Anda di halaman 1dari 20

Bahan Ajar Teknik Elektronika

BAB VI
IC DAN MIKROPROSESOR

Rangkaian terpadu (integrated circuit, IC) banyak jenisnya, antara


lain IC digital, IC linier (misalnya op-amp, penguat suara, penguat video,
regulator tegangan, dan lain-lain), dan sebagainya. IC digital dan Op-amp
telah dibahas pada Bab IV dan V. Pada bagian ini akan dibahas IC regulator
tegangan, konverter (ADC dan DAC), dan mikroprosesor.

6.1. IC Regulator Tegangan


Terdapat banyak variasi dari regulator tegangan IC linier dengan
jumlah pin mulai dari 3 sampai 14. Semua adalah regulator seri karena
regulator seri lebih efisien dibandingkan regulator shunt. Beberapa regulator
IC digunakan pada aplikasi dengan resistor eksternal dapat digunakan untuk
mengeset pembatas arus, tegangan keluaran, dan lain-lain. Banyak pula
digunakan regulator IC yang hanya mempunyai 3 pin, satu untuk tegangan
masukan tak teregulasi, satu untuk tegangan keluaran teregulasi, dan satu
untuk ground.
Tipe tegangan keluaran IC regulator tegangan, adalah: positif fixed,
negative fixed, atau dapat diatur. IC regulator dengan keluaran negatif atau
positif fixed, diatur oleh oleh pabrik untuk memperoleh tegangan fixed
yang berbeda dengan tegangan dari 5 sampai 24 V. IC regulator dengan
keluaran dapat diatur mempunyai tegangan kurang dari 2 sampai lebih dari
40 V. Pabrik IC regulator fixed lebih memilih menetapkan perubahan pada
tegangan beban untuk kondisi jalur dan beban.
Regulasi beban: Vout untuk kisaran arus beban.
Regulasi jalur:  Vout untuk kisaran tegangan masukan.
Sebagai contoh, LM7815 adalah IC regulator yang menghasilkan tegangan
output positif fixed 15 V. lembar data memberikan daftar regulasi beban
dan jalur tipikal sebagai berikut:

6-1
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Regulasi beban = 12 mV untuk IL = 5 mA sampai 1,5 A.


Regulasi jalur = 4 mV untuk Vin = 17,5 V sampai 30 V.
Seri LM78XX (dengan XX = 05, 06, 08, 10, 12, 15, 18, atau 24) adalah
regulator tegangan tiga terminal tipikal. 7805 menghasilkan keluaran +5 V,
7806 menghasilkan keluaran +6 V, dan seterusnya sampai 7824
menghasilkan keluaran +24 V.
Gambar 6-1 menunjukkan diagram batang fungsional untuk seri
78XX. Tegangan referensi built-in Vref memicu masukan non pembalik
penguat. Pembagi tegangan yang terdiri dari R1’ dan R2’ menyimpang
tegangan keluaran dan mengembalikan tegangan umpan balik ke masukan
pembalik dari amplifier dengan penguatan tinggi. Tegangan keluaran
dirumuskan dengan:
R 1'  R '2
Vout  Vref (6-1)
R 1'

+Vin TRANSISTOR PASS +Vout

THERMAL SHUTDOWN
DAN R '2
PEMBATAS ARUS

+
Vref R 1'
PENGUAT

COMMON

Gambar 6-1. Diagram blok fungsional dari IC regulator tiga terminal

Pada Persamaan (6-1), tegangan referensi ekuivalen dengan tegangan zener


pada pembahasan sebelumnya. Pemberian tanda (’) pada R 1' dan R '2
menunjukkan bahwa resistor terdapat di dalam IC, bukan resistor eksternal.
Resistor ini telah diatur oleh pabrik untuk memperoleh tegangan keluaran

