Anda di halaman 1dari 18

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP DASAR
a.Pengertian

Asthma adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya obstruksi


jalan nafas yang hilang secara spontan atau yang disebabkan oleh adanya spasme
otot lunak, bronchial, sekresi mukus yang berlebihan dan oedema yang
berlebihan.
Asthma Bronchial adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang
ditandai dengan meningkatnya respon trachea dan Bronchi oleh berbagai
rangsangan.
Asthma Bronchiale adalah suatu kondisi dimana Bronchus sangat
responsif terhadap berbagai stimulus dan bersifat reversibel.
Obstruksi jalan napas pada dasarnya ditentukan dengan suatu
keseimbangan antara mekanisme fisiologi yang menstimuli kontriksi otot lunak
dan yang mendorong relaksasi otot-otot lunak.
Kenaikan resistensi aliran udara pada batang traceobranchial yang terjadi
pada asthma sebagai akibat spasme otot lunak. Gangguan resistensi tidak
didistribusikan ke paru-paru yang mana menyebabkan penurunan Pa 0 2 dan
oksigen serta kenaikan FRC. FRC adalah kapasitas residu fungsional atau
banyaknya udara yang tertinggal.
Karena kesulitan dalam mengeluarkan semua udara selama ekspirasi,
paru-paru secara progresif menjadi hyperinflasi dan udara terjebak terhadap
adanya sumbatan mukus udara ini di reabsorbsi oleh darah dan atelektasis
berkembang.
Asthma Bronchiale akan menyebabkan

Hyperaktif Pronchus faktor pencetus

Bronchospasme, edema mukosa, sekresi

Lumen menyempit

 Frekuensi nafas

Kebutuhan O2   IWL melalui pernafasan & keringat


 +
Tachycardi  Intake cairan
 
Kelelahan sekresi kental

Atelektasis
Hypoxemia

B. Pengkajian Keperawatan
Serangan Asthma dapat terjadi secara progresif dalam beberapa hari atau
secara tiba-tiba .
Tanda-tanda serangan adalah adanya peningkatan dyspnoe dengan
ekspirasi panjang dan batuk, wheezing sering terjadi pada saat inspirasi dan
ekspirasi. Wheezing yang terjadi pada jalan nafas besar di sebabkan adanya
desakan udara melalui suatu jalan yang sempit dalam tekanan yang cukup untuk
menghasilkan vibrasi udara yang menimbulkan bunyi. Gejala lain adalah :
1. Pola nafas dispnoe
2. Batuk dengan sputum yang banyak.
3. Retaksi otot-otot strenal.
4. Retaksi otot-otot perut.
5. Ekspirasi memanjang.
6. Wheezing, Ranchi.
7. Kulit dingin, pucat dan cyanosis
8. Pasien tampak cemas, ketakutan, gelisah karena sesak.
9. Tanyakan kapan mulai serangan terjadi? Apa penyebab serangan terjadi ?.
10. Apakah pernah mengalami serangan yang sama ? kapan terakhir ?.
11. Riwayat penyakit dalam keluarga
12. Riwayat alergi dan ISPA
13. Analisa gas darah.

C. Diagnosa Keperawatan
Dari analisa dan hasil pengkajian di dapatkan masalah-masalah yang
menyimpang sehingga dapat di diagnosa sebagai berikut :
a. Pernapasan tidak efektif.
b. Gangguan pertukaran gas.
c. Kecemasan
d. Pemecahan masalah tidak efektif.

D. Perencanaan dan pelaksanaan.


Selama serangan atsma rencana perawatan di fokuskan pada upaya untuk
membebaskan spasme bronchiale, mengencerkan sekresiyang kental, mengurangi
hypoxia, arterial, mencegah infeksi, mengurangi rasa takut, memberi rasa
nyaman.

