DISUSUN OLEH :
Yuni Agustia I4051191029
Jamilah I4051191031
Nanda Alvionita I4051191032
Sultana Zakaria I4051191033
Irenius Efren I4052191006
A. Latar Belakang
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit yang sering muncul pada musim
hujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mencegah dan menangani
demam berdarah dengue (DBD) secara mandiri.
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu :
a. Mengetahui apa demam berdarah dengue (DBD)
b. Mengetahui penyebab demam berdarah dengue (DBD)
c. Mengetahui tanda dan gejala demam berdarah dengue (DBD)
d. Mengetahui klasifikasi demam berdarah dengue (DBD)
e. Mengetahui komplikasi demam berdarah dengue (DBD)
f. Mengetahui pengobatan demam berdarah dengue (DBD)
g. Melakukan pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD)
C. Pelaksanaan Kegiatan
1) Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD), Penanganan dan Pencegahannya
2) Sasaran : Klien dan keluarga klien
3) Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
4) Media & Alat : Leaflet
5) Waktu & Tempat: Jam 09.30 WIB, di Ruang Mawar RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie
6) Materi : Terlampir
7) Setting Tempat:
P
A A A A
Keterangan :
P : Penyaji
A : Audience
8) Strategi Pelaksaan
C. Klasifikasi
Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF) dibagi menjadi 4
tingkat (Widoyono, 2012) yaitu :
1. Derajat I
Panas 2-7 hari, gejala umum tidak khas, uji tourniquet hasilnya positif.
2. Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala-gejala pendarahan spontan seperti petekia,
ekimosa, epimosa, epistaksis, haematemesis, melena, perdarahan gusi telinga dan
sebagainya.
3. Derajat III
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat
(> 120/menit) tekanan nadi sempit (< 20 mmHg) tekanan darah menurun (120/80 mmHg)
sampai tekanan sistolik dibawah 80 mmHg.
4. Derajat IV
Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur (denyut jantung >–140 mmHg) anggota
gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
D. Tanda dan Gejala
1. Demam
Secara mendadak berlangsung selama 2-7 hari kemudian turun menuju suhu normal atau
lebih rendah. Bersamaan dengan berlangsung demam, gejala-gejala klinik yang tidak
spesifik misalnya anoreksia. Nyeri punggung, nyeri tulang dan persediaan, nyeri kepala
dan rasa lemah dapat menyetainya (Soedarto, 2012).
2. Perdarahan
Perdarahan biasanya terjadi pada hari ke 2 dan 3 dari demam dan umumnya terjadi pada
kulit dan dapat berupa uji toniguet yang positif mudah terjadi perdarahan pada tempat
fungsi vena, petekia dan purpura (Soedarto, 2012).
3. Hepatomegali
Pada permulaan dari demam biasanya hati sudah teraba, meskipun pada anak yang kurang
gizi hati juga sudah. Bila terjadi peningkatan dari hepatomegali dan hati teraba kenyal harus
di perhatikan kemungkinan akan tejadi renjatan pada penderita (Soederta, 2012).
4. Renjatan (Syok)
Permulaan syok biasanya terjadi pada hari ke 3 sejak sakitnya penderita, dimulai dengan
tanda-tanda kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada ujung hidung, jari tangan,
jari kaki serta sianosis disekitar mulut. Bila syok terjadi pada masa demam maka biasanya
menunjukan prognosis yang buruk (2012).
Selain tanda dan gejala yang ditampilkan berdasarkan derajat penyakitnya, tanda dan gejala
lain adalah :
Hati membesar, nyeri spontan yang diperkuat dengan reaksi perabaan.
Asites.
Cairan dalam rongga pleura (kanan).
Ensephalopati : kejang, gelisah, sopor koma.
Gejala klinik lain yaitu nyeri epigastrium, muntah-muntah, diare maupun obstipasi dan
kejang-kejang (Soedarto, 2012).