Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

PENGERTIAN DAN KONSEP BIMBINGAN KONSELING

DI SUSUN OLEH :

1. Ista Rahma Nissa 17180019

2. Huswatun Haerani 17180001

STMIK ANTAR BANGSA

TEKNIK INFORMATIKA

17.2B
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji serta syukur penulis sampaikan kepada Allah


subhanahu wata’ala. Karena berkat limpahan rahmatNya makalah Pengertian dan Konsep
Bimbingan Konseling ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Bimbingan Konseling.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis sangat membuka diri
atas kritik dan saran yang disampaikan.

Tangerang, 05 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................2


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1Pengertian Bimbingan dan Konseling......................................................3

2.2 Tujuan Bimbingan dan Komseling..........................................................4

2.3 Fungsi Bimbingan dan Komseling...........................................................5

2.4 Asas Bimbingan dan Komseling..............................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam


penyelenggaraan dan peningkatan kondisi kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan
pendidikan yang berjalan seiring dengan visi profesi konseling yaitu: Terwujudnya kehidupan
kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
memberikan dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang
secara optimal, mandiri dan bahagia. Namun untuk mencapai tujuan tersebut Konselor
haruslah memenuhi Asas dan Prinsip-prisip Bimbingan dan Konseling. Pemenuhan asas-asas
bimbingan itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan
layanan/kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan
menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling itu sendiri. Begitu pula dengan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling tidak bisa diabaikan begitu saja, karena prinsip bimbingan dan konseling
menguraikan tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program
pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan. Dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan main
yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa pengertian bimbingan dan konseling itu?


 Apa fungsi bimbingan dan konseling itu?
 Apa tujuan bimbingan dan konseling itu?
 Apasajakah asas-asas dalam bimbingan dan konseling itu?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling


Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata
“Guidance” berasal dari kata “guide” yang artinya menunjukkan (to direct), memandu (to
pilot), mengelola (to manage) dan menyetir (to steer).
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik
mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan
dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal
lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungan, baik
lingkungan social dan lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara
positif dan dianamis pula. Pengenalan lingkungan itu yang meliputi lingkungan rumah,
sekolah, masyarakat dan alam sekitar serta lingkungan yang lebih luas, diharapkan menunjang
proses penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan yang dimaksud, serta dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan.
Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta
didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya
sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier maupun bidang
budaya/keluarga/kemasyarakatan.
Jadi, bimbingan berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yang
memiliki profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat
mengarahkan diri, memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
sehingga memiliki kemampuan dlm mengambil keputusan dalam membuat suatu pilihan
sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Menurut bahasa konseling adalah terjemahan dari “counseling” yang berasal dari kata
kerja “to counsel” dalam kata lain berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat
atau memberi anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Dalam bahasa
Indonesia, pengertian konseling juga dikenal dengan istilah penyuluhan.
Selain itu counseling dalam bahasa Indonesia juga berarti proses interaksi. Konseling
merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik. Dewa Ketut
Sukardi mengatakan “(counseling is the heart of guidance) layanan konseling adalah jantung
hati layanan bimbingan”. Dan ruth strang mengatakan bahwa : “counseling is a most
important tool of guidance”, jadi konseling merupakan inti dari alat yang paling penting
dalam bimbingan. Hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling merupakan suatu
kegiatan yang integral.
Jadi, bimbingan dan konseling adalah proses interaksi antara konselordengan konseli
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar
dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya.

2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling

2.2.1 Tujuan Umum

Secara garis besar tujuan umum dari bimbingan dan konseling adalah membantu
individu mewujudkan dirinya menjadi jiwa yang lebih baik. Seperti halnya tujuan umum
dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan
sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN)
tahun 1989 atau (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia seutuhnya yang cerdas,
yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan yang berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
(Depdikbud, 1994:5) Siswa diharapkan akan menjadi individu yang mandiri dengan ciri-
ciri:
a. Mengenal diri dan lingkungan secara tepat dan objektif,
b. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis,
c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana,
d. Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil dan
e. Mampu mengaktualisasikan diri secara optimal.

2.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari layanan bimbingan konseling adalah untuk membantu siswa agar
mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek-aspek antara lain: pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Bimbingan pribadi-sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan
tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan
bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi
pekerja yang produktif.
a. Dalam aspek tugas perkembangan pribadi – sosial layanan Bimbingan dan
Konseling membantu siswa agar :
 Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal
kekhususan yang ada pada dirinya.
 Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang
yang mereka senangi.
 Membuat pilihan secara sehat
 Mampu menghargai orang lain
 Memiliki rasa tanggung jawab
 Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi
 Dapat menyelesaikan konflik
 Dapat membuat keputusan secara efektif

b. Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan Bimbingan dan Konseling


membantu siswa agar :
 Dapat melaksanakan ketrampilan atau belajar secara efektif
 Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
 Mampu belajar secara efektif
 Memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ujian

2.3 Fungsi Bimbingan dan Konseling


2.3.1 Fungsi pencegahan/Preventif, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan
yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan
kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. Kegiatan dalam fungsi
pencegahan dapat berupa orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data dll.
2.3.2 Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan
pengembangan peserta didik pemahaman, meliputi :
 Pemahaman tentang diri sendiri peserta didik terutama oleh peserta didik
sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
 Pemahaman tentang lingkungan peserta didik ( termasuk didalamnya
lingkungan keluarga dan sekolah ) terutama oleh peserta didik sendiri, orang
tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
 Pemahaman lingkungan yang lebih luas (termasuk didalamnya informasi
jabatan/pekerjaan, informasi sosial dan budaya/nilainilai) terutama oleh
peserta didik.
2.3.3 Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli
supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat
sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan
normatif.

2.3.4 Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi
positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan
berkelanjutan. Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai
jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana
terkandung di dalam masing-masing fungsi itu. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu kepada satu atau lebih
fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi
dan dievaluasi.

2.3.5 Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi
ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami
masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling, dan remedial teaching

2.4 Asas Dalam Bimbingan Konseling


2.4.1 Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap
data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru
pembimbing (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2.4.2 Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta
didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru
Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan
seperti itu.
2.4.3 Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi
sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam
memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai
informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru
pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien).
Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru pembimbing (konselor) terlebih dahulu
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas
kerahasiaan dan dan kekarelaan.
2.4.4 Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi
sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan.
Guru Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat
aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya.
2.4.5 Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan
konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal
diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta
mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor) hendaknya mampu mengarahkan
segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta
didik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwaBimbingan


merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dan konseling merupakan
salah satu komponen dlm keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah; guru sbg
salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai
pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki
wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai