Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah. Kesejahteraan sebuah bangsa dan negara dapat dilihat dari
kemampuan masyarakatnya untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang
ada disekitarnya. Kemampuan tersebut tentunya tidak tercipta begitu saja ketika manusia
itu lahir. Kemampuan dan keterampilan hidup tentunya terbentuk melalui proses panjang
dari belajar. Maka dari itu untuk membentuk generasi yang mumpuni dalam kemampuan
pengetahuan dan keterampilan perlu dibuat sebuah struktur pendidikan yang berlaku secara
nasional. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang
yaitu Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Demi menghasilkan pelajar yang berkualitas maka pendidikan memiliki standar
minimal yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang berlaku
nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: (1) Standar Isi, (2) Standar Proses, (3)
Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (5) Standar
Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan, (8) Standar
Penilaian Pendidikan. Dua dari delapan standar yaitu: Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
pengembangan kurikulum. Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan
menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang
mengutamakan pengembangan kemampuan peserta diklat untuk dapat bekerja dalam
bidang tertentu, beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan
mengembangkan diri di kemudian hari. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
kurikulum SMK disusun memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian

1
dengan jenis pekerjaan, lingkungan sosial, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian. Karena itu, penyusunannya
bertumpu pada landasan hukum, filosofis, ekonomis, psikologis, dan sosiologis.
Keberadaan SMK, khususnya SMK Kesehatan masih banyak menjamur di dunia
pendidikan. Untuk itulah, selain melaksanakan pendidikan sesuai standar nasional kami
juga menerapkan metode yang nantinya dapat menghasilkan lulusan peserta pendidikan
dan latihan (diklat) yang selain terampil dan professional juga memiliki kemampuan
karakter yang baik. Hal ini menjadi pusat pembentukkan peserta didik kala ini akibat dari
terlihat banyaknya kemerosotan karakter dikalangan remaja. Hal yang seharusnya menjadi
pelajaran dasar dan dini untuk membentuk karakter peserta didik kini harus dilakukan
perbaikan di masa remaja. Maka, di SMK Kesehatan Bali Dewata kami mengedepankan
pembentukkan karakter peserta didik melalui penerapan tata tertib dan disiplin di sekolah
kami. Selain tentunya struktur kurikulum yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan
pencapaian tujuan tersebut.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata
Denpasar Tahun Pelajaran 2019/2020, yang secara keseluruhan mencakup:
1. Struktur dan muatan kurikulum,
2. Beban belajar peserta didik,
3. Kalender Pendidikan,
4. Silabus dan
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(Catatan: Silabus seluruh mata pelajaran disajikan pada Dokumen II dan RPP
seluruh mata pelajaran disajikan pada Dokumen III)

1.2. Karakteristik Kurikulum 2013

Memuat pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui KI-KD dengan


menempatkan sekolah dan masyarakat sebagai sumber belajar. Kurikulum 2013 dirancang
dengan karakteristik sebagai berikut,
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat.

2
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI)
kelas yang dirinci kebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasian
(organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
Kompetensi Inti.
6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi orizontal dan vertical).

1.3. Landasan Hukum dan Landasan Operasional


Landasan hukum yang dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum SMK
Kesehatan Bali Dewata antara lain:
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan
Karakter
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Pendidk
dan Tenaga Kependidikan (tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru).
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan

3
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 61 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014
Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016 tentang
pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 tahun
2017 tentang Hari Sekolah
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 tahun
2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal

4
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah
33. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2018
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah
Kejuruan
34. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
35. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan nomor 37 Tahun 2018 Tentang perubahan
atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun 2016 tentang
kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada pendidikan menengah kurikulum
2013 pada pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah
36. Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra
Daerah Bali pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
37. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Denpasar Nomor:
423.7/ 5680/ DIKPORA tentang Implementasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/ Madrasah Idfidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah
Tsanawiyah (SMP/ MTs), Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan
Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) di Kota
Denpasar.
38. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMK Kesehatan Bali Dewata Tahun Pelajaran
2019/2020
39. Surat Keputusan Kepala SMK Kesehatan Bali Dewata Nomor:
421.5/70/SMK.KES.BD/VI/2019 Tentang Susunan Tim Pengembang Sekolah SMK
Kesehatan Bali Dewata Tahun Pelajaran 2019/2020.

1.4 Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewat disusun agar sekolah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu
pengembangan Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata memperhatikan unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan.
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam rangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus

5
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayan NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik.
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta
tingkat perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual dan
kenestik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu.
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan
holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaran warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan.
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan inovatif, mengelola keuangan, kesehatan,
dan tanggungjawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki
dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulumharus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.

6
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan.
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri
dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan bangsa lain.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
13. Kurikulum berbasis lingkungan
Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata berbasis lingkungan yang dikembangkan
secara terintegrasi pada semua mata pelajaran.

1.5 Prinsip Pengembangan Kurikulum


Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum di SMK Kesehatan Bali Dewata dikembangkan sesuai
dengan visi, misi dan tujuan sekolah yaitu:

a. Menjadi lembaga pendidikan kejuruan yang profesional, bermutu, berwawasan


lingkungan, berkarakter luhur dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di
tatanan global.
b. Membangun dan memberdayakan seluruh komponen sekolah menuju sekolah
Adiwyata Mandiri.

7
c. Menggerakkan seluruh warga sekolah untuk mengembangkan potensi diri secara
optimal agar lembaga memiliki budaya kerja yang berorientasi keunggulan
kompetitif di pasar kerja nasional maupun internasional,
d. Meningkatkan perluasan kerjasama dengan industri yang relevan baik di dalam
maupun di luar negeri guna menjembatani akses siswa dan guru meningkatkan
kompetensinya.
e. Menghasilkan lulusan yang produktif, memiliki sikap dan etos kerja profesional,
f. Meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan melengkapi sarana prasarana diklat
serta memanfaatkan dan memelihara sarpras yang dimiliki sekolah,
g. Meningkatkan kompetensi guru dan peserta didik sebagai sumber daya profesional
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,
h. Meningkatkan kepuasan pelanggan SMK Kesehatan Bali Dewata terhadap layanan
sekolah,
i. Melaksanakan pendekatan pembelajaran inspiratif, inovatif, menantang,
menyenangkan dan bermakna pada semua mata pelajaran,
j. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis
pendidikan budaya dan berkarakter bangsa Indonesia,
k. Melaksanakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Pendidikan Karakter Bangsa pada setiap
mata pelajaran.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, keunggulan lokal dan potensi daerah, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku,budaya dan adat istiadat serta status sosial ekonomi dan
gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan
lokal, integrasi pendidikan karakter serta pengembangan diri secara terpadu yang
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum harus dapat mendorong peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni dengan tepat.
Untuk memenuhi hal tersebut maka di SMK Kesehatan Bali Dewata ditambahkan

8
pendidikan berbasis keunggulan lokal dalam bentuk ekstrakurikuler seni tari, tabuh,
suara dan budaya Bali seperti mekekawin, mejejahitan.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia kerja. Oleh karena itu
kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata dikembangkan untuk meningkatkan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata diarahkan kepada proses pengembangan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya dengan
memperhatikan dan mengitegrasikan karakter bangsa.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata
mengacu kepada visi pendidikan nasional yaitu membentuk insan cerdas, aktif dan
kreatif dan Visi Kota Denpasar untuk mempertahankan dan melestarikan budaya
sehingga kota Denpasar menjadi Kota Berwawasan Budaya. Guna mendukung hal
tersebut SMK Kesehatan Bali Dewata melaksanakan program Seni dan Budaya
Bali.

1.6 Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum di SMK Kesehatan Bali Dewata dilaksanakan sebagai berikut :
a. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus

9
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan
untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan melalui
kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri
Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri baik melalui Bimbingan Karier
(BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu
:1) Belajar untuk memahami dan menghayati 2) Belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif. 3) Belajar untuk kehidupan bersama dan
berguna bagi orang lain dan 4) Belajar untuk membangun dan menemukan jati
diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
b. Melalui bimbingan wali kelas yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan
BK secara terjadwal. Setiapwali kelas memiliki 1 (satu) kelas peserta didik sebagai
peserta bimbingannya.
c. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran disesuaikan
dan dilaksanakan dalam suasana peserta didik dan pendidik yang saling menerima
dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip Tut Wuri Handayani,
Ing Madya Mangun Karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada.
d. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar dan fasilitas internet.
e. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
f. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan
dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.

10
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

2.1 Visi SMK Kesehatan Bali Dewata


Menghasilkan tenaga kerja keperawatan dan asisten apoteker yang taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, profesional, sehat jasmani dan rohani, berwawasan budaya, dan
mampu bersaing pada era global.

2.2 Misi SMK Kesehatan Bali Dewata


1. Melaksanakan pembelajaran dan pelatihan yang efisien dan efektif sesuai dengan
kurikulum dan silabus yang berlaku.
2. Melaksanakan tuntunan dan pengembangan bidang akademis bagi siswa yang
memiliki bakat dan potensi khusus sehingga dapat meningkatkan keahliannya.
3. Melaksanakan pelatihan keterampilan siswa sesuai minat dan bakatnya sebagai bekal
turun ke masyarakat di kemudian hari.
4. Melaksanakan pembinaan olahraga sesuai bakat dan kompetensinya sehingga tumbuh
rasa sportifitas dalam dirinya.
5. Melaksanakan pembinaan bidang seni sesuai bakat dan kompetensinya sehingga
mampu dan memiliki ketampilan di masyarakat.
6. Menuntun dan memotivasi siswa untuk memahami pendidikan karakter sehingga
selalu waspada dalam pengendalian diri
7. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai luhur Pancasila melalui ajaran agama
guna meningkatkan ketaqwaan, keimanan, dan kepribadian yang mulia sebagai dasar
berpikir, berkata, dan berbuat
8. Memantapkan pelaksanaan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan masyarakat, khususnya orang tua siswa.

2.3 Tujuan SMK Kesehatan Bali Dewata


Tujuan yang akan dicapai pada tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagai berikut.
1. Terciptanya peserta didik yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur;
2. Tersedianya peserta didik menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja

11
tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program studi keahlian yang
dipilihnya;
3. Tersedianya peserta didik yang mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional
dalam bidang keahlian yang diminatinya;
4. Terciptanya peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar
mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
5. Terciptanya peserta didik yang memiliki kompetensi sesuai dengan program keahlian
yang dipilih serta menumbuhkan sikap dan perilaku inovatif dalam pendayagunaan
teknologi informasi.

2.4 Tujuan Program Keahlian


2.4.1 Keperawatan
Tujuan program keahlian keperawatan pada SMK Kesehatan Bali Dewata adalah
sebagai berikut.
a. Terciptanya peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab, takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur.
b. Terwujudnya peserta didik menjadi warga negara yang bertanggungjawab.
c. Tersedianya peserta didik yang dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan dan seni.
d. Terciptanya peserta didik dengan keahlian dan ketrampilan dalam progran
keahlian keperawatan, agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi
pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
e. Terbentuknya Peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi dan
mengembangkan sikap professional dalam program keahlian Keperawatan.
f. Terbentuknya peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
2.4.2 Farmasi
Program studi Farmasi pada SMK Kesehatan Bali Dewata bertujuan untuk:
a. Terciptanya peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab, takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur.
b. Terwujudnya peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

12
c. Terwujudnya peserta didik yang dapat menerapkan hidup sehat, memiliki
wawasan pengetahuan dan seni.
d. Terciptanya peserta didik dengan keahlian dan ketrampilan dalam progran
keahlian farmasi, agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi pekerjaan
yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
e. Terbentuknya Peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi dan
mengembangkan sikap professional dalam program keahlian Farmasi
f. Terbentuknya peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

13
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

3.1 Kerangka Dasar Kurikulum


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi perserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangkan
kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut,
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasar budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk

14
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi social di masyarakat sekitarnya dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu. Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik. Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial
di masyarakat dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang
lebih baik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan danproses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara sebagaimana tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak
biasa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal ini dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya.
Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara
optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan.
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta
konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik
transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai
wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan

15
mendapatkan perlakukan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar
(standar-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengambangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan dalam bertindak.
5. Landasan Yuridis
Penyusunan kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata berdasarkan pada
peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Adapun yang menjadi
landasan/dasar hukum dalam penyusunan Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata
adalah,
a. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 sebagai
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

16
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016tentangStandar Penilaian Pendidikan.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013.
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan repbulik Indonesia Nomor.60
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan
dan Pendidikan Menengah
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakulikuler wajin pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor.64
Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
o. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
p. Inpres Nomor 1 tahun 2010, tentang Pendidikan Budaya Karakter Bangsa
q. Surat Edaran Gubernur Bali No. 421.3/9940/Disdikpora, tanggal 17 Juli 2013
tentang Mata Pelajaran Bahasa Bali, wajib diajarkan minimal 2 jam pelajaran
per minggu di semua jenjang sekolah.
r. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMK Kesehatan Bali Dewata Tahun
Pelajaran 2019/2020
s. Surat Keputusan Kepala SMK Kesehatan Bali Dewata Nomor:
421.5/70/SMK.KES.BD/VI/2019 Tentang Susunan Tim Pengembang Sekolah
SMK Kesehatan Bali Dewata Tahun Pelajaran 2019/2020.

17
3.2 Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum yang diterapkan di SMK Kesehatan Bali Dewata Denpasar
merupakan struktur kurikulum berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang terdiri dari Muatan Nasional, Muatan
Kewilayahan, dan Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang
Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.
Kelas X, XI, dan XII mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum Tahun 2013,
yaitu adanya kelompok mata pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, dan
Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program
Keahlian, dan Kompetensi Keahlian yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Standar Kompetensi Lulusan


No Domain Kompetensi
1 Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

2 Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan
kejadian.

3 Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Struktur Kurikulum 2013 melingkupi Kompetensi Inti yang menggunakan


notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial

18
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Kesehatan
dan Pekerjaan Sosial pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat, nasional, regional, dan internasional.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Kesehatan dan
Pekerjaan Sosial. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

19
3.3 Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok Mata Pelajaran SMK Kesehatan Bali Dewata mengacu pada


ketentuan Kurikulum 2013 yang diatur pada Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: 07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang
terdiri dari Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, dan Muatan Peminatan
Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan
Kompetensi Keahlian. Mata pelajaran muatan nasional mencakup 6 mata pelajaran,
muatan kewilayahan mencakup 2 mata pelajaran, dasar bidang keahlian mencakup
4 mata pelajaran, dasar program keahlian mencakup 4 mata pelajaran, dan
kompetensi keahlian mencakup 4 mata pelajaran (Program Keahlian Keperawatan)
dan 5 mata pelajaran (Program Keahlian Farmasi), dengan beban belajar 46-48 jam
per minggu. Satu jam pelajaran adalah 45 menit.
Struktur umum Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata terdiri dari tiga kelompok
mata pelajaran: kelompok A, B, dan C.
1. Kelompok A (Muatan Nasional)
2. Kelompok B (Muatan Kewilayahan)
3. Kelompok C (Muatan Peminatan Kejuruan)
 C1 (Kelompok mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian)
 C2 (Kelompok mata pelajaran Dasar Program Keahlian)
 C2 (Kelompok mata pelajaran Kompetensi Keahlian)
Struktur kurikulum dengan mata pelajaran terinci SMK Kesehatan Bali Dewata
ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Struktur Kurikulum SMK Kes. Bali Dewata Tahun Pelajaran 2019-2020
KELAS DAN SEMSTER
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Muatan Nasional)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -

20
KELAS DAN SEMSTER
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
Kelompok B (Muatan Kewilayahan)
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
9 Bahasa Daerah (Bali) 2 2 2 2 2 2
10 Bahasa Jepang 2 2 2 2 - -
Kelompok C (Muatan Peminatan Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
11 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
12 Fisika 2 2 - - - -
13 Kimia 2 2 - - - -
14 Biologi 2 2 - - - -
Keperawatan
C2. Dasar Program Keahlian
15 Konsep Dasar Keperawatan 3 3 - - - -
16 Anatomi Fisiologi 3 3 - - - -
17 Komunikasi Keperawatan 3 3 - - - -
18 Ilmu Kesehatan Masyarakat 4 4 - - - -
C3. Paket Keahlian
19 Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan - - 8 8 9 9
20 Kebutuhan Dasar Manusia - - 8 8 8 8
21 Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik - - 8 8 8 8
22 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Farmasi
C2. Dasar Program Keahlian
15 Dasar-dasar Kefarmasian 7 7 - - - -
16 Perundang-undangan Kesehatan 2 2 - - - -
17 Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup 2 2 - - - -
18 Farmakognosi Dasar 2 2 - - - -
C3. Paket Keahlian
19 Pelayanan Farmasi - - 12 12 12 12
20 Farmakognosi - - 4 4 4 4
21 Farmakologi - - 4 4 4 4
22 Kimia Farmasi - - 4 4 5 5
23 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
50 50 52 52 52 52

21
3.4 Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam
isi kurikulum.
Untuk Kurikulum tahun 2013 beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang
harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas
X adalah 50 jam pelajaran sedangkan kelas XI dan XII adalah 52 jam pembelajaran.
2. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
3. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
5. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
6. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.

A. Mata Pelajaran
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud adalah
kompetensi inti (Kurikulum 2013) dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Struktur Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata Tahun Pelajaran 2019/2020
meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama tiga tahun mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII.

22
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan silabus untuk setiap jenis
muatan lokal yang diselenggarakan.
Dengan mengacu pada substansi yang ada, SMK Kesehatan Bali Dewata
menyelenggarakan muatan lokal berdasarkan surat edaran Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 Tahun
2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Daerah Bali pada Pendidikan Dasar dan
Menengah tentang Muatan Lokal Wajib, yang menggariskan bahwa Bahasa
Daerah Bali agar dijadikan mata pelajaran wajib pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah, selanjutnya kurikulum muatan lokal SMK Kesehatan Bali Dewata
adalah Bahasa Bali dan Bahasa Jepang.
Di SMK Kesehatan Bali Dewata muatan lokal Bahasa Daerah Bali dan Bahasa
Jepang wajib diikuti oleh seluruh siswa sesuai dengan tingkat kelasnya, seperti
pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.3 Alokasi Waktu Muatan Lokal Tahun Pelajaran 2019/2020
Alokasi Waktu (jam pel)
Mata Kelas X Kelas XI Kelas XII
No.
Pelajaran
Smt. Smt. Smt. Smt. Smt. Smt.
1 2 1 2 1 2
1. Bahasa Bali 2 2 2 2 2 2
2. Bahasa Jepang 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat dan kemampuan setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran, tetapi wajib dilaksanakan 2
jam pelajaran di luar struktur kurikulum, dalam bentuk ekstra kurikuler dan dapat

23
pula dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik.
Pengembangan diri di SMK Kesehatan Bali Dewata di laksanakan dalam dua
bentuk yaitu :
1. Dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler, bagi kelas X dan kelas XI.
2. Dalam bentuk pelayanan konseling dan bimbingan karier siswa, bagi
kelas XII.
Ruang lingkup kegiatan pengembangan diri di SMK Kesehatan Bali Dewata
meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram
direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung
oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh
semua peserta didik. Kegiatan terprogram terdiri atas tiga komponen:
a. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri seperti
kehidupan pribadi, kemampuan sosial, kemampuan belajar dan wawasan serta
perencanaan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMK
Kesehatan Bali Dewata terutama ditujukan pada pengembangan karir antara
lain melalui pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari
pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian
untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier karena lulusan SMK
Kesehatan Bali Dewata umumnya diarahkan ke dunia kerja.

b. Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreativitas peserta didik


dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan alokasi waktu ekuivalen
2 jam tatap muka diasuh oleh guru pembina ekstrakurikuler, yang mencakup
kegiatan: Pramuka, PMR, KSPAN, Paskibraka, Sispala, Silat, Tarung Derajat,
Vokal, Tari, Tabuh, Futsal, Basket.

Sedangkan kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat


dilaksanakan sebagai berikut.
a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera,
senam/jalan santai, ibadah khusus keagamaan bersama, pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan diri.

24
b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi senyum, salam, sapa, sopan, dan santun (5S),
memungut dan membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, membantu
teman yang mengalami kesulitan, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:
berpakaian rapi sesuai dengan peraturan yang berlaku, berbahasa yang baik dan
santun, rajin membaca, bebas asap rokok dan obat-obatan terlarang,
bertanggungjawab akan pekerjaannya, memuji dan menghargai kebaikan dan
atau keberhasilan/prestasi orang lain, datang tepat waktu dan lain sebagainya.

D. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang diterapkan di SMK Kesehatan Bali Dewata adalah sistem
paket, yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku di SMK Kesehatan Bali Dewata. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Satu jam
pembelajaran adalah 45 menit. Beban belajar terdiri dari: (1) kegiatan tatap muka,
(2) penugasan terstruktur (3) kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Pemanfaatan alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan
Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) sebanyak maksimum 60% dari jumlah
alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran atau sekitar 45 menit yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
Alokasi waktu kegiatan praktek diperhitungkan sebagai berikut:
2 jam pelajaran praktik di sekolah setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka.
4 jam pelajaran praktik di luar sekolah setara dengan 1 jam pelajaran
tatap muka.

E. Ketuntasan Belajar
Dengan mempertimbangkan intake siswa, yakni input kemampuan akademik rata-
rata peserta didik, kesulitan dan kerumitan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran (kompleksitas), serta sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran, SMK Kesehatan Bali Dewata menetapkan kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sama untuk setiap mata pelajaran, tetapi

25
berbeda-beda pada mata pelajaran yang sama pada tingkat kelas yang berbeda
tetapi diberlakukan sama pada setiap tingkatan kelas sesuai dengan dengan mata
pelajaran yang bersangkutan dari kelas X sampai dengan kelas XII.

