Anda di halaman 1dari 6

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN LIPSTIK

EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu)

Laely Nur Afita1, Abi Aufa2, Ressy Krisbella Mardiantik3, dan Tris Naena Fatmawati4
E-mail : laelynurafita16@gmail.com
1234
Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi.
Jln. Cut Nyak Dhien, Kalisapu, Slawi, Tegal. Telp/Fax (0283) 6197570

Abstrak

Pinang dengan nama latinnya Areca catechu L merupakan salah satu tanaman family palmae
selain pohon kelapa yang mudah tumbuh dan berkembang biak melalui biji, dan dari bijinya itu
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan, minuman, obat, pewarna dan kosmetik. Pinang
(Areca catechu L.) merupakan salah satu tanamn palma yang dapat menghasilkan warna. Biji
pinang mengandung senyawa golongan polifenol, yaitu flavanoid dan tanin (amudhan et al, 2012)
Senyawa tersebut merupakan senyawa yang menghasilkan warna pada biji pinang. Biji pinang
dapat menghasilkan warna merah anggur tua Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
eksperimental. Penelitian dimulai dengan proses ekstraksi metode maserasi dengan pelarut etanol
96%, pembuatan formulasi yang tepat terdiri dari ekstrak biji pinang sebagai zat aktif, jenis basis
kombinasi lilin, minyak dan wax. Uji evaluasi sediaan lipstik yang dilakukan adalah uji
organolepti, uji pH, uji homogenitas, uji titik lebur dan uji oles.

Kata kunci : Formulasi, Lipstik, Ekstrak Biji Pinang, Pewarna.

