1774 4274 1 PB PDF
1774 4274 1 PB PDF
1 April 2017
ABSTRAK
Angka kejadian penyakit dan keracunan akibat makanan jajanan yang terjadi di kalangan
anak usia sekolah saat ini meningkat. Anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan yang
sulit untuk dihilangkan, sedangkan makanan jajanan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan dan gizi akan mengancam kesehatan anak sehingga diperlukan kemampuan
anak dalam pemilihan jajanan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran tentang pemilihan jajanan pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Babakan Sentral Kota Bandung. Data dikumpulkan dari 110 siswa menggunakan
kuesioner dan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil menunjukkan
bahwa 57,3% anak memilih makanan yang tidak sehat. Adapun hasil penelitian pemilihan
terkait makanan sebanyak 54,3% memilih makanan jajanan yang tidak sehat, terkait
personal sebanyak 64,5% memilih makanan jajanan yang tidak sehat, terkait sosial-
ekonomi sebanyak 55,4% memilih makanan jajanan yang tidak sehat, dan pemilihan
terkait ketersediaan makanan jajanan di sekolah mendapatkan hasil bahwa anak-anak
memilih makanan jajanan yang tidak sehat. Berdasarkan hasil penelitian,
direkomendasikan kepada guru, orang tua dan instansi kesehatan untuk bekerja sama
dalam mengatasi masalah ini melalui pendidikan, perhatian serta pengawasan pada anak.
ABSTRACT
The number of disease and poisoning due to food snack occured among school-age
children was increased. School-age children have the habit of eating snacks that are
difficult to stops. Since the food as snack that does not meet the requirements of health
and nutrition will threaten the health of these children, so it necessary for the children to
have the ability to select their healthy snacks. The aimed of this study was to identify the
snacks selection at school-age children in Babakan Central Elementary School Bandung.
Data were collected from 110 students using questionnaire and it was analyzed using
descriptive analysis. The results showed that 57,3% children choose unhealthy snack.
While the study result related of food for 54,3% choose unhealthy snack, related of
person for 64,5% choose unhealthy snack, related of socio-economic for 55,4% choose
unhealthy snack, and the selection related to the availability of getting the results that the
children choose unhealthy snack.Based on this study, it was recommended to teachers,
parents and health-related agencies for overcoming joint this problem through education,
care and supervision for children.
dimasak di tempat penjualan, dan di jual yang bebas dari serangga dan sampah, 4)
di pinggir jalan, atau tempat umum menghindari pangan yang dibungkus
(Winarno, 1993). dengan kertas bekas atau koran, 5)
Perilaku konsumen merupakan studi membeli pangan yang dikemas dengan
tentang cara individu, kelompok, dan kertas, plastik atau kemasan lain yang
organisasi menyeleksi, membeli, bersih dan aman, 6) menghindari pangan
menggunakan, dan memposisikan yang mengandung bahan pangan sintetis
barang, jasa, gagasan, atau pengalaman berlebihan atau bahan tambahan pangan
untuk memuaskan kebutuhan dan terlarang dan berbahaya (Zein, 2010).
keinginan mereka (Kotler & Keller, Memilih adalah sebuah gambaran
2013). perilaku seseorang dalam mengambil
Moehji (1993, dalam Safriana 2012) keputusan (Aprillia, 2011). Perilaku
mengemukakan anak-anak usia sekolah adalah cara seseorang untuk bertindak
sudah cenderung dapat memilih atau berkelakuan yang sama dan harus
makanan yang disukai dan mana yang di ikuti oleh semua anggota yang ada di
tidak. Anak-anak mempunyai sifat yang lingkungannya. Sehingga perilaku
berubah-ubah terhadap makanan. merupakan hasil dari pengalaman dan
Seringkali anak memilih makanan yang proses interaksi dengan lingkungan yang
salah terlebih lagi jika tidak dibimbing terwujud dalam bentuk pengetahuan,
oleh orang tuanya. Selain itu anak lebih sikap dan tindakan (Maulana, 2009).