6-2
Bahan Ajar Teknik Elektronika

berbeda (5 sampai 24 V) pada seri 78XX. Toleransi tegangan keluaran


adalah ± 4 persen.
LM78XX memasukkan transistor pass yang mengenai arus beban
sampai 1A, sehigga diperlukan pendingin. Juga termasuk thermal shutdown
dan pembatas arus. Thermal shutdown berarti bahwa chip akan mati
secara otomatis saat suhu internal terlalu tinggi, sekitar 175 ºC. Hal ini
untuk mengurangi disipasi daya berlebihan, yang bergantung pada suhu,
tipe pendingin, dan variabel lainnya. Karena Thermal shutdown dan
pembatas arus, komponen pada seri 78XX sering tidak mudah rusak.
Gambar 6-2a menunjukan LM7805 yang dihubungkan dengan
regulator tegangan fixed. Pin 1 sebagai masukan, pin 2 adalah keluaran, pin
3 adalah ground. LM7805 mempunyai tegangan keluaran + 5V dan arus
beban maksimum lebih dari 1 A. regulasi beban tipikal adalah 10 mV untuk
arus beban antara 5 mA sampai 1,5 A. Regulasi jalur tripikal adalah 3 mV
untuk tegangan masukan 7-25 V. Juga mempunyai penghilang riak 80dB,
yang berarti akan mengurangi riak masukan dengan faktor 10.000. Dengan
resistansi keluaran kira-kira 0,01Ω, LM7805 adalah sumber tegangan yang
sangat baik untuk semua beban didalam arus yang diijinkan.

1 2 1 2
+Vin LM7805 +Vout +Vin LM7805 +Vout

3 C1 3 C2

(a) (b)

Gambar 6-2. (a). Penggunaan IC 7805 untuk regulasi tegangan.


(b). Kapasitor masukan melindungi osilasi dan kapasitor
keluaran memperbaiki tanggapan frekwensi

Saat digunakan IC lebih dari 6 pada kapasitor filter dari catu daya
tak teregulasi, induktansi kabel penghubung akan menghasilkan osilasi di

6-3
Bahan Ajar Teknik Elektronika

dalam IC. Hal ini menyebabkan pabrik merekomendasikan penggunaan


kapasitor bypass C1 pada pin 1 (Gambar 6-2b). Untuk memperbaiki respons
transien pada tegangan keluaran teregulasi, kapasitor bypass C2 sering
digunakan pada pin 2. nilai yang sering digunakan adalah dari 0,1 sampai 1
μF. Lembar data seri 78XX menyarankan kapasitor masukan 0,22 μF dan
kapasitor keluaran 0,1 μF.
Beberapa regulator pada seri 78XX mempunyai tegangan dropout 2
sampai 3 V, tegangan pada tegangan keluaran. Hal ini berarti tegangan
masukan harus 2 sampai 3 V lebih besar daripada tegangan keluaran. Jika
tidak, akan terjadi kegagalan regulasi. Juga, terdapat tegangan masukan
maksimum karena disipasi daya. Yang berlebihan. Sebagai contoh, LM7805
akan meregulasi lebih dari kisaran masukan kira-kira 8 sampai 20 V. Lembar
data dari 78XX memberikan tegangan masukan minimum dan maksimum
untuk tegangan keluaran preset lainnya.
Seri 79XX adalah kelompok regulator tegangan negatif yang
mempunyai tegangan preset -5, -6, -8, -10, -12, -15, -18, atau -24. sebagai
contoh, LM7924 menghasilkan tegangan keluaran teregulasi -5 V. Pada sisi
yang lain, LM7924 menghasilkan keluaran -24 V. Dengan seri LM79XX,
kemampuan arus beban adalah di atas 1 A dengan tambahan pendingin.
Seri LM79XX mirip dengan 78XX dan termasuk pembatas arus, thermal
shutdown, dan penolakan riak yang istimewa.
Dengan mengombinasikan LM79XX, seperti terlihat pada Gambar
6-3, kita dapat meregulasikan keluaran dari catu dual. LM 78XX
meregulasikan keluaran positif, sedangkan LM79XX menangani keluaran
negatif. Kapasitor masukan melindungi osilasi, dan kapasitor keluaran
memperbaiki respon transient. Lembaran data dari pabrik
merekomendasikan penambahan dari dua dioda untuk menyakinkan kedua
regulator dapat berlangsung pada kondisi operasi.

