Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN BIDAI

No. Dokumen

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit

Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
drg. Kuncoro Sakti,MM,M.Kes
BANGUNTAPAN III
NIP.19640504 199203 1 009

1.Pengertian Pemasangan bidai adalah prosedur pemasangan alat untuk


immobilisasi yang berfungsi untuk mempertahankan
kedudukan tulang.
2.Tujuan Tujuan pemasangan bidai yaitu mencegah pergerakan
tulang yang patah, mencegah bertambahnya perlukaan
pada patah tulang, dan untuk mengurangi rasa sakit pada
pasien.
3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Banguntapan III No:
03/SK/BTPIII/2017 tentang Jenis dan Jadwal Pelayanan di
Puskesmas Banguntapan III
4.Referensi 1. Chris Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
Keempat, Jilid I. Penerbit Media Aesculapius, FKUI.
Jakarta. 2014.
2. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Panduan di
Puskesmas Kota Yogyakarta, Revisi I. Yogyakarta. 2012.
3. Panduan Keterampilan Klinis Lampiran II Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02/02/MENKES/514 Tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5.Alat dan bahan 1. Masker
2. Handscoon
3. Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan.
4. Verband atau mitella
5. Kassa Steril
6.Prosedur 1. Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan
pemasangan bidai yang akan dilakukan serta meminta
persetujuan pasien.
2. Petugas menggunakan masker dan handscoon sebagai
alat pelindung diri.
3. Jumlah dan ukuran bidai yanng dipakai disesuaikan
dengan lokasi patah tulang.
4. Jika terjadi perdarahan, hentikan dulu perdarahan
dengan menekan dan mengikat bagian yang luka dengan
kassa steril.
5. Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada
posisi anatomi, tanpa terlalu banyak merubah posisi pada
area fraktur.
6. Ukur bidai pada 2 sendi.
7. Pasang penyanggah tulang yang patah agar patahan
tulangnya tidak semakin parah baik menggunakan
spalk/bidai, tongkat, kayu, dll yang ringan dan kuat
dibalut tapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian
yang patah atau terluka.
8. Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar.
9. Hal - hal yang perlu diperhatikan yaitu
a. Respons atau keluhan pasien.
b. Observasi tekanan darah, nadi dan pernafasan.
c. Pengikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu
longgar.
d. Observasi vaskularisasi darah distal.
7.Diagram Alir
8.Unit Terkait 1.Pelayanan Pendaftaran
2. Pelayanan Umum
3. Pelayanan Farmasi
9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Form Informed Consent
10.Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai