berkebun. Anda bisa meletakkannya pada bidang tegak
seperti pohon, tembok atau pagar rumah. Bisa juga digantung menggunakan tali yang cukup
kuat. (Gambar 18)

Gambar 19 (Foto : rootnursery.com)

19. Jika tidak ada botol plastik bekas, kaleng bekas juga bisa dimanfaatkan untuk berkebun.
Anda bisa meletakkan pot tanaman dari kaleng bekas pada tembok pagar, dinding rumah atau
bidang tegak lainnya. (Gambar 19)

Gambar 20 (Foto : simplebites.net)

20. Selain meletakkan pot kaleng bekas pada tembok, anda juga bisa mendesain kebun
vertikal seperti pada gambar ini. Pot-pot tanaman dari kaleng bekas disusun pada sebuah rak
vertikal dan ditempatkan di halaman rumah. (Gambar 20)
Gambar 21 (Foto : pinterest.com)

21. Bagaimana dengan gambar ini? Karung goni yang tidak terpakai juga bisa dimanfaatkan
untuk membangun kebun vertikal. Dengan mendesain sedemikian rupa, karung goni bekas
bisa digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman. (Gambar 21)

Gambar 22 (Foto : pinterest.com)

22. Bingung melihat gambar ini? Jika anda melihat gambar a mungkin anda berpikir ini
bukan vertikal garden. Tapi cobalah untuk fokus pada gambar b, saya yakin anda akan
terinspirasi untuk membuat kebun vertikal menggunakan karung goni bekas. (Gambar 22)

Gambar 23 (Foto : engineeringforchange.org)

23. Ini juga masih menggunakan karung goni bekas, idenya bisa anda contoh untuk
membangun sebuah kebun vertikal mini. Silahkan dikembangkan dengan kreatifitas anda
sendiri. (Gambar 23)

Baca juga Inspirasi Berkebun, Menanam Cabai Vertikultur Hidroponik

Gambar 24 (Foto : pinterest.com)

24. Kalau yang ini? Masih tentang karung goni bekas. Gunakan tali yang cukup kuat untuk
membangun kebun vertikal seperti ini agar usaha anda tidak sia-sia nantinya. Tidak hanya
tanaman bunga, anda juga bisa menanam sayuran daun, misalnya sawi, kangkung, seledri
atau tanaman sayuran buah seperti cabai, tomat dan terung. (Gambar 24)
Gambar 25 (Foto : empressofdirt.net)

25. Pada gambar ini juga masih memanfaatkan karung goni bekas untuk berkebun vertikal.
Tetapi desainnya agak sedikit berbeda. Karung goni bekas diletakkan pada sebuah rak dan
ditempelkan pada dinding rumah. (Gambar 25)

Gambar 26 (Foto : disertification.wordpress.com)

26. Cobalah berkebun vertikal dengan cara sederhana ini. Beberapa buah karung goni bekas
dimanfaatkan untuk menanam seledri. Cara ini bisa anda terapkan untuk menyiasati lahan
yang terbatas dengan cara sederhana dan murah. (Gambar 26)
Gambar 27 (Foto : disertification.wordpress.com)

27. Atau anda juga bisa menanam sawi seperti ini. Dengan ide yang sama, tanaman sawi
mampu tumbuh subur pada pot karung goni bekas yang digantung. (Gambar 27)
Gambar 28 (Foto : pinterest.com)

28. Jika anda memiliki banyak karung goni dan media tanam yang cukup, cobalah berkebun
vertikultur seperti pada gambar ini. Berbagai jenis tanaman bisa anda tanam disana. (Gambar
28)
Gambar 29 (Foto : pinterest.com)

29. Ide kali ini adalah memanfaatkan ban mobil bekas untuk membangun kebun vertikal.
Ban bekas yang dletakkan pada dinding rumah bisa anda tanami dengan berbagai jenis
tanaman hias maupun tanaman sayuran. (Gambar 29)
Gambar 30 (Foto : pinterest.com)

30. Selain seperti ide no. 29, ban bekas juga bisa digantung pada pohon atau para-para
seperti terlihat pada gambar ini. (Gambar 30)
Gambar 31 (Foto : pinterest.com)

31. Ini ide yang lebih kreatif dalam memanfaatkan ban mobil bekas untuk berkebun
vertikal. Beberapa buah ban bekas dengan ukuran yang berbeda bisa didesain secara
bertingkat untuk menanam berbagai jenis tanaman. (Gambar 31)
Gambar 32 (Foto : themicrogardener.com)