6-4
Bahan Ajar Teknik Elektronika

1 2
+Vin LM78XX +Vout

3 0,1F
0,22 F
GND GND

0,22 F 1 0,1F

3 2
-Vin LM79XX -Vout

Gambar 6-3. Penggunaan LM78XX dan LM79XX untuk catu dual

Penyelesaian alternatif untuk catu dual adalah dengan menggunakan


regulator dual-tracking. Regulator ini adalah IC yang terdiri dari regulator
positif dan negatif pada kemasan IC tunggal. Saat diatur, tipe IC ini dapat
divariasikan dengan resistor variabel.

Regulator yang dapat diatur


Sejumlah IC regulator (LM317, LM337, LM338, dan LM350) dapat
diatur. Arus beban maksimum dari 1,5 sampai 5 A. Sebagai contoh, LM317
adalah regulator tegangan positif tiga terminal yang dapat menyuplai arus
beban 1,5 A dan kisaran tegangan 1,25 sampai 37 V. Penolak riak adalah 80
dB. Hal ini berarti riak masukan 10.000 lebih kecil pada keluaran IC
regulator. Pabrik mendefenisikan regulasi beban dan jalur sehingga cocok
dengan karakteristik IC regulator. Defenisi untuk regulasi jalur dan beban
yang digunakan pada lembar data dari regulator yang dapat diatur:
Regulasi beban = perubahan persentase Vout pada kisaran arus beban.
Regulasi jalur = perubahan persentase Vout tiap volt perubahan masukan.
Sebagai contoh, lembar data dari LM317 memberikan daftar regulasi jalur
dan beban tipikal:
Regulasi beban = 0,3% untuk IL = 10 mA sampai 1,5 A
Regulasi jalur = 0,02% tiap volt.

6-5
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Karena tegangan keluaran dapat diatur antara 1,25 dan 37 V, akan


menentukan regulasi beban dalam persen. Sebagai contoh, jika tegangan
teregulasi diatur 10 V, regulasi beban sebelumnya mempunyai arti bahwa
tegangan keluaran akan tetap di antara 0,3% dari 10 V (atau 30 mV) saat
arus beban berubah dari 10 mA ke 1,5 A.
Regulasi jalur adalah 0,02% per volt. Hal ini berarti bahwa tegangan
keluaran berubah hanya 0,02% untuk tiap volt perubahan masukan. Jika
keluaran teregulasi diset pada 10 V dan tegangan masukan naik 3 V,
tegangan keluaran akan naik 0,06% atau 60 mV.
Gambar 6-4 menunjukkan catu tak teregulasi yang dihubungkan dengan
rangkaian LM317. Lembar data LM317 memeberikan rumus untuk tegangan
keluaran:
R1  R 2
Vout  Vref  I ADJ R 2 (6-2)
R1

Pada Persamaan (6-2), Vref mempunyai nilai 1,25 V dan IADJ mempunyai

nilai 50 µA.

LM317 +Vout

R1
C

R2

Gambar 6-4. Penggunaan IC LM317 untuk meregulasi tegangan keluaran

Pada Gambar 6-4, IADJ adalah arus yang mengalir melalui pin tengah (antara
masukan dan keluaran pin). Karena arus ini dapat berubah terhadap suhu,
arus beban, dan faktor lain, perancang seringkali membuat suku pertama
pada Persamaan (6-2) lebih besar daripada suku kedua. Hal ini yang

6-6
Bahan Ajar Teknik Elektronika

menyebabkan mengapa kita dapat menggunakan Persamaan (6-3) untuk


analisis awal LM317.
R1  R 2
Vout  (1,25 V) (6-3)
R1

Pengurangan Riak
Pengurangan riak dari regulator tegangan IC adalah tinggi, dari 65
sampai 80 dB. Ini adalah keuntungan yang besar karena berarti kita tidak
perlu menggunakan tapis/filter LC bulky pada catu daya untuk
meminimumkan riak. Yang kita butuhkan hanya tapis kapasitor masukan
yang mengurangi riak puncak ke puncak 10% dari tegangan tak teregulasi
yang keluar dari catu daya.
Sebagai contoh, LM7805 mempunyai penolakan riak 80 dB. Jika penyearah
jembatan dan tapis masukan kapasitor menghasilkan tegangan keluaran tak
teregulasi 10 V dengan riak puncak ke puncak 1 V, kita dapat menggunakan
LM7805 untuk menghasilkan tegangan 5 V dengan riak puncak ke puncak
hanya 0,1 mV. Dengan mengurangi tapis LC bulky pada catau daya tak
teregulasi adalah keuntungan menggunakan regulator tegangan IC.
Tabel 6-1 memberikan daftar IC regulator yang sering kali digunakan.

