Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Program Profesi Ners XXXVIII
Disusun oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
ABSES INGUINAL
Abses merupakan suatu infeksi bakteri yang ditandai dengan adanya penumpukan pus
atua nanah yang terbentuk dari adanya kerusakan jaringan setempat. Sedangkan inguinalis
merupakan batas bawah abdomen. Sehingga, abses inguinalis merupakan adanya
penumpukan pus atau nanah yang berlokasi pada batas bawah abdomen. Biasanya, abses
inguinalis dikaitkan dengan infeksi tuberculosis lokal, intrapelvic, atau spinal (Nadeem &
Hadden, 1999).
Faktor resiko
1. Infeksi mikroba
2. Reaksi hipersensitivitas
3. Agen cedera fisik (kerusakan jaringan)
4. Bahan kimia kororsif dan iritan
5. Nekrosis jaringan
Pemeriksaan laboratorium
Terapi
5) Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
- Kesadaran : Komposmentis
b. GCS : E4 M6 V5
c. Hasil Pemeriksaan Fisik
Hasil Pemeriksaan Fisik Pre-Operasi
Tanggal pemeriksaan: 20/1/2020
TB: 167 cm BB: 61 kg IMT: 21,8
Klien terdiagnosa abses inguinalis dekstra
Tanda-Tanda Vital
TD: 130/80 mmHg HR: 92 x/menit
RR: 20 x/menit Suhu: 36,50 C
Kesadaran (E4V5M6) Compos Mentis
Sistem Pernafasan
Hidung Hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak terdapat secret atau polip
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar
Dada - Bentuk dada normal
- Gerakan dada simetris, tidak ada retraksi
dinding dada
- Suara nafas vesikuler
- Tidak ada clubbing finger
Sistem Kardiovaskuler
Conjungtiva Non-anemis
Bibir Pucat, mukosa kering
Tekanan vena jugularis Tidak ada peningkatan JVP
Suara jantung Tidak ada suara jantung tambahan
CRT <2 detik
Sistem pencernaan
Sklera Tidak icterus
Bibir Kering, pucat
Mulut Sedikit kotor, kemampuan menelan (+)
Gaster Kembung (-), bising usus: 4x/menit
Anus Tidak dapat terkaji
Sistem Indra
Mata - Kelopak mata tidak ada pembengkakan
- Alis simetris
- Sclera non-ikterik
Sistem Saraf
Fungsi cerebral - Status mental (orientasi baik, daya ingat
sedikit menurun, perhatian dan perhitungan
baik, bahasa baik dan mudah dipahami)
- Kesadaran/ GCS: E4V5M6
- Bicara: ekspresif
5 5
5 5
Sistem musculoskeletal
Bentuk kepala Simetris, tidak ada benjolan/massa
Kaki Bentuk kaki simetris
Bahu Gerakan bahu simetris
Tangan Gerakan tangan simteris
Sistem Integumen
Rambut Rambut di kepala berwarna hitam, tekstur sedikit
kasar dan kering, kulit kepala bersih
Kulit Kulit terlihat berwarna sawo matang, permukaan
kulit kering, terdapat ruam pada selangkangan
kanan dan pus pada inguinalis kanan
Kuku Kuku terlihat bersih dan pendek, CRT<2 detik
Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid Bergerak naik dan turun saat klien menelan
Palpasi Tidak ada massa di area leher
Abdomen
Inspeksi Perut terlihat datar, terdapat pus dengan sedikit
massa
Auskultasi BU: 4x/menit
Perkusi Kuadran I timpani, kuadran II timpani, kuadran III
timpani dan kuadran IV timpani
Palpasi Teraba massa pada inguinalis dextra
Ekstremitas
Inspeksi kekuatan otot
5 5
5 5
Palpasi Edema(-)
7) Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
8) Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan rencana tindakan pembedahan, ditandai dengan
klien mengatakan takut dan cemas terkait tindakan pembedahan yang akan
dilaksanakan, kontak mata tidak adekuat, mukosa bibir pucat, RR: 20x/menit