sering menghabiskan waktu diluar Menurut (Shepherd, R & Sparks, P,
rumah sehingga anak lebh sering 1999) pemilihan jajanan merupakan hal
menemukan aneka jajanan baik yang yang kompleks karena dalam proses
dijual disekitar sekolah, lingkungan pembuatan keputusan, konsumen akan
bermain ataupun pemberian teman. bergantung pada faktor yang
Anaka usia sekolah dasar selalu ingin mempengaruhi baik dalam proses
mencoba makanan yang baru pencarian informasi dan pengambilan
dikenalnya. Dalam pemilihan jajanan keputusan. Faktor yang mempengaruhi
juga terdapat beberapa cara untuk pemilihan makanan dibagi menjadi tiga
memilih jajanan yang sehat, diantaranya faktor yaitu faktor terkait makanan,
adalah 1) menghindari jajanan yang faktor personal berkaitan dengan
dijual di tempat terbuka, kotor dan pengambilan keputusan pemilihan
tercemar, tanpa penutup dan tanpa makanan, dan faktor sosial ekonomi.
kemasan, 2) memilih dan membeli Anak telah memiliki urutan atribut
hanya jajanan pangan yang dijual di produk yang penting dalam pembelian
tempat bersih dan terlindung dari makanan. Atribut-atribut tersebut adalah
matahari, debu, hujan, angin dan asap rasa, harga, merek dan promosi
kendaraan bermotor, 3) memilih tempat (Triwijayati, Armanu & Solimun, 2011)
IV-VI di Sekolah Dasar Negeri (SDN)
METODE PENELITIAN Babakan Sentral Kota Bandung . Sampel
Penelitian ini dilakukan di Sekolah ditentukan dengan metode total
Dasar Negeri (SDN) Babakan Sentral sampling. Variabel dalam penelitian ini
Kota Bandung. Rancangan penelitian merupakan variabel tunggal yaitu
adalah deskriptif kuantitatif dengan pemilihan makanan jajanan . Analisa
menggunakan kuesioner. Kuesioner data dilakukan dengan cara statistik
dibuat sendiri oleh peneliti dengan deskriptif. Data yang didapatkan
mengembangkan teori food choice dari dikelompokan dalam dua level kategori
Shepher & Spark.Kuesioner langsung yaitu pemilihan “baik” dan pemilihan
diisi oleh responden dengan adanya “tidak baik”.
pendampingan dari peneliti saat proses
pengisian kuesioner. Populasi dari
penelitian ini adalah 110 siswa kelas
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Pemilihan Makanan Jajanan pada Anak Usia Sekolah
SDN Babakan Sentral Kota Bandung (n =110)
No Pemilihan Jajanan f %
1 Baik 47 42,7
2 Tidak Baik 63 57,3
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Pemilihan Makanan Jajanan Terkait Makanan (food),
Personal (person), Dan Sosial- Ekonomi (social-economic ) (n =110)
Baik Tidak Baik
No Pemilihan Jajanan
F % F %
1 Terkait Makanan (Food) 50 45,5 60 54,5
2 Terkait Personal (Person) 39 35,5 71 64,5
3 Terkait Sosial- Ekonomi (Social – economic) 48 43,6 62 55,4
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Pemilihan Makanan Jajanan Terkait Makanan (food), Personal
(person), Dan Sosial- Ekonomi (social-economic) menurut sub indikator (n= 110)
Baik Tidak Baik
Indikator
F % f %
Terkait Makanan (food)
Gizi Makanan (nutritional food) 77 70,0 33 30,0
Sifat Fisik / Kimia 15 13,6 95 86,4
Terkait Personal (Person)
Rasa (flavor) 7 6,4 103 93,6
Aroma dan Tekstur 67 60,9 43 39,1
Terkait Sosial – ekonomi (Social –economic)
Harga (Price) 98 89,1 12 10,9
Merk (Brand) 14 12,7 96 87,3
Ketersediaan (Availability) 19 17,3 91 82,7
Lingkungan (Environment) 22 20,0 88 80,0
Tabel 4.
