Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jumat : Hidup Bersama Al-Quran

Hadirin sidang Jum’ah rahimakumullah.


Al-Qur’an adalah kitab suci yang kita imani, yang berisi putunjuk hidayah
kepada jalan yang lurus, jalan keselamatan, sirathal mustaqim.
Allah menyatakan di dalam ayat-Nya:

Artinya: “Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan)


yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS
Al-Isra’ : 9).
Di samping itu, Al-Qur’an juga merupakan petunjuk untuk hamba-
hamba-Nya yang bertakwa khususnya dan petunjuk umum bagi seluruh
manusia.

Petunjuk bagi seluruh kemaslahatan baik dunia maupun akhirat. Al-


Quran merupakan sumber rujukan bagi kehidupan manusia. Tanpa Al-
Quran, manusia akan menyimpang dan tersesat dari tujuan yang
sebenarnya. Ini seperti Allah tegaskan di dalam ayat:
Artinya: “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa.” (QS Al-Baqarah: 2).

Artinya:
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
hak dan yang bathil).” (QS Al-Baqarah : 185).
Hadirin yang dirahmati Allah.
Oleh karena itu, berinteraksi dengan Al Quran, hidup selalu bersama Al-
Quran, dengan membacanya, memahami maknanya, dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu kemuliaan
yang sangat besar. Membacanya adalah suatu keberuntungan yang
sangat luar biasa, tiada terputus, dan tidak akan pernah merugi.

Allah menyebutkan di dalam firman-Nya:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan


mendirikan shalat serta menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka
itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS Fathir: 29-30).
Di dalam hadits disebutkan:

Artinya: “Barangsiapa yang disibukkan dengan Al-Quran dalam rangka


berdzikir kepada-Ku dan tidak sempat memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan
berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada
orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Allah daripada
seluruh kalam selain-Nya seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (HR At-
Tirmidzi).
Selain itu, mengkaji Al-Quran adalah kemuliaan yang sangat besar
untuk manusia. Allah Tuhan Yang Maha Besar, Maha Tinggi, bermaksud
memberikan kepada manusia kemuliaan untuk berbicara dan
berkomunikasi dengan-Nya melalui ayat-ayat Al Quran ini. Kemuliaan ini
tidak diberikan kepada makhluk-makhluk yang lainnya termasuk para
Malaikat.

Ibnu Shalah berkata dalam fatwanya menyebutkan:

Artinya: “Membaca Al-Quran merupakan sebuah kemuliaan yang Allah


berikan kepada hamba-Nya. Dan terdapat dalam riwayat, bahwa para malaikat
tidak mendapat kemuliaan ini, tetapi mereka sangat antusias untuk
mendengarkannya dari manusia.”
Ini seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa seorang sahabat
bernama Usaid bin Al-Hudhair pada suatu malam membaca Al-Quran di
beranda rumahnya. Di sana tertambat seekor kuda yang siap digunakan
untuk berjihad. Sedangkan anaknya tidur di samping beliau.

Ketika Usaid bin Al Hudhair membaca awal surah Al-Baqarah, kudanya


berontak lari berputar-putar sampai hendak memutuskan talinya.
Kejadian itu berulang berkali-kali saat Usaid melanjutkan bacaan Al-
Quran-nya. Seketika Usaid memandang ke arah langit, ia melihat satu
naungan awan seperti payung yang sangat mengagumkan. Payung itu
sangat indah berkilatan, tergantung memenuhi ufuk dengan cahayanya
yang sangat terang.

Lalu keesokan harinya, ia ceritakan kepada baginda Nabi. Rasulullah


Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun bersabda: “Itu adalah malaikat yang
ingin mendengarkan engkau membaca Al Qur’an, wahai Usaid.
Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah orang banyak akan
melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup dari mereka.”

Kaum Muslimin yang berbahagia


Mencintai Al-Quran, membacanya, mempelajarinya dan
mengajarkannya adalah merupakan ciri orang-orang terbaik. Ini seperti
disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang


mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).
Mereka itulah orang terbaik yang memiliki keistimewaan khusus di
hadapan Allah, sebagai keluarga Allah. Seperti sabdanya:
Artinya: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla mempunyai keluarga dari
manusia.” Ada yang bertanya, “Siapa mereka itu, wahai Rasulullah?” Beliau
menjawab:

“Ahlul Qur’an. Mereka adalah keluarga Allah yang telah dikhususkan-


Nya.” (HR Ibnu Majah).
Karena itu, kaum Muslimin muallaf di Eropa, Amerika, China, dan
lainnya berbondong-bondong mendatangi Islamic Center untuk belajar
membaca Al-Quran. Para qari’, Imam Masjid, pun didatangkan dari
mancanagara, termasuk dari Indonesia.

Di Jakarta, kampus-kampus terkemuka, dan perkotaan, pun demikian.


Para pejabat, staf instansi, karyawan, guru, dengan antusias
mendatangi majelis-majelis Al-Quran, karena kecintaan mereka kepada
Al-Quran.

Muncullah gerakan One Day One Juz, One Week One Juz, dsb, dalam
rangka menciptakan tiada hari tanpa membaca Al-Quran.

Sebaliknya, kalau manusia berpaling dari Al-Quran, jauh dari peringatan-


Nya, maka ia akan berdosa dan menghadapi kehidupan yang sempit.

Allah memperingatkan di dalam ayat:


Artinya: ”Barangsiapa berpaling dari Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan
memikul dosa yang besar di hari Kiamat.” (QS Thaha: 100).

Artinya: ”Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya


baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada
hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaha: 124).
Semoga kita termasuk golongan yang semakin mencintai Al-Quran guna
menggapai ridha-Nya. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Anda mungkin juga menyukai