1. Mengurangi resistensi jalan nafas


Agent simpatometik seperti ephinerpin yang membuat aktifitas beta 2
adrenergik dan beta 2 diberikan secara subkutan atau dengan aeresol dosis
sampai 0,1 sampai 0,5 ml.
Therapi ini menyebabkan relaksi otot halus atau vaso kontriksi dalam selaput
lendir bronchial, mengurangi kongesti, edema dan resistensi nafas.
2. Membebaskan Spasme Bronchial
Bronchodilatator diberikan untuk mengurangi dan mencegah broncho
kontriksi. Macam-macam obat bronchodilataor seperti iso proteronol, epedrin,
Metaproteranol, Isoe tharin.
3. Mengurangi edema pada selaput lendir Bronchial
Klorstikosteroid misalnya kortisan (hydro kortisan) solumenadrol
diberikan secara intra vena.
4. Mempertahankan hidrasi.
Pemasangan infus dapat berguna untuk memasukan obat serta dapat
memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi karena klien
mempunyai kecenderungan untuk hyperventilasi dan sebagai akibatnya terjadi
kehilangan cairan.
5. Mengurangi Hipoxemia Arterial
Therapi oksigen di berikan ntuk mencukupi kebutuhan oksigen pada paru.
6. Mencegah Infeksi.
Untuk mencegah infeksi di berikan anti biotik.
7. Mengurangi rasa takut, dan memenuhi kebutuhan istirahat dan rasa nyaman
Klien di upayakan tetap nyaman dengan memberikan posisi flower atau
semi flower, selama klien masih dalam perawatan, keluarga kliean juga
diperhatikan, di berikan dorongan emosionaldan di beritahu tentang
perkembangan klien.
Perawat harus memberikan dorongan ketenangan dan menenangkan sitiasi,
pakaian basah segera di ganti.
8. Memperhatikan keseimbangan nutrisi
Keseimbangan nutrisi di cukupi dengan pemberian makan dengan porsi
kecil dan sering.
Makanan dalam porsi besar dihindari karena dapat meningkatkan distensi
abdomen yang menyebabkan bernafas lebih sulit.
9. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dan diarahkan kepada / terhadap pencapaian tujuan
dan efektifitas tindakan yang dilakukan.

PROSES KEPERAWATAN DAN PENERAPANNYA


DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL

A. Konsep Proses Keperawatan


Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep di terapkan
dalam praktik keperawatan. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang
sequensial dan berhubungan : pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi (Iyer et ah, 1996)
Tujuan proses keperawatan adalah untuk membuat suatu kerangka konsep
berdasarkan kebutuhan individu dari klien, kekuarga dan masyarakat dapat
terpenuhi.

Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (iyer et ah 1996)
Pengumpulan data (Pulta)
1. Tipe Data
Ada 2 tipe pada pengkajian
 Data Subyektif
Adalah data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap
suatu situasi dan kejadian.
 Data obyektif
Adalah data yang dapat diobservasi dan di ukur (iyer et ah 1996). Contoh
dat obyektif : frekuensi pernafasan, tekanan darah, edema dan berat badan.

2. Karakteristik Data
Pengumpulan data klien memiliki karakteristik : lengkap, akurat, nyata, dan
relevan.

B. Sumber Data
1. Klien
2. Orang terdekat
3. Catatan Klien
4. Riwayat Penyakit
5. Konsultasi
6. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
7. Catatn Medis dan Anggota tim kesehatan lainnya
8. Perawat lain
9. Kepustakaan

METODE PENGUMPULAN DATA


Ada tiga metode dalam pengumpulan data pada tahap pengkajian :
1. Komunikasi yang efektif
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan


respons manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akontabilitas dapat mengidentikasi dan
memberikan intervensi secara secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (a carpenito 2000)
Gordon (1976) mendefinisikan bahwa diagnosa keperawatan
adalah”masalah kesehatan aktual dan potensial di mana berdasarkan
pendidikandan pengalamannya dia mampu dan mempunyai kewenangan untuk
memberikan tindakan keperawatan.”
NANDA “ Keputusan klinik tentang respon individu, keluarga, dan
masyarakat tentang masalah aktual atau potensial sebagai dasar intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat”.

TUJUAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Untuk mengidentifikasi :
1. Masalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan.
2. Faktor-faktor yang menunjang / menyebabkan suatu masalah.
3. Kemampuan klien untuk mencegah / menyelesaiakan.
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Klasifikasi dan analisa data
2. Interpretasi data
3. Validasi data
4. Perumusan Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi,
atau mengoreksi masalah-masalah yang di identifikasi pada diagnosa
keperawatan.

Tujuan Perencanaan

Tujuan rencana tindakan keperawatan dapat di bagi menjadi dua :


1. Tujuan administrasi
2. Tujuan klinik

Pelaksanaan
Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik (iyer et ah 1996). Tujuan dari pelaksanan adalah membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah di tetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.

Tahap tindakan perawatan


Ada tiga tahap dalam tindakan keperawatan :
1. Persiapan
2. Perencanaan
3. Dokumentasi

Evaluasi
Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.

Tujuan evaluasi
Untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
Proses evaluasi
Proses evaluasi terdiri dari dua tahap :
1. Mengukur pencapaian klien.
2. Membandingkan data yang sudah terkumpul dengan tujuan dan pencapaian
tujuan.

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan Gangguan


Pernapasan di RS DUSTIRA

A. BIODATA
Nama : Ny. N
Umur : 40 th
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : SMU
Alamat : Jln. Gatsu no 115 Rt. 05 Rw. 05 Cimahi
No. Register : 0014/D1/I/03
Tanggal masuk : 2 Januari 2003
Tanggal dikaji : 4 Januari 2003
Diagnosa : Asthma Bronchiale
Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Umur : 43 th
Pekerjaan : Anggota TNI Kesatuan : Kodim 0609
Hubungan : Suami

B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
 Alasan masuk RS
Sejak 2 hari Sm RS Os sesak nafas terus menerus berbunyi klien
memeriksakan diri ke RS Dustira kemudian kemudian dirawat Rp. XV

 Keluhan utama
Klien mengeluh sesak napas dan nyeri dada kanan, akan bertambah
jika suhu terasa dingin dan banyak debu dan berkurang saat mendapat
tambahan O2 penguapan dan istirahat.
Nyeri dirasakan seperti di remas-remas dan sesak nafas terasa
tersumbat dengan skala 5 (nyeri berat) dan nyeri sesak di rasakan tidak
menentu/ terus menerus.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa Dia belum pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan bahwa kakak laki-lakinya juga mempunyai penyakit
Asthma.
4. Struktur Keluarga
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Satu rumah

C. Data Biologis

No Pola Sebelum sakit Setelah sakit


1. Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
- Jenis makanan MB (nasi + lauk + Sayur ) ML : diet
- Pantangan t.a.k t.a.k
b. Minum
- Frekuensi 4 – 5 gelas / 24 jam 6 – 7 gelas / 24jam
- Jenis Air putih Air putih + susu
2. Eliminasi
a. BAB :
- frekuensi 1 – 2 x sehari 1 x sehari
- Warna Kuning tengguli Kuning tengguli
- Konsistensi Lembek berbentuk Lembek berbentuk
- Bau khas Khas
b. BAK :
- Volume 250 cc / miksi 250 cc / miksi
3. - Warna Kuning jernih Kuning Jernih
- Bau 4 – 5 x / hari 4 – 6 x sehari
Pola istirahat dan tidur
- Siang Tidak bisa tidur siang 1 – 2 jam
- Malam 4 – 6 jam 7 – 8 jam
4. - Gangguan sesak nafas + batuk sesak nafas + batuk
berkurang
Personal Hygine
- Mandi 2 x sehari 1 x sehari
- Gosok gigi 3 x sehari 2 x sehari
- Cuci rambut 4 x sehari belum pernah dilakukan