Tabel 6-1. Parameter Umum IC Regulator Tegangan pada Suhu 25 oC

Reg. Reg. Pen. Drop


Vout Rout
Nomor Imax[A] beban Jalur Riak out ISL [A]
[V] [m]
[mV] [mV] [dB] [V]
LM7805 5 1,5 10 3 80 2 8 2,1
LM7806 6 1,5 12 5 75 2 9 0,55
LM7808 8 1,5 12 6 72 2 16 0,45
LM7812 12 1,5 12 4 72 2 18 1,5
LM7815 15 1,5 12 4 70 2 19 1,2
LM7818 18 1,5 12 15 69 2 22 0,20
LM7824 24 1,5 12 15 66 2 28 0,15
LM78L05 5 100 mA 20 18 80 1,7 190 0,14
LM78L12 12 100 mA 30 30 80 1,7 190 0,14
LM2931 3 to 4 100 mA 14 4 80 0,3 200 0,14
LM7905 -5 1,5 10 3 80 2 8 2,1
LM7912 -12 1,5 12 4 72 2 18 1,5
LM7915 -15 1,5 12 4 70 2 19 1,2

6-7
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Reg. Reg. Pen. Drop


Vout Rout
Nomor Imax[A] beban Jalur Riak out ISL [A]
[V] [m]
[mV] [mV] [dB] [V]
LM317 1,2 to 37 1,5 0,3% 0,02%/V 80 2 10 2,2
LM337 1,2 to 37 1,5 0,3% 0,01%/V 77 2 10 2,2
LM338 1,2 to 32 5 0,3% 0,02%/V 75 2,7 5 8

Contoh:
1. Diketahui rangkaian catu daya yang menggunakan regulator tegangan
LM7812 seperti pada Gambar 6-5. Hitunglah arus beban dan riak
keluaran!

+18 V 1 2
LM7812

3 100 
1000F 0,1F

Gambar 6-5. Rangkaian catu daya teregulasi

Penyelesaian:
LM7812 menghasilkan tegangan keluaran teregulasi +12 V, sehingga
arus beban adalah:
IL = (12V)/(100) = 120 mA
Jika frekwensi sumber fin = 60 Hz maka frekwensi output penyearah f =
120 Hz, sehingga riak masukan puncak ke puncak:
IL 120 mA
Vr    1V
f C (120 Hz)(1000 F)

Tabel 6-1 menunjukkan penolakan riak tipikal 72 dB untuk LM7812.


Penolakan derau:
RR = antilog(72dB/20) = 3981  4000.
Riak keluaran puncak ke puncak kira-kira: Vr = (1V/4000) = 0,25 mV.

6-8
Bahan Ajar Teknik Elektronika

2. Jika R1 = 2 k dan R2 = 22 k pada Gambar 6-4, berapakah tegangan


keluarannya? Jika R2 bertambah hingga 46 k, berapakah tegangan
keluarannya?

Penyelesaian:
Dengan Persamaan (6-3) diperoleh:
2 k  22 k
Vout  (1,25 V)  15 V.
2 k

Saat R2 bertambah sampai 46 k, tegangan keluaran akan naik sampai:


2 k  46 k
Vout  (1,25 V)  30 V.
2 k

6.2 Konverter
Alat digital yang paling penting bagi para teknolog kontrol proses
adalah suatu alat yang dapat menerjemahkan informasi digital menjadi
analog dan sebaliknya. Kebanyakan pengukuran variable-variabel dinamis
dilakukan oleh peralatan-peralatan yang menerjemahkan informasi disekitar
variabel menjadi suatu sinyal listrik analog. Untuk meng-interface sinyal ini
dengan sebuah komputer atau sebuah rangkaian digital logik, pertama-tama
harus dibuat suatu konversi analog ke digital. Dalam situasi yang lain di
mana dibutuhkan suatu satu sinyal digital untuk mengendalikan sebuah
peralatan analog, maka dibutuhkan suatu konverter digital ke analog.