Daftar Makanan Jajanan Yang Tersedia Di Sekolah Dasar Negeri (SDN)
Babakan Sentral Bandung
No Lingkungan Sekolah (Kantin) No Luar Lingkungan Sekolah
bahwa sebanyak 93,6% dari responden harinya yaitu Rp.5000 dan sebanyak
yaitu memilih jajanan yang tidak baik 80,5% dari responden selalu
yaitu anak cenderung memilih jenis menghabiskan uang sakunya untuk jajan
makanan yang mengandung vetsin di sekolah. Hal ini menunjukkan potensi
berlebihan yang menimbulkan rasa daya beli anak yang cukup tinggi.
sangat gurih dan anak juga memilih Sementara di sekitar mereka banyak
makanan makanan pedas yang terpapar oleh makanan jajanan kaki lima
mengandung saos sambal yang yang sebagian besar kurang sehat dan
berlebihan, sedangkan efek samping dari tidak aman dikonsumsi (c, 2009). Maka
penggunaan versin dan saos sambal dari itu Orang tua bertanggung jawab
yang berlebihan akan menyebabkan atas kegiatan anak sebagai konsumen di
kerusakan pada organ pencernaan. Anak sekolah, salah satunya melalui
sekolah dasar menganggap rasa lebih pemberian uang saku.
penting daripada kandungan gizi dalam Anak telah memiliki urutan atribut
membeli jajanan. Penelitian yang produk yang penting dalam pembelian
dilakukan oleh Suci (2009) tentang makanan. Atribut-atribut tersebut adalah
pemilihan jajanan terkait rasa rasa, harga, merek dan promosi
menyatakan bahwa 84% responden anak (Triwijayati, Armanu & Solimun, 2011).
membeli jajanan karena enak rasanya. Merk makanan menjadi informasi
Hal ini perlu mendapat perhatian lebih penting untuk sebagian besar responden.
lanjut karena rasa enak untuk anak Iklan yang disampaikan oleh media
sekolah dapat dijadikan alasan penjaja dapat begitu berpengaruh dalam
makanan untuk memberi bumbu penentuan permintaan jenis produk
penyedap makanan, meicin, dan lainnya, pangan tertentu dan pemilihan makanan.
agar makanan yang dijajakan laku di Sehingga biasanya anak tertarik untuk
pasar tanpa memperhatikan faktor mencoba makanan sesuai merk (brand)
kesehatan. Sedangkan aroma dan tekstur yang mereka tahu tanpa mementingkan
yaitu untuk 60,9% dari responden kandungan di dalamnya. Kebanyakan
menjadi sebuah pertimbangan penting penelitian menyebutkan bahwa proporsi
untuk menentukan pemilihan jajanan iklan makanan paling besar pada produk
yaitu anak memperhatikan bagaimana makanan tinggi lemak atau kadar gula
kelayakan makanan yang akan dibelinya yang tinggi. Data hasil penelitian
dengan merasakan aroma makanan yang didapatkan bahwa sebanyak 87,3% dari
sudah basi atau tidak dan layak untuk responden memperhatikan merk jajanan
dimakan atau tidak. tetapi tidak melihat kandungan yang ada
Pemilihan makanan jajanan terkait di dalam jajanan tersebut. Hasil
faktor sosial-ekonomi mendapatkan penelitian yang dilakukan c (2009) juga
hasil bahwa sebanyak 55,4% dari menyatakan bahwa Banyak iklan
responden memilih jajanan dengan tidak makanan yang menawarkan jajanan
baik. Harga untuk 89,1% responden seperti keripik, kue kering, permen, dan
menjadi salah satu informasi penting minuman soda yang tidak termasuk
untuk memilih suatu jajanan yaitu anak pilihan jajanan yang baik.
akan melihat atau menanyakan harga Hasil pengumpulan data mengenai
sebuah makanan jajanan kepada penjual jajanan yang paling sering dikonsumsi
makanan untuk melihat apakah harga oleh responden didapatkan data bahwa
makanan yang akan mereka beli sesuai makanan jajanan yang paling sering
dengan porsi makanan tersebut atau dipilih oleh siswa adalah minuman
tidak. Tetapi Hasil observasi yang berasa yaitu (59,3%). Minuman berasa
dilakukan selama tiga hari terkait rata – yaitu minuman dingin tanpa merk yang
rata uang saku yang diterima responden dijual dan disajikan dengan berbagai
mendapatkan hasil bahwa uang saku warna menarik. Hal tersebut terjadi
yang didapatkan responden setiap karena anak usia sekolah juga memiliki
aktivitas yang tinggi seperti bermain dan dan zat pewarna. Sehingga perlu
olahraga sehingga membuat mereka diwaspadai penggunaan zar pewarna
lebih cenderung untuk membeli berbahaya yang digunakan untuk
minuman jajanan (Aprillia, 2011). menarik minat pembeli khususnya
Menurut ahli gizi dan makanan Institut dikalangan anak usia sekolah.