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas X Tahun Pelajaran 2019/2020


KKM
MATA PELAJARAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi
60 60 B
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan
60 60 B
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 60 60 B
4 Matematika 60 60 B
5 Sejarah Indonesia 60 60 B
6 Bahasa Inggris 60 60 B
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 60 60 B
8 Prakarya dan Kewirausahaan 60 60 B
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 60 60
B
Kesehatan
10 Bahasa Daerah (Bali) 60 60 B
11 Bahasa Jepang 60 60 B
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
12 Simulasi & Komunikasi Digital 60 60 B
13 Fisika 60 60 B
14 Kimia 60 60 B
15 Biologi 60 60 B
Keperawatan
C2. Dasar Program Keahlian
16 Konsep Dasar Keperawatan 70 70 B
17 Anatomi Fisiologi 70 70 B
18 Komunikasi Keperawatan 70 70 B
19 Ilmu Kesehatan Masyarakat 70 70 B
Farmasi
C2. Dasar Program Keahlian
16 Dasar-dasar Kefarmasian 70 70 B
17 Perundang-undangan Kesehatan 70 70 B
18 Keselamatan Kesehatan Kerja dan B
70 70
Lingkungan Hidup
19 Farmakognosi Dasar 70 70 B

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas XI Tahun Pelajaran 2019/2020

26
KKM
No. Mata Pelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap

Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 65 65 B
2 Pendidikan Pancasila dan 65 65 B
3 Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 65 65 B
4 Matematika 65 65 B
5 Bahasa Inggris 65 65 B
Kelompok B (Wajib)
6 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 65 65 B
7 Bahasa
Kesehatan
Daerah (Bali) 65 65 B
8 Bahasa Jepang 65 65 B
Kelompok C (Peminatan)
C3. Paket Keahlian Keperawatan
1 Keterampilan Dasar Tindakan 70 70 B
Keperawatan
2 Kebutuhan Dasar Manusia 70 70 B
3 Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik 70 70 B
4 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 70 70 B
C3. Paket Keahlian Farmasi
1 Pelayanan Farmasi 70 70 B
2 Farmakognosi 70 70 B
3 Farmakologi 70 70 B
4 Kimia Farmasi 70 70 B
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 70 70 B

Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas XII Tahun Pelajaran 2019/2020
KKM
No Mata Pelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A. Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 B
2. Pendidikan Pancasila dan 70 70 B
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 70 70 B
4. Matematika 70 70 B
5. Bahasa Inggris 70 70 B
B. Kelompok B (Wajib)
1. Bahasa Daerah (Bali) 70 70 B
C. Kelompok C (Peminatan)
C3. Paket Keahlian (Keperawatan)
1 Keterampilan Dasar Tindakan 3.12 70 70 B
Keperawatan
2 Kebutuhan Dasar Manusia 3.12 70 70 B
3 Ilmu Penyakit dan Penunjang 70 70 B
Diagnostik

27
KKM
No Mata Pelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
4 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 70 70 B
C3. Paket Keahlian (Farmasi)
1 Pelayanan Farmasi 70 70 B
2 Farmakognosi 70 70 B
3 Farmakologi 70 70 B
4 Kimia Farmasi 70 70 B
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 70 70 B

Peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar diberikan layanan


pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
minimal diberikan layanan perbaikan sebanyak tiga kali (dilakukan remidial).
SMK Kesehatan Bali Dewata berupaya untuk selalu meningkatkan kriteria
ketuntasan ideal minimal 75% agar dapat mencapai ketuntasan ideal 100%.
F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap
akhir semester genap. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar
pada semester genap, dengan pertimbangan seluruh KI/KD yang belum tuntas
pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang
ditetapkan, sebelum akhir semester genap.
Kriteria Kenaikan Kelas:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikp sekurang-kurangnya BAIK.
3. Nilai ekstrakurikuler Kepramukaan minimal B.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran yang
tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil
dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil belajar Siswa.
Ulangan Harian
Ulangan harian dilaksanakan setiap menyelesaikan suatu muatan

28
pembelajaran oleh masing-masing guru mata pelajaran. Jumlah
pelaksanaannya tergantung jumlah kompetensi dasar tiap semester.
Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester dilaksanakan untuk semua muatan pembelajaran yang
diselesaikan dalam satu semester. Pelaksanaannya di SMK Kesehatan Bali
Dewata diatur oleh panitia khusus.

3. Kelulusan
Penentuan kelulusan disesuaikan dengan ketentuan dalam PP. 19/2005
pasal 72 ayat (1). Bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dasar dan menengah setelah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
3. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi. Telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau
kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak
menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti
ketentuan Permendiknas dan Standar Operasi Prosedur (SOP) yang
diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
4. Lulus Ujian Nasional, hal ini akan diatur kembali secara terinci pada POS
UN pada persiapan UN Tahun Pelajaran 2019/2020. Pelaksanaan Ujian
Nasional mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh
Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).

G. Penjurusan dan Mutasi Siswa


Penjurusan
Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 3 hal yaitu:

29
a. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Paket
Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor: 4678/ D/ KEP/
MK/ 2016.

b. Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan yang diatur dalam


Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor: 4678/ D/ KEP/
MK/ 2016 yaitu:

1) Bidang keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial


Program keahlian : Keperawatan
Kompetensi keahlian : Asisten Keperawatan
Kode : (071)
2) Bidang keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program keahlian : Farmasi
Kompetensi keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas
Kode : (074)
c. Persyaratan siswa memilih masuk Programi Keahlian Keperawatan maupun
Farmasi, meliputi:
- Persyaratan akademik: seperti nilai hasil UN, nilai tes masuk.
- Persyaratan non akademik: antara lain persyaratan administrasi,
persyaratan tidak buta warna, tinggi badan, tidak bertato, tidak bertindik,
dan rambut tidak dicat, sehat jamani dan rohani

Penjurusan pada SMK tidak dilaksanakan seperti hal nya SMA. Hal ini karena
SMK sendiri merupakan pendidikan kejuruan yang telah dilakukan penjurusan
pada awal masuk sekolah. Para siswa telah mengikuti pendidikan terjurus
menurut dengan kelompok jurusannya. Untuk SMK Kesehatan Bali Dewata
merupakan SMK dengan spektrum kesehatan, yang terdiri dari dua program paket
keahlian, yaitu Keperawatan dan Farmasi.

Mutasi Siswa
SMK Kesehatan Bali Dewata menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta
didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu

30
mekanisme yang objektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut.
Mutasi Masuk ke SMK Kesehatan Bali Dewata
1. Memenuhi persyaratan yang ditentukan:
a. Surat permohonan orang tua bersangkutan
b. Memiliki laporan hasil belajar (rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah
asal.
c. Memiliki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
d. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari
nilai minimal (pada tahun tersebut).
e. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas
dengan dilampirkan daftar 8355 (status peserta didik yang
bersangkutan).
f. Memiliki surat bersedia diterima oleh sekolah yang dituju, berupa
surat rekomendasi dari kepala sekolah.
2. Menyelesaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari sekolah asal
sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan.
3. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan
hasilnya diumumkan secara terbuka.
4. Mematuhi semua kewajiban yang diberlakukan pada sekolah yang
ditinggalkan dan sekolah yang dituju.

Mutasi Keluar SMK Kesehatan Bali Dewata


Peserta didik dinyatakan pindah/mutasi ke luar dari SMK Kesehatan Bali
Dewata bila memenuhi ketentuan sebagai berikut.
1) Atas permintaan sendiri, sesuai dengan mekanisme yang ditentukan yaitu
orang tua/wali peserta didik mengajukan permohonan sendiri dengan alasan
yang tepat. Setelah peserta didik tersebut dinyatakan ke luar dari SMK
Kesehatan Bali Dewata yang dibuktikan dengan surat keterangan pindah
dari Kepala SMK Kesehatan Bali Dewata, maka peserta didik tersebut tidak
dapat diterima kembali di SMK Kesehatan Bali Dewata.
2) Dikeluarkan oleh SMK Kesehatan Bali Dewata karena peserta didik
terbukti melanggar aturan Tata Tertib Peserta Didik sesuai ketentuan yang
berlaku.

