Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu lokasi yang akan di tata dan dikembangkan adalah keberadaan Pasar
Boja, di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dimana kondisi pasar sudah rusak
akibat terjadi kebakaran tanggal 31 Mei 2007. Pasar tradisional Pasar Boja
Kecamatan Boja belum dapat berfungsi maksimal, meskipun sudah dilakukan
pembangunan tahap I (kios dan kantor), tahap II (los), tahap III (kios dan los),
ternyata masih banyak para pedagang yang belum mendapatkan tempat berjualan
yang layak setelah terjadi kebakaran. Selain akibat kebakaran ada juga bangunan
kios yang kondisinya sudah tidak layak huni, sehingga perlu adanya pembangunan
kembali. karena belum mendapatkan tempat jualan banyak pedagang yang
memanfaatkan badan jalan.yang berakibat tidak adanya jalan lingkungan pasar
(jalan lingkar timur pasar Boja) dan drainase air yang tidak berfungsi optimal.
Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu adanya penataan dan pengembangan Pasar
Boja, sehingga permasalahan yang ada dapat diatasi sesuai yang diharapkan.
10. Kenyamanan para pembeli / pedagang (adanya tempat parkir, tempat naik turun
barang)
11. Diharapkan Pasar Boja akan kembali berfungsi secara optimal dan bahkan
semakin meningkat fungsi ekonomi sosialnya.
12. Pelaksanaan pembangunan pasar boja dilakukan secara tepat sasaran, tepat
waktu, tepat mutu dan tepat biaya.
13. Untuk dapat mendorong peningkatan kinerja proyek yang lebih baik, sehingga
efisien dalam aspek waktu dan biaya serta kualitas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
14. Untuk mendapatkan hasil akhir yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan peraturan dan standart yang berlaku.
15. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pasar-pasar yang ada di
wilayah Kabupaten Kendal.
16. Untuk menggali potensi pendapatan anggaran daerah dari pasar-pasar yang ada
di wilayah Kabupaten Kendal.
17. Untuk menentukan model pengembangan pasar yang sesuai dengan potensi
pendapatan anggaran daerah pasar yang ada diwilayah Kabupaten Kendal.
18. Fasilitas untuk kebersihan (TPS)
1.5. MANFAAT
Dengan telah dibangunnya Pasar Boja di Kabupaten Kendal diharapkan memberi-
kan manfaat sebagai berikut:
1.5.1 Akan mengaktifkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat khususnya pada
sektor agrobisnis, serta peningkatan pendapatan daerah.
1.5.2 Meningkatkan kemampuan UKM/ IKM pada sektor agrobisnis dalam
mengakses pasar dan memperkuat daya saing.
1.5.3 Memperluas jaringan usaha pemasaran diantara UKM pada pasar tradisional
dan UKM di pasar Induk maupun lainnya.
1.5.4 Memberikan kepastian tempat berusaha yang layak, yakni pasar yang bersih,
aman, nyaman dan sehat bagi para peagang maupun pembeli.
Laporan Akhir Perencanaan 3
Pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Boja
CV. INDERA CIPTA KONSULTAN
P ASA R B OJA
KABUPAT E N KE NDAL
BAB II
RENCANA PENATAAN DAN PENGEMBANGAN
Dasar pendekatan yang digunakan didalam perencanaan dan perancangan Pasar Boja
Kabupaten Kendal adalah :
1. Perancangan Pasar Boja Kabupaten Kendal ini direncanakan untuk jangka waktu
10 Tahun mendatang dengan prediksi bahwa kehidupan sosial ekonomi
masyarakat sudah lebih baik.
2. Pasar Boja secara fungsional merupakan bangunan perdagangan dan jasa, berupa
pasar yang memadukan dua unsur, yaitu pasar tradisional dan pasar modern,
dengan sifat barang baik grosir maupun eceran dimana didalamnya terdapat
fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan pasar.
3. Sebagai bangunan umum, penampilan bangunan dirancang supaya berkesan
terbuka, mengundang dan menarik.
4. Perancanaan Pasar Boja memperhatikan kemudahan sistem sirkulasi baik
kendaraan maupun manusia, diluar maupun didalam bangunan serta
pengelompokan pedagang berdasarkan jenis barang dagangan dan berdasarkan
tipe los/kios.
5. Perencanaan dan perancangan Pasar Boja mengacu pada kebijakan-kebijakan
pemerintah didalam RIK/RDTRK dan peraturan-peraturan daerah yang
berhubungan dengan pembangunan pasar.
6. Bangunan ini adalah milik pemerintah sehingga penyelenggaraan dan
pengelolaannya dilakukan pula oleh pegawai dari pemerintah dalam hal ini
pemerintah daerah.
7. Untuk ruang-ruang yang tidak memiliki standar dilakukan studi ruang
berdasarkan studi banding dan asumsi logis.
Poin-poin tersebut digunakan sebagai dasar untuk melakukan pendekatan-pendekatan
terhadap program dasar perencanaan dan perancangan baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Blok K terletak pada sisi sebelah barat dari Site Plan Pasar Boja (lihat gambar I.1.
Site Plan Pasar Boja) Perencanaan Penataan dan Pengembangan pada Blok K terdiri
dari :
1. Kios Berjumlah 46 buah dengan ukuran 3 m x 5 m.
2. Pintu kios dari roolling door.
3. Luas 690 m2.
4. Spesifikasi Teknis :
Pondasi Pasangan Batu Belah camp 1pc : 5ps
Sloof beton betulang mutu 1Pc : 2 Ps : 3 Splyt
Dinding pasangan bata merah 1pc : 5ps
Laporan Akhir Perencanaan 5
Pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Boja
CV. INDERA CIPTA KONSULTAN
BAB III
TAHAPAN PERENCANAAN STRUKTUR
3.2. PEMBEBANAN
Prosedur dan asumsi dalam perencanaan serta besarnya beban rencana mengikuti
ketentuan berikut ini :
1. Ketentuan mengenai perencanaan ini didasarkan pada asumsi bahwa struktur
direncanakan untuk memikul semua beban kerjanya.
2. Beban kerja diambil berdasarkan SNI 03-1727-1989-F, Tata Cara
Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung.
3. Dalam perencanaan terhadap beban angin dan gempa, seluruh bagian struktur
yang membentuk kesatuan harus memenuhi SNI 03-1726-1989, Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk rumah dan gedung.
Jenis beban yang diperkirakan bekerja pada komponen struktur gedung ini adalah :
3.2.1. Beban pada atap
a. Beban mati, yang terdiri :
1. Berat sendiri penutup atap
2. Berat sendiri gording
3. Berat sendiri kuda-kuda
4. Berat plafon
Lx
qa = qu.0,5Lx
qeku
qekuivalen
q .L
0,5 Lx
a
2
y Ly
3
2
q a .L x
0,5 Lx
L2y
2. Beban segi tiga
qa = qu.0,5Lx
Laporan Akhir Perencanaan q
eku
17
Pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Boja
0,5 Lx 0,5 Lx
Lx
CV. INDERA CIPTA KONSULTAN
qekuivalen 2 3 qa
b. Beban gempa
1. Dihitung berat total bangunan (Wt) akibat beban mati dan beban
hidup. Beban hidup direduksi sesuai tabel 4 PPKGURG 1987
2. Waktu Getar Bangunan (T)
Tx = Ty = 0,06 H3/4 , dimana H = tinggi bangunan
3. Koefisien Gempa Dasar (C)
Koefisien gempa dasar diambil berdasarkan zone, dari PPKGURG
1987 halaman 117
4. Faktor Keutamaan (I) dan Faktor Jenis Struktur (K)
Dari tabel 2.1 dan 2.2 PPKGURG 1987
5. Gaya Geser Horisontal Total Akibat Gempa (V)
Vx = Vy = C.I.K.Wt
6. Distribusi Gaya Geser Horisontal
Arah x
H
<3
A
Wi .hi
Fi,x = .Vx
Wi .hi
Arah y
H
<3
A
Wi .hi
Fi,y = .Vx
Wi .hi
3.3. PERENCANAAN KUDA-KUDA BAJA
3.3.1. Pendimensian gording
a. Kontrol tegangan
Mx My 1600 kg/cm2
Wx Wy
b. Kontrol terhadap lendutan
1
fijin = L
250
5.Qx.L4 Px.L3
fx = 384.E .Iy
48.E.Iy
5.Qy.L4 Py.L3
fy =
384.E.Ix 48.E.Ix
f = fx 2 fy 2 ≤ fijin
3.3.2. Pendimensian rangka kuda-kuda
a. Batang Tarik
1. Kontrol Luas Penampang Batang
P
Anetto = 0,75
Aprofil Anetto
Laporan Akhir Perencanaan 18
Pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Boja
CV. INDERA CIPTA KONSULTAN
2. bw + 16ht
3. jarak dari pusat ke pusat antar-balok.