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Compos Mentis
Tanda-tanda Vital : N = 116 x /mnt R = 28 x / mnt
TD = 110 / 70 mm Hg BB = 45
S = 36,40 C TB = 156
2. Sistem Integumen
- Tekstur kulit teraba hangat
- Kulit tersa kering
3. Sistem penglihatan
Bentuk : simetris
Sklera : berwarna agak kemerah-merahan, tidak ikterik
Konjungtiva : tidak ada Anemis
Pupil : Isokhor, reflek terhadap cahaya
Frekuensi penglihatan : baik, dapat menggerakan ke kanan, kiri, atas, bawah
4. Sistem Pernafasan
a. Hidung : Bentuk simetris, Pernafasan Curing hidung, sekret dapat
membedakan penciuman / bau-bauan.
b. Sinus frontalis dan Maxilaris tersa nyeri tekan tetapi tidak kemerahan.
c. Trachea : Posisi di tengah
d. Dada : Simetri ka-ki, tidak ada retaksi dinding dada, ada penggunaan otot-
otot pernafasan tambahan, tidak ad luka dan benjolan.
e. Auskultasi bronchus : Broncho Vesikuler, terdapat bunyi nafas
Mengi dan terdapat ronchi.
Auskultasi Permukaan Paru : Vesikuler tapi terdapat ronchi
Perkusi permukaan paru : Resonan
Ekspansi paru ka-ki sama : Frekuensi : 43 x / menit
5. Sistem Pencernaan
a. Mulut dan Kerongkongan
Bentuk : Bibir simetris, Warna merah kehitaman, agak kering, Mukosa
mulut lembab berwarna pink, Stomatitis Urula warna pink
simetris, lidah tampak putih dapat digerakan ke segala arah, gusi
tidak bengkak, pendarahan Jumlah gigi 32 tidak ada caries
b. Abdomen
Bentuk: Datar dan lembut, tidak beraba benjolan, tidak terdapat nyeri
tekan, limfe, hepar tidak teraba, terdapat bising usus di keempat
kuadran.
6. Sistem cardio vaskuler
- Leher : - Bentuk simetri, lesi benjolan
- Trchea terletak ditengah-tengah, pembekakan Tyroid
- JVP tidak mengikat
- KGB tidak teraba
- Jantung : - Heart Rate
- Tidak terdapat nyeri tekan jantung, irama jantung = murni
S1= Lub, S2= PUB denyut jantung : Reguler
7. Sistem Muskulo Skeletal
- Extremitas atas
Rom mampu flexi, extensi, abduksi, addusi, rotasi tidak ada hypertoni
maupun hypotani.
- Extremitas Bawah
ROM = mampu flexi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi
- Kekuatan otot :
t5 t5

t5 t5
E. Data Psikologi
1. Status Emosi
Wajah klien tampak murung, klien sering melmun dan klien sering
menanyakan tentang penyakitnya.
2. Konsep diri
a. Body Image
Klien tidak merasa minder walaupun badannya kurus.
b. Harga diri
Klien mengatakan dapat berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat
dengan baik
c. Ideal diri
Klien saat ini berkeinginan penyakitnya cepat sembuh.
d. Peran
Klien mengatakan sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga dan
mengerjakan aktifitas sehari-harinya.
e. Identitas Diri
Klien mengatakan dirinya anak ke tiga dari empat bersaudara, dan klien
sudah mempunyai anak empat orang.
3. ASPEK SOSIAL
a. Gaya komunikasi
Dalam setiap menjawab pertanyaan klien menggunakan bahasa Verbal dan
non verbal, klien cukup terbuka dalam mengungkapkan perasaannya.
b. Pola Interaksi
Klien mampu menjalin hubngan baik dengan lingkungan sekitarnya baik
dirumah maupun di RS. Klien orangnya senang bergaul dengan siapa saja.
c. Data Spiritual
Klien adalah seorang Penganut Agama Islam yang selalu berusah
menjalankan Ibadah sekemampuannya sesuai dengan agama dan
kepercayaanya. Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya.

