Anda di halaman 1dari 21

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALIKPAPAN BARU

NOMOR : 075 /PERDIR/RSBB/II/2019

TENTANG
PANDUAN HAND HYGIENE

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALIKPAPAN BARU


Menimbang : a. B ahwa Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru
menyelenggarakan pelayanan yang paripurna;
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
yang optimal dan dalam upaya untuk Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum
Balikpapan Baru maka perlu dibuat suatu Panduan
Hand Hygiene. bahwa pelayanan pada poin b di atas
beresiko menyebarkan infeksi;
c. Bahwa berdasarkan poin a dan b maka perlu
ditetapkan d e ng a n Peraturan Direktur Rumah Sakit
Umum Balikpapan Baru tentang Panduan Hand
Hygiene.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan;
4. Kementeriasn Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
5. Kementerian Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien;
-2-

6. Peraturan Direktur Utama PT. Medikal Helt Centera


Nomor 010/ DIR/ MHC/ II/ 2019 tentang Tata Kelola
Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru;
7. Keputusan Direktur Utama PT. Medikal Helt Centera
Nomor 002/ SK/ MHC/ I/ 2019 tentang Pengangkatan
Direktur Rumah Sakit Balikpapan Baru.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
BALIKPAPAN BARU TENTANG PANDUAN HAND
HYGIENE

Pasal 1
Dalam peraturan Direktur ini yang di maksud dengan:
1) Rumah sakit adalah Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru yang
merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya terdiri dari dokter, perawat dan ahli kesehatan lainnya.
2) Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Rumah Sakit
Umum Balikpapan Baru;
3) Proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan
dengan menggunakan sabun biasa dan air.

Pasal 2
Tujuan Rumah Sakit membuat panduan Hand Hygiene ini adalah Untuk memutus
transmisi mikroba, Untuk mencegah Kolonisasi patogen pada pasien, Penyebaran
pathogen ke area perawatan dan Kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan,
Infeksi yang disebabkan oleh mikroba endogen
-3-

Pasal 3
1) Ruang Lingkup Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) meliputi seluruh
karyawan, pasien dan pengunjung rumah sakit;
2) Kegiatan Hand Hygiene merupakan suatu cara yang sederhana dan efektif
dalam Mencegah HAIs (Health Care Associated Infections), menciptakan
Lingkungan Pelayanan Kesehatan yang aman.
3) Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting untuk mencegah
penyebaran infeksi.

Pasal 4
1) Peraturan direktur ini dibuat sebagai Panduan Hand Hygiene di Rumah Sakit
Umum Balikpapan Baru;
2) Peraturan Direktur ini berlaku dan diperbaiki sebagaimana mestinya, jika
terdapat kekeliruan dikemudian hari.

Ditetapkan di : Balikpapan
Pada Tanggal : 14 Februari 2019
Direktur Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru

Dr. Listyono Wahid Rhomadani


-4-

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT UMUM BALIKPAPAN
BARU NOMOR 075/ PERDIR/
RSUBB/II/2019 TENTANG PANDUAN
HAND HYGIENE

BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
1. Mencuci Tangan
Proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
2. Flora Kulit
a. Flora Transien
Flora Transien pada tangan diperoleh melalui kontak dengan pasien,
petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungannya (misalnya:
meja periksa, lantai atau toilet). Organisme ini tinggal di lapisan luar
kulit dan terangkat dengan mencuci tangan menggunakan sabun
biasa dan air mengalir.
b. Flora Residen
Flora residen tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam (epidermis)
serta di dalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan
seluruhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan keras dengan
sabun dan air bersih.
3. Air Bersih
Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan atau disaring sehingga
aman untuk diminum, serta untuk pemakaian lainnya (misalnya: mencuci
tangan dan membersihkan instrumen medis) karena memenuhi standar
kesehatan yang telah ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus
-5-