1. Pendahuluan karsinogenik dan dapat menyebabkan


(2)
Menurut peraturan menteri kerusakan pada hati .
kesehatan republik indonesia nomor Pinang (Areca catechu L.) merupakan
445/menkes/1998 kosmetik adalah bahan salah satu tanamn palma yang dapat
atau sediaan yang dimaksudkan digunakan menghasilkan warna. Biji pinang mengandung
untuk bagian luar badan yaitu epidermis, senyawa golongan polifenol, yaitu flavanoid
rambut, kuku, bibir dan organ genital dan tanin(3). Senyawa tersebut merupakan
bagian luar, gigi dan rongga mulut untuk senyawa yang menghasilkan warna pada biji
membersihkan menambah mengubah pinang. Biji pinang dapat menghasilkan warna
penampilan melindungi supaya tetap dalam merah anggur tua (4).
keadaan baik. Pewarna dari biji pinang dapat diperoleh
Zat warna alami merupakan zat melalui proses ekstraksi. Ekstrak dapat dibuat
warna yang diperoleh dari tumbuhan, menjadi bubuk melalui pengeringan
hewan, atau dari sumber mineral. Zat menggunakan pengering semprot (spray drier).
warna ini sejak dulu sudah digunakan Bahan pengisi biasa digunakan untuk
untuk pewarna makanan dan sampai menghasilkan produk bubuk yang berfungsi
sekarang penggunaannya secara umum melindungi senyawa aktif target mengurangi
dianggap lebih aman dari pada zat warna kehilangan senyawa aktif selama proses
sintetik sehingga Pemanfaatan zat warna pengeringan dan meningkatkan rendemen
alami dalam formulasi lipstik adalah upaya produk (5).
untuk menghindari penggunaan pewarna Ekstrak biji pinang memiliki manfaat
sintetik yang berbahaya (1). untuk kulit. Ekstrak biji pinang memiliki
Zat pewarna alami semakin aktivitas antioksidan dan dapat berfungsi
dibutukan keberadaannya karena dianggap sebagai anti-aging. Oleh karena itu, ekstrak biji
lebih aman dibandingkan dengan pewarna pinang relevan digunakan pada produk
sintetik yang mengandung zat kosmestik seperti lipstik, lipstik dari bahan
pewarna alami biji pinang bukan hanya Rendemen yang diperoleh ditimbang dan
digunakan untuk kecantikan disamping itu dicatat.
memiliki manfaat untuk kulit bibir.
Hasil rendemen ekstrak biji pinang dapat
2. Metode Penelitian dihitung dengan rumus berikut:
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian eksperimental menentukan formulasi Bobot ekstrak
yg diperoleh (gram)
yang baik sediaan salep ekstrak etanol biji % 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
Bobot simplisia sebelum
Pinang. diekstraksi (gram)
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Farmasetika Program Studi S1 farmasi STIKes Pembuatan Lipstik Ekstrak Biji Pinang
Bhakti Mandala Husada Slawi, Tegal pada Sediaan lipstik dibuat dengan cara
tanggal 9 Oktober 2019. Penelitian dimulai nipagin dilarutkan dalam propilen glikol.
dengan proses ekstraksi, pembuatan formulasi Ditambahkan ekstrak biji pinang diaduk hingga
yang tepat sehingga terbentuk sediaan yang homogen, ditambahkan oleum ricini (Campuran
stabil, efektif dan aman, proses pembuatan 1). Dibuat campuran 2 yang berisi cera alba,
sediaan dan uji sifat fisik dari sediaan tersebut. carnauba wax, setil alkohol, lanolin dan
vaselin alba, ditimbang dan masukkan dalam
3. Alat bahan cawan penguap, kemudian dilebur di atas
Alat-alat yang digunakan pada penelitian penangas air. Campuran 1 dan campuran 2
ini, yaitu timbangan analitik, cawan, wadah dicampurkan, setelah suhu turun ditambahkan
maserasi, gelas beaker, gelas ukur, batang parfum, aduk hingga homogen. Cetak selagi
pengaduk, kain serbet, pipet tetes, water bath, cair, dikeluarkan dari cetakan dan
kaca arloji, kertas pH, penggaris, cetakan dimasukkan dalam wadah (roll up) .(6)
lisptik.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Tabel 1. Formulasi Lipstik Ekstrak Biji Pinang
yaitu simplisia biji Pinang, etanol 96%, nipagin, Bahan Jumlah (gram)
propilen glikol, oleum ricini, cera alba, Cera alba 2,853
carnauba wax, setil alkohol, lanolin, vaselin
Lanolin 0,6
alba.
Vaselin 2,555
Setil alkohol 0,45
4. Cara Kerja
Pembuatan Serbuk Simplisia Carnauba wax 0,375
Serbuk simplisia dibuat dari simplisia utuh Oleum ricini 0,6
atau potongan-potongan halus simplisia yang Ekstrak biji pinang 2,01
sudah dikeringkan. Pembuatan serbuk biji Oleum rosae 0,05
Pinang dilakukan dengan cara diblender dan Propilen glikol 0,5
diayak dengan ayakan no. 18. Metil paraben 0,01