6.2.1 Konverter Digital ke Analog (Digital to Analog Converter: DAC)


Secara umum DAC merupakan suatu penerjemah informasi
berbentuk digital ke dalam informasi berbentuk analog ekivalennya.
Sebagai contoh sebuah data komputer digital diubah ke bentuk analog
untuk menggerakkan motor DC pada printer. Contoh lain sinyal digital dari
remote control pada tape recorder yang diubah ke bentuk analog untuk
menggerakkan motor pengubah volume atau pembalik putaran pada pita

6-9
Bahan Ajar Teknik Elektronika

tape recorder. Peralatan pengubah sinyal digital ke sinyal analog disebut


juga pendekode atau decoder.
Konverter digital ke analog (D/A) mengkonversikan sebuah kata
digital menjadi suatu tegangan analog dengan cara menskalakan keluaran
analog ke nol ketika semua bitnya nol dan suatu harga maksimumnya
tertentu jika semua bitnya satu. Hal ini dapat direpresentasikan secara
matematis dengan memperlakukan bilangan biner, dimana kata
merepresentasikan suatu bilangan fraksional.
Tegangan keluaran analog (Vx) diberikan oleh persamaan:
Vx = VR ( b1 2-1 + b2 2-2 + ... + bn 2-n) (6-4)
di mana: VR : tegangan referensi
b1,b2, ........... bn : kata biner n-bit
Resolusi konversi merupakan fungsi dari banyaknya bit pada kata. Makin
banyak bit, makin kecil perubahan di keluaran analog untuk perubahan 1
bit dalam kata biner. Perubahan terkecil yang mungkin diberikan oleh
persamaan:
VX = VR 2-n (6-5)
di mana n adalah banyaknya bit dalam kata.
Diagram suatu DAC diperlihatkan pada Gambar 6-6.
VR

b1
Konverter
b2 Digital
. Vx
. ke (Teg. Keluaran Analog)
. Analog
bn

Logik mulai konversi


+V GND -V

Gambar 6-6. Diagram suatu DAC

6-10
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Gambar 6-7 memperlihatkan sebuah jaringan tangga sebagai salah satu


contoh dari sebuah rangkaian umum bagi sebuah DAC.

Gambar 6-7. Jaringan tangga sebagai salah satu contoh dari sebuah
rangkaian umum bagi sebuah DAC

Contoh:
Sebuah DAC 6 bit mempunyai masukan 1001012, tegangan referensi 10 V.
a. Carilah tegangan keluaran tyang dihasilkan!
b. Tentukan resolusi konversi!
Penyelesaian:
Diketahui : DAC 6bit, VR = 10 V, n = 6
a. VX = VR (b12-1 + b22-2 + ....... + b62-6) = 10 (1.2-1 + 0.2-2 + 0.2-3 + 1.2-4 +
0.2-5 + 1.2-6)
= 370/64 Volt = 5,78125 Volt.
b. VX = VR 2-n = 10.2-6 = 10/64 Volt = 0,15625 Volt.

6-11
Bahan Ajar Teknik Elektronika

6.2.2 Konverter Analog ke Digital (Analog to Digital Converter: ADC)


Dengan makin banyaknya pemakaian logik digital dan komputer
dalam kontrol proses, perlu disediakan sebuah ADC untuk memberikan
suatu keluaran yang terkode secara digital. Fungsi transfer dari ADC dapat
dinyatakan secara matematik seperti persamaan berikut, dimana disediakan
tegangan analog sebagai masukan dan koverter menentukan sebuah
bilangan biner.
VX = VR (b12-1 + b22-2 + bn2-n)
dimana :
VX : masukan tegangan analog
VR : tegangan refrensi
b1 , b2 , ..........bn : keluaran-keluaran digital n-bit

Contoh:
Sebuah ADC 8 bit mempunyai tegangan refrensi sebesar 10 V dengan
masukan sebesar 3,797 V. Carilah kata keluaran digital!
Penyelesaian:
Diketahui : ADC 8 bit VR = 10 V
VX = VR (b12-1 = b22-2 + ..... + b82-8) 3,797 = 10 (b12-1 + b22-2 +
..... + b82-8)
b12-2 + b22-2 + .... + b82-8 = 0.3797, sehingga:
2(0.3797) = 0.7594  b1 = 0,
2(0,7594) = 1,5188  b2 =1,
2(0,5188) = 1,0376  b3 = 1,
2(0,0376) = 0.0752  b4 = 0,
2(0,0752) = 0,1504  b5 = 0,
2(0,1504) = 0.3008  b6 = 0,
2(0,3008) = 0,6016  b7 = 0,
2(0,6016) = 1,2032  b8 = 1.