Pertanian Bogor (IPB), (Andarwulan
2013). Komposisi tubuh manusia PENUTUP
sebagian besar adalah air (cairan), yaitu Simpulan dari penelitian ini adalah dari
sekitar 60 hingga 70 persen. Karena itu, empat indikator pemilihan makanan
air memegang peranan yang sangat jajanan yang diteliti yaitu pemilihan
penting dan tidak tergantikan. Air adalah terkait makanan, pemilihan terkait
esensial dan tidak bisa disintesakan. personal ,pemilihan terkait sosial-
Meskipun mengkonsumsi air penting, ekonomi dan pemilihan terkait
tetap saja pemilihannya juga perlu ketersediaan makanan jajanan yang ada
diperhatikan karena air minum yang di sekolah didapatkan hasil bahwa
baik adalah air minum yang tidak pemilihan makanan jajanan yang
mengandung bahan pewarna atau zat dilakukan oleh siswa di sekolah berada
berbahaya. Hasil observasi sederhana pada pemilihan yang tidak baik dengan
yang dilakukan peneliti terkait presentase pemilihan baik (42,%) dan
kebersihan dan keamanan makanan tidak baik (57,3%).
jajanan di SDN Babakan Sentral Kota Pemilihan Makanan Jajanan pada anak
Bandung kepada para pedagang sebagian besar berada pada pemilihan
khususnya pedagang minuman berasa, tidak baik . Hal ini berpengaruh terhadap
peneliti melihat pedagang minuman kesehatan siswa khususya beresiko
berasa tidak menjaga kebersihan terhadap kerusakan organ pencernaan.
diantaranya membiarkan posisi saringan Untuk itu perlu adanya upaya guru,
air, sedotan dan es batu dalam keadaan orang tua dan instansi kesehatan
terbuka dan banyak dihinggapi vektor (puskesmas) untuk bekerja sama dalam
(lalat). Selain dari segi kebersihan mengatasi masalah ini melalui
peneliti juga meliha pedagang minuman pendidikan, perhatian serta pengawasan
berasa mencampurkan pewarna yang pada anak.
warnanya sangat mencolok yaitu merah, Saran
hijau, biru, orange dan ungu. Peneliti Pemilihan makanan jajanan pada anak
beranggapan bahwa pewarna yang perlu lebih diperhatikan untuk
dicampurkan adalah sirup bermerk yang menghindari efek yang akan terjadi
sudah ada rsanya, tetapi saat peneliti terhadap pertumbuhan dan
bertanya tentang rasa dari setiap warna perkembangan anak.
tersebut, pedagang hanya mengatakan Untuk penelitian selanjutnya
bahwa rasa yang ada dalam minumn diharapkan penelitian in dapat menjadi
berasa berasal dari bubuk essens bukan data awal untuk penelitian selanjutnya,
dari pewarna yang dicampurkan tadi . yaitu upaya yang efektif dalam
Hasil penelitian yang dilakukan oleh meningkatkan pemilihan jajanan yang
Dinas Kesehatan Kota Bandung pada baik pada anak usia sekolah
tahun (2011 dan 2012) terhadap
beberapa sampel makanan jajanan di REFERENSI
sekolah dasar menyebutkan bahwa tahun Almatsier, S. 2003. Penuntun diit anak.
2011 sampel makanan jajanan Jakarta: PT Gramedia Pustaka
mengandung bakteri e.coli, pewarna dan Utama; Hal. 18-19.
pemanis sehingga jajanan tidak
memenuhi syarat keamanan pangan dan Andarwulan. 2013. Aktifitas
pada tahun 2012 sampel makanan Antioksidan Ekstrak Buah
jajanan positif mengandung formalin Andaliman (Zanthoxylum