31
3) Absensi/ketidakhadiran peserta didik mencapai keadaan sebagai berikut.
a. Jumlah ketidakhadiran siswa dengan tanpa keterangan (Alpa )setiap
semester maksimal mencapai 10% dari jumlah hari efektif.
b. Jumlah kumulatif absensi Sakit (S), Ijin (I) dan Alpa (A) setiap
semester maksimal mencapai 25 % dari jumlah hari efektif.

H. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan di SMK Kesehatan Bali
Dewata mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik
dan/atau kecakapan vokasional dan Pendidikan Karakter Bangsa dilaksanakan
secara integral dan terpadu. Secara khusus, siswa keperawatan diharapkan dapat
memiliki kecakapan sebagai care giver perawatan dasar dalam keperawatan.
Pada siswa farmasi dikembangkan pendidikan kecakapan hidup dalam
pengelolaan bahan kimia sederhana dan proses pengembangan fitofarmasi.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan pendidikan yang
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik
sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota
masyarakat yang religious, nasionalis, produktif dan kreatif.

I. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global (PBKL)


SMK Kesehatan Bali Dewata memasukkan pendidikan keunggulan lokal dan
global melalui bagian-bagian dari semua mata pelajaran pada struktur kurikulum
seperti antara lain:
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal:
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
bersandar pada kearifan lokal dan memiliki daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global diselenggarakan
di SMK Kesehatan Bali Dewata karena diyakini akan dapat bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
b. Implementasi Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) dan Global
terintegrasi pada sembilan (9) mata pelajaran yaitu pada Bahasa Inggris,

32
Bahasa Jepang, Sejarah Indonesia, Pendidikan Seni Budaya, Pendidikan
Agama, Bahasa Bali, Bahasa Jepang dan Budi Pekerti.

J. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa mengedepankan nilai-nilai
kehidupan yang melandasi prilaku manusia berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum adat istiadat. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari pendidikan nasional yang
harus dikembangkan secara konfrehensif sebagai proses pembudayaan.
Tujuan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa :
1. Mengembangkan potensi efektif peserta didik sebagai manusia dan warga
negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2. Mengembangkan kebiasaan dan prilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa
yang religius;
3. Menanamkan jiwa kepeminpinan dan tanggungjawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa;
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan;
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas, dan persahabatan serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.
Nilai-nilai karakter bangsa yang dikembangkan di SMK Kesehatan Bali Dewata
sesuai dengan Pedoman Sekolah tentang Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa.
Penerapan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa diintegrasikan pada seluruh
mata pelajaran Kelas X sampai dengan Kelas XII.

33
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun efektif, fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan
disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Untuk kelas X diawali dengan melaksanakan Masa Orientasi Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS), yaitu mulai tanggal 15 sampai dengan 20 Juli 2019.
Sedangkan permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari
Senin tanggal 5 Agustus 2019.

B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester Ganjil dan semester Genap dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jam Mengajar Guru
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.15 – 18.15
Selasa 07.15 – 18.15
Rabu 07.15 – 18.15
Kamis 07.15 – 18.15
Jum’at 07.15 – 18.15
Sabtu 07.15 – 18.15

34
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Perhitungan Minggu Efektif
Tahun Pelajaran 2019/2020

Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun Pelajaran, Pelaksanaan
Juli 2019 4 0
MPLS, Hari Raya Galungan
Hari Raya Kuningan, Hari Idul Adha 1440 H,
Agustus 2019 5 4
Hari Kemerdekaan RI
September 2019 4 4 Tahun Baru Hijriah 1441
Kegiatan Tengah Semester, Hari Sumpah
Oktober 2019 5 4
Pemuda
Maulid Nabi Muhammad SAW, Piodalan
November 2019 4 3
Sekolah, Penilaian Akhir Semester Ganjil
Penilaian Akhir Semester Ganjil, HUT Sekolah,
Desember 2019 4 1 Pembagian Raport, dan Libur Akhir Semester,
Hari Raya Natal, Hari Suci Saraswati
Tahun Baru Masehi, Libur Semester, Tirta
Januari 2020 5 4
Yatra, Hari Raya Siwaratri
Perkiraan UKK, Tahun Baru Imlek, Hari Raya
Pebruari 2020 4 2
Galungan dan Kuningan
Hari Raya Suci Tawur Kesanga, Hari Raya
Maret 2020 4 2 Nyepi, Ngembak Geni, Kegiatan Tengah
Semester, Isra Miraj
Jumat Agung, Perkiraan Ujian Sekolah
April 2019 4 2
Berstandar Nasional dan Ujian Nasional
Hari Buruh Internasional, Waisak, Idul Fitri,
Mei 2019 4 4 Kenaikan Isa Almasih, Penilaian Akhir Semester
Genap
Hari Lahir Pancasila, Pembagian Rapor dan
Juni 2019 4 2
Libur Akhir Semester
Jumlah 51 32

C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari
libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal

35
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2) Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan, berdasarkan Lampiran 3 Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Bali Nomor:420/9630/BPTEKDIK/DISDIK tanggal, 27 Februari 2019 perkiraan
jadwal libur sekolah Tahun Pelajaran 2019/2020 sebagai berikut,
Tabel 4.3
Perkiraan Jadwal Libur Sekolah dan Kegiatan Ko-kurikuler
Tahun Pelajaran 2019/2020
NO HARI LIBUR DAN KEGIATAN TANGGAL
1 Libur Umum / Nasional:
1. Hari Idul Adha 1440 H 11 Agustus 2019
2. Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2019
3. Tahun Baru Hijriah 1441 1 September 2019
4. Maulid Nabi Muhammad SAW 9 November 2019
5. Hari Natal 25 Desember 2019
6. Tahun Baru Masehi 1 Januari 2020
7. Tahun Baru Imlek 25 Februari 2020
8. Isra Miraj Nabi Muhamad SAW 22 Maret 2020
9. Hari Raya Nyepi 24 Maret 2020
10. Jumat Agung 10 April 2020
11. Hari Buruh Internasional 1 Mei 2020
12. Hari Waisak 7 Mei 2020
13. Hari Kenaikan Isa Al-Masih 21 Mei 2020
14. Idul Fitri 24-25 Mei 2020
15. Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020
2 Libur Khusus:
1. Hari Suci Galungan dan Kuningan 22 Juli - 3 Agustus 2019
2. Hari Suci Saraswati 6-7 Desember 2019
3. Hari Pagerwesi 11 Desember 2019
4. Hari Siwaratri 23-24 Januari 2020
5. Hari Suci Galungan dan Kuningan 17-29 Februari 2020
6. Hari Tawur Kesanga 23 Maret 2020
7. Ngembak Geni 25 Maret 2020
8. Hari Suci Saraswati 4 Juli 2020
9. Hari Suci Pagerwesi 8 Juli 2020
3 Kegiatan Ko-Kurikuler
1. MPLS 15-20 Juli 2019
2. Kegiatan Tengah Semester I 7-10 Oktober 2019
(Study Tour Kelas X)
3. Pembagian Raport Semester I 21 Desember 2019
4. Kegiatan Tengah Semester II 16-19 Maret 2020
4 Libur Semester I 23 Desember 2019 - 4 Januari 2020
36
5 Libur Semester II 15-27 Juni 2020
6 Libur Akhir Tahun Pelajaran 29 Juni-11 Juli 2020
7 Kegiatan Khusus Sekolah
1. PKL Kelas XI KEP 1, XI KEP 2 Juli s.d. Desember 2019
PKL Kelas XI FAR Januari s.d Juli 2020
2. Pengayaan kelas XII Januari s.d. Maret 2020
3. UKK Kelas XII Februari 2019 (8 hari)
4. USBN Maret - April 2020 (8 hari)
5. UNBK April 2020 (4 hari)
6. Tirta Yatra (XII) 10 Januari 2020
8. Tirta Yatra (X, XI) 2 Mei 2020
9. Piodalan Sekolah 20 November 2019
17 Juni 2020
10. Ulang tahun sekolah 5-14 Desember 2019