Jadi kata keluaran digitalnya : 011000012


ADC Menggunakan IC ADC0804

6-12
Bahan Ajar Teknik Elektronika

IC ini merupakan CMOS 8 bit, dan merupakan ADC paling murah


karena hanya mempunyai 1 buah input analog. ADC0804 dibuat untuk
dapat langsung berhubungan dengan mikroprosesor baik Zilog 80, 8080,
atau mikroprosesor 8 bit. Sinyal masukan maupun sinyal keluaran dari IC
ini, sesuai untuk MOS dan TTL. IC ADC0804 mempunyai waktu
pengubahan 100 µs terhadap masukan dan mengeluarkan dalam bentuk
biner. Beroperasi pada daya standar +5V dan dapat menerima masukan
analog 0 sampai 5 V dc.
Gambar 6-8 memperlihatkan IC ADC0804 tampak dari atas.
Gambar 6-9 memperlihatkan sebuah termometer digital. Rangkaian
termometer digital merupakan salah satu contoh pengubahan besaran
termis menjadi besaran listrik. Transduser temperatur berfungsi untuk
mengubah besaran fisis menjadi besaran listrik, dalam hal ini tegangan yang
ada pada kaki, keluaran akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan
temperatur yang ada disekitar transduser. Tegangan pada keluaran kaki
prosedur adalah tegangan analog yang berfrungsi sebagai tegangan
masukan IC ADC0804. Tegangan analog ini yang akan diubah menjadi
digital yang dapat ditampilkan pada seven segment atau dihubungkan ke
mikroprosesor.
Rangkaian termometer ini dilengkapi dengan pembangkit pulsa yang
disusun dari multivibrator astabil yang menggunakan IC555 (timer).
Frekwensi yang diberikan sebesar 1 Hz agar terjadi perubahan pada
tampilan setiap detiknya. Kalau diinginkan lebih cepat, frekwensi dapat
diperbesar.

6-13
Bahan Ajar Teknik Elektronika

CS 1 20 VCC
RD 2 19 CLK R

WR 3 18 DB 0 (LSB)
CLK IN 4 17 DB 1

INTR 5 ADC 16 DB 2
VIN(+)
VIN(-)
6

7
0804 15

14
DB 3
DB 4
A GND 8 13 DB 5
Vref/2 9 12 DB 6
D GND 10 11 DB 7 (MSB)

Gambar 6-8. IC ADC0804

Tabel 6-2. Fungsi masing-masing pin (kaki) IC ADC0804


No.
Simbol Fungsi Keterangan
kaki
1 CS masukan Chip select dari kontrol mikroprosesor
2 RD masukan Read dari kontrol mikroprosesor
3 WR masukan Write dari kontrol mikroprosesor
4 CLK IN masukan Clock
5 INTR keluaran Interupt untuk masukan interrupt
mikroprosesor
6 VIN (+) masukan Tegangan analog masukan positif
7 VIN (-) masukan Tegangan analog masukan negative
8 A GDN daya Pembulatan analog
9 VREF/2 masukan Tegangan acuan yang lain ()
10 D GND keluaran Pembulatan digital
11 DB7 keluaran Data keluaran
12 DB6 keluaran Data keluaran
13 DB5 keluaran Data keluaran
14 DB4 keluaran Data keluaran
15 DB3 keluaran Data keluaran
16 DB2 keluaran Data keluaran
17 DB1 keluaran Data keluaran
18 DB0 keluaran Data keluaran
19 CLK R masukan Dihubungkan ke resistor eksternal untuk
clock
20 VCC (or ref) daya Catu daya +5 V dan tegangan acuan primer

6-14
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Gambar 6-9. Termometer digital

