Anda di halaman 1dari 4

FILSAFAT ILMU

TUGAS APLIKASI RISET DALAM RANAH FILSAFAT ILMU

KAFEIN UNTUK MENGOBATI NYERI

DISUSUN OLEH:

ZAENAL RADIATSA ADITYA

131911123048

B22-AJ2

DOSEN PENGAMPU: YUNI SUFYANTI ARIEF S.Kp., M.Kes

PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
Ontologi

Kafein adalah zat psikoaktif dan stimulan sistem saraf pusat dari kelas methylxanthine, namun
tidak seperti psikoaktif lainnya, kafein adalah psikoaktif yang legal di seluruh dunia. Minuman yang
mengandung kafein seperti teh dan kopi menjadi tersebar luas di abad 15 dan 16 di negara-negara
Arab dan pada abad ke-18 dan 19 di Eropa. Konsumsi kafein dapat meningkatkan energi,
kewaspadaan, terjaga, reaksi akurasi, dan kemampuan untuk berkonsentrasi dan memusatkan
perhatian serta mengurangi kelelahan. Kafein juga meningkatkan kinerja fisik, memori jangka pendek
dan kinerja kognitif. Peran kafein dalam mengendalikan rasa nyeri adalah salah satu aspek yang di
masa lalu dianggap kurang dipertimbangkan namun sekarang semakin dipertimbangkan.

Pada masyarakat Indonesia, umumnya didapatkan pendapat bahwa kafein pada kopi atau teh
dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri kepala, sehingga menjadi pengobatan alternatif daripada
mengkonsumsi obat – obatan. Sedangkan dari sisi medis, beberapa intervensi menyarankan untuk
menghentikan konsumsi kafein karena diklaim dapat meningkatkan kejadian hipertensi.

Fenomena

1. Tingginya angka konsumsi kafein seperti teh dan kopi pada masyarakat Indonesia
dengan kenaikan 8% per tahun
2. Adanya anggapan bahwa seseorang yang rutin mengkonsumsi kopi apabila tidak
mengkonsumsi kopi akan menyebabkan nyeri kepala
3. Beberapa orang menggunakan kafein pada kopi untuk mengatasi nyeri kepala
4. Tingginya angka kejadian hipertensi sebanyak 55,2% pada usia 55 – 64 tahun
(Riskesdas 2018)
5. Intervensi keperawatan pada pasien hipertensi untuk tidak mengkonsumsi kopi karena
dianggap menyebabkan hipertensi

Epistimologi

Konsumsi kopi atau teh sebagai sumber kafein umumnya banyak digunakan pada kaum pria,
pada acara adat tertentu, sebagai penghilang kantuk dan lelah, atau sebagai teman menikmati waktu
luang.

Anggapan bahwa seorang yang tidak mengkonsumsi kopi menyebabkan nyeri kepala apabila
orang tersebut biasa minum kopi lebih pada aspek sugestif, dimana anggapan tersebut diyakini dan
dilakukan terus menerus sehingga menjadi budaya pada diri orang tersebut, sehingga apabila porsi
atau frekuensi kopi yang diminum dikurangi biasanya akan menimbulkan nyeri kepala.
Pada salah satu jurnal, disebutkan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi
kafein dengan kejadian hipertensi. Efek samping kafein menyebabkan perubahan tekanan darah
sangat kecil dan singkat, dan kafein tidak menyebabkan gangguan pembuluh darah yang bisa memicu
tekanan darah tinggi. Kafein, dengan kemampuannya untuk menginduksi rangsangan kortikal dan
peningkatan kesadaran, juga memiliki beberapa efek analgesik terbatas untuk nyeri kepala. Efek
analgesik ini mungkin berhubungan dengan efek vasokonstriktor yang poten dari kafein. Selama tidak
terdapat kontraiindikasi, konsumsi kopi dalam batas normal yang dapat ditolerir oleh seseorang secara
umum dapat dikatakan aman. Penggunaan sumber kafein alami sebagai analgetik dapat digunakan
sebagai alternatif pengobatan atau maintenance untuk kejadia nyeri kepala berulang. Namun perlu
diketahui bahwa terkadang konsumsi kopi dapat menimbulkan efek Withdrawal, yaitu bahwa
konsumsi kafein itu juga dapat menginduksi nyeri kepala. Dalam kondisi tertentu seperti tekanan
darah yang tinggi, atau pada saat perut lapar konsumsi kafein justru menjadi pemicu terjadinya nyeri
kepala, berlawanan dengan tujuannya untuk menghilangkan nyeri. Efek ini sering kali tidak menentu
dan bergantung pada individu masing – masing terhadap toleransi kadar kafein yang dapat
menyebabkan efek analgetik, ataupun malah menimbulkan nyeri. Pengkajian lebih lanjut tentang
karakteristik individu dan toleransi pada kafein dapat diterapkan apabila ingin menggunakan kafein
sebagai analgetik dalam kehidupan sehari – hari.

Axiologi

Penggunaan kafein alami dalam mengatasi nyeri dapat dimanfaatkan sebagai alternatif
penggunaan obat analgetik. Karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat
analgetik berlebih dapat mengganggu fungsi ginjal. Secara ekonomi bahwa sumber kafein seperti teh
dan kopi relatif terjangkau dan mudah didapat. Kopi juga dapat diaplikasikan sebagai doping alami
untuk meningkatkan vitalitas, stamina, dan konsentrasi dan beberapa penelitian terbaru mengklaim
bahwa konsumsi kafein pada kopi dapat menurunkan angka kejadian Alzheimer pada lansia.

Daftar Pustaka

2018.Dicky, A. Novita, C. Peran Kafein dalam Tatalaksana Nyeri Kepala dan Kafein Withdrawal.

2018.Oldry, E.Fredrik, G. Afnal, A. Hubungan Antara Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian

Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. Jurnal Kesmas, Vol. 7
No. 5, 2018

2012.Woro, S. Lukman, H. Kaitan Penggunaan Obat Analgetik dan Anti Inflamasi Non Steroid

dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik pada Pasien Hemodialisis di RSU PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 9 No. 2
depkes.go.id.”Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat”17 Mei

2019<https://www.depkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-paling-
banyak-diidap-masyarakat.html>.[Diakses tanggal 19 November 2019].

ekonomi.bisnis.com.“Konsumsi Kopi dalam Negeri Alami Pertumbuhan hingga 8 Persen Setiap

Tahun”17 Juli 2014<https://ekonomi.bisnis.com/read/20190717/99/1125329/konsumsi-


kopi-dalam-negeri-alami-pertumbuhan-hingga-8-persen-setiap-tahun>. [Diakses tanggal 19
November 2019].

Anda mungkin juga menyukai