32. Saya pikir bukan hanya sepatu boot yang bisa digunakan untuk berkebun seperti ini.
Daripada tidak terpakai, sepatu-sepatu bekas bisa dimanfaatkan untuk berkebun vertikal
dengan menanam berbagai jenis tanaman. (Gambar 32)

Gambar 33 (Foto : hgtv.com)


33. Jangan berpikir untuk membeli tas yang kemudian akan anda gunakan sebagai pot
tanaman. Ide ini bisa anda contoh untuk memanfaatkan tas bekas yang sudah tidak layak
untuk dipakai. Desainnya silahkan anda berkreasi sendiri. (Gambar 33)

Gambar 34 (Foto : cybex.pertanian.go.id)

34. Mungkin anda bingung setelah melihat gambar kebun vertikal yang terakhir ini. Mana
barang bekasnya? Saya pikir anda sudah memiliki banyak ide dan cukup kreatif untuk
membuat kebun vertikultur seperti ini dengan memanfaatkan barang bekas yang ada dirumah
anda. Semua tergantung kreatifitas anda, barang bekas apa kira-kira yang cocok untuk
mendesain kebun vertikal seperti pada gambar ini. (Gambar 34)

Demikian “Kumpulan Ide Membangun Kebun Vertikal Sederhana dan Murah” Semoga
bermanfaat….

Baca juga Tips Berkebun di Lahan Sempit

Salam mitalom !!!!

Bagikan Artikel Ini




Promoted Content

Masuklah ke dunia orang-orang terkaya di dunia

Pelajari bagaimana hasilkan uang cukup dari rumah


Ini bagaimana ia menjadi jutawan dalam satu tahun

Sistem ini akan membantu anda membeli hidup mewah!


Trik keuangan kecil yang dapat menghasilkan jutaan dollar

Ilmuwan telah menemukan metode penebalan rambut yang inovatif


Jutawan muda di Indonesia berbagi triknya

Ini bagaimana pelajar Indonesia memperoleh uang!


This Game Is As Epic As They Come
gtarcade.com

Ahli bedah pun kaget! Ibu 54 tahun terlihat lebih muda dari pacar
Artikel ini mengandung kata kunci:

 Jenis Sayuran yang Cocok untuk Kebun Vertikal


 Jenis Tanaman yang Cocok untuk Kebun Vertikal
 Kebun Sayur Vertikal Sederhana
 Kebun Sayur Vertikultur
 Kebun Sayuran Vertikal
 Kebun Vertikal
 Kebun Vertikal Ban Bekas
 Kebun Vertikal Botol Bekas
 Kebun Vertikal Karung Bekas
 Kebun Vertikal Sederhana
 Tanaman Vertikal Botol Bekas
 Tips Berkebun
 Vertikal Garden
 Vertikal Garden untuk Sayuran

BERITA POPULER

Hidroponik

Cara Membuat Sendiri INSTALASI FERTIGASI Sederhana dan Murah (Irigasi Sistem
Tetes)

Panduan Lengkap Cara Sederhana Menanam CABAI HIDROPONIK Sistem Sumbu di


BOTOL BEKAS Air Mineral

Tutorial Lengkap Cara Menanam SELADA HIDROPONIK Sistem Sumbu Sederhana


Cara Sederhana Menanam MENTIMUN HIDROPONIK Sistem Sumbu di Box Styrofoam

Cara Sederhana Menanam TOMAT HIDROPONIK Sistem Wick (Sumbu) di Rumah

Tips Merawat dan Cara KALIBRASI PH METER Digital Supaya Tidak Cepat Rusak dan
Awet
Promoted Content
Dia tidak punya apa-apa, sekarang dia yang paling kaya

Ini bagaimana ia menjadi jutawan dalam satu tahun

Masuklah ke dunia orang-orang terkaya di dunia


Check This Out
Jika lutut dan pinggul terasa sakit, ambillah

Ini bagaimana ia menjadi jutawan dalam satu tahun


Dia gandakan $50 jadi $5.000 semalam dengan cara ini!

Dengan trik ini anda dapat menghasilkan Rp 10 juta!


Masuklah ke dunia orang-orang terkaya di dunia

 Home
 Privacy Policy
 Disclaimer
 Kontak
 Terms of Service
 Tentang

© 2018 - mitalom - sumber informasi pertanian

Anda mungkin juga menyukai