PENDAHULUAN
Gout atau dalam istilah awamnya “asam urat” adalah suatu kondisi dimana
tubuh tidak dapat mengontrol asam urat, sehingga kristal asam urat yang berlebihan
akan menumpuk di jaringan tubuh. Gout ditandai dengan peningkatan kadar asam
urat dalam tubuh dan menyebabkan inflamasi (radang) pada persendian (artritis).
Gout kronik (jangka panjang) dapat menyebabkan penumpukan asam urat di dalam
dan sekitar persendian, menurunkan fungsi ginjal dan membentuk batu ginjal.
katabolisme purin baik dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam
primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan
atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout sekunder disebabkan karena
pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang
akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat-obatan tertentu sedangkan gout
idiopatik adalah hiperurisemia yang tidak jelas penyebab primer, kelainan genetik,
0
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak lama,
gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri infalamasi satu sendi.
Gout adalah radang sendi yang merupakan akibat dari deposit kristal asam
urat (monosodium urate) di jaringan dan cairan dalam tubuh. Proses ini disebabkan
Gout adalah bentuk inflamasi arthritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling
sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada jempol kaki, dapat
juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan,
pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya hanya
mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi semakin parah dan dari
yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia). Gout adalah
jaringan akibat adanya supersaturasi asam urat. Gout ditandai dengan peningkatan
kadar urat dalam serum, serangan artritis gout akut, terbentuknya tofus, nefropati gout
yang keras, tidak nyeri dan terdapat pada sendi atau jaringan. Tofus merupakan
komplikasi kronis dari hiperurisemia akibat kemampuan eliminasi urat tidak secepat
2.2 ETIOLOGI
Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat regenerasi
sel. Beberapa orang dengan gout membentuk lebih banyak asam urat dalam tubuh nya
(10%). Sisanya (90%), tubuh anda tidak efektif membuang asam urat melalui air seni.
Genetik, jenis kelamin dan nutrisi (peminum alkohol, obesitas) memegang peranan
Kemungkinan untuk terserang gout lebih tinggi bila kadar asam urat dalam
tubuh tinggi. Faktor yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh antara
lain :
2
Suku bangsa yang paling tinggi prevalensi nya pada suku Maori di Australia.
Prevalensi suku Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali sedangkan
Indonesia prevalensi yang paling tinggi pada penduduk pantai dan yang
wanita memiliki kadar asam urat lebih rendah dari pria. Setelah menopause
kadar asam urat pada wanita mendekati pria. Pria dapat terserang gout pada
usia yang lebih muda biasanya usia antara 40 sampai 50 tahun, sedangkan
Gaya hidup
kadarnya dalam serum. Selain itu konsumsi ikan laut juga dapat
kadar purin yang tinggi. Konsumsi ikan laut yang tinggi mengakibatkan asam
urat.
3
Kondisi medis
arteriosklerosis.
Obat-obatan
dan aspirin dosis kecil dapat meningkatkan kadar asam urat. Selain itu,
pada seseorang.
2.4 PATOFISIOLOGI
Peradangan pada artritis gout akut adalah akibat penumpukan agen penyebab
yaitu kristal monosodium urat pada sendi. Mekanisme peradangan ini belum
diketahui secara pasti. Hal ini diduga oleh peranan mediator kimia dan selular.
4
I. Aktivasi Komplemen
Kristal urat dapat mengaktifkan sistem komplemen melalui jalur klasik dan
jalur alternatif. Malalui jalur klasik, terjadi aktivasi komplemen C1 tanpa peran
jalur alternatif terjadi apabila jalur klasik terhambat. Aktivasi C1 mealui jalur
Haegeman faktor (Faktir XII) yang penting dalam reaksi kaskade koagulasi. Ikatan
partikel mempunyai peranan penting agar partikel tersebut mudah dikenal, yang
kemotaksis sel neutrofil, vasodilatasi serta pengeluaran sitokin IL-1 dan TNF.