D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.4
Uraian Kegiatan Kalender Pendidikan
Tahun Pelajaran 2019/2020

No Kegiatan Waktu Keterangan

Masa Orientasi Pengenalan


1. Permulaan Tahun 15 - 20 Lingkungan Sekolah
Pelajaran Juli 2019 (MPLS)

2. Permulaan Kegiatan 5 Agustus 2019 Dilaksanakan setelah


Belajar Mengajar di MPLS
SMK
3. Hari belajar sekolah 5 Agustus s.d. 20 Hari belajar efektif 111 hari
semester I Desember 2019
Diisi kegiatan
Kegiatan tengah 7 – 10 Karya Wisata, Lomba
4. semester I Oktober 2019 Kreativitas,
Pengembangan Bakat
dan Prestasi
Kegiatan Penilaian Akhir 26 Nopember – 5 Dilaksanakan pada hari
5. Semester I Desember 2019 kerja
6. Penyerahan buku 21 Desember Dilaksanakan pada hari
Laporan semester I 2019 kerja satu hari sebelum
libur semester
7. Libur semester I 23 Desember 2019 s.d. 14 (empat belas) hari
4 Januari 2020 kalender
8. Hari belajar sekolah 6 Januari 2020 s.d. 12 Hari Belajar efektif
37
No Kegiatan Waktu Keterangan

semester II Juni 2020 110 hari


Diisi kegiatan
Karya Wisata, Lomba
9. Kegiatan tengah 16 s.d. 19 Maret 2020 Kreativitas,
Semester II Pengembangan Bakat
dan Prestasi
10. Kegiatan Penilaian 11 s.d 20 Mei 2020 Dilaksanakan pada hari
Akhir semester II kerja
11. Penyerahan buku 13 Juni 2020 Dilaksanakan pada hari
laporan semester II kerja satu hari sebelum
libur semester
12. Libur semester II 15 s.d. 27 Juni 2020 14 (empat belas) hari
kalender
13. Libur Akhir Tahun 29 Juni s.d 11 Juli 14 (empat belas) hari
Pelajaran 2020 kalender
Ujian : Antara bulan UN untuk seluruh
- Uji Kompetensi Pebruari, Maret jenjang pendidikan
Keahlian (UKK) dan April 2020 mengacu kepada
14. - USBN Kepmendiknas,
- Ujian Nasional Keputusan BNSP dan
SK, Dinas Pendidikan
Provinsi Bali serta
Kabupaten/kota

Sosialisai Penerimaan Awal Januari 2020


15. Siswa Baru

16. Pendaftaran Calon Januari s.d. Juli 2020


Siswa Baru
17. Pengumuman Minggu pertama
Penerimaan Siswa dan kedua bulan
Baru Juli 2020
18. Akhir Tahun Pelajaran 13 Juni 2020 Akhir Minggu kedua
2019/2020
19. Permulaan tahun 13 Juli 2020 Awal Minggu ketiga
pelajaran 2019/2020

E. Pengembangan RPP
1. Pengembangan RPP di SMK Kesehatan Bali Dewata tahun pelajaran 2019/2020
merupakan pengembangan dan revisi dari silabus tahun yang lalu melalui penugasan
yang diselenggarakan pada bulan Juli 2019.
2. RPP setiap mata pelajaran disusun berdasarkan Kalender Pendidikan SMK Kesehatan
Bali Dewata, yakni 16 minggu efektif di semester ganjil dan 16 minggu efektif di
semester genap.

38
3. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran berdasarkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan.
4. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran di dalam RPP, disesuaikan
dengan KI/KD tiap mata pelajaran berdasarkan alokasi waktu yang tersedia,
berdasarkan struktur kurikulum dan kebutuhan SMK Kesehatan Bali Dewata .
5. Cara Pengembangan RPP di SMK Kesehatan Bali Dewata memfasilitasi para guru
dalam mengembangkan silabus melalui:
a. In house Training, bersama pengawas sekolah dan Pejabat Dinas Pendidikan
Kota Denpasar;
b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);
c. Mendatangkan Nara Sumber dari luar;
d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan dalam kelompok
maupun pleno;
e. Pengesahan oleh Kepala Sekolah;
f. Validasi ke Dinas Pendidikan Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi.
6. Langkah-langkah Pengembangan RPP
a. Mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa terhadap:
1) Karakteristik Mata pelajaran;
2) Tujuan Mata Pelajaran;
3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
4) Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
5) Silabus setiap mata pelajaran.
b. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang dalam rangka pencapaian kompetensi dasar,
harus memberi pengalaman belajar kepada peserta didik yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan dan umber belajar. Pengalaman belajar yang diberikan dapat melalui
pendekatan pembelajaran bervariasi, dan berpusat pada peserta didik, serta
memuat kecakapan hidup yang perlu dilatihkan pada peserta didik serta nilai-
nilai karakter bangsa. Proses pembelajaran dirancang dengan menggunakan
pendekatan saintifik dengan mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, serta materi pelajaran yang faktual, konseptual, dan prosedural.
c. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
39
Perumusan indikator pencapaian kompetensi mengacu kepada hasil analisis
materi dan potensi peserta didik agar dicapai perubahan perilaku dan dapat
diukur mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai karakter
bangsa.
d. Jenis Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk dan penilaian diri. Kurikulum 2013
pendidik dituntut untuk melaksanakan penilaian autentik yang berarti penilaian
asli dari awal, sepanjang proses pembelajaran, dan nilai hasil belajar yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
karakteristik Kompetensi Dasar yang diajarkan.
Sistem penilaian berbentuk penilaian berkelanjutan, artinya semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan, ketercapaian
kompetensi yang telah dicapai dan yang belum tercapai. Untuk kompetensi yang
belum tecapai diadakan remedial baik individu maupun kelompok yang
dilaksanakan sebelum melanjutkan ke KI/KD berikutnya.
e. Pengembangan RPP Berkelanjutan
1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal setiap
akhir semester;
2) Mengadakan IHT tentang Kurikulum 2013, pendalaman KI/KD, silabus dan
penyusunan RPP
3) Mengikut sertakan tenaga pendidik SMK Kesehatan Bali Dewata dalam
berbagai pelatihan, baik di sekolah, tingkat Kota, Provinsi, maupun tingkat
Nasional.

