Battery
Battery
Disusun oleh:
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Sejarah Baterai
Lead-acid battery dikenal sebagai Accu / Aki, ditemukan pertama kali di
dunia di tahun 1800 oleh Alessandro Volta yang dilahirkan di Como, Italia
tahun 1745. Dengan susunan elemen pertama yang dibuatnya, yang disebut
sebagai “voltaic pile” maka dengan begitu ditemukan pembangkit listrik yang
praktis untuk pertama kali.
Berikutnya di tahun 1859, Raymond Gaston Plante ahli fisika Prancis yang
dilahirkan di Orthez Prancis tahun 1834, menemukan lead-acid baterry yang
dapat di charge berulang-ulang (recharge). Bekerja di Paris sebagai asisten
dosen jurusan fisika, Plante mulai merancang sebuah baterai yang dapat
menyimpan tenaga listrik yang dapat dipergunakan. Aki mobil yang
dipergunakan sekarang aki temuan Gaston Plante.
Ditahun 1880 Emile Alphonse Faure mengembangkan proses pelapisan plat
timah dengan pasta yang dari serbuk timah dan asam sulfat, ini merupakan
terobosan besar yang menuntun langsung ke industri pembuatan Lead Acid
Battery.
Pada tahun 1881, J.S Sellon, mengajukan paten dimana pasta dilapiskan
pada plat yang berlubang, bukan pada plat tanpa lubang, yang dengan begitu
pasta melekat lebih baik pada plat timah dibanding dengan temuan Faure, tapi
Sellon masih menggunakan plat antimoni, pada tahun yang sama Volmar
mengembangkan proses yang sama dengan Sellon tapi dengan menggunakan
plat timah berkisi-kisi (grid).
Lead-acid battery berubah hanya sedikit saja sejak 1880, pada material
kemasan dan sistem produksi, yang lebih meningkatkan daya simpan
listriknya, memperpanjang umurnya dan lebih bisa diandalkan, tetapi prinsip
kerja baterry sampai sekarang masih tetap sama dengan ketika pertama kali
ditemukan.
B. Definisi Baterai
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di
dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan)
dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia
reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik
menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari
elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam
arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
C. Fungsi Baterai
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam
bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan)
listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen
komponen kelistrikan lainnya.
D. Konstruksi Baterai
Berdasarkan konstruksi baterai dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Konstruksi Comound
Baterai ini sel-selnya berdiri sendiri-sendiri dan antara sel yang satu dengan
yang lain dihubungkan dengan lead bar (connector) diluar case.
b. Konstruksi Solid
Baterai ini antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead
bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil hubungan
seri dari sel-selnya.
E. Komponen Battery
a. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah
selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level ,
sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, wadah
untuk accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel.
Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper
dan Lower). Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi
penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan
aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai dibuat dari bahan
yang sama seperti bak/wadah.
b. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan
asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 %
SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis
1,270. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh
ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan
perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing
tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air
sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat jenisnya
1,280 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam sulfat.
Pembetulan BJ = Harga pembacaan + 0,0007 x (Temp. elektrolit - 200C)
c. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat
pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan
gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat
mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
d. Plat Positif dan Plat Negatif
Plat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai.
Kualitas plat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, plat-plat tersebut
terdiri dari paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan aktif.
Bahan aktif pada pelat positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna
cokelat, sedang pada pelat negatif adalah spons-timbal yang berwarna abu-
abu. Hal-hal yang perlu diketahu tentang plat yaitu:
- Plat positif terbuat dari lead peroxida
- Plat negatif terbuat dari spongy lead
- Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun
beberapa baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.
- Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan
negatif
- Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan
terhadap asam.
- Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung
kira-kira 60% air dan 40% asam sulfat.
e. Separator
Untuk memisahkan tiap-tiap sel (-) maupun sel (+).
f. Lapisan Serat Gelas (Fiber Glass)
Antara plat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat
dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat
gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena timbal
peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika
dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat
gelas juga berfungsi melindungi separator.
g. Penghubung Sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-
) dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt
mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan mempunyai
voltase sebesar 2 volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-
antimon. Ada dua cara menghubungkan sel-sel tersebut. Yang pertama
dinding penyekat melalui atas dinding penyekat (Over The Partition) dan
yang kedua melalui (Through The Partition). Terminal terdapat pada kedua
sel ujung, satu bertanda positif (+) dan yang lain negatif (-). Melalui kedua
terminal ini listrik dialirkan.
h. Sel Baterai
Untuk menambah daya baterai dalam satuan amphere.
F. Tipe Baterai
a. Tipe Basah (Wet Type)
Adalah accu yang paling banyak digunakan pada kendaraan hingga saat ini.
Accu ini berisi air accu (cairan asam belerang / sulfuric acid). Pada accu
basah, terdapat lubang dengan tutup yang dapat dibuka-tutup untuk
menambah air accu. Air accu dapat berkurang saat accu digunakan. Hal ini
terjadi karena reaksi kimia di dalam accu antara air accu dengan sel accu.
Baterai tipe basah (wet type) terdiri dari elemen-elemen yang telah diisi
penuh dengan muatan listrik (full charged) dan dalam penyimpanannya
telah diisi dengan elektrolit. Baterai ini tidak bisa dipertahankan tetap
dalam kondisi full charge. Sehingga harus diisi (charge) secara periodik.
Selama baterai tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi
kimia secara lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai.
Reaksi ini disebut “self discharge”.
