Laporan RSKKE
Laporan RSKKE
2.3 Biomassa
Biomassa merupakan sumber energi alternatif terbarukan yang berasal dari
tumbuhan-tumbuhan dan limbah. Biomassa merupakan bahan hayati yang biasanya
dianggap sebagai sampah dan sering dimusnahkan dengan cara dibakar. Biomassa
tersebut dapat diolah menjadi bio arang yang merupakan bahan bakar yang
memiliki nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari [5].
2.4 Pembakaran
Pembakaran adalah perubahan fisik dan kimiawi suatu zat yang terbakar
melalui oksidasi menyeluruh atau sebagian dari karbon dan hidrogen oleh oksigen.
Dalam praktek, terjadinya pembakaran ditandai dengan kenaikan temperatur. Kalor
bakar adalah sejumlah panas yang dilepas pada proses pembakaran dengan total
oksidasi. Nilai kalor untuk bahan bakar padat dan cair biasanya dinyatakan dalam
per unit berat pada kondisi atmosfir standar. Nilai kalor per unit berat atau volume
dipengaruhi oleh komposisi material yang dibakar [6].
BAB III
METODOLOGI
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan briket ini adalah
sebagai berikut;
a. Ranting
b. Puntung rokok
c. Daun Kering
d. Tepung Kanji
e. 3 Gelas Air Mineral 240 ml
f. Panci
g. Air
h. Korek
i. Thermometer
Massa Massa
Briket 𝛥T Massa Air HHV
Awal Akhir
117870,96
1 92 gram 30 gram 8,7 200 gram
Kj/Kg
97391,30
2 101 gram 32 gram 8 200 gram
Kj/Kg
Tabel di atas menjelaskan nilai HHV dari masing -masing briket yang divariasikan
komponennya. Nilai HHV dihitung menggunakan persamaan (1)
4.2 Pembahasan
Dari data yang dihasilkan di atas dapat dibandingkan bahwa nilai HHV briket
pertama lebih besar darpida nilai HHV briket kedua. Pada briket pertama
terkandung puntung rokok yang berisi tembakau. Temabakau berpengaruh dalam
peningkatan HHV. Hal ini membuktikan bahwa HHV dari suatu bahan dipengaruhi
oleh komponen yang ada di dalamnya juga. Suhu tidak sampai 100 C karena
pemanasannya memakai panci dimana tebal panci bisa menjadi penghambat untuk
pemanasan air.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Briket dapat dibuat dari sampah organik contohnya menggunakan ranting,
daun, dan tembakau. Isi briket dapat divariasikan komponennya. Sampah
organik ini dapat dilem menggunakan tepung kanji sebagai perekat. Briket
yang sudah dilem kemudian dijemur hingga kering sehingga dapat
digunakan sebagai bahan bakar.
b. Variasi dari komponen briket menghasilkan nilai HHV yang berbeda. Nilai
HHV dari briket pertama adalah 117870,96 Kj/Kg sementar untuk briket
kedua adalah 97391,3 Kj/Kg.
5.2 Saran
Saran yang ingin disampaikan yaitu, briket yang sudah dilem harus dikeringkan
secara merata agar pada saat pembakaran briket tidak terbakar lama. Pastikan
barang-barang yang digunakan untuk mengukur suhu sudah terkalibrasi dengan
baik agar tidak terjadi kesalahan pada saat pembacaan.
Lampiran