bebas dari mikroorganisme dan memiliki turbiditas rendah (jernih, tidak


berkabut).
4. Sabun
Produk-produk pembersih (batang, cair, lembar atau bubuk) yang
menurunkan tegangan permukaan, sehingga membantu melepaskan
kotoran, debris dan mikroorganisme yang menempel sementara pada
tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk melepas mikroorganisme
secara mekanik, sementara sabun antiseptik (antimikroba) selain melepas
juga membunuh atau menghambat pertumbuhan dari hampir sebagian
besar mikroorganisme.
5. Agen Antiseptik atau Antimikroba (istilah yang digunakan bergantian).
Bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit atau jaringan hidup lain
untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik yang
sementara atau yang merupakan penghuni tetap), sehingga mengurangi
jumlah hitung bakteri total.
Contohnya adalah:
a. Alkohol 60- 90% (etil dan isopropil atau metil alkohol);
b. Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibiclens, Hibiscrub, Hibitane);
c. Klorheksidin glukonat dan cetrimide, dalam berbagai konsentrasi
(Savlon);
d. Yodium 3%, yodium dan produk alkohol berisi yodium atau tincture
(yodium tinktur) Iodofor 7,5-10%, berbagai konsentrasi (Betadine
atau Wescodyne);
e. Kloroksilenol 0,5-4% (Para kloro metaksilenol atau PCMX)
berbagai konsentrasi (Dettol)
f. Triklosan 0,2-2%.
6. Emollient
Cairan organik, seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang
ditambahkan pada handrub dan losion. Kegunaan emollient untuk
melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan,
-6-

kekeringan, iritasi, dan dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun


yang sering (dengan atau tanpa antiseptik) dan air.
7. Kebersihan Tangan (Hand Hygiene)
Merupakan suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun antiseptik di bawah air yang mengalir (bila tangan
terlihat kotor atau terkontaminasi dengan bahan-bahan protein) atau
dengan menggunakan handrub berbasis alkohol (jika tangan tidak terlihat
kotor/ternoda).

B. TUJUAN KEBERSIHAN TANGAN


1. Untuk memutus transmisi mikroba melalui:
a. Di antara area perawatan dan zona pasien.
b. Pada daerah tubuh pasien yang berisiko infeksi (contoh : membran
mukosa, kulit non intak, alat invasif).
c. Dari darah dan cairan tubuh.
2. Untuk mencegah:
a. Kolonisasi patogen pada pasien (termasuk yang multi resisten);
b. Penyebaran pathogen ke area perawatan;
c. Kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan;
d. Infeksi yang disebabkan oleh mikroba endogen.
-7-

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) meliputi:


1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat
dan petugas kesehatan lainnya, misalnya: fisioterapi, laboratorium, dll.
2. Setiap orang yang ada kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung,
seperti: ahli gizi, farmasi dan petugas tehnik.
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap
pasien.
4. Setiap orang yang bekerja di rumah sakit.
5. Pasien.
6. Keluarga Pasien.
7. Pengunjung.
-8-

BAB III
TATA LAKSANA

A. URGENSI HAND HYGIENE


Membersihkan tangan merupakan pilar dan indikator mutu dalam
mencegah dan mengendalikan infeksi, sehingga wajib dilakukan oleh setiap
petugas rumah sakit. Selain itu kebersihan tangan juga merupakan komponen
dari keselamatan pasien. Kegiatan Hand Hygiene merupakan suatu cara yang
sederhana dan efektif dalam Mencegah HAIs (Health Care Associated
Infections), menciptakan Lingkungan Pelayanan Kesehatan yang aman.

B. WAKTU WAJIB MELAKUKAN HAND HYGIENE


Lima aktifitas yang membutuhkan higienitas tangan
1. Sebelum Kontak dengan Pasien;
- Bersihkan tangan saat sebelum menyentuh pasien, saat ingin
melakukan perawatan.
- Untuk melindungi pasien terkena kuman yang terbawa oleh tangan.
2. Sebelum Melakukan Tindakan Asepsis;
- Bersihkan tangan sebelum melakukan prosedur bersih/antisepstik.
- Untuk melindungi pasien dari kuman berbahaya, termasuk pada
pasien sendiri, yang berisiko masuk ke dalam tubuhnya.
3. Setelah Terkena /Terpapar Cairan Tubuh Pasien;
- Bersihkan tangan segera setelah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien (dan setelah melepas sarung tangan).
- Untuk melindungi diri dan lingkungan dari kuman pasien yang dapat
merugikan.
4. Setelah Kontak/Bersentuhan dengan Pasien;
- Bersihkan tangan setelah menyentuh pasien, ketika meninggalkan
pasien.
- Untuk melindungi diri dan lingkungan yang bersih itu dari kuman
pasien yang merugikan.
-9-

5. Setelah Kontak dengan Lingkungan Sekitar Pasien.


- Bersihkan tangan setelah menyentuh barang atau perabot disekitar
pasien, saat meninggalkn pasien. bahkan saat pasien tidak tersentuh
sekalipun.
- Untuk melindungi diri dan lingkungan yang bersih dari kuman
pasien yang merugikan.

Gambar 1. Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care : First Global
Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.

Selain 5 Waktu membersihkan tangan tersebut, kegiatan lain yang harus


mencuci tangan adalah sebagai berikut:
1. Bila tangan tampak kotor.
2. Sebelum meninggalkan rumah sakit.
3. Segera setelah melepaskan sarung tangan.
4. Segera setelah membersihkan sekresi hidung,
- 10 -

5. Sebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan,


6. Segera setelah tiba di rumah sakit.
7. Sesudah dari Toilet

C. HAL YANG PERLU DIINGAT SAAT MEMBERSIHKAN TANGAN


1. Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting untuk mencegah
penyebaran infeksi;
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan jelas terlihat kotor
atau terkontaminasidengan bahan-bahan protein (cairan tubuh);
3. Gunakan handrub berbasis alkohol secara rutin untuk dekontaminasi
tangan, jika tangan tidak terlihat ternoda/kotor. Jangan gunakan handrub
berbasis alkohol jika tangan terlihat kotor.
4. Jangan gunakan produk berbasis alkohol setelah menyentuh kulit yang
tidak utuh, darahatau cairan tubuh. Pada kondisi ini cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir dan keringkandengan lap / handuk tissue sekali
pakai;
5. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.

D. HAL PENTING DALAM HAND HYGIENE


1. Jaga kuku selalu pendek dan bersih; Kuku harus dijaga tetap pendek,
tidak lebih dari 3mm melebihi ujung jari. Penelitian membuktikan bahwa
daerah di bawah kuku (ruang subungual) mengandung jumlah mikroba
tertinggi.
2. Jangan memakai perhiasan, kuku palsu, kuteks; Kuku buatan yang
dipakai oleh petugas kesehatan dapat berperan dalam infekis rumah
sakit/HAIs. Selain itu, telah terbukti bahwa kuku buatan dapat berperan
sebagai reservoir untuk bakteri Gram negatif.
3. Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan, Keringkan tangan dengan
handuk kertas, Jika tidak tersedia gunakan handuk tangan sekali pakai
Tidak dianjurkan menggunakan handuk pakai ulang.
- 11 -

4. Tidak boleh menambahkan sabun cair/antiseptik sebelum habis benar.


Sebelum mengisi, bersihkan dispenser hingga bersih dan kering;
5. Pilih sabun antiseptik yang bersifat rendah iritatif;
6. Untuk menghindari risiko terbakar (jarang terjadi), tangan harus benar-
benar kering dari alkohol handrub sebelum menyentuh pasien/peralatan
pasien, dan lingkungan;
7. Jika diperlukan, gunakan Lotion untuk meminimalisir iritasi dermatitis
kontak;
8. Setelah melakukan kebersihan tangan, tidak menyentuh permukaan
lingkungan sebelum melakukan tindakan;
9. Segera setelah melakukan handwash, tidak dianjurkan melakukan
handrub dan atau sebaliknya;
10. Handrub tidak dapat menggantikan cuci tangan dengan sabun dan air
yang mengalir;
11. Lakukan handwash meskipun menggunakan sarung tangan (dilakukan
sebelum pemasangan dan setelah melepas sarung tangan).

E. FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN


1. Tempat cuci tangan dengan air mengalir dan kran;
2. Sabun atau antiseptik dalam dispenser
3. Kertas handuk pengering/tissuetowel
4. Poster 6 (enam) langkah cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
(handwash)
5. Tempat sampah injak untuk tempat handuk kertas kotor.
6. Tempat sampah injak untuk tempat sampah non infeksius.
7. Cairan handrub.
8. Poster 6 (enam) langkah cuci tangan dengan menggunakan cairan
berbasis alkohol dan tanpa bilas air (handrub).
9. Poster 5 moment melakukan kebersihan cuci tangan
- 12 -