2. Untuk batok yang hanya mempunyai flens pada satu sisi, lebar
efektif bagian plat yang menonjol yang diperhitungkan tidak lebih
besar dari seperduabelas panjang bentangan balok, atau enam kali
tebal plat, atau ½ jarak besih dengan balok di sebelahnya.
3. Untuk balok yang khusus dibentuk sebagai balok T dengan maksud
untuk mendapatkan tambahan luas daerah tekan, ketebalan flens
tidak boleh lebih besar dan separoh lebar balok, dan lebar flens total
tidak boleh Iebih besar dari empat kali lebar balok.
Langkah-langkah perencanaan balok T menurut Istinawan Dipohusodo
dalam bukunya Strukutur Beton Bertulang ( hal. 83-84) adalah sebagai
berikut :
1. menghitung momen rencana Mu .
2. menetapkan tinggi efektif, d = h-70 mm.
3. menetapkan lebar flens efektif menggunakan ketentuan SK SNI T-
15-1991-03 pasal 3.1.10
4. menghitung momen tahanan MR dengan anggapan bahwa seluruh
daerah flens efektif untuk tekan adalah
M R 0,85 fc'.b.h f . d 1 / 2.h f
5. apabila MR>MU , balok akan berperilaku sebagai balok T persegi
dengan lebar b dan apabila MR<MU balok berperilaku sebagai balok
T murni.
Apabila dihitung sebagai balok T persegi langkah selanjutnya adalah
sebagai berikut :
1. merencanakan sebagai balok T persegi denan nilai b dan d yang
Mu
sudah diketahui, selanjutnya menghitung kperlu : k perlu
.b.d 2
2. tentukan nilai berdasar nilai kperlu yang didapat (dari tabel)
3. menghitung As perlu = .b.d
4. pilih batang tulangan baja tarik dan periksa lebar balok. Periksalah
daktual dibandingkan dengan d yang ditetapkan, bila daktual melebihi d
yang dihitung (teoritis) berarti rancangan agak konservatif (pada sisi
aman). Apabila daktual kurang dari dteoritis, berarti rancangan tidak
aman dan kemungkinan perencanaan harus diulang.
1,4 As
5. memeriksa min : min fy , dan aktual .b .d ; aktual harus
w
c d'
s' 0,003
c
Apabila s’ y’ tulangan baja tekan telah meluluh pada momen
ultimit dan fs’= fy, sedangkan apaba s’ < y’, hitunglah fs’ = s’.Es’
dan gunakan tegangan tersebut untuk langkah berikutnya.
N D2
6. Karena ND2 = As’.fs’,maka As ' perlu
fs '
f s '.As '
7. Menghitung AS2 perIu, As 2 perlu
fy
8. Menghitung jumlah luas tulangan baja tank total yang dipenlukan,
AS =AS1 + AS2
9. Memilih batang tulangan baja tekan As’
10. Memilih batang tulangan baja tarik (As). Periksa lebar balok dengan
mengusahakan agar tulangan dapat dipasang dalam satu lapis saja.
