Search her
Home
Facebook
Label
Twitter
Daftar Isi Blog
Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah buangan. Hemodialisis
digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau pasien berpenyakit akut yang
membutuhkan dialysis waktu singkat (DR. Nursalam M. Nurs, 2006). Haemodialysis adalah
pengeluaran zat sisa metabolisme seperti ureum dan zat beracun lainnya, dengan mengalirkan
darah lewat alat dializer yang berisi membrane yang selektif-permeabel dimana melalui
membrane tersebut fusi zat-zat yang tidak dikehendaki terjadi. Haemodialysa dilakukan pada
keadaan gagal ginjal dan beberapa bentuk keracunan (Christin Brooker, 2001). Hemodialisa
adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam
sebuah mesin diluar tubuh yang disebut dialyzer. Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke
aliran darah. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka dibuat suatu hubungan buatan diantara
arteri dan vena (fistula arteriovenosa) melalui pembedahan (www.medicastore.com) .
B. Indikasi
1. Indikasi Segera
Koma, perikarditis, atau efusi pericardium, neuropati perifer, hiperkalemi, hipertensi maligna,
over hidrasi atau edema paru, oliguri berat atau anuria.
2. Indikasi Dini
a. Gejala uremia
Mual, muntah, perubahan mental, penyakit tulang, gangguan pertumbuhan dan
perkembangan seks dan perubahan kulitas hidup.
b. Laboratorium abnormal
Asidosis, azotemia (kreatinin 8-12 mg %) dan Blood Urea Nitrogen (BUN) : 100 – 120 mg
%, TKK : 5 ml/menit.
3. Frekuensi Hemodialisa
Frekuensi dialisa bervariasi, tergantung kepada banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, tetapi
sebagian besar penderita menjalani dialisa sebanyak 3 kali/minggu.
C. Tujuan
1. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa metabolisme
dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang lain.
D. Peralatan Haemodialisa
4. Larutan Dialisat
Dialisat adalah larutan yang mengandung elektrolit dalam komposisi tertentu. Dipasaran
beredar dua macam dialisat yaitu dialisat asetat dan dialisat bicarbonate. Dialisat asetat
menurut komposisinya ada beberapa macam yaitu : jenis standart, free potassium, low
calsium dan lain-lain. Bentuk bicarbonate ada yang powder, sehingga sebelum dipakai perlu
dilarutkan dalam air murni/air water treatment sebanyak 9,5 liter dan ada yang bentuk cair
(siap pakai).
5. Mesin Haemodialisis
Ada bermacam-macam mesin haemodilisis sesuai dengan merek nya. Tetapi prinsipnya sama
yaitu blood pump, system pengaturan larutan dilisat, system pemantauan mesin terdiri dari
blood circuit dan dillisat circuit dan bebagai monitor sebagai deteksi adanya kesalahan. Dan
komponen tambahan seperti heparin pump, tombol bicarbonate, control ultrafiltrasi, program
ultrafiltrasi, kateter vena, blood volume monitor.
E. Proses Haemodialisa
Pada proses hemodialisa, darah dialirkan ke luar tubuh dan disaring di dalam ginjal buatan
(dialyzer). Darah yang telah disaring kemudian dialirkan kembali ke dalam tubuh. Rata – rata
manusia mempunyai sekitar 5,6 s/d 6,8 liter darah, dan selama proses hemodialisa hanya
sekitar 0,5 liter yang berada di luar tubuh. Untuk proses hemodialisa dibutuhkan pintu masuk
atau akses agar darah dari tubuh dapat keluar dan disaring oleh dialyzer kemudian kembali ke
dalam tubuh. Terdapat 3 jenis akses yaitu arteriovenous (AV) fistula, AV graft dan central
venous catheter. AV fistula adalah akses vaskular yang paling direkomendasikan karena
cenderung lebih aman dan juga nyaman untuk pasien. Sebelum melakukan proses
hemodialisa (HD), perawat akan memeriksa tanda – tanda vital pasien untuk memastikan
apakah pasien layak untuk menjalani Hemodialysis. Selain itu pasien melakukan timbang
badan untuk menentukan jumlah cairan didalam tubuh yang harus dibuang pada saat terapi.