40
BAB V
SUPERVISI PEMBELAJARAN

5.1 Pengertian Supervisi


Supervisi menurut Suharsimi Arikunto (2004: 5) adalah kegiatan mengamati,
mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah benar, mana yang belum benar, dan manapula
yang tidak benar. Dengan maksud agar tepat dengan tujuan memberikan pembinaan. Jadi
istilah supervisi mempunyai makna yang lebih human dan manusiawi dari pada istilah
inspeksi, pemeriksaan, pengawasan, dan penelitian.
Pendapat lain menurut Ngalim Purwanto (2005: 76) menyebutkan bahwa supervisi
adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Hampir senada
dengan Piet A. Sahertian (2000: 19), yang menyatakan “supervisi adalah usaha
memberikan layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok
dalam usaha memperbaiki pengajaran”. Uraian di atas menjelaskan bahwa supervisi
adalah kegiatan mengamati guru untuk mengetahui pembelajaran oleh guru kemudian
selanjutnya dilakukan pembinaan dan pemberian bantuan kepada guru dengan tujuan
untuk memperbaiki pembelajaran.

5.2 Perencanaan Supervisi dan Pengawasan


Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono (2011: 96) menjelasakan bahwa perencanaan
program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan pemantauan
serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, supervisor harus
menyiapkan beberapa hal terkait pelaksanaan supervisi. Hal tersebut antara lain
kesesuaian instrumen, kejelasan tujuan dan sasaran, obyek, metode, teknik, dan
pendekatan yang direncanakan. Menurut Tim Pengembang Bahan Pembelajaran Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (2011: 4), kepala sekolah harus
menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan prinsip-
prinsip, serta instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian proses
pembelajaran.
Menurut Tri Martiningsih (2008: 26), perencanaan program supervisi akademik
berarti memperkirakan kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan supervisi

41
akademik. Kegiatan tersebut meliputi: (1) merumuskan tujuan; (2) mengidentifikasi dan
menetapkan pendekatan supervisi; (3) menetapkan mekanisme dan rancangan operasional
supervisi akademik sesuai dengan tujuan, pendekatan, dan strategi; (4) mengidentifikasi
dan menetapkan sumber daya (manusia, informasi, peralatan, dan dana) yang dibutuhkan;
(5) menyusun jadwal; 6) Menyusun prosedur dan mekanisme monitoring dan evaluasi; (7)
memilih dan menetapkan langkah-langkah yang menjamin keberlanjutan kegiatan
supervisi akademik.
Berkaitan dengan kompetensi professional guru, kepala sekolah menyusun
program supervisi akademik terhadap proses pembelajaran. Menurut pendapat Ngalim
Purwanto (2005: 121-122), supervisi akademik yaitu bantuan dalam pengelolaan
pembelajaran di kelas dan membantu guru dalam menilai proses pembelajaran yaitu
bagaimana menggunakan teknik-teknik evaluasi dan pelaksanaan evaluasi itu sendiri.
Beberapa peran tersebut perlu kiranya dilaksanakan mengingat kepala sekolah juga
merupakan calon pengawas sekolah, sehingga dapat disimpulkan bahwa peran kepala
sekolah sebagai supervisor dalam memberikan bantuan yaitu meliputi bantuan dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran.
Beberapa uraian di atas menjelaskan bahwa dalam perencanaan program supervisi
akademik, kepala sekolah menyusun program supervisi akademik yang ditujukan untuk
proses pembelajaran yang dilakukan guru. Kepala sekolah menyertakan tujuan, sasaran,
obyek, metode, teknik, jadwal, langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan
supervisiakademik dan pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan supervisi
akademik.

5.3 Strategi Supervisi


Supervisi yang disebut Educational Leadership atau Instructional Leadership,
fokusnya adalah mengkaji, membimbing, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan
mengembangkan mutu proses pembelajaran yang dilakukan bersama dengan guru
(perorangan atau kelompok) melalui pendekatan supervisi klinis dan supervisi artistik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka yang dilakukan dalam melaksanakan
kepengawasan oleh kepala sekolah adalah melalui aktivitas profesional untuk membantu
sekolah melalui:
a. Pembinaan, yaitu usaha memfasilitasi seseorang (guru, kepala sekolah, pegawai) agar
mampu meningkatkan kinerja, sehingga menimbulkan pembelajaran yang efektif.

42
Pembinaan ini dilakukan dengan memberikan contoh (modelling), memberi
arahan/latihan (coaching) dan atau bekerja bersama-sama (mentoring).
b. Pemantauan/Monitoring, yaitu kegiatan memantau pelaksanaan sesuatu (terkait
dengan mutu) yang seharusnya ada, dilaksanakan, diterapkan/ditempuh untuk
tercapainya mutu.
c. Penilaian, yaitu usaha memberi makna terhadap hasil pengukuran mutu untuk
menentukan keberhasilan dan kegagalan. Unsur-unsur dan penyebab kegagalan perlu
dianalisis. Dan penilaian ini didasarkan pada hasil pengukuran (misalnya observasi
kelas).

5.4 Tugas Kepala Sekolah dalam Kegiatan Supervisi


Tugas kepala sekolah di bidang supervisi adalah melakukan pembinaan, pemantauan,
dan penilaian dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik
maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas serta adanya
tuntutan pelayanan pendidikan prima yang semakin berkualitas, maka tahun 2019-2020
supervisi difokuskan pada:
a. Kegiatan pembinaan pengembangan kualitas pengelolaan sekolah, kinerja guru, dan
kinerja seluruh staf sekolah, dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada secara
optimal dan berupaya memecahkan segala permasalahan yang dihadapi. Ada
beberapa masalah umum yang akan sangat diperhatikan yaitu: (1) Program supervisi
kelas dan BK yang dibantu guru senior pada masing-masing MGMP dan BK, (2)
Administrasi kurikulum (3) Administrasi guru, (4) Pengelolaan perpustakaan, (5)
Administrasi komite sekolah, (6) Administrasi BK, (7) Kinerja guru dan pegawai
sekolah.
b. Melakukan pemantauan dan penilaian perencanaan dan pelaksanaan program sekolah
beserta pengembangannya pada masing-masing penanggungjawab kegiatan.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Supervisi Manajerial:
1. Membina Staf Sekolah dalam melaksanakan visi, misi dan tujuan sekolah
2. Membina Tim Pengembang Sekolah dalam menyusun perencanaan pendidikan
3. Membina Staf Sekolah dalam melaksanakan program sekolah
4. Membina Tim Anggaran dalam menyusun rencana anggaran biaya sekolah
5. Membina warga sekolah dalam melaksanakan manajemen berbasis sekolah

43
6. Membina Wakasek Sarana Prasarana dalam mengembangkan sarana dan prasaran
pendidikan
7. Membina bendahara sekolah (bendahara rutin, bendahara kegiatan) dalam
pengelolaan keuangan sekolah
8. Membina dan mengembangkan kemampuan guru dan staf sekolah
9. Membina wakasek humas dalam menjalin hubungan dengan masyarakat
10. Membina wakasek humas dalam memberdayakan komite sekolah
11. Membina staf sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan
12. Membina Wakasek Sarana dan prasarana dan wakasek kurikulum dalam
mengembangkan perpustakaan dan sumber-sumber belajar lainnya
13. Membina Guru Pembimbing/BK dalam mengembangkan program bimbingan
konseling di sekolah
14. Membina Wakasek Kesiswaan dan Pembina OSIS dalam mengembangkan
kegiatan kesiswaan
15. Membina Waka Kesiswaan dalam mengemban kegiatan pengembangan diri
16. Membina staf sekolah dalam melaksanakan administrasi kesiswaan
17. Membina staf sekolah dalam melaksanakan administrasi kepegawaian
18. Membna staf sekolah dalam melaksanakan administrasi keuangan
19. Membina staf sekolah dalam melaksanakan administrasi sarana pendidikan
20. Membina staf sekolah dalam melaksanakan administrasi kurikulum
21. Menilai kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
22. Menilai kinerja staf sekolah dalam melaksanakan administrasi sekolah
23. Menilai pelaksanaan evaluasi diri standar nasional pendidikan di sekolah
24. Memantau pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester.
25. Memantau pelaksanaan pembelajaran remedial dan pengayaan
26. Memantau pelaksanaan ujian sekolah , dan ujian nasional di sekolah
27. Menilai kinerja tenaga kependidikan

b. Supervisi Akademik
1. Meningkatkan kemampuan guru Mata Pelajaran dan guru BK dalam melakukan
proses pembelajaran/bimbingan dan konseling
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam penyusunan program pembelajaran

