GOVERNOR
Oleh:
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB IV DATA PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
5.2 Saran..................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Governor.................................................................................................... 4
Gambar 2.2 Gaya Sentrifugal ........................................................................................ 6
Gambar 2.3 Gaya Sentripetal ........................................................................................ 6
Gambar 2.4 Gaya Tangensial ........................................................................................ 7
Gambar 2.5 Governor Porter ......................................................................................... 8
Gambar 2.6 Governor Proell ......................................................................................... 9
Gambar 2.7 Governor Hartnell ................................................................................... 11
Gambar 2.8 Skema Diesel Engine .............................................................................. 13
Gambar 2.9 Electro Hydraulic Speed Control ............................................................ 14
Gambar 3.1 Alat Pengujian ......................................................................................... 16
Gambar 3.2 Massa 0,13 ............................................................................................... 17
Gambar 3.3 Massa 0,39 ............................................................................................... 18
Gambar 3.4 Massa 0,52 ............................................................................................... 18
Gambar 3.5 Tachometer .............................................................................................. 18
Gambar 3.6 Mistar ...................................................................................................... 19
Gambar 3.7 Penjepit .................................................................................................... 19
Gambar 3.8 Kunci 17 .................................................................................................. 20
Gambar 3.9 Motor ....................................................................................................... 20
Gambar 3.10 Alat Uji .................................................................................................. 19
Gambar 3.11 Pemasangan Beban .............................................................................. 201
Gambar 3.12 Mengatur Slide Regulator ................................................................... 20
Gambar 3.13 Mengukur Tinggi Sleeve ....................................................................... 21
Gambar 4. 1 Data Pengujian Governor ...................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Grafik Putaran Poros Vs Panjang Akhir Error! Bookmark not defined.
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Perhitungan 1 ...................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Data Perhitungan 2 ...................................... Error! Bookmark not defined.
v
DAFAR NOTASI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum gonernor ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui karakteristik pengatur (governor) dengan membuat
grafik yang menyatakan hubungan antara kecepatan poros dengan posisi
sleeve untuk berbagai beban.
2. Menentukan daerah stabil dan tidak stabil dari governor.
3. Menentukan gaya sentrifugal yang ditimbulkan dengan gaya tekan pegas
pada flyball.
4. Menerapkan konsep penguraian gaya truss dan frame pada konstrusi
governor.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari dilaksanakannya pratikum fenomena dasar
dengan judul governor ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui skema alat,sistem kerja dari suatu governor pada suatu
mekanisme komponen mesin serta menganalisa serta mengetahui
hubungan tiap-tiap parameter pada percobaan governor.
2. Dapat mengetahui secara langusng prinsip kerja dari alat governor dan
dapat menggunakannya secara langsung.
3. Dapat menerapkan prinsip kerja governor kedalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam bidang pemesinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
Fs = m.r.ω2 (2.1)
5
Keterangan rumus
Fs = gaya sentrifugal (N)
m = massan flyball (kg)
R = jarak flyball ke sumbu poros utama (m)
Ω = kecepatan putaran poros utama (rad/s)
1. Gaya Setrifugal
Merupakan sebuah gaya yang ditimbulkan akibat adanya gerakan suatu
benda atau partikel sebuah lintasan lengkung sehingga gaya yang
ditimbulkan keluar lingkaran.
F = m. v²/R (2.2)
2. Gaya Sentripetal
Yaitu gaya yang diperlukan agar benda dapat tetap bias bergerak
melingkar. Jika arah gaya sentrifugal mengarah keluar maka arah gaya
sentripetal mengarah ke dalan lingkaran.
F = m. w2.R (2.3)
3. Gaya Tangensial
Yaitu gaya dalam yang bekerja sejajar dengan bidang penampang potong
atau tegak lurus terhadap sumbu batang.