F. Data Penunjang
Hematologi Normal Kimia Darah Normal
Hb = 12,9 12 – 16 % SGOT = 24 u/L 112 – 236 mg/dl
Al = 23,6 4 – 10 rbmm3 Sgpt = 38 u/L 16 – 40 u/L
Kreatin = 1,1 u/L 8 – 53 u/L
H + = 34,9 38 – 47 % GDS = 52 mg 70 – 130 gr%

Sedimen Urine : Leukosit : 3 – 4


Eritrosit : 0 –1
Epitel : -
G. Therapi
- Drip Aminophilin 32 amp : 0,5 %
- OBH 1 x 3
- Kalmetazon 3 x 1 qmp
- Soluoanad 3 x 1
- Nebulezen
Analisa Data
No Data yang menyimpang ethologi Masalah
1. DS : Pasien Akumulasi sekret Gangguan jalan nafas
bronchial
mengeluarkan tidak efektif.
sesak, batuk-batuk,
Sekret menutup jalan
berdahak
nafas
DO : Nafas tidak teratur,
respirasi
Jalan nafas tidak efektif

2. DS : Pasien bertanya
Kurangnya pengetahuan
pada petugas tentang penyakitnya
tentang
penyakitnya Pasien bertanya kepada
Petugas tentang
penyakitnya
DO : - Pasien terlihat
cemas Gangguan Rasa
Gangguan rasa nyaman
- Pasien terlihat cemas nyaman cemas.
murung

3. DS : Pasien mengeluh Pasien mengeluh mual


dan tidak nafsu makan
mual kurang nafsu
makan
Porsi yang disajikan habis
DO : Porsi yang
¼ porsi
disajikan habis ¼
nya.
Kurangnya nutrisi yang
dibutuhkan tubuh karena Gangguan pemenuhan
kurangnya pemasukan
kebutuhan nutrisi

Ketidakmampuan untuk
menampilkanaktifitas
sehari-hari karena sesak

4. DS : Pasien mengeluh Pasien sukar tidur.


sulit tidur. Tidur
harus posisi ½ Gangguan istirahat dan Gangguan istirahat dan
tidur.
duduk. tidur.
DO : - Pasien nampak
kelelahan
- Mengantuk
- Posisi tidur ½
Prioritas Masalah
1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan penumpukan sekret pada
jalan nafas.
2. Gangguan rasa nyaman cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan
mengenai penyakitnya.
3. Gangguan pemenuhan pola kebutuhan nutrisi sehubungan mual + tidak nafsu
makan.
4. Gangguam istirahat + tidur sehubungan dengan sesak nafas.

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Ny. N
No. Reg : 0014/D/I/03
Ruang : XV

No. Diagnosa Keperawatan Tgl ditemukan Tgl teratasi Paraf


1. Gangguan kebersihan jalan
nafas tidak efekif
sehubungan dengan 4 – 02 – 03 4 – 01 – 03
penumpukan sekret pada
jalan nafas.
2. Gangguan rasa nyaman
cemas sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan 4 – 01 – 03 4 – 01 – 03
pasien tentang
penyakitnya.
3. Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
sehubungan dengan 04 – 01 – 03 04 – 01 – 03
adanya mual dan nafsu
Makan berkurang.
4. Gangguan istirahat dan
tidur sehubungan dengan 04 – 01 - 03 04 – 01 – 03
sesak nafas.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama : Ny. N
Ruang : XV
Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 2 3 4 5
1. Kebersihan Gangguan jalan - Bantu Pasien untuk Dengan memberikan /
jalan nafas tidak nafas efektif dengan mengatur posisi yang mengatur posisi yang
efektif kriteria jangka nyaman atau semi nyaman agar dapat
sehubungan pendek : flower lingkungan bernafas dengan lega.
dengan - Pasien mampu yang bersih + jauh dari - Batuk efektif dan
penumpukan mengeluarkan polusi. bernafas panjang untuk
sekret pada sekret dengan - Bantu pasien untuk mengeluarkan dahak +
jalan nafas mudah. batuk efektif dan tarik melegakan pernafasan.
dengan ditandai: - Penumpukan nafas panjang. - Menjaga
- Pasien sekret berkurang. - Monitor cairan yang keseimbangan intake
mengeluh - Pasien tidak masuk + keluar. output cairan.
sesak. mengeluh sasak - Berikan Expectonin + - Dapat melegakan jalan
- Nafas tidak nafas jangka Bronchodilator secara nafas dan dapat
teratur. panjang. inhalasi uap. bernafas dengan
- Respirasi : 28 - Pasien tidak - Berikan O2 untuk nyaman.
x / mnt . sesak lagi. memenuhi O2 4 - Pemenuhan O2 4 lt/
liter/mnt. mnt. Kebutuhan O2
- Berikan obat-obatan terpenuhi dengan
secara teratur + benar kriteria sesak nafas
sesuai dengan resep dapat berkurang.
dokter. - Maka upaya
penyembuhan akan
berlangsung dengan
baik.

