SURGERY CASE
BUERGER DISEASE
Kabupaten Banggai
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.Rasido
Umur : 48 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Batui
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan jari jempol kaki kiri menghitam, dirasakan 2 minggu
terakhir. Awalnya berupa luka kecil, 1 tahun lalu, perlahan-lahan makin membesar.
Keluhan juga disertai dengan nyeri dan kram-kram pada betis saat berjalan dan hilang
dengan istirahat. Kram-kram dirasakan semakin parah saat cuaca dingin. Luka di kaki tidak
berbau. Sejak beberapa bulan lalu pasien sering merasakan bengkak di nadi tangan.
Riwayat trauma pada kaki (-), nyeri dada (-), badan lemah sebelah (-).mual dan muntah
disangkal, nyeri ulu hati disangkal . BAK dan BAB lancar. Pasien perokok berat sejak
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran : composmentis
Tanda vital
Suhu : 36.7° C
SpO2 berbeda di ekstremitas kiri dan kanan, dan bervariasi dari masing-
masing jari
Status Internis
STATUS LOKALIS
Tampak digiti 3,4,5 gangren nekrosis, pendarahan (-), nyeri tekan (+), pulsasi arteri
radialis manus sinistra lebih lemah dibandingkan dextra, SpO2 digiti pedis berbeda
RESUME
pasien laki-laki berumur 48 tahun datang dengan keluhan jari tengah, jari manis
dan jari kelingking serta telapak tangan kiri menghitam sejak 2 minggu terakhir, awalnya
luka kecil 1 tahun terakhir. Claudicatio intermitten (+), merokok (+). Raynaud
Phenomenon (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan nekrosis digiti 3,4,5 manus sinistra
dan regio ventral manus sinistra, tidak ada pendarahan, nyeri tekan (+), pulsasi arteri
radialis manus sinistra lebih lemah dibanding dextra, saturasi masing-masing jari berbeda.
DIAGNOSIS
BUERGER DISEASE
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Ulkus Diabetic
Gas gangren
Necrotizing Fasciitis
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tts/menit
Ranitidine 1 amp/12jam
Cilostazol 2 x 50 mg
O : TD 120/80 tts/menit
Drips farbion 1
amp/24 jam
Cilostazol 2 x 50
mg
O : TD 120/70 tts/menit
amp/24 jam
Cilostazol 2 x 50
mg
O : TD 120/80 tts/menit
Nadi 82 kpm Inj. Meropenem 1
amp/24 jam
Cilostazol 2 x 50
mg
O : TD 120/80 Na diclofenac 3 x
Nadi 82 kpm 50 mg
Buerger disease
P Ganti verban
yang mengenai pembuluh darah kecil dan sedang, dan terkait dengan komsumsi rokok
lama. (1)
Sampai saat ini, penyebabnya masih tidak dapat ditentukan. tetapi vaskulitis ini
dapat dibedakan dari vaskulitis lainnya. Yaitu secara patologis, thrombus Buerger berada
di lumen pembuluh darah hingga ke lamina elastik interna. Ciri khas lain adalah LED yang
meningkat, tidak seperti vaskulitis lainnya, serta C-reactive protein dan ANA, rheumatoid
Merokok
Genetika
Hiperkoagulasi
Disfungsi endotelial
Infeksi
Mekanisme imunologis
Gejala Klinis
Claudicatio intermittent
Raynaud phenomenon
Perokok
Usia <40tahun
Diagnosis:
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mendiagnosis buerger disease,
yaitu Shionoya, PAPA, OLIN. Tetapi yang paling sering digunakan adalah Shionoya
(1998)
dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis, didapatkan adanya keluhan berupa nekrosis
mingrans. Dari pemeriksaan penunjang, didapatkan leukosit normal dan gula darah normal
Penanganan
NonMedikamentosa
Penanganan paling utama dari buerger disease adalah berhenti merokok. Dokter
harus mampu meyakinkan pasien untuk berhenti merokok, hanya 43-70 dari penderita
Medikamentosa
1. Platelet inhibitor
Aspirin efektif untuk mencegah kekambuhan dan harus diberikan pada semua
sampai saat ini belum ada penelitian yang membutikan penggunaan clopidogrel jangka
2. Vasodilator
saat pembuluh darah proximal dari lesi di pembuluh darah mengalami dilatasi sehingga
tekanan perfusi tereduksi. Maka dari itu, pemberian vasodilator sistemik tidak
dianjurkan.
perjalanan 44,9 meter menjadi 57,8meter. Tetapi tidak ada perubahan dari ABI. CCB
3. Pentoxifilin
4. Cilostazol
mempunyai efek inihibitor agregasi platelet dan memicu relaksasi otot polos. Dosis
5. Antikoagulan
rekanalisasi pembuluh darah yang ttersumbat akibat thrombosis terbukti efektif pada
beberapa kasus.
Pembedahan
bypass. Angka patensi graft dari tahun pertama, kelima dan kesepuluh yaitu 48%, 34%,
dan 24%. Amputasi (BKA) masih menjadi kontroversi, mengingat trombosis dari buerger
tidak hanya dapat terjadi di distal tapi juga di proxmal dari ekstremitas.
DAFTAR PUSTAKA
4. Ohta, T., et all. The Clinical Course of Buerger Disease. Annals of Vascular