Suatu baterai yang telah diisi elektrolit, jika didiamkan (tidak dipakai)
akan kehilangan muatan listriknya. Hal ini disebabkan, setelah baterai diisi
elektrolit, maka baterai mulai mengalami suatu reaksi kimia, meskipun
baterai tersebut dipakai atau tidak. Sifat seperti ini tidak dapat dihindarkan
pada semua baterai. Kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa
pemakaian melalui rangakaian luar disebut “Self Discharge” Sebab-sebab
self discharge sebagai berikut :
Plat negatif beraksi langsung dengan asam sulfat dari elektrolit
membentuk timbal sulfat (Pb SO4)
Hubungan singkat antara plat positif dan plat negatif melalui endapan
dari material aktif
Jika suhu dan konsentrasi elektrolit tidak merata disekitar plat positif
dan negatif akan terjadi reaksi elektrokimia local.
Hal-hal seperti di atas ini yang menyebabkan muatan baterai akan
berkurang meskipun tidak dipakai. Reaksi kimia yang terjadi dalam baterai
akan lebih cepat dengan kenaikan suhu elektrolit. Hal ini juga berarti “Self
Discharge” akan bertambah cepat jika suhu lebih tinggi. Jadi penyimpanan
baterai pada suhu rendah lebih efektif dalam memperkecil kecepatan “Self
Discharge”. Faktor lain yang mempercepat “Self Discharge” adalah bila
elektrolit atau air suling yang diisikan ke dalam baterai mengandung
material-material yang tidak diinginkan, karena akan menimbulkan reaksi
local.
b. Tipe Kering (Dry Type)
Baterai tipe kering (Dry Type) terdiri dari plat-plat (positif & negatif)
yang telah diisi penuh dengan muatan listrik, tetapi dalam penyimpanannya
tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar pabrik dalam kondisi kering. Pada
dasarnya baterai ini sama seperti dengan baterai tipe basah. Elemen-elemen
bateraij ini diisi secara khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat
yang direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat-plat itu
terisi penuh dengan muatan listrik, kemudian diangkat dari larutan
elektrolit lalu dicuci dengan air dan dikeringkan.
Kemudian plat-plat tersebut dirangkai dalam case baterai. Sehingga
biala baterai tersebut akan dipakai, cukup diisi elektrolit dan langsung bisa
digunakan tanpa discharge kembali.
Baterai kering terdiri atas suatu silinder seng sebagai anode dan batang
karbon sebagai katode. Silinder diisi pasta yang terdiri atas campuran batu
kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), sedikit air, dan di tengah pasta itu
diletakkan batang karbon.Karena karbon merupakan electrode inert (sukar
bereaksi), pasta berfungsi sebagai oksidator (katode). Reaksinya dapat
ditulis sebagai berikut.
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Katode : 2 MnO2(s) + 2 NH4- (aq) + 2e- → Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) +
H2O(l)
a. Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah
yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang
dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat ia
kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air
aki . Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa
ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap
air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak
jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar
dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia
didiamkan terlalu lama.
b. Accu Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya
menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki
jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari
aki basah konvensional.
c. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi
jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat
penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional.
d. Accu Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan
tingkat penguapan air aki . Uap aki yang terbentuk akan mengalami
kondensasi sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level
air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air
aki . Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki
kalsium.
e. Accu Sealed ( aki tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring
berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup
rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya
memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.
Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan
penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium
pada umumnya. Pasalnya ia memiliki self-discharge yang sangat kecil
sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan
dalam waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki
jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah.
Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan
pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika
ia diletakkan di ruang mesin.
8
Kondisi Bermuatan Penuh Kondisi Terpakai Habis
Elektrolit
Pelat(+) Pelat(-) Pelat(+) Pelat(-)
2H2SO4 PEMAKAIAN Elektrolit
PB02 Pb PbSO4 PbSO4
+ Asam - + 2H2O +
Timbal Timbal Timbal Timbal
Sulfat dan PENGISIAN air
Peroksida berpori Sulfat Sulfat
Air
A. Simpulan
1. Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkannya dalam bentuk listrik
2. Fungsi baterai adalah sebagai penyedia listrik pada sistem kelistrikan pada
kendaraan.
3. Konstruksi baterai ada dua yaitu konstruksi comound dan konstruksi solid
4. Komponen dari baterai yaitu kotak baterai, elektrolit, sumbat ventilasi, plat
positif dan negatif, separator, lapisan fiber glass, penghubung sel, sel
baterai
5. Tipe baterai yaitu tipe basah dan tipe kering
B. Saran
Penulis menyarankan apabila memerlukan baterai sebaiknya baterai yang
berkualitas dan juga dipergunakan seperlunya atau dirawat dengan sebaik
mungkin serta dipergunakan sesuai aturan yang ada supaya tidak menimbulkan
kecelakaan atau meledak saat dipergunakan pada saat keadaan tertentu.
Dengan demikian terhindar dari jangkauan anak-anak serta menjadikan ramah
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://inverterkarangpundung.blogspot.com/2013/04/definisi-dan-pengertian-
battery-aki-accu.html"
http://ekodiaz.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-tips-merawat-accu.html
http://teknikmesin-antonjepry.blogspot.com/2013/02/makalah-baterai_5.html
http://ki-tapunya.blogspot.com/
http://yamatoikwan.blogspot.com/2013/03/mengenal-accu-aki-akumulator-
baterai.html
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://www.inverterplus.com/2010/04/tips-merawat-aki-mobil.html
http://otomotif.kompas.com
http://laurensiussteven.blog.friendster.com/tag/baterai/
http://www.mercubuana.ac.id