F. PERSIAPAN MEMBERSIHKAN TANGAN


1. Air mengalir.
Sarana utama untuk cuci tangan adalah air mengalir dengan
saluran pembuangan atau bak penampung yang memadai. Dengan
guyuran air mengalir tersebut maka mikroorganisme yang terlepas karena
gesekan mekanis atau kimiawi saat cuci tangan akan terhalau dan tidak
menempel lagi dipermukaan kulit. Air mengalir tersebut dapat berupa
kran atau dengan cara mengguyur dengan gayung, namun cara
mengguyur dengan gayung memiliki risiko cukup besar untuk terjadinya
pencemaran, baik melalui gagang gayung ataupun percikan air bekas
cucian kembali ke bak penampung air bersih.
Air kran bukan berarti harus dari PAM, namun dapat diupayakan
secara sederhana dengan tangki berkran di ruang pelayanan / perawatan
kesehatan agar mudah dijangkau oleh para petugas kesehatan yang
memerlukannya. Selain air mengalir ada, dua jenis bahan pencuci tangan
yang dibutuhkan yaitu: sabun atau detergen dan larutan antiseptik.
2. Sabun.
Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi
menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme dengan jalan
mengurangi tegangan permukaan sehingga mikroorganisme terlepas dari
permukaan kulit dan mudah terbawa oleh air. Jumlah mikroorganisme
semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi cuci tangan, namun
dilain pihak dengan seringnya menggunakan sabun atau detergen maka
lapisan lemak kulit akan hilang dan membuat kulit menjadi kering dan
pecah-pecah.
3. Larutan Antiseptik.
Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba topikal, dipakai
pada kulit atau jaringan hidup lainnya untuk menghambat aktifitas atau
membunuh mikroorganisme pada kulit. Antiseptik memiliki bahan kimia
yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit dan selaput mukosa.
Antiseptik memiliki keragaman dalam hal efektivitas, aktifitas, akibat
- 13 -

dan rasa pada kulit setelah dipakai sesuai dengan keragaman jenis
antiseptik tersebut dan reaksi kulit masing-masing individu.
Kulit manusia tidak dapat disterilkan. Tujuan yang ingin dicapai adalah
penurunan jumlah mikroorganisme pada kulit secara maksimal terutama
kuman transien.
Kriteria memilih antiseptik adalah sebagai berikut:
a. Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak
mikroorganisme secara luas (gram positif dan gram negatif, virus
lipofilik, bacillus dan tuberkulosis, fungi, endospora).
b. Efektivitas.
c. Kecepatan aktifitas awal.
d. Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam
pertumbuhan.
e. Tidak mengakibatkan iritasi kulit.
f. Tidak menyebabkan alergi.
g. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulang.
h. Dapat diterima secara visual maupun estetik.
4. Lap tangan / handuk kertas yang Bersih dan Kering.

G. MENGERINGKAN TANGAN
1. Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan sangat penting;
2. Keringkan tangan dengan handuk kertas, jika tidak tersedia, gunakan
handuk tangan sekali pakai;
3. Handuk kertas harus tetap dalam kondisi bersih, tidak terkontaminasi.

H. HANDRUB ANTISEPTIK (HANDRUB BERBASIS ALKOHOL)


Penggunaan handrub antiseptik untuk tangan yang bersih lebih efektif
membunuh flora residen dan flora transien daripada mencuci tangan dengan
sabun antiseptik atau dengan sabun biasa dan air. Antiseptik ini cepat dan
mudah digunakan serta menghasilkan penurunan jumlah flora tangan awal
- 14 -

yang lebih besar. Handrub antiseptik juga berisi emolien seperti gliserin,
glisol propelin, atau sorbitol yang melindungi dan melembutkan kulit.

Gambar 2. Handrub Berbasis Alkohol

Berikut ini adalah teknik menggosok tangan dengan antiseptik:


1. Langkah pertama
Tuangkah handrub berbasis alkohol untuk dapat mencakup seluruh
permukaan tangan dan jari (kira-kira satu sendok teh, 3 – 5 cc).
2. Langkah kedua
Gosokkan larutan dengan teliti dan benar sesuai 6 langkah yang
direkomendasikan WHO.