5
(MAC). MAC merupakan komponen akhir proses aktivasi komplemen yang
berperan dalam ion channel yang bersifat sitotoksik pada sel patogen maupun sel
host. Hal ini membuktikanbahwa melalui jalur aktivasi komlemen cascade, kristal
urat menyebabkan proses peradangan melalui mediator IL-1 dan TNF serta sel
Pada artitis gout, berbagai sel dapat berperan dalam proses peradangan, antara
lain sel makrofag, neutrofil sel sinovial dan sel radang lainnya. Makrofag pada
sinovium merupakan sel utama dalam proses peradangan yang dapat menghasilkan
berbagai mediator kimiawi antara lain IL-1, TNF, IL-6 dan GM-CSF
menimbulkan respons fungsional sel dan gene expression. Respons fungsional sel
radang tersebut antara lain berupa degranulasi, aktiva NADPH oksidase gene
expression sel radang melalui jalur signal transduction pathway dan berakhir
pathway melalui 2 cara yaitu, dengan mengadakan ikatan reseptor (cross-link) atau
Ikatan dengan reseptor (cross-link) pada sel membran akan bertambah kuat
apabila kristal urat berikatan sebelumnya dengan opsonin, misalnya ikatan dengan
6
imunoglobulin (Fc dan IgG) atau dengan komplemen (C1q C3b). Kristal urat
(Integrin), non tyrosin kinase, reseptor FC, komplemen dan sitokin. Aktivasi
transcription factor. Transkripsi gen sel radang ini akan mengeluarkan berbagai
mediator kimiawi antara lain IL-1. Telah dibuktikan neutrofil yang diinduksi oleh
Radang sendi pada stadium ini snagat akut dan yang timbul sangat cepat
dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi
terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler
dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dan merasa
lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut podagra.
Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan
tangan/kaki, lutut dan siku. Serangan akut ini dilukiskan oleh Sydenham sebagai:
sembuh beberapa hari sampai minggu, bila tidak diobati, rekuren yang multipel,
interval antar serangan singkat dan dapat mengenai beberaps sendi. Pada serangan
akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam beberapa jam atau hari.
Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam beberapa hari sampai beberapa
7
minggu. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi
penurunan dan peningkatan asam urat. Penurunan asam urat darah secara
kekambuhan.
radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hali ini
Keadaan ini dapat terjadi satu atau beberapa kali pertahun, atau dapat sampai 10
tahun tanpa serangan akut. Apabila tanpa penanganan yang baik dan pengaturan
asam urat yang tidak benar, maka dapat timbul seranagn akut lebih sering dapat
mengenai beberapa sendi dan biasanya lebih berat. Manajemen yang tidak baik,
maka keadaan interkritik akan berlanjut menjadi stadium menahun dengan atrofi.
sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout
menahun biasanya disertai atrofi yang banyak dan terdapat poliartikular. Tofi ini
8
sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, kadang-kadang dapat timbul infeksi
sekunder. Pada tofus yang besar dapat dilakukan ekstirpasi, namun hasilnya kurang
memuaskan. Lokasi atrofi yang paling sering pada uping telinga, MTP-1,
olekranon, tendon Achilles dan jari tangan. Pada stadium ini kadang-kadang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah
Pemeriksaan darah berguna untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah.
gout atau tidak. Selain itu, melalui pemeriksaan ini juga dapat membantu
Cairan sendi
Pada pemeriksaan ini, sampel diambil dari cairan sendi sinovial penderita.
Dari pemeriksaan ini dapat dilihat apakah terdapat kristal asam urat dalam
cairan sendi.
Pemeriksaan Radiologis
umumnya baru muncul setelah minimal 1 tahun penyakit yang tidak terkontrol.
Bone scanning juga dapat digunakan untuk memeriksa gout, temuan kunci pada
9
scan tulang adalah konsentrasi radionuklida meningkat di lokasi yang terkena
dampak.
Pada fase awal temuan yang khas pada gout adalah asimetris pembengkakan
di sekitar sendi yang terkena dan edema jaringan lunak sekitar sendi. Pada pasien
yang memiliki beberapa episode yang menyebabkan arthritis gout pada sendi
yang sama, daerah berawan dari opacity meningkat dapat dilihat pada plain foto.