2 Gangguan rasa Gangguan rasa 1. Berikan penjelasan - Mengetahui penyakit


nyaman dan nyaman teratsi pada pasien secara memudahkan
cemas dengan kriteria sopan tentang dimasukan
sehubungan jangka pendek : penyakit yang sedang keperawatan yang
dengan - Pasien yakin di derita. sesuai.
kurangnya penyakitnya akan 2. Berikan penjelasan - Mengetahui penyakit
pengetahuan sembuh. bahwa penyakitnya upaya + upaya
tentang - Pasien akan berkurang penyembuhan
penyakitnya mengetahui akan sedikit demi sedikit berlangsung dengan
yang di tandai : penyakitnya dengan pengobatan baik.
- OS terlihat jangka panjang. yang teratur. - Dapat mengurangi
cemas. - Pasien merasa 3. Berikan motivasi dan cemas DS.
- OS terlihat tenang dalam perhatian atas segala - Dapat menghindari
murung. menghadapi usaha yang dilakukan kambuh kembali
penyakitnya. pasien untuk penyakitnya.
kesembuhannya.
4. Anjurkan pada
pasien untuk
menghindari faktor-
faktor pencetus
kambuhnya kembali
penyakitnya.
1 2 3 4 5
3 Gangguan Gangguan - Catat tingkat kesulitan - Mengetahui intake
pemenuhan pemenuhan makan dan bila perlu nutrisi dan
kebutuhan kebutuhan nutrisi evaluasi BB. perkembangan
sehubungan teratasi dengan : - Jelaskan guna kesehatan
dengan adanya Jangka pendek : makanan bagi - Intake nutrisi yang
mual + - Pasien dapat kesembuhan tubuh. cukup dapat
kurangnya nafsu menghabiskan - Anjurkan makanan menunjang
makan yang di porsi makan yang disajikan dalam porsi kesembuhan
yang ditandai disajikan. kecil dan banyak. penyakitnya.
dengan : - Rasa mual OS - Di harapkan dapat
- Pasien berkurang. merangsang nafsu
mengeluh Jangka panjang : makan
mual dan - Pasien dapat
kurang nafsu mempertahankan
makan. berat badan
- Porsi makan normal.
habis ¼ porsi

4. Gangguan Gangguan istirahat - Ciptakan suasana - Mengurangi


istirahat dan dan tidur teratasi ruangan yang nyaman. kegaduhan agar dapat
tidur dengan kriteria: - Rapihkan dan menambah ketegangan
sehubungan - Jangka pendek, bersihkan tempat tidur pasien.
dengan seak pasien dapat setiap hari. - Menciptakan
nafas. istirahat. - Atur posisi yang aman kenyamanan istirahat
- Jangka panjang, untuk pasien dan tidur.
Os dapat istirahat beristirahat dan tidur. - Mengatur dosis supaya
dan tidur dengan dapat istirahat dan
teratur. tidur dengan nyenyak.
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI
Nama : Ny. N
Ruang : XV