Handrub antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau zat organik,


sehingga jika tangan sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan
tubuh, harus mencuci tangan dengan sabun dan air terlebih dahulu. handrub
yang hanya berisi alkohol sebagai bahan aktifnya, memiliki efek residual
yang terbatas dibandingkan dengan handrub yang berisi campuran alkohol
dan antiseptik seperti khlorheksidin.
Handrub antiseptik yang tidak mengiritasi dapat dibuat dengan
menambahkan gliserin, glikol, propilen atau sorbitol dalam alkohol (2 mL
dalam 100 mL etil atau isopropil alkohol 60 – 90%).
- 15 -

I. JENIS-JENIS KEGIATAN MEMBERSIHKAN TANGAN


1. Cuci Tangan dengan Sabun dan Air yang Mengalir (Handwash)

Gambar 3. Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care : First
Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.

6 (enam) langkah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir


(waktu yang diperlukan: 40 – 60 detik)
a. Basahi tangan dengan air.
b. Tuangkan sabun 3-5 cc untuk menyabuni seluruh permukaan tangan.
c. Gosok kedua telapak tangan hingga merata (Langkah 1).
d. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri (posisi telapak tangan
kanan di atas punggung tangan kiri). Lakukan sebaliknya (Langkah
2)
e. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari (Langkah ke 3).
f. Letakkan punggung jari pada telapak tangan lainnya dengan jari
saling mengunci, gosok pada jari dengan kedua ibu jari. (Langkah 4).
g. Ibu jari kiri digosok memutar oleh telapak tangan kanan. Lakukan
sebaliknya secara bergantian. (Langkah 5).
- 16 -

h. Gosok dengan memutar berlawanan arah jarum jam ujung jari-jari


tangan kanan di telapak tangan kiri. Lakukan sebaliknya(Langkah 6).
i. Bilas kedua tangan dengan air, dengan melakukan 6 langkah.
j. Keringkan dengan handuk / tissue towel sekali pakai sampai benar-
benar kering.
k. Gunakan handuk tersebut untuk menutup kran air.
2. Cuci Tangan dengan Cairan Berbasis Alkohol (Handrub)

Gambar 4. Diadaptasi dari WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care : First
Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.

6 (enam) langkah mencuci tangan dengan antiseptik berbasis


alcohol (waktu yang diperlukan: 20 – 30 detik)
a. Tuangkan 3–5 cc antiseptik berbasis alkohol ke dalam tangan, ke
seluruh permukaan tangan.
b. Gosok kedua telapak tangan hingga merata (Langkah 1).
c. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri (posisi telapak
tangan kanan di atas punggung tangan kiri). Lakukan sebaliknya
(Langkah 2).
d. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari (Langkah 3).
- 17 -

e. Letakkan punggung jari pada telapak tangan lainnya dengan jari


saling mengunci, gosok pada jari dengan kedua ibu jari (Langkah
4).
f. Ibu jari kiri digosok memutar oleh telapak tangan kanan. Lakukan
sebaliknya secara bergantian (Langkah 5).
g. Gosok dengan memutar berlawanan arah jarum jam ujung jari-jari
tangan kanan di telapak tangan kiri. Lakukan sebaliknya (Langkah
6).
3. Cuci Tangan Persiapan Pembedahan (Handscrubbing).
Tindakan cuci tangan prosedur bedah sebagai salah satu langkah
kewaspadaan universal dilakukan untuk mengangkat kotoran dan
mengurangi / menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang ada pada
tangan sampai lengan, serta untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka
operasi.
Pelaksanaan membersihkan tangan dengan mencuci tangan efektif
membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit melalui 3 tahapan dengan langkah-
langkah 12 (dua belas) langkah kebersihan tangan:
a. Menggunakan masker, APD (Alat Perlindungan Diri) lengkap.
b. Melepas perhiasan (cincin, jam tangan dan gelang) sebelum memulai
membersihkan tangan. Dilarang memakai kuku palsu, kuku jari
tangan pendek, bersih dan bebas dari cat kuku.
c. Menggulung baju hingga 10cm diatas pergelangan siku.
d. Membuka sikat steril dalam tempatnya, meletakkan diatas tempat
cuci tangan.
e. Mengatur tekanan dan temperatur air.
f. Membasahi tangan dengan air mengalir, dimulai dari ujung jari
sampai 2 cm diatas siku.
g. Menempatkan sekitar 15 ml (3 x tekanan dispenser) cairan
handscrub antiseptik di telapak tangan kiri, dengan menggunakan
siku lengan anda yang lain atau dengan dorongan lutut untuk
mengoperasikan dispenser.
- 18 -