10
Pada tahap berikutnya, perubahan tulang yang paling awal muncul. Perubahan
Perubahan ini awal umumnya terlihat di luar sendi atau di daerah juxta-artikularis.
Temuan ini antarafase sering digambarkan sebagai lesi Punch-out, yang dapat
Pada gout kronis, temuan tanda yang tophi interoseus banyak. Perubahan lain
terlihat pada radiografi polos-film pada penyakit stadium akhir adalah ruang yang
2.7 DIAGNOSIS
11
Demgan menemukan kristal urat dalam tofi merupakan diagnosis spesifik
untuk gout. Akan tetapi tidak semua pasien mempunyai tofi, sehingga tes
diagnostik ini kurang sensitif. Oleh karena itu kombinasi dari penemuan-
- Hiperurisemia
Logan dkk mendapatkan 40% pasien gout mempunyai kadar asam urat
gejala objektif inflamasi pada setiap sendi dlam waktu 7 hari. Bila hanya
gout. Pemeriksaan radiografi pada serangan pertama artritis gout akut adlah
jaringan lunak.
a. Osteoarthritis (OA)
12
Merupakan penyaki sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi.
Terjadi juga hambatan gerakan sendi sehingga bias menyebabkan kaku sendi.
Prevalensi cukup tinggi pada golongan lanjut usia, lebih banyak pada wanita.
Terdapat tanda-tanda peradangan seperti nyeri tekan, rasa hangat yang merata,
dan warna kemerahan tetapi tak menonjol dan hanya timbul belakangan.
ringan sampai sedang, peningkatan ringan sel radang dan peningkatan protein.
sistemik kronik dan progesif pada sendi yang menjadi target utama.
13
Artritis sering kali diikuti oleh kekauan sendi pada pagi hari yang berlangsung
membungkus sendi.
2.9 PENATALAKSANAAN
pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini
agar tidak terjadi kerusakan ataupun komplikasi lain misalnya pada ginjal.
Pengobatan arthritis gout akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan
peradangan dengan obat – obat, antara lain kolkisin, obat anti inflamasi non steroid
(OAINS), kortikosteroid, atau hormon ACTH. Obat penurun asam urat seperti
alopurinol atau obat urikosurik tidak boleh diberikan pada stadium akut. Namun pada
14
pasien yang telah rutin mendapat obat penurun asam urat, sebaiknya tetap diberikan.
Pemberian kolkisin dosis standar untuk arthritis gout akut secara oral 3-4 kali, 0,5-0,6
mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg. Pemberian OAINS dapat pula diberikan.
Dosis tergantung dari jenis OAINS yang dipakai. Disamping efek anti inflamasi obat
ini juga mempunyai efek analgetika. Jenia OAINS yang banyak dipakai pada arthritis
gout akut adalah indometasin. Dosis obat ini adalah 150-200 mg/hari selama 2 – 3
hari dan dilanjutkan 75 – 100 mg/hari sampai minggu berikutnya atau sampai nyeri
atau peradangan berkurang. Kortikosteroid dan ACTH diberikan apabila kolkisin dan
OAINS tidak efektif atau merupakan kontra indikasi. Pemakaian kortikosteroid pada
gout dapat diberikan secara oral atau parenteral. Indikasi pemberian adalah pada
arthritis gout akut yang mengenai banyak sendi (poliartikular). Pada stadium
interkritik dan menahun tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan kadar asam
urat, sampai kadar normal, guna mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat
dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat allopurinol
15
BAB III
KESIMPULAN
Gout adalah radang sendi yang merupakan akibat dari deposit kristal asam
urat (monosodium urate) di jaringan dan cairan dalam tubuh. Proses ini disebabkan
nyaman dan kemerahan pada sendi. Berdasarkan perjalanan penyakitnya gout dibagi
gout tidak spesifik pada stadium akut. Pada stadium kronik gambaran umumnya
adalah inflamasi asimetris, artritis erosif yang kadang-kadang disertai nodul jaringan
lunak.
16
DAFTAR PUSTAKA
2. Stefanus, E.I., 2006, Arthritis Gout. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat
17