Langkah berikutnya adalah menghubungkan pasien ke mesin cuci darah dengan memasang
blod line (selang darah) dan jarum ke akses vaskular pasien, yaitu akses untuk jalan keluar
darah ke dialyzer dan akses untuk jalan masuk darah ke dalam tubuh. Setelah semua
terpasang maka proses terapi hemodialisa dapat dimulai. Pada proses hemodialisa, darah
sebenarnya tidak mengalir melalui mesin HD, melainkan hanya melalui selang darah dan
dialyzer. Mesin HD sendiri merupakan perpaduan dari komputer dan pompa, dimana mesin
HD mempunyai fungsi untuk mengatur dan memonitor aliran darah, tekanan darah, dan
memberikan informasi jumlah cairan yang dikeluarkan serta informasi vital lainnya. Mesin
HD juga mengatur cairan dialisat yang masuk ke dialyzer, dimana cairan tersebut membantu
mengumpulkan racun – racun dari darah. Pompa yang ada dalam mesin HD berfungsi untuk
mengalirkan darah dari tubuh ke dialyzer dan mengembalikan kembali ke dalam tubuh.
F. Komplikasi Haemodialisa
1. Kram otot
Kram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannya hemodialisa sampai
mendekati waktu berakhirnya hemodialisa. Kram otot seringkali terjadi pada ultrafiltrasi
(penarikan cairan) yang cepat dengan volume yang tinggi.
2. Hipotensi
Terjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat asetat, rendahnya dialisat
natrium, penyakit jantung aterosklerotik, neuropati otonomik, dan kelebihan tambahan berat
cairan.
3. Aritmia
Hipoksia, hipotensi, penghentian obat antiaritmia selama dialisa, penurunan kalsium,
magnesium, kalium, dan bikarbonat serum yang cepat berpengaruh terhadap aritmia pada
pasien hemodialisa.
5. Hipoksemia
Hipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu dimonitor pada pasien
yang mengalami gangguan fungsi kardiopulmonar.
6. Perdarahan
Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit dapat dinilai dengan
mengukur waktu perdarahan. Penggunaan heparin selama hemodialisa juga merupakan faktor
risiko terjadinya perdarahan.
7. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah yang disebabkan karena
hipoglikemia. Gangguan pencernaan sering disertai dengan sakit kepala.
8. Pembekuan darah
Pembekuan darah disebabkan karena dosis pemberian heparin yang tidak adekuat ataupun
kecepatan putaran darah yang lambat.
Sumber : scienceone-smada.blogspot.com
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like
it.
Enter your
Your information will not be shared. Ever.
0 komentar:
Poskan Komentar
« Prev Post Next Post » Beranda
Translate
Label
Game
Lain-Lain
Musik/Lagu
Pelajaran
Sains
Tekno/Aplikasi
Tips Blog
Tulisan
Popular Posts
Mengenai Saya
Suhud Setiananda
Namaku Suhud Setiananda Aku Ingin Bahagia Dunia Dan Akhirat . Bilang Apa ?
Amiin . hehehe
Lihat profil lengkapku
Pengikut
Support : waton-nuliss.blogspot.com
Copyright © 2013. Waton-Nuliss - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
HEROdes.Solution
Mari Bergabung Bersama Saya Theo Geu, Kita Melihat Begitu Luasnya Dunia Lewat Sini
Skip to content
Home
About Me and This Blog
MATERI KESEHATAN/ KEPERAWATAN
← PERILAKU
OPERASI RADIKAL MASTOIDEKTOMI →
1. 1. Definisi
Dialisis merupakan
Suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari
dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut.
Suatu proses pembuatan zat terlarut dan cairan dari darah melewati membrane semi
permeable. Ini berdasarkan pada prinsip difusi; osmosis dan ultra filtrasi.
Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut
dan memerlukan terapi dialysis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu) atau
pasien dengan penyakit ginjal stadium terminal (ESRD; end-stage renal disease) yang
membutuhkan terapi jangka panjang atau terapi permanent. Sehelai membrane sintetik yang
semipermeabel menggantikan glomerulus serta tubulus renal dan bekerja sebagai filter bagi
ginjal yang terganggu fungsinya itu.
Bagi penderita GGK, hemodialisis akan mencegah kematian. Namun demikian, hemodialisis
tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi
hilangnya aktivitas metabolic atau endokrin yang dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal
ginjal serta terapinya terhadap kualitas hidup pasien. Pasien-pasien ini harus menjalani terapi
dialysis sepanjang hidupnya (biasanya 3 kali seminggu selama paling sedikit 3 atau 4 jam per
kali terapi) atau sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan yang berhasil.
Pasien memerlukan terapi dialysis yang kronis kalau terapi ini diperlukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengendalikan gejala uremia.
1. 2. Tujuan
Mempertahankan kehidupan dan kesejahteraan pasien sampai fungsi ginjal pulih kembali.
Metode terapi mencakup hemodialisis, hemofiltrasi dan peritoneal dialysis. Hemodialisis
dapat dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus segera dikeluarkan untuk mencegah
kerusakan permanent atau menyebabkan kematian. Hemofiltrasi digunakan untuk
mengeluarkan cairan yang berlebihan. Peritoneal dialysis mengeluarkan cairan lebih lambat
daripada bentuk-bentuk dialysis yang lain.
1. 3. Indikasi
Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah pasien GGK dan GGA untuk sementara sampai
fungsi ginjalnya pulih. Pasien-pasien tersebut dinyatakan memerlukan hemodialisa apabila
terdapat indikasi :
1. Akses Vaskuler :
Seluruh dialysis membutuhkan akses ke sirkulasi darah pasien. Kronik biasanya memiliki
akses permanent seperti fistula atau graf sementara. Akut memiliki akses temporer seperti
vascoth.
Hal ini ditetapkan dengan dialyser actual dibutuhkan untuk mengadakan kontak diantara
darah dan dialisat sehingga dialysis dapat terjadi.
1. c. Difusi
Dalam dialisat yang konvesional, prinsip mayor yang menyebabkan pemindahan zat terlarut
adalah difusi substansi. Berpindah dari area yang konsentrasi tinggi ke area dengan
konsentrasi rendah. Gradien konsentrasi tercipta antara darah dan dialisat yang menyebabkan
pemindahan zat pelarut yang diinginkan. Mencegah kehilangan zat yang dibutuhkan.
1. d. Konveksi
Saat cairan dipindahkan selama hemodialisis, cairan yang dipindahkan akan mengambil
bersama dengan zat terlarut yang tercampur dalam cairan tersebut.
1. e. Ultrafiltrasi
Proses dimana cairan dipindahkan saat dialysis dikenali sebagai ultrafiltrasi artinya adalah
pergerakan dari cairan akibat beberapa bentuk tekanan. Tiga tipe dari tekanan dapat terjadi
pada membrane :
1) Tekanan positip merupakan tekanan hidrostatik yang terjadi akibat cairan dalam
membrane. Pada dialysis hal ini dipengaruhi oleh tekanan dialiser dan resisten vena terhadap
darah yang mengalir balik ke fistula tekanan positip “mendorong” cairan menyeberangi
membrane.
2) Tekanan negative merupakan tekanan yang dihasilkan dari luar membrane oleh pompa
pada sisi dialisat dari membrane tekanan negative “menarik” cairan keluar darah.
3) Tekanan osmotic merupakan tekanan yang dihasilkan dalam larutan yang berhubungan
dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan tersebut. Larutan dengan kadar zat terlarut yang
tinggi akan menarik cairan dari larutan lain dengan konsentrasi yang rendah yang
menyebabkan membrane permeable terhadap air.
1. 5. Perangkat Hemodialisa
1. a. Perangkat khusus
1) Mesin hemodialisa
2) Ginjal buatan (dializer) yaitu : alat yang digunakan untuk mengeluarkan sisa
metabolisme atau zat toksin laindari dalam tubuh. Didalamnya terdapat 2 ruangan atau
kompartemen :
- kompartemen darah
- kompartemen dialisat.
Kompartemen dialisat
3) Blood lines : selang yang mengalirkan darah dari tubuh ke dializer dan kembali ke
tubuh. Mempunyai 2 fungsi :
1. 2. Alat-alat kesehatan :
- Dialisat
- Obat-obatan emergency.
3) Pastikan selang pembuka air dan mesin hemodialisis sudah masuk keluar atau saluran
pembuangan.
5) Hidupkan mesin.
9) Sambungkan slang dialisat dengan konektor yang ada pada mesin hemodialisis.
2) Tempatkan dialiser pada holder (tempatnya) dan posisi ‘inset’ (tanda merah) diatas dan
posisi ‘outset’ (tanda biru) dibawah.
3) Hubungkan ujung merah dari ABL dengan ujung ‘inset’ dari dialiser.
4) Hubungkan ujung biru dari UBL dengan ujung ‘outset’ adri dialiser dan tempatkan
buble tap di holder dengan posisi tengah.
7) Bukalah klem NaCl 0,9%. Isi slang arteri sampai keujung selang lalu klem.
8) Memutarkan letak dialiser dengan posisi ‘inset’ dibawah dan ‘ouset’ diatas, tujuannya
agar dialiser bebas dari udara.
11) Jalankan pompa darah dengan kecepatan mula-mula 100 ml/mnt, kemudian naikkan
secara bertahap sampai 200 ml/mnt.
12) Isi buble tap dengan NaCl 0,9% sampai 3/4 cairan.
13) Memberikan tekanan secara intermitten pada UBL untuk mengalirkan udara dari dalam
dialiser, dilakukan sampai dengan dialiser bebas udara (tekanan tidak lebih dari 200 mmHg).
14) Melakukan pembilasan dan pencucian dengan NaCl 0,9% sebanyak 500 cc yang terdapat
pada botol (kalf). Sisanya ditampung pada gelas ukur.
15) Ganti kalf NaCl 0,9% yang kosong dengan kalf NaCl 0,9% baru.
16) Sambungkan ujung biru UBL dengan ujung merah ABL dengan menggunakan konektor.
17) Menghidupkan pompa darah selama 10 menit. Untuk dialiser baru 15-20 menit, untuk
dialiser reuse dengan aliran 200-250 ml/mnt.
18) Mengembalikan posisi dialiser ke posisi semula dimana ‘inset’ diatas dan ‘outset’
dibawah.
19) Menghubungkan sirkulasi darah dengan sirkulasi dialisat selama 5-10 menit siap untuk
dihubungkan dengan pasien (soaking).
1. c. Persiapan pasien.
1) Menimbang BB
3) Observasi KU
4) Observasi TTV
1. Sakit kepala
Penyebab : reaksi fibrogen, reaksi transfuse, kontaminasi bakteri pada sirkulasi darah.
1. Nyeri dada.
Penyebab : minum obat jantung tidak teratur, program HD yang terlalu cepat.
1. Gatal-gatal
Penyebab : jadwal dialysis yang tidak teratur, sedang.sesudah transfuse kulit kering.
Penyebab : tempat tusukan membesar, masa pembekuan darah lama, dosis heparin
berlebihan, tekanan darah tinggi, penekanan, tekanan tidak tepat.
1. Kram otot
Penyebab : penarikan cairan dibawah BB standar. Penarikan cairan terlalu cepat (UFR
meningkat) cairan dialisat dengan Na rendah BB naik > 1kg. Posisi tidur berubah terlalu
cepat.
