Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PERKEMBANGAN PROSES KEPERAWATAN”


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Dosen pengampu: Ns. Grace Carol Sipasulta,M.Kep.,SP.Kep.Mat

Disusun oleh :
KELOMPOK 4

1. AYU CITA LARASARI (P07220116085)


2. ESTER YULAN .M (P07220116093)
3. NUR AINUN (P07220116109)
4. NURLYANTI (P07220116111)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN

KELAS BALIKPAPAN

TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang “Perkembangan Proses Keperawatan”. Meskipun masih banyak kekurangan

didalamnya.

Dan juga berterima kasih atas beberapa pihak yang telah membantu dan

memberi tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam

rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai perkembangan Proses

Keperawatan dan beberapa hal yang bersangkutan dengan materi tersebut. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari

kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi

perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada

sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Balikpapan, 16 September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A.Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B.Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 2

C. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI .............................................................................................. 3

A. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson .......................................................... 3

B. Model Keperawatan Virginia Henderson ....................................................................... 4

C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan ....................................................... 4

D. Konsep Utama Teori Henderson .................................................................................... 5

E. Hubungan perawat-pasien-dokter ................................................................................... 7

F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan ................................................... 8

G. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson...................................................................... 9

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10

B. Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi


keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh
persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu
individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya
melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu.

Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model


keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut
menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya
secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap
menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

1
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :

1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson


2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
6. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
7. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson

C. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, tujuan penulisan serta
sistematika

Bab II Tinjauan teori terdiri dari Definisi teori keperawatan menurut Virginia
Henderson, Model keperawatan menurut Virginia Henderson, Hubungan antara
model dengan paradigma keperawatan, Macam-macam konsep utama teori
Virginia Henderson, Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia
Henderson, Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan, Tujuan
dari keperawatan menurut Virginia Henderson.

Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan saran

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu,
saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk
kesehatan, pemulihan , atau kematian yang damai dan individu akan dapat
melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau
pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses keperawatan
mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua
orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini :
fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat
dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai
tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara
bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006),
membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik
menurut Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar
kebutuhan Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model
konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu
mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan
kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai
dari pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak

3
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh,
lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam
melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan
aktivitas.

B. Model Keperawatan Virginia Henderson


1. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi
fisik semata.
3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal
yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
4. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan

C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan


1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga
adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang
sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan
keseimbangan fisiologis dan emosional.

2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan
kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

3. Sehat dan Sakit


Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan
kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai
tingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan

4
manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan
bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.

4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali
kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson
untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien
jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai
prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih
lanjut.

D. Konsep Utama Teori Henderson


Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan,
dan lingkungan.

1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan
untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan
untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri
atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat
belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bernapas secara normal


2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.

5
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,
rasa takut, atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia.
15. Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan
menjadi empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis,
sosiologis, dan spiritual.

2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan
sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi
independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia
(14 komponen di atas). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki
pengetahuan biologis maupun sosial.

3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit.
Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan.
Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki
kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.
6
4. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan :

a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi


sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran
tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.

Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan
klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan,
mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

E. Hubungan perawat-pasien-dokter

1. Hubungan Perawat Pasien


Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
a. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
b. Perawat sebagai helper (penolong).
c. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti pengganti
apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau

7
bebas karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan. Selama
kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraihatau
mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian
adalah yang relatif.

2. Hubungan Perawat Dokter


Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana
perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di
jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan
dokter.

F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan

Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik


keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi
asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini
terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula bergantung pada orang lain
menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi bergantung
(dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji, merencanakan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan
dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat
menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba, dan pendengaran. Setalah
data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut dan membandingkannya dengan
pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis tersebut menentukan diagnosis
keperawatan yang akan muncul. Diagnosis keperawatan, menurut Henderson, dibuat
dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya-dengan
atau tanpa bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan
yang dimiliki individu. Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas

8
penyusunan rencana perawatan sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya
perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan-serta dokumentasi bagaimana
perawat membantu individu dalam keadaan sakit atau sehat. Selanjutnya, pada tahap
implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah
disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu,
memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai.
Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip
fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan
intelektual serta fisik individu. Tarakhir, perawat mengevaluasi pencapaian kriteria
yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.

G. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson

Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson


adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan
dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen
bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.
(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran
perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam
definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan
sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa
kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia baik di negara
maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan
praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972
berada di cetakan ketujuh. Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep
keperawatan Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan
menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya
daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang
perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain fisik. Mengingat
waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi keperawatan, ia pantas
banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam pengembangan praktik
keperawatan, pendidikan, dan, lisensi.

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-
teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini,
diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat
penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Blogspot. 2013. Model keperawatan menurut Virginia


http://rizmawan.blogspot.co.id/2013/11/model-keperawatan-menurut-virginia.html
(diakses pada tanggal 16 september 2017 pukul 11.34 WITA)

Blogspot. 2013. Teori keperawatan menurut Virginia


http://rizmawan.blogspot.co.id/2013/11/model-keperawatan-menurut-virginia.html
(diakses pada tanggal 16 september 2017 pukul 12.34 WITA)

iii

Anda mungkin juga menyukai