h. Meratakan dan menggosok cairan handsrub


1) Ratakan dengan kedua telapak tangan, dilanjutkan dengan
menggosok punggung, sela- sela jari tangan kiri dan kanan dan
sebaliknya.
2) Kedua telapak tangan, jari -jari sisi dalam dari kedua tangan
saling menggosok dan mengait dilanjutkan dengan
membersihkan kedua ibu jari dan ujung kuku jari bergantian.
i. Mengambil pembersih kuku dan bersihkan dalam air mengalir
j. Mengambil sikat steril yang sudah berisi cairan handsrub
k. Menyikat tangan kanan dan tangan kiri bergantian.
1) Kuku dengan gerakan tegak searah dari atas ke bawah pada
kedua tangan.
2) Jari-jari seakan mempunyai empat sisi, sela jari, secara urut
mulai dari ibu jari sampai dengan kelingking.
3) Telapak tangan, punggung melalui gerakan melingkar.
4) Daerah pergelangan tangan atas sampai dengan siku dengan
gerakan melingkar.
5) Ulangi cara ini pada tangan kanan selama 2 menit.
l. Membilas tangan dengan air mengalir dari arah ujung jari ke siku
dengan memposisikan tangan tegak
m. Lakukan sekali lagi menyikat tangan kanan dan tangan kiri secara
bergantian
1) Kuku dengan gerakan tegak searah dari atas ke bawah pada
kedua tangan
2) Jari-jari seakan mempunyai empat sisi, sela-sela jari, secara urut
mulai dari ibu jari sampai dengan kelingking
3) Telapak tangan dan punggung dengan gerakan melingkar
4) Daerah pergelangan tangan atas sampai dengan siku dengan
gerakan melingkar dilakukan selama 2 menit.
n. Membiarkan air menetes dari tangan sampai dengan siku.
o. Mengeringkan menggunakan handuk steril yang dibagi 2 bagian,
- 19 -

satu bagian untuk tangan kiri dan bagian yang lain untuk tangan
kanan, memutar dari jari- jari tangan ke arah siku.
p. Meletakkan handuk pada tempat yang disediakan.

J. KETIDAKPATUHAN DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN


1. Beban kerja berlebihan;
2. Tidak tersedia sarana/fasilitas kebersihan tangan;
3. Lokasi kebersihan tangan terlalu jauh;
4. Bila sering cuci tangan, tangan rusak;
5. Tidak peduli;
6. Petugas berpikir, pasien yang membawa kuman di badannya,kurang
pengetahuan petugas/kurang informasi;
7. Tidak ada dukungan, kontroling, monitoring;
8. Tidak ada SPO;
9. Tidak ada peraturan/poster.

K. TINDAK LANJUT
1. Peraturan / Poster;
2. Komunikasi/, edukasi, informasi;
3. Beri umpan balik kepada petugas;
4. Evaluasi kepatuhan kebersihan tangan;
5. Berikan motivasi;
6. Kesadaran dan akal sehat.
7. Kampanye kebersihan tangan.
- 20 -

L. 5 (LIMA) KOMPONEN INTI STRATEGI PERBAIKAN DALAM


KEBERSIHAN TANGAN PROGRAM WHO

M. KESIMPULAN
1. Kebersihan tangan merupakan pilar dan indikator mutu dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi yang merupakan bagian indikator
mutu pelayanan rumah sakit;
2. Melakukan kebersihan tangan wajib dilakukan oleh setiap petugas rumah
sakit;
3. Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan air
mengalir jika tangan tampak kotor atau menggunakan antiseptik berbasis
alkohol jika tangan tidak tampak kotor.
4. Tidak dapat menggantikan cuci tangan dengan air yang mengalir;
- 21 -

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang berhubungan dengan proses hand hygiene meliputi


monitoring dan evaluasi kepatuhan dilakukan dengan cara melakukan observasi
langsung pelaksanaan 5 (lima) saat melakukan praktek membersihkan tangan
menurut WHO yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan medis (bersih/asepsis).
3. Setelah terkena /terpapar cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Balikpapan, 14 Februari 2019


Direktur Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru

Dr. Listyono Wahid Rhomadani

Anda mungkin juga menyukai