1. 1. Pengertian
Chronic Kidney Disease ( CKD ) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan
irreversible, yang menyebabkan kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia
(retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
1. 2. Etiologi
Chronic Kidney Disease ( CKD ) terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak
nefron ginjal. Sebagian besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral.
1. Infeksi
Pielonefritis kronik.
1. Penyakit peradangan
Glomerulonefritis.
1. Penyakit metabolik
1. Nefropati obstruktif
1. Nefropati obstruktif
Hipertrofi prostate, striktur uretra, anomali congenital pada leher kandung kemih dan uretra.
1. 3. Patofisiologi
Semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-beda dan
bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi tertentu dapat saja benar- banar
rusak atau berubah struktur.
“Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang
masih utuh tetap bekerja normal”. Uremia akan timbul bila jumlah nefron sudah sedemikian
berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit yang tidak dapat dipertahankan lagi.
tubulus dalam tiap nefron, meskipun GFR untuk seluruh massa nefron menurun di bawah
normal
Toksik Uremik
↓GFR
Sekresi parathormon
Kalsium di tulang ↓
Met.aktif vit D↓
dikompensasi oleh flora normal usus → ammonia (NH3) → iritasi/rangsang mukosa lambung
dan usus.
1. Stomatitis uremia
Mukosa kering, lesi ulserasi luas, karena sekresi cairan saliva banyak mengandung urea dan
kurang menjaga kebersihan mulut.
1. Pankreatitis
1. Kelainan mata
2. Kardiovaskuler :
Hipertensi
Pitting edema
Edema periorbital
Pembesaran vena leher
Friction Rub Pericardial
1. Kelainan kulit
1. Gatal
1. Kering bersisik
- Konfusi
- Disorientasi
- Kejang
- Perubahan Perilaku
1. Kardiomegali.
Tanpa memandang penyebabnya terdapat rangkaian perubahan fungsi ginjal yang serupa
yang disebabkan oleh desstruksi nefron progresif. Rangkaian perubahan tersebut biasanya
menimbulkan efek berikut pada pasien : bila GFR menurun 5-10% dari keadaan normal dan
terus mendekati nol, maka pasien menderita apa yang disebut SINDROM UREMIK
Gangguan fungsi pengaturan dan ekskresi ; kelainan volume cairan dan elektrolit,
ketidakseimbangan asam basa, retensi metabolit nitrogen dan metabolit lainnya, serta
anemia akibat defisiensi sekresi ginjal.
Gangguan kelainan CV, neuromuscular, saluran cerna dan kelainan lainnya
Kardiovaskular Hipertensi
Retinopati dan enselopati hipertensif
Beban sirkulasi berlebihan
Edema
Gagal jantung kongestif
Perikarditis (friction rub)
Disritmia
Pernafasan Pernafasan Kusmaul, dispnea
Edema paru
Pneumonitis
1. 6. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
1. Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal
- Ureum kreatinin.
- Mikrobiologi urin
- Kimia darah
- Elektrolit
- Imunodiagnosis
Laki-laki :
CCT =
Bersihan kreatinin :
Kreatinin serum ( mg/dL ) x 1440 menit
Nilai normal :
1. Diagnostik
1. Etiologi CKD dan terminal
- USG.
- Nefrotogram.
- Pielografi retrograde.
- Pielografi antegrade.
- RetRogram
- USG.
1. 7. Managemen Terapi
2. Terapi Konservatif
Perubahan fungsi ginjal bersifat individu untuk setiap klien Cronic renal Desease ( CKD )
dan lama terapi konservatif bervariasi dari bulan sampai tahun.
Alur manajemen terapi pada klien Cronic Kidney Desease (CKD) dan terminal sebagai
berikut;
CKD
Terapi konservatif
gagal
b) Hindari keadaan yang menyebabkan diplesi volume cairan ekstraseluler dan hipotensi.
g) Hindari pemeriksaan radiologis dengan kontras yang kuat tanpa indikasi medis yang
kuat.
f) Terapi hIperfosfatemia.
f) Terapi anemia.