Pembuatan Ekstrak Uji Sifat Fisik Sediaan Lipstik


Sejumlah 200 gram serbuk simplisia biji Evaluasi sifat fisik sediaan lipstik
Pinang dimasukkan dalam maserator, dilakukan selama satu hari bersamaan dengan
ditambahkan 2 liter etanol 96%. Direndam pembuatan sediaan. Uji sifat fisik yang diamati
selama 6 jam pertama sambil sekali-sekali adalah uji organoleptik, pH, homogenitas, titik
diaduk, kemudian didiamkan selama 24 jam. lebur dan uji oles.
Maserat dipisahkan dengan cara filtrasi
(penyaringan), proses penyaringan diulangi 2 Uji Organoleptik
kali menggunakan kertas saring. Semua maserat Sediaan diamati tekstur dan warna secara
dikumpulkan, kemudian diuapkan dengan water visual, bau secara penciuman (7).
bath hingga diperoleh ekstrak kental.
Uji Homogenitas sederhana, biaya operasional relatif rendah,
Masing-masing sediaan lipstik yang dibuat dari serta dapat menghindari rusaknya senyawa-
ekstrak biji pinang diperiksa homogenitasnya senyawa yang bersifat termostabil (12).
dengan cara mengoleskan sejumlah tertentu Pelarut yang digunakan adalah etanol 96%
sediaan pada kaca yang transparan. karena termasuk pelarut ideal yang sering
digunakan dan merupakan pelarut
Uji pH pengekstraksi yang terbaik untuk hampir semua
Sampel dibuat dalam konsentrasi 1% yaitu senyawa dengan berat molekul rendah (13).
ditimbang 1 g sediaan dan dilebur dalam beker Pengadukan juga berfungsi untuk
glass dengan 100 ml air suling di atas mempercepat proses ekstraksi, kemudian
penangas air. Setelah dingin diukur nilai pH disaring dan diuapkan dengan water bath
sediaan. dihasilkan ekstrak kental warna merah
kehitaman dengan berat ekstrak 9,09 gram dan
Uji Oles rendemen yang dihasilkan 9,09%. Rendemen
Dilakukan secara visual dengan cara merupakan nilai penting dalam pembuatan
mengoleskan lipstik pada kulit punggung produk, dihitung berdasarkan perbandingan
tangan kemudian mengamati banyaknya warna berat akhir (berat ekstrak yang dihasilkan)
yang menempel dengan perlakuan 5 kali dengan berat awal dikalikan 100% (14). Nilai
pengolesan (8). rendemen juga berkaitan dengan banyaknya
kandungan bioaktif yang terkandung dalam
Uji Waktu Lebur tanaman (15).
Lipstik dimasukkan dalam oven dengan suhu
awal 50oC selama 15 menit, diamati apakah Tabel 3. Rendemen simplisia terhadap ekstrak
lipstik meleleh atau tidak, setelah itu suhu Berat Berat
Rendemen
dinaikkan 1oC setiap 15 menit dan diamati pada Ekstrak Simplisia Ekstrak
(%)
suhu berapa lipstik mulai meleleh (9). (g) (g)
Biji
5. Hasil dan Pembahasan 100 9,09 9,09
Pinang
Penggunaan obat tradisional sudah
membudidaya di kalangan masyarakat. Adanya Formulasi Sediaan Lipstik Biji Pinang
penggunaan obat tradisional akan menghemat Formulasi sediaan lipstik ekstrak biji
biaya kehidupan karena selain bahannya dapat pinang terdiri dari bahan aktif dan bahan
diperoleh dengan mudah dialam, lebih murah, tambahan. Bahan aktif berupa ekstrak biji
aman dan tidak memiliki efek samping (10). pinang sebagai pewarna alami. Basis lipstik
merupakan kombinasi dari minyak, lemak dan
Serbuk Simplisia Biji Pinang wax. Basis wax sangat mempengaruhi pada
Tujuan dari proses penghalusan menjadi kekerasan, kehalusan dan mengkilapnya lipstik
serbuk yaitu untuk memperkecil ukuran partikel saat pengaplikasian. Basis wax yang digunakan
sehingga permukaan partikel semakin luas dan adalah carnauba wax dengan alasan dapat
semakin besar kontak permukaan partikel meningkatkan kelembutan dan kekuatan
dengan pelarut akan mempermudah penetrasi sehingga sediaan lipstik tidak menjadi mudah
pelarut kedalam simplisia sehingga dapat patah dan rapuh, juga dapat meningkatkan titik
menarik senyawa-senyawa dari simplisia lebih leleh dan memudahkan saat pencetakan(16). Cera
banyak (11). alba berfungsi untuk mengatur titik lebur
sediaan. Lanolin untuk membantu meratakan
Ekstrak Kental Biji Pinang warna. vaselin untuk menambah kilauan pada
Metode ekstraksi yang digunakan adalah lipstik. Setil alkohol sebagai emolien. Oleum
maserasi. Alasan dipilihnya metode maserasi ricini sebagai basis minyak. Propilen glikol
karena memiliki banyak keuntungan seperti sebagai pelarut. Metil paraben sebagai
cara pengerjaan dan alat yang digunakan pengawet dan oleum rosae sebagai parfum.
menunjukkan susunan yang homogen dan tidak
terlihat adanya butir-butir kasar(18).