2. Nyeri akut berhubungan dengan klien mengatakan nyeri pada area post-operasi
ditandai dengan klien terlihat meringis dan memegangi area perut bawah
9) Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Dx Keperawatan
1. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Pengurangan kecemasan : - Membantu klien menggali apa
dengan rencana keperawatan selama 1 x 1 jam, - Teknik menenangkan yang dirasakan saat ini
tindakan pembedahan, tingkat kecemasan klien 2. Peningkatan koping: - Meningkatkan pengetahuan klien
ditandai dengan klien menurun dengan kriteria hasil: - Menghadirkan diri agar rasa cemas dapat berkurang
mengatakan takut dan - Klien mengatakan tidak 3. Pemberian informasi mengenai
cemas terkait tindakan cemas tindakan operasi/pembedahan
pembedahan yang - RR: 16x/menit
akan dilaksanakan, - Kontak mata adekuat
kontak mata tidak
adekuat, mukosa bibir
pucat, RR: 20x/menit
2. Nyeri akut Setelah dilakukan 1 x 3 jam - Monitor skala nyeri - Memberikan relaksasi pada
- Manajemen nyeri: mengajarkan klien
berhubungan dengan intervensi, tingkat nyeri klien
teknik relaksasi nafas dalam - Memberikan posisi nyaman
klien mengatakan akan berkurang dengan kriteria - Pengaturan posisi
bagi klien
- Kolaborasi pemberian analgetik
nyeri pada area post- hasil berupa:
- Monitor TTV - Membantu mengatasi
operasi ditandai - Klien tidak tampak meringis
dengan klien terlihat - Klien tampak rileks masalah nyeri
meringis dan - Skala nyeri dengan Wong
memegangi area perut Baker-Faced Scale dalam
bawah rentang 4-6
10) Catatan Tindakan Keperawatan
Untuk Diagnosa
Hari,tanggal Tahap Jam Implementasi Keterangan TTD
Keperawatan ke-
Menerima pasien dari ruang rawat
09.30 Farras
inap
Kelengkapan berkas, pemeriksaan, serta
Pengkajian, mengidentifikasi checklist pre operasi lengkap, klien
kesiapan pasien dan kelengkapan dapat melangsungkan tindakan
09.35 Farras
berkas pelaksanaan operasi dengan pembedahan
Pre
menggunakan checklist Keadaan umum klien komposmentis,
operasi
TTV dalam batas normal
Senin, 20
Memberikan dukungan mental pada
Januari 2020
09. 45 klien untuk menjalani prosedur Klien kooperatif Farras
operasi
Menghadirkan diri, motivasi klien Klien mengatakan masih merasa takut
09.50 1 Farras
untuk tetap tenang dan cemas, namun juga pasrah
10.00 Sign in 1 Langkah-langkah prosedur operasi : Farras
Intra 10.00 Time out 1 1. Dilakukan tindakan aseptic dan Farras
operasi antiseptic
11.50 Sign out 1 Farras
2. Dilakukan insisi dan
debridement sesuai lokasi
rencana (inguinalis dextra)
3. Menahan jaringan terbuka
dengan retractor untuk
memudahkan pembedahan
4. Dilakukan pengambilan jaringan
5. Menutup area pembedahan
dengan hecting
Sselama intra operatif, operator
melakukan debridemen dan
pengambilan jaringan (biopsy insisi)
dengan hati-hati
Tidak lama setelah klien dipindahkan ke Farras
RR, klien mulai sadar secara perlahan.
TTV klien normal ;
TD : 130/90 mmHg
Post Mobilisasi klien ke RR, monitor
11.00 1 HR : 87 x/menit
operasi keadaan umum klien pasca operasi
RR : 14 x/menit
Suhu : 36oC
Klien mendapatkan instruksi pasca
operasi:
Observasi TTV setiap 1 jam
Puasakan sampai bising usus (+)
Pemasangan oksigen 2 liter
Injeksi Cefotaxime 1 gram, 2x1
Infus metronidazole 5 mg, 3x1
Injeksi deksketoprofen 25 mg, 2x1
11) Catatan Perkembangan SOAP dan Evaluasi