1. Terapi simtomatik
1) Asidosis metabolik
Jika terjadi harus segera dikoreksi, sebab dapat meningkatkan serum K+ ( hiperkalemia ) :
b) Terapi alkali dengan sodium bikarbonat IV, bila PH < atau sama dengan 7,35 atau
serum bikarbonat < atau sama dengan 20 mEq/L.
2) Anemia
Berhubungan dengan retensi toksin polyamine dan defisiensi hormon eritropoetin ( ESF :
Eritroportic Stimulating Faktor ). Anemia ini diterapi dengan pemberian Recombinant
Human Erythropoetin ( r-HuEPO ) dengan pemberian30-530 U per kg BB.
b) Anemia hemolisis
Berhubungan dengan toksin asotemia. Terapi yang dibutuhkan adalah membuang toksin
asotemia dengan hemodialisis atau peritoneal dialisis.
c) Anemia Defisiensi Besi
Defisiensi Fe pada CKD berhubungan dengan perdarahan saluran cerna dan kehilangan besi
pada dialiser ( terapi pengganti hemodialisis ). Klien yang mengalami anemia, tranfusi darah
merupakan salah satu pilihan terapi alternatif ,murah dan efektif, namun harus diberikan
secara hati-hati.
Hemosiderosis
Supresi sumsum tulang
Bahaya overhidrasi, asidosis dan hiperkalemia
Bahaya infeksi hepatitis virus dan CMV
Pada Human Leukosite antigen (HLA) berubah, penting untuk rencana transplantasi
ginjal.
3) Kelainan Kulit
Keluhan gatal ditemukan pada 25% kasus CKD dan terminal, insiden meningkat pada klien
yang mengalami HD.
Keluhan :
Bersifat subyektif
Bersifat obyektif : kulit kering, prurigo nodularis, keratotic papula dan lichen symply
Hidroxyzine 10 mg P.O
b) Easy Bruishing
Kecenderungan perdarahan pada kulit dan selaput serosa berhubungan denga retensi toksin
asotemia dan gangguan fungsi trombosit. Terapi yang diperlukan adalah tindakan dialisis.
4) Kelainan Neuromuskular
Terapi pilihannya :
a) HD reguler.
5) Hipertensi
Bentuk hipertensi pada klien dengan GG berupa : volum dependen hipertensi, tipe
vasokonstriksi atau kombinasi keduanya. Program terapinya meliputi :
1. Terapi pengganti
Adalah terapi yang menggantikan fungsi ginjal yang telah mengalami kegagalan fungsi ginjal
baik kronik maupun terminal. Pada masa sekarang ini ada dua jenis terapi :
a) Hemodialisa
1. 8. Komplikasi
1. Hipertensi.
2. Hiperkalemia.
3. Anemia.
4. Asidosis metabolik.
5. Osteodistropi ginjal.
6. Sepsis.
7. Neuropati perifer.
8. Hiperuremia.
DAFTAR PUSTAKA
Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y, 1994, Current Critical, Care Diagnosis and Treatment,
first Edition, Paramount Publishing Bussiness and Group, Los Angeles
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2, EGC,
Jakarta
Haryani dan Siswandi, 2004, Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care, available on:
www.Us.Elsevierhealth.com
IIOWA Outcomes Project, 2000, Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition,
Mosby Year Book, USA.
Nanda, 2009, Nursing Diagnosis Deffinition and Classification, Mosby year Book. USA
Price, Sylvia A and Willson, Lorraine M, 1996, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
penyakit, Edisi empat, EGC, Jakarta
Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006,
Philadelphia USA
Soeparman & Waspadji, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi 3, FKUI,
Jakarta
Widmann, 1995, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 9, EGC,
Jakarta
Related
ASKEP GLIOBLASTOMA
PENGETAHUAN
About herodessolution
Simple Man
View all posts by herodessolution →
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.