Uji pH
Pengujian pH dilakukan untuk
mengetahui tingkat keasaman atau pH yang
dimiliki oleh sediaan lipstik, karena pH
berhubungan dengan iritasi kulit. Jika pH lipstik
tidak sesuai dengan pH kulit, maka
dapat meningkatkan resiko iritasi kulit dan
menyebabkan rasa tidak nyaman pada kulit.
Harga pH kulit normal manusia berkisar antara
4-6 (19), sedangkan dari hasil uji pH sediaan
lipstik ekstrak etanol biji pinang didapatkan
Gambar 5.1 Lipstik Ekstrak Biji Pinang harga pH 5 maka dapat dikatakan memenuhi
persyaratan.
Evaluasi Fisik Sediaan Lipstik Biji Pinang
Evaluasi fisik sediaan bertujuan untuk Uji Titik Lebur
melihat kestabilan suatu sediaan obat. Titik leleh suatu lipstik menunjukkan
Kestabilan suatu sediaan merupakan salah satu ketahanan lipstik terhadap suhu. Lipstik yang
karakter terpenting dan mempunyai pengaruh baik seharusnya memiliki titik leleh lebih tinggi
besar terhadap mutu produk obat ketika dari atau sama dengan 50oC (20), sehingga tidak
dipasarkan. Stabilitas produk obat ini akan meleleh pada suhu ruang dan tetap
berpengaruh terhadap daya simpan sediaan mempertahankan bentuknya selama proses
tersebut(17). Evaluasi fisik sediaan salep distribusi, penyimpanan, dan pemakaian.
meliputi uji organopeltik, pH, homogenitas, Hasil pemeriksaan titik lebur lipstik
titik lebur dan uji oles. menunjukkan bahwa sediaan lipstik dengan
pewarna ekstrak biji pinang melebur pada
Organoleptik suhu 60ºC dalam waktu 8 menit. Hal ini
Tabel 5.1 Hasil Uji Organoleptik sesuai dengan syarat sediaan titik lebur tidak
Bentuk Warna Bau lebih dari 15 menit. Sehingga sediaan tersebut
Merah memenuhi syarat sebagai sediaan lipstik.
padat Oleum rosae
kecoklatan
Uji Oles
Sediaan lipstik yang baik adalah dengan Pemeriksaan daya oles lipstik
bentuk padat, warna seperti ekstrak, dan bau menunjukkan bahwa sediaan lipstik mempunyai
khas dari parfum dan warna berasal dari ekstrak kemampuan daya oles yang bagus. Karena pada
tersebut yaitu merah kecoklatan. saat di oleskan pada punggung tangan semua
warna baik dengan menggunakan pewarna
Uji Homogenitas sintesis dan ekstrak dapat menempel pada kulit
Uji homegenitas yang bertujuan untuk punggung tangan. Dari uji daya oles ini dapat
mengetahui lipstik yang dibuat homogen atau diketahui intesitas warna yang ditimbulkan (8).
tercampur merata antara zat aktif dengan basis Hasil pemeriksaan uji oles menunjukkan
lipstik(5). lipstik tidak memberikan warna. Sehingga
Hasil uji homogenitas pada sediaan lipstik tidak memenuhi syarat uji oles karena
lipstik yang diperoleh menunjukkan bahwa syarat lipstik dikatakan mempunyai daya oles
bahan aktif dan bahan tambahan lainnya yang baik jika sediaan memberikan warna yang
tercampur merata pada saat lipstik dioleskan intensif, merata dan homogen saat dioleskan
pada kaca objek. Sediaan yang homogen harus pada kulit punggung tangan.
6. Kesimpulan Pewarna. Journal of Pharmaceutics and
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat Pharmacology, 1(1), 78-86.
disimpulkan bahwa lipstik ekstrak biji pinang (10) Dewi, Ni ketut L, M. Jamhari dan Isnainar.
dengan komposisi dan konsentrasi yang sesuai (2017). Kajian Pemanfaatan Tanaman
dengan formulasi tidak menghasilkan sediaan Sebagai Obat Tradisional Di Desa Tolai
lipstik yang baik, karena tidak menghasilkan Kecamatan Torue Kabupaten Parigi
warna. Moutong. E-JIP BIOL. 5 (2): 92-108.
(11) Husni, E. Netty.S, dan Arlyn. P. T. A.