DIAGNOSA
NO IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
1 2 3 4 5
1. Gangguan - Membantu Os untuk - Sesak nafas
kebersihan jalan mengatur posisi yang berkurang.
tidak nyaman/semi fowler - Os, mampu
efektifsehubungan lingkungan yang bersih dan mengeluarkan sekret
penumpikan pada jauh dari polusi serta udara dengan mudah.
jalan sekret yang di yang berlebihan . - Penumpukan sekret
tandai: - Membantu untuk batuk efektif berkurang.
- Os mengeluh dan dan menarik nafas
sakit panjang.
- Batuk berdahak - Memonitor cairan yang
- Nafas tidak masuk dan keluar.
teratur - Memberikan ekspektoran dan
- Respirasi brochodilator secara intalasi.
28x/menit - Membersihkan O2 untuk
membantu pemenuhan O2
4liter/ menit
- Memberikan obat-obatan
secara teratur benar, tepat
sesuai resepdokter.
- Observasi tanda-tanda vital.

2. Gangguan rasa - memberikan penjelasan - Pasien mengerti dan


nyaman kepada pasien secara spontan mengetahui tentang
sehubungan dengan tentang penyakit yang di penyakit yang di
kurangnya deritanya. alaminya.
pengetahuan pasien - Memberikan penjelasan pada - Pasien merasa yakin
tentang pasien bahwa penyakitnya penyakitnya akan
penyakitnya. dapat sembuh dengan sembuh.
Dengan kriteria: pengobatan secara teratur . - Pasien merasa
- Os terlihat cemas - Memberikan motivasi dan tenang.
- Os terlihat dorongan atas segala usaha
murung. yang di lakukan pasien untuk
kesembuhannya.
- Menganjurkan pada pasien
agar menjaga faktor-faktor
dan cetus kembali kambuh
penyakitnya.
1 2 3 4 5
3. Gangguan - Mencacat tingkat kesulitan - Pasien menghabiskan
pemenuhan makan bila perlu evaluasi BB porsi makanan yang
kebutuhan - Menghindari makanan yang di sajikan.
sehubungan dingin yang merangsang - Rasa mual pasien
sdengan adanya batuk . berkurang.
mual dan kurang - Sajikan makanan dalam porsi - Pasien mengerti
nafsu makan yang kecil hangat dan sering. tentang pentingnya
di tandai : - Menjelaskan hubungan makanan bagi
- Os mengeluh makanan dengan kesembuhannya.
mual dan kurang kesembuhan.
nafsu makan
- Porsi makan
habis ¼ porsi.

4. Gangguan istirahat - Menciptakan suasana ruangan - Os dapat istirahat


tidur sehubungan yang tenang dan nyaman. dan tidur secara
dengan sesak nafas. - Merapihkan dan teratur
membersihkan tempat tidur - Os dapat tidur
setiap hari. dengan nyenyak
- Mengatur posisi yang nyaman
untuk istirahat dan tidur yang
nyaman.

CATATAN PERKEMBANGAN
NO TANGGAL PERKEMBANGAN PARAF
1. 04-01-2003 S = Os menyatakan sesak berkurang dan nyaman
O = Frekuensi nafas menurun dari 28x/menit~20x/ mnt.
A = masalah teratasi sebagian .
P = Intervensi di lanjutkan
2. 04-01-2003 S = Os mengerti dan memahami penyakitnya.
O = Os tampak tenang
A = Masalah teratasi
P = Intervensi di hentikan
3. 04-01-2003 S = Os mengatakan mual agak berkurang
O = Porsi makan bertambah
A = Masalah teratasi
P = Intervensi selanjutnya sesuai perawatan.
4. 04-01-2003 S = Os mengatakan sudah dapa tidur
O = Os terlihat wajahnya tampak legam
A= Masalah teratasi
P = Intervensi di hentikan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN ASTHMA
BRONCHIALE DI RUANG PERAWATAN XV
RS DUSTIRA

Diajukan untuk memenuhi


tugas mata kuliah
KDM

Disusun oleh :

Nama : Riani Astri


NIM : 02033

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA


CIMAHI
2002

Anda mungkin juga menyukai