44
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan berbagai pendekatan, stratagi
dan metode pembelajaran
4. Meningkatkan keterampilan guru pembimbing dalam pelaksanaa layanan BK
5. Meningkatkan keterampilan guru dalam proses penilaian
6. Meningkatkan kemampuan guru pembimbing dalam melaksanakan evaluasi dan
tindak lanjut layanan BK
7. Meningkatkan kemampuan guru pembimbing dalam pembuatan laporan BK
8. Meningkatkan kemampuan Guru dan Guru Pembimbing dalam melaksanakan
Peneltian Tindakan Kelas /Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
9. Membina guru dalam mempertinggi kompetensi profesionalnya
10. Membina disiplin guru dalam pelaksanaan tugas profesinya
11. Membina guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
proses pembelajaran/layanan BK
12. Membina guru dalam mengembangkan karir profesi dan kepangkatannya
13. Menilai kemampuan guru / guru pembimbing dalam melaksanakan program
pengajaran/program bimbingan konseling .
14. Meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan
15. Menilai kinerja guru dan tenaga kependidikan .

45
c. Instrumen Supervisi
INSTRUMEN VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK KESEHATAN BALI DEWATA


Mata Pelajaran : ...............................................................
Kelas/Semester : ...............................................................

Petunjuk.
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor (1,2,3) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom
tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda.
Skor
No. Komponen RPP Cat.
1 2 3
Tidak Kurang Sudah
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
ada Lengkap Lengkap
1. Terdapat : Satuan Pendidikan, Kelas, Semester, Mata
Pelajaran, Tema/Pokok Bahasan, Jumlah Pertemuan
Tidak Sesuai Sesuai
B. PERUMUSAN INDIKATOR
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja
operasional dengan kompetensi yang diukur
3. Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
Tidak Sesuai Sesuai
C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
Tidak Sesuai Sesuai
D. PEMILIHAN MATERI AJAR
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3. Kesesuaian dengan alokasi waktu
Tidak Sesuai Sesuai
E. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan KI dan KD
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan
pendekatan Scientific.
3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
Tidak Sesuai Sesuai
F. PEMILIHAN MEDIA BELAJAR
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan
pendekatan Scientific.
3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
Tidak Sesuai Sesuai
G. MATERI PEMBELAJARAN
Sesuai Sebagian Seluruhnya
46
Skor
No. Komponen RPP Cat.
1 2 3
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan pendekatan Scientific
Tidak Sesuai Sesuai
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup dengan jelas.
2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan Scientific
3. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi
4. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi.
Tidak Sesuai Sesuai
I. PENILAIAN
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian
autentik
2. Kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi
3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal.
Jumlah

RUMUS NILAI
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐾𝑂𝑅
NILAI = 𝑋100%
75
HASIL = .....................................................
PREDIKAT = .............................................
CATATAN/KOMENTAR UMUM
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Denpasar, ....................................
Petugas Validasi/Verifikasi Guru Mata Pelajaran

.............................................. ...................................................

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ns. Ni Kadek Bayu Sintha Sri Utami, S.Kep.


47
RUBLIK PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rubrik penilaian RPP digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang digunakan peer teaching.
Selanjutnya nilai RPP dimasukkan Kedalam nilai portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP :

1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai


2. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membutuhkan tanda cek (v) pada
kolom pilihan skor (1), (2), dan (3) sesuai dengan penilaian anda terhadap RPP
tersebut
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika diperlukan
4. Setelah selesai penilain, jumlahkan skor seluruh komponen
5. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus sbb :

Nilai = Skor yang diperoleh x 100%


75

PERINGKAT NILAI
Amat Baik (AB ) 90 < AB < 100
Baik (B) 80 < B < 90
Cukup (C) 70 < C < 80
Kurang (K) < 70

48
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Peserta : …………………………………………………………………


2. Kelas/Semester : ………………………………………………………………..
3. Topik : ………………………………………………………………..

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik atau pembelajaran
sebelumnya.
2 Mengajukan pertanyaan menantang.
3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik.
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual,
kerja kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan, perkembangan iptek, dan kehidupan
nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis ( mudah ke sulit,
dari kongkrit ke abstrak ).
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai.
2 Memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
4 Menguasai kelas.
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif ( nurturant effect ).
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan.

49
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
Penerapan Pendekatan Scientific
1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.
2 Memancing peserta didik untuk bertanya.
3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.
4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.
5 Memfasiltasi peserta didik untuk menganalisis.
6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar
( proses berpikir yang logis dan sistematis ).
7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.
Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu
1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema.
2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai
mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKN, Bahasa Indonesia,
Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta
Penjasorkes.
3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen
karakteristik terpadu.
4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan
menyenangkan.
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam
Pembelajaran
1 Menunjukan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar pembelajaran.
2 Menunjukan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
3 Menghasilkan pesan yang menarik.
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran.
5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran.
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui
interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.
2 Merespon positif partisipasi peserta didik.
3 Menunjukan sikap terbuka terhadap respons peserta
didik.
4 Menunjukan hubungan antar pribadi yang kondusif.
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik
dalam belajar.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam
Pembelajaran

50
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
Kegiatan Penutup
Penutupan Pembelajaran
1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik.
2 Memberikan tes lisan atau tulis.
3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.
4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.
Jumlah

Denpasar, ....................................
Petugas Validasi/Verifikasi Guru Mata Pelajaran

.............................................. ...................................................

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ns. Ni Kadek Bayu Sintha Sri Utami, S.Kep.

51
RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan fasilitator untuk menilai


kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peer teaching. Selanjutnya nilai
peer teaching dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah Kegiatan :

1. Berikan tanda cek (v) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian
anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran.
2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
3. Setelah selesai penilaian hitung jumlah nilai YA atau TIDAK
4. Tentukan nilai menggunakan rumus sbb :

MATA PELAJARAN TEMATIK

Nilai = Jumlah YA x 100%


Nilai = Jumlah YA x 100%
40
44

PERINGKAT NILAI
Amat Baik (AB) 90 < AB < 100
Baik (B) 80 < B < 90
Cukup (C) 70 < C < 80
Kurang (K) < 70

52
BAB V
PENUTUP

Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum SMK Kesehatan Bali Dewata


Tahun Pelajaran 2018-2019 telah kami laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah
kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMK Bali Dewata,
Kota Denpasar, Provinsi Bali dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang pendidikan akan membawa kemajuan bangsa di
masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa. Kepada semua
pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMK Bali Dewata ini, kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
Akhirnya atas Asung Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi, semoga apapun yang kita
lakukan senantiasa mendapatkan anugerahNya.

Om Shanti Shanti Shanti Om

53

Anda mungkin juga menyukai