7. Hitung penulangan geser yang diperlukan untuk Av, tiap satuan jarak di
dalam penampang metintang, dengan Vu adalah gaya geser luar rencana
pada penampang kritis, sedangkan Vc adalah kuat geser nominal badan
beton, dan Vs adalah gaya geser yang harus dipikul oleh sengkang
Dimana Vs = Vn - Vc
3.4.4. Kolom
a. Perencanan kolom pendek eksentritas kecil
Perencanaan kolom beton bertulang pada hakekatnya menentukan
dimensi serta ukuran-ukuran baik beton maupun batang tulangan baja,
sejak dari menentukan ukuran dan bentuk penampang kolom,
menghitung kebutuhan penulángannya sampai dengan memilih tulangan
sengkang atau spiral sehingga didapat ukuran dan jarak spasi yang tepat.
Karena rasio luas penulangan terhadap beton ρg harus berada dalam
daerah batas nilai 0,01 ρg 0.08, maka persamaan kuat perlu yang
diberikan dimodifikasi untuk dapat memenuhi syarat tersebut.
Untuk kolom dengan pengikat sengkang,
Pn ( mak ) 0,80. . 0,85 fc ' Ag Ast fy. Ast
Ast
g , sehingga didapat Ast g . Ag
Ag
Maka, Pn 0,80 0,85 fc'. Ag g . Ag fy. g . Ag
0,80 . Ag 0,85 fc '. 1 g . fy. g
Karena PuPn (mak) maka dapat disusun Ag perlu berdasarkan pada kuat
kolom Pu dan rasio penulangan ρg, sebagai berikut :
Untuk kolom dengan pengikat sengkang,
Pu
Ag perlu
0,80 0,85 fc ' 1 g fy g
Untuk kolom dengan pengikat sepiral,
Pu
Ag perlu
0,85 0,85 fc' 1 g fy g
B a1
= unett. d L
2
Gaya geser nominal
Vc = .1/3. fc .bo.d
Syarat, Vc Vu
4. Perhitungan Tulangan
Mu
Ru ; didapat
b.d 2
As = min.b.d
3.5. METODOLOGI
Dalam perencanaan struktur ini, penulis mengunakan metode perhitungan dengan
tahapan sebagai berikut :
1. Perencanaan struktur dimulai dari pendimensian rangka atap, plat lantai, portal
(balok anak/induk dan kolom), pondasi dan tangga.
2. Setiap pendimensian diawali dengan perhitungan beban-beban yang
diasumsikan akan diterima oleh komponen struktur.
3. Analisa struktur (analisa statika) mengunakan metode Matrik Kekakuan
dengan bantuan program komputer SAP 2000.
Rumus kekakuan :
K F
dimana :
K matrik kekakuan sebagai unit pendekatan yang merupakan
formulasi elemen yang ditinjau.
vector perpindahan atau deformasi (translasi atau rotasi)
F vector gaya/momen yang dapat berbentuk beban pada titik
nodal bebas atau gaya reaksi tumpuan titik nodal yang di-
restraint.
kondisi di atas menunjukan bahwa jenis analisa struktur yang digunakan
adalah elastik linier sehingga perlu diingat batasan-batasan berikut :
1. Geometri struktur sebelum dan sesudah dibebani dianggap tidak
mengalami perubahan.
2. Hubungan tegangan-regangan material yang digunakan dan yang
diwakili dalam bentuk Modulus Elastisitas harus mengikuti hokum
Hooke, yaitu elastik linier.
Desain dari setiap komponen struktur, dihitung berdasarkan hasil analisa.