(𝑀.𝑔) 𝑘.𝐻
0A + 0A – m.g.OB – Fc Bc = 0
2 2
𝑚.𝑔 𝑘.𝐻
(OA [ + ]− 𝑚.𝑔.𝑂𝐵)
2 2
Fc = 𝐵𝐶
𝑚.𝑔 𝑘.𝐻
(b.cos [ + ]− 𝑚.𝑔.𝑎.sin 𝑎)
2 2
Fc = 𝑎.cos 𝑎
𝑏 𝑚.𝑔 𝑘.𝐻 sin 𝑎
Fc = 𝑎 [ + ] – m.g cos 𝑎 (2.5)
2 2
𝑏 tan 𝑎
Jika 𝑎 = K1 dan tan 𝑎 = K2, maka persamaan menjadi:
𝑚.𝑔 𝑘.𝐻
Fc = K1 [ + ] − 𝐾2. 𝑚. 𝑔 (2.6)
2 2
9
Kembali ke rumus,
Fc = m.r.ω2
Fc = m.h.ω2
(2.π.n) (60.ω)
ω= ; n=
60 2π
𝑚.𝑔 𝑘.𝐻
K1 [ + ]− 𝐾2.𝑚.𝑔
ω=√ 2 2
(2.7)
𝑚.𝑟
𝑚.𝑔 𝑘.𝐻
60. K1 [ + ]− 𝐾2.𝑚.𝑔
n = 2π √ 2 2
(2.8)
𝑚.𝑟
(𝑀.𝑔)
0C + m.g.OD – Fc BD = 0
2
𝑚.𝑔
( 𝑂𝐶 − 𝑚.𝑔.𝑂𝐷)
2
Fc = 𝐵𝐷
𝑚.𝑔
( (𝑂𝐷+𝐷𝐶) ) ( 𝑚.𝑔.𝑂𝐷)
2
Fc = -
𝐵𝐷 𝐵𝐷
𝑚.𝑔
Fc = (tan ∝ + tan 𝛽 + 𝑚. 𝑔. tan 𝛼)
2
tan 𝛽
Jika = K, maka persamaan akan menjadi :
tan 𝛼
𝑚.𝑔
Fc = tan α [ (1 + 𝑘) + 𝑚. 𝑔] (2.9)
2
2.2 Aplikasi
Adapun aplikasi alat governor pada kehidupan sehari-hari biasanya diterapkan
pada mesin-mesin untuk mengontrol masukan dari bahan bakar.
1. Pneumatic Hydraulic Speed Control.
Pada sistem di atas, governor mengontrol beberapa keadaan, yaitu :
a. Oil Supply
Pada sistem penyuplaian minyak terdiri dari tempat penyimpanan minyak,
pompa roda gigi, dan aki. Minyak melumasi bagian yang bergerak dan
mendukung beberapa parts untuk beroperasi. Kerja untuk penyuplaian
minyak ini dilakukan oleh governor.
b. Speed Control Coulumn
Berfungsi dalam pengubahan kecepatan mesin dengan adanya perubahan
katup penghambat atau menjaga kecepatan mesin agar tetap konstan jika
terjadi perubahan beban
c. Power Piston
Berfungsi mengatur besarnya injeksi yang diberikan ke piston pada
berbagai jenis bukaan katup.
2. Compesanting Mechnism
Merupakan mekanisme yang terjadi pada saat penggantian kecepatan, dimana
terjadi perubahan posisi piston dan klep.
3. Fuel Control
Governor berfungsi sebagai pengontrol besar bukaan katup minyak yang di
supply ke mesin.
4. Diesel Engine
Dengan mesin beroperasi , minyak dari sistem pemberian minyak mesin
disediakan untuk persneling pompa yang terlihat pada gambar diatas.
Tekanan minyak diatur pada kedua piston penyangga dan tegangan di dua
bidang penyangga sama. Tekanan minyak yang sama pada sisi klep pilot
13
dari gasses yang jatuh udara dimampatkan di bawah panas pengapian bahan
bakar.
5. Electro Hydraulic Speed Control
Seting kecepatan dengan electro-hydraulic governor dengan langkah-langkah
kombinasi energizing dari empat solenoid "A" , "B", "C" dan "D".ke
kecepatan mesin pertambahan , musim semi batas kecepatan harus
dimampatkan atau tekanan dikurangi ke kecepatan berkurang. Kedudukan
piston sesuai dengan batas kecepatan harus dirubah ke kondisi-kondisi
tertentu. Dari batas kecepatan tertentu yang diawasi oleh solenoid, klep, pilot
kontrol kecepatan, dan ring berputar.
Ketika kombinasi beda " A " " B " atau " C " solenoid memberi tenaga, piring
bersegitiga turun dipaksa pada jarak tertentu tergantung saat solenoid
memberi tenaga. Ini sebabkan klep pilot kontrol kecepatan untuk turun.
Pelabuhan mengatur di ring berputar, tekanan bawah governor mengijinkan
kekuatan turun ke piston sampai batas kecepatan minimum. Sebagai bagian
yang mengatur batas kecepatan maka hubungan klep pilot kontrol kecepatan
harus diatur lagi.
3.1 Peralatan
Adapun alat- alat yang digunakan dalam praktikum getaran bebas ini:
1. Seperangkat alat governor
Keterangan gambar:
1. Lengan governor
2. Pegas
3. Puli (pada puli dipasang gigi tarik)
4. Rangka utama alat uji
5. Volt meter
6. Motor penggerak
16
17
2. Massa
3. Tachometer
Berfungsi untuk menghitung jumlah putaran governor
4. Mistar
6. Kunci 17
Berfungsi untuk membuka lengan governor.
3. Aturlah putaran motor dengan mengatur slide regulator. Untuk setiap massa
dilakukan pengujian dengan menggunakan 2 voltase yang berbeda.
4. Ukurlah berapa pegas terdefleksi atau berapa tinggi sleeve bergerak keatas.
21
22
2. Gaya pengujian
F = m x g = 0,13 kg x 9,81 m/s2 = 1,2753 N
3. Kekakuan pegas
𝑚𝑥𝑔
𝑘= Δx
𝑚2
0,13 𝑘𝑔 𝑥 9,81 𝑠
𝑘=
55,5 𝑚𝑚
𝑘 = 0,0229783 N/mm
(Panjang Akhir)2
Cos 𝜃 = 2 x Panjang Akhir x Panjang Lengan 𝐹𝑙𝑦𝑏𝑎𝑙𝑙
(120 𝑚𝑚)2
= 2 𝑥 120𝑚𝑚 𝑥 220𝑚𝑚
= 0,27
𝜃=cos-1(0.27)= 74,33o
2. Tegangan 150 V
(Panjang Akhir)2
Cos 𝜃 = 2 x Panjang Akhir x Panjang Lengan 𝐹𝑙𝑦𝑏𝑎𝑙𝑙
(122 𝑚𝑚)2
= 2 𝑥 122𝑚𝑚 𝑥 220𝑚𝑚
= 0.28
𝜃=cos-1(0.28)= 73,73o
d. Lengan Governor
r = Panjang lengan flyball x sin 𝜃
1. Tegangan 125 V
r = 220 mm x sin 74,33 o = 211,82 mm
2. Tegangan 150 V
r = 220 mm x sin 73,73 o = 211,18 mm
e. F Sentrifugal
a. Tegangan 125 V
Fs = m.r.ω2 = 0.13 kg x 211,82 mm x (37,73 rad/s)2 = 1.038,95 N
b. Tegangan 150 V
Fs = m.r.ω2 = 0.13 kg x 211,18mm x (37,78 rad/s)2 = 1.037,18 N
2. Gaya pengujian
F = m x g = 0,39 kg x 9,81 m/s2 = 3,826 N
3. Kekakuan pegas
𝑚𝑥𝑔
𝑘 =
Δx
𝑚2
0.39 𝑘𝑔 𝑥 9.81 𝑠
𝑘 =
85,5 𝑚𝑚
𝑘 = 0,04474 N/mm
b. Gaya sentrifugal teoritis
Kecepatan putaran poros :
2𝜋
ω = 60 𝑁
(89 𝑚𝑚)2
= 2 𝑥 89𝑚𝑚 𝑥 220𝑚𝑚
25
2. Gaya pengujian
F = m x g = 0,2 kg x 9,81 m/s2 = 5,1012N
3. Kekakuan pegas
𝑚𝑥𝑔
𝑘=
Δx
𝑚2
0,52 𝑘𝑔 𝑥 9,81 𝑠
𝑘=
95,5 𝑚𝑚
𝑘 = 0,053415 N/mm
b. Gaya sentrifugal teoritis
Kecepatan putaran poros :
26
2𝜋
ω = 60 𝑁
(80 𝑚𝑚)2
= 2 𝑥 80 𝑚𝑚 𝑥 220𝑚𝑚
362
361.5
361 125 V
360.5 150 V
360
0 1 2 3 4 5 6
Beban (N)
0.05
0.04
0.03 125 V
0.02 150 V
0.01
0
0 50000 100000 150000 200000
Beban (N)
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum fenomena dasar adalah
sebagai berikut:
1. Jika kecepatan putar semakin besar maka semakin tinggi posisi sleeve .
2. Semakin besar tinggi sleeve, gaya tekan pegas akan semakin besar.
3. Gaya sentrifugal berbanding lurus dengan massa dan kecepatan rotasinya.
Semakin besar massa dan kecepatan rotasinya, gaya sentrifugalnya akan
semakin tinggi pula.
4. Putaran poros sangat berpengaruh dengan jarak flyball ke sumbu poros
utama.
5.2 Saran
Setelah pelaksaan praktikum ini ada beberapa hal yang dapat disarankan
diantaranya:
28
DAFTAR PUSTAKA
Badri, muftil & Nazaruddin .2017. Panduan Pratikum Fenomena Dasar Mesin
http://dokumen.tips/documents/pengertian-governor.html
http://www.scribd.com/doc/77024779/Pengertian-Governor#scribd
LAMPIRAN
panjang
Putaran pemendekan
Kekakuan akhir
poros (rpm) pegas (mm)
No Massa Pegas pegas pegas
(N/M) 125 150 125 150
x0 x1 ∆x V V 125 V 150 V V V
1 0,13 174 57 0,022373 362,9 366,4 57 57 117 117
2 0,39 174 86 0,0444872 364,2 368,8 88 88 86 86
3 0,52 174 96 0,05313 364,3 366,2 96 96 78 78