Daftar Pustaka (2018). Karakterisasi Simplisia dan
(1) Zaidi, E., (2012). Bunga kantan paya Ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia
Rumput. Diunduh dari inermis Linn) serta Penentuan Kadar
http://kampungsisiklanta.blogspot.com/bun Fenolat Total dan Uji Aktivitas
gakantan. html pada tanggal 18 september Antioksidan. Jurnal Sains Farmasi dan
2012. Klinis. 5 (1): 12-16.
(2) Badan POM RI, 2007, Public (12) Savitri. I, Lutfi Suhendra dan Ni Made
Warning/Peringatan Tentang Kosmetik Wartini. (2017). Pengaruh Jenis Pelarut
Mengandung Bahan Berbahaya dan Zat Pada Metode Maserasi Terhadap
Warna yang Dilarang. . Jakarta : BPOM Karakteristik Ekstrak Sargassum
(3) Amudhan MS, Begum VH, dan Hebbar polycystum. Jurnal Rekayasa Dan
KB. 2012. A review on n Manajemen Agroindustri. 5 (3): 93-101.
phtachomical,,pharmacologic al potential (13) Arifianti, L., Rice. D. O., dan Idha
of Areca catechuL. seed. IJPSR. 3(11): Kusumawati. (2014). Pengaruh Jenis
4151-4157 Pelarut Pengekstraksi Terhadap Kadar
(4) Heyne, k. (1987) tumbuhan berguna Sinensetin Dalam Ekstrak Daun
indonesia. Jilid 1.jakarta; yayasan sarana Orthosiphon stamineus Benth. E-Journal
wana jaya. Hal. 153-155 Planta Husada. 2 (1): 1-4.
(5) Gharsallaoui A, Roudaut G, Ghambin O, (14) Sani, R. N., Fithri C.N., Ria D. A., dan
Voilley A, Saurel R. 2007. Applications of Jaya M.M. (2014). Analisis Rendemen dan
spraydrying in microencapsulation on food Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol
ingredients: An overview. Food Res Int. Mikroalga Laut Tetraselmis Chuii. Jurnal
40:1107-1121. Pangan dan Agroindustri. 2(2):121-126.
(6) Adliani, N., Nazliniwaty, N., & Purba, D. (15) Dewatisari W. F., Leni R., dan Ismi
(2013). Formulasi Lipstik Menggunakan Rakhmawati. (2018). Rendemen dan
Zat Warna Dari Ekstrak Bunga Skrining Fitokimia Pada Ekstra Daun
Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) RM Sanseviera sp. Jurnal Penelitian Pertanian
Sm.). Journal of Pharmaceutics and Terapan. 17(3): 197-202.
Pharmacology, 1(2), 87-94. (16) Gumbara, Y. T., Murrukmihadi, M., &
(7) Hernani, M. Y., Mufrod dan Sugiyono. Mulyani, S. (2015). OPTIMASI
(2012). Formulasi Salep Ekstrak Air Tokek FORMULA SEDIAAN LIPSTIK
untuk Penyembuhan Luka. Majalah EKSTRAK ETANOLIK UMBI UBI
Farmaseutik. 8(1). JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS
(8) Ermawati, D., Chasanah, U., & Hidayah, L.) DENGAN KOMBINASI BASIS
N. (2017). Optimasi Formulasi Sediaan CARNAUBA WAX DAN PARAFFIN
Lipstik Mengandung Ekstrak Etanol Ubi WAX MENGGUNAKAN METODE SLD
Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.). Research (SIMPLEX LATTICE DESIGN). Majalah
Report. Farmaseutik, 11(3), 336-345.
(9) Risnawaty, R., Nazliniwaty, N., & Purba, (17) Suryani, et al. 2002. Teknologi Emulsi.
D. (2012). Formulasi Lipstik Jurusan Teknologi Industri Pertanian.
Menggunakan Ekstrak Biji Coklat Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
(Theobroma cacao L.) Sebagai
(18) Ditjen POM. (1979). Farmakope
Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Hal.
33.
(19) Ali, S.M., & Yosipovitch G., 2013, Skin
pH : From Basic Science to Basic Skin
Care, Acta Derm Venerol, 93, 261.
(20) Vishwakarma, B., Sumeet, D.,
Kushagra, D., dan Hemant, J. (2011).
Formulation And Evaluation of Herbal
Lipstick. International Journal of Drug
Discovery & Herbal Research. 1 (1): 18-
19.

Anda mungkin juga menyukai