BAB IV
PENDIMENSIAN STRUKTUR
a. Beban mati
3. Berat plat = 1,5*0,12*24 = 4,320 KN/m’
3. Berat spesi = 1,5*0,21 = 0,315 KN/m’
3. Berat keramik= 1,5*0,24 = 0,360 KN/m’
DL = 4,995 KN/m’
b. Beban hidup
LL = 1,5*2,5 = 3,750 KN/m
Dari data di atas, kemudian dihitung dengan metode seperti pada BAB III
poin 3.5. sehingga dapat ditentukan dimensi tulangan untuk Balok seperti
pada table berikut:
Gbr.IV.1. Penulangan
4.2. PERENCANAAN PONDASI
Gaya-gaya yang di pakai dalam merencanakan penulangan plat pondasi diambil
dari hasil perhitungan/analisa portal (joint reactions/reaksi tumpuan) yang paling
menentukan sebagai berikut :
c. Tegangan Tanah
Bengan menganggap lebar telapak pondasi B = 2 m, tegangan tanah
dihitung berdasarkan rumus Terzaghi sebagai berikut :
qu = 1,3*C*Nc+t*Df*Nq+0,4*t*B*N
= 1,3*16*17,7+17*2*7,4+0,4*17*5*5 = 687,76 KN/m2
q 687,76
qa = u 229,253 KN/m2
SF 3
d. Tegangan Netto
Tegangan ijin tanah = 229,253 KN/m2
Timbunan tanah = -(2*17) = -24 KN/m2
Berat sendiri pondasi = -(0,5*24) = -12 KN/m2
net = 183,253 KN/m2
e. Perhitungan Dimensi Dasar Pondasi
P 249,238
A= 1,360 m2
net 183,253
B = L = 1,360 1,166 m, maka dimensi telapak efisien diambil B = L
= 1,2 m
f. Tegangan Netto Akibat Beban Terfaktor
Pu = Wu = 249,238 KN
Jarak pangkal kolom dengan telapak = tebal telapak = jarak
eksentrisitas gaya, e = 0,5 m
Mu = M + (H*e) = 463,112 + (83,274 *0,5) = 504,749 KNm
Wu Mu 249,238 504,749
u nett = 2
1925,683 KN/m2
B*L W 1,2 * 1,2 1
6 * 1, 2 * 1, 2
g. Kontrol Terhadap Kekuatan Geser
1. Data Perencanaan
Tebal pondasi, h= 500 mm
Penutup beton, p= 70 mm
Diameter tulangan, D= 22 mm
Tinggi efektif, d =h–p–D- ½D
= 500 – 70 – 22 – ½ .22 = 397 mm
2. Aksi Dua Arah
L
a
B
Gaya geser terfaktor
Vu = u nett * luas beban geser
= u nett*B*L - a1+d*a2+d
d/2 - 0,5+0,397*0,5+0,397
= 1925,683*1,2*1,2
= 1223,56 KN (L-a-
2d)/2
Gaya geser nominal
Laporan Akhir Perencanaan 29
Pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Boja
CV. INDERA CIPTA KONSULTAN
d
(L-a)/2
BAB V
BIAYA PEMBANGUNAN
Total biaya Proyek Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Boja di Kabupaten Kendal +
PPn sebesar Rp. 3.700.000.000,00 (Tiga Milliar Tujuh Ratus Juta Rupiah). Dana tersebut
dari TP - APBN Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2012. Penggunaan dari dana
seperti tersebut diatas dapat dilihat dengan lebih jelas pada lampiran RAB.
BAB VI
PENUTUP
6.1. KESIMPULAN
Dari uraian diatas, Pekerjaan Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Boja
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dapat disimpulkan bahwa :
a.Pembangunan Pasar Tradisional Pasar Boja Tahap 4 untuk Tahun Anggaran 2012,
meliputi :
1. Bangunan Kios, terdiri dari :
Blok K (Kios)
Kios ukuran 3,00 x 5,00 m = 46 kios
Jumlah = 46 kios
2. Bangunan Los, terdiri dari :
Blok J (Los)
Los Sayuran Ukuran 1,95 x 1,50 m = 280 los
Jumlah = 280 los
Blok L (Los)
Los Sayuran Ukuran 1,95 x 1,5 m2 = 96 los
Jumlah = 96 los
Jumlah total Los = 376 Los
6.2. SARAN
a. Pembangunan Pasar Boja harus segera dilaksanakan, mengingat Pasar Boja
sangat penting keberadaannya baik dari segi sosial maupun ekonomi.