Pada Gambar 6-9 transduser yang digunakan adalah IC LM35. IC ini


adalah IC sensor temperatur yang presisi, tegangan keluarannya linier
proporsional untuk derajat Celcius yang centigrade (berskala 100 o
C).
Beberapa keuntungan menggunakan IC LM35, yaitu:
- Kalibrasi langsung dalam derajat Celcius (centigrade).
- Faktor skala perubahan +10 mV/oC.
- Selang kemampuan pengukuran penuh antara -55 oC s/d +150 oC.
- Tegangan operasi dari 4 V sampai 30 V.
- Arus penguras kurang dari 60 µA.
- Pemanasan diri yang rendah, yaitu kurang 0,08 oC dalam udara.
- Impedansi keluaran yang rendah 0,1  untuk beban 1 mA.
Dengan menggunakan sensor temperatur IC LM35 maka penskalaan
dari 0 sampai 100 oC lebih mudah. Pada CLK R dan CLK IN dihubungkan
dengan resistor R1 dan kapasitor C1 yang berfungsi untuk mengoperasikan
pewaktu internal IC ADC0804.
IC7447 berfungsi sebagai decoder untuk mengkodekan data biner
menjadi data decimal yang ditampilkan oleh seven-segment. Prinsip kerja

6-15
Bahan Ajar Teknik Elektronika

dari IC ADC0804 menggunakan teknik aproksimasi suksesif atau metode


pendekatan berturut-turut sehingga mempunyai resolusi yang tinggi, yaitu
0,39%.
Suatu contoh, kita menggunakan tegangan referensi sebesar 5 V
maka kenaikan tegangannya adalah 5 V x 0,39% = 0,0195 V  0,02 V.
Jadi, bila tegangan masukan sebesar 0,02 V atau ada kenaikan tegangan
masukan sebesar 0,02 V maka terjadi hitungan biner 1 atau kenaikan biner
bertambah 1.

ADC0808
Contoh IC ADC 8 bit yang mampu menerima 8 input dan banyak
digunakan adalah ADC0808 atau ADC0809. ADC ini selain mampu
deprogram untuk mulai konversi melalui pin SC (Start Conversion), mampu
juga berjalan dalam mode free running, artinya ia akan mengkonversi terus-
menerus sinyal masuk dengan cara menghubungkan pin EOC (End of
Conversion) ke SC.

Gambar 6-10 memperlihatkan rangkaian ADC0808.

Gambar 6-10. ADC0808

6-16
Bahan Ajar Teknik Elektronika

6.3 Mikroprosesor dan Mikrokontroler


Menurut Budiharto (2006: 193), rangkaian logika adalah rangkaian
dasar yang membentuk komputer. Jutaan transistor di dalam mikroprosesor
membentuk ribuan gerbang logika. Mikroprosesor ialah suatu chip
(rangkaian terintegrasi yang sangat komplek) yang berfungsi sebagai
pemroses data dari input yang diterima pada suatu sistem digital.
Mikroprosesor paling mudah diketemukan pada komputer/CPU (Central
Processing Unit). Mikroprosesor yang umum pada komputer biasanya
bermerek INTEL, AMD, atau CYRIX. Pada sebuah komputer, terdapat
mikroprosesor yang digunakan untuk memproses data dan
mengkoordinasikan kerja sebuah komputer, yang dibantu oleh RAM
(Random Access Memory) dan ROM (Read Only Memory).
Mikroprosesor merupakan bagian yang sangat penting di dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada tahun 1978, Intel
memperkenalkan mikroprosesor 16 bit bernama 8086 yang mana
merupakan pengembangan dari mikroprosesor sebelumnya, yaitu
8080/8085. 8086 ialah mikroprosesor dengan lebar bus data sebesar 16 bit
secara internal dan eksternal. Maksudnya ialah seluruh register lebarnya 16
bit dan ada bus data sebesar 16 bit untuk mentransfer data ke dalam dan
keluar CPU.
Perlu diketahui terlebih dahulu perbedaan antara minicomputer,
mikroprosesor, dan mikrokontroler. Komputer digital umumnya terdiri dari
3 unit utama, yaiyu CPU, program dan memori data, serta Input/Output
(I/O). Hampir semua pemrosesan dilakukan di Arithmetic Logic Unit (ALU)
di dalam CPU. Jika CPU dari sebuah komputer dibuat pada sebuah PCB
maka disebut sebagai minicomputer. Mikroprosesor ialah CPU yang dipaket
mejadi satu chip. Sedangkan mikrokontroler ialah keseluruhan komputer
yang dibuat dalam 1 chip. Dengan berkembangnya mikroprosesor 8 bit dan
16 bit, seiring dengan itu muncul pula kebutuhan agar perangkat
elektronika dapat dikemas sekecil mungkin, seperti Atari, Nintendo, Sega,

6-17
Bahan Ajar Teknik Elektronika

PS2, dan peralatan hiburan serta peralatan rumah tangga seperti AC dan
audio/video. Untuk mendukung hal tersebut, tidak dapat dilakukan oleh
mikroprosesor standar. Hal ini karena mikroprosesor membutuhkan
komponen eksternal tambahan seperti memori, pengolah analog ke digital,
dan perangkat komunikasi serial. Oleh karena itu, dikembangkanlah chip
yang di dalam kemasan tersebut sudah terdapat mikroprosesor, I/O
pendukung, memori, bahkan ADC yang dikenal dengan istilah
mikrokontroler.
Saat ini, perbedaan antara prosesor embedded (prosesor yang
dipasang pada system untuk tujuan tertentu) dengan mikrokontroler
mungkin sedikit sekali. Sebagai contoh, saat ini arsitektur standar prosesor
berubah menjadi seperti mikrokontroler. Misalnya Motorola 68EC300,
Intel 386 EX, dan IBM PowerPC 403GB. Chip-chip tersebut disebut sebagai
super-microcontrollers.

Mikrokontroler dapat disebut sebagai “one chip solution” karena


terdiri atas:
 CPU (Central Processing Unit)
CPU ialah bagian yang paling penting dari suatu mikroprosesor, ia
melakukan pemrosesan data.
 RAM (Random Access Memory)
RAM digunakan untuk menyimpan data sementara.
 EPROM/PROM/ROM (Erasable Programmable Read Only Memory)
ROM digunakan untuk menyimpan program yang bersifat permanen.
 I/O (input/output) – serial dan paralel
Unit berfungsi agar mikrokontroler dapat berkomunikasi dalam format
serial atau paralel, sehingga dapat dengan mudah berkomunikasi
dengan PC dan peralatan standar digital lainnya.
 Timer

6-18
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Timer berguna untuk mengatur pewaktuan pada system berbasis


mikrokontroler, missal untuk delay atau pencacah.
 Interrupt controller
Berfungsi menangani suatu request pada saat mikrokontroler sedang
running.
Mikrokontroler digunakan untuk orientasi pengontrolan, seperti
pengontrolan temperatur, penampil display LCD, pemroses sinyal digital,
pemroses dan pengontrol mesin-mesin industri, dan sebagainya. Dengan
mikrokontroler, dapat dibuat suatu robot yang hanya sebesar genggaman
tangan anak-anak.

6-19
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Soal Latihan

1. Diketahui rangkaian catu daya yang menggunakan IC 7815 seperti pada


Gambar 6-11.

+25 V 1 2
LM7815

3
0,1F 15 
4700F

Gambar 6-11.
Tentukan: a. Arus beban,
b. Riak keluaran.

2. Jika R1 = 2,7 k dan R2 = 15 k pada Gambar 6-4, berapakah


tegangan keluarannya?

3. Sebuah DAC 4 bit harus mempunyai tegangan keluaran sebesar 8 V jika


masukan-masukannya semuanya dalam keadaan tinggi. Carilah
tegangan referensi yang dibutuhkan!

4. Dibutuhkan ADC yang dpat mengkodekan data tekanan. Sinyal


masukan adalah 666,6 mV/ psi.
a. Jika dibutuhkan resolusi sebesar 0,5 psi, carilah banyaknya bit yang
dibutuhkan ADC tegangan referensi adalah 10 V.
b. Carilah harga tekanan terukur maksimum!

5. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara komputer, mikroprosesor,


dan mikrokontroler!

6-20

Anda mungkin juga menyukai