← PERILAKU
OPERASI RADIKAL MASTOIDEKTOMI →
Leave a Reply
o herodessolution
Penyakit Frambusia/ Patek/ Yaws
ASKEP GLIOBLASTOMA
Cara Mencegah Kehamilan
Cara Mencegah Kehamilan
OPERASI RADIKAL MASTOIDEKTOMI
KONSEP DASAR HEMODIALISA dan CKD/CRF
PERILAKU
PENGETAHUAN
SIKAP
Penyakit Frambusia (YAWS)
Categories
o Uncategorized
Meta
o Register
o Log in
o Entries RSS
o Comments RSS
o WordPress.com
Recent Posts
o Penyakit Frambusia/ Patek/ Yaws
o ASKEP GLIOBLASTOMA
o Cara Mencegah Kehamilan
o Cara Mencegah Kehamilan
o OPERASI RADIKAL MASTOIDEKTOMI
Archives
o January 2012
o December 2010
o September 2010
Blogroll
o Documentation 0
o HEROdes Theo (facebook) 0
o HEROdes.Solution (Blog.com) 0
o HEROdes.Solution (Blog.Spot.com) 0
o HEROdes.Solution (Wordpress.com2) 0
o Plugins 0
o Suggest Ideas 0
o Support Forum 0
o Themes 0
o Theo Geu (facebook) 0
o WordPress Blog 0
o WordPress Planet 0
HEROdes.com
December 2010
M T W T F S S
« Sep Jan »
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Twitter HEROdes.com
o @amaaachrnsa klo utk Amel aq siap ko kurbanin perasaan gw heheNi
HEROdes punya gaya...mau gabung???hayoooo!!!! 2 days ago
o Apa yang harus dapat dilakukan oleh pria sejati? — Menjalankan tugas
selayaknya pri sejati... ask.fm/a/b1hk0qn3Ni HEROdes punya gaya...mau
gabung???hayoooo!!!! 2 months ago
o Mksh byk nona @dewierniawaati yg manies n cantik lgi baik ati n tdk
sombong..nanti sy follow @InfoJabarID yach..dmn ni syg??Ni HEROdes
punya gaya...mau gabung???hayoooo!!!! 2 months ago
o Olahraga apakah yang kamu lakukan? — Jogging ask.fm/a/ai5dgac1Ni
HEROdes punya gaya...mau gabung???hayoooo!!!! 2 months ago
o Berapa banyak uang yang kamu habiskan hari ini dan untuk apa? — Rp.
20.000,- untuk makan ask.fm/a/ai5dga2fNi HEROdes punya gaya...mau
gabung???hayoooo!!!! 2 months ago
o Kamu lebih suka menjawab atau mengajukan pertanyaan? — Mengajukan
pertanyaan ask.fm/a/ai5dg9k2Ni HEROdes punya gaya...mau
gabung???hayoooo!!!! 2 months ago
o Apa tindakan yang dapat membuatmu langsung membenci orang yang
melakukannya? — Memfitnah ask.fm/a/ai5dg9agNi HEROdes punya
gaya...mau gabung???hayoooo!!!! 2 months ago
o Bagaimana kamu menjelaskan negaramu dalam tiga kata? — Hebat luar biasa
ask.fm/a/ai5dg913Ni HEROdes punya gaya...mau gabung???hayoooo!!!!
2 months ago
o Sudahkah kamu punya aplikasi Ask.fm untuk iPhone? — Belum
ask.fm/a/b0k10enqNi HEROdes punya gaya...mau gabung???hayoooo!!!!
2 months ago
o Bagaimana seharusnya akhir pekan yang sempurna dimulai? — Jalan2 bareng
santai2 ketempat yang romantis ask.fm/a/b0k0pelmNi HEROdes punya
gaya...mau gabung???hayoooo!!!! 2 months ago
o RSS - Posts
o RSS - Comments
Top Clicks
o None
HEROdes Punck Gaya
Salam
HEROdes.com
Tag Cloud
Flickr Photos
More Photos
HEROdes.Solution
The Twenty Ten Theme. Blog at WordPress.com.
Follow
Follow “HEROdes.Solution”
Powered by WordPress.com
f