Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PENGETAHUAN

PENANGANAN KEJANG DEMAM DI RSUD CIBABAT


STASE KEPERAWATAN ANAK

Disusun oleh
Silvani Septiarini Sofian
214119084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEJANG DEMAM PADA ANAK

Pokok bahasan : Kejang Demam


Sub pokok bahasan : Kejang Demam pada Anak
Hari/ tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : 09.00
Penyuluh : Mahasiswa
Sasaran : Ibu dengan anak A yang mengalami dan beresiko mengalami kejang
demam.
Tempat : Ruang C6 kamar 606.2

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu dari anak A mendapat
pengetahuan tambahan mengenai penyakit kejang demam lebih dalam dan mengetahui cara
menangani dan mencegah penyakit kejang demam.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu dari anak A mampu :
a. Menjelaskan pengertian kejang
b. Menjelaskan penyebab kejang
c. Tanda dan gejala kejang demam
d. Menjelaskan pencegahan kejang
e. Menjelaskan tatalaksana kejang
f. Mendemonstrasikan cara memberikan penanganan kejang demam

B. SASARAN
Ibu dari anak A yang pernah mengalami kejang demam dan beresiko terkena kejang
demam.
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (tanya-jawab)

D. MATERI
(terlampir)

E. MEDIA
1. Leaflet (terlampir)

F. PROSES PENYULUHAN
Tahap
Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media
Kegiatan
Pembukaan
- Salam pembukaan Tanya
(5 Menit)  Memperkenalkan diri Jawab
 Menjelaskan maksud dan
tujuan
 Menggali pengetahuan
peserta mengenai materi
yang disampaikan
Penyajian Penyampaian materi  Memperhatikan Ceramah
(15 menit) 1. Menjelaskan dan penjelasan dan & Tanya
menguraikan tentang: demonstrasi dengan jawab
 Pengertian Kejang cermat
demam  Menanyakan hal yang
 Penyebab kejang demam belum jelas
 Tanda Dan Gejala kejang  Memperhatikan
demam jawaban penyuluh
 Pencegahan kejang
demam
 Pentalaksanaan kejang
demam
2. Medemonstrasikan cara
melakukan penanganan
kejang demam pada anak
3. Memberi kesempata peserta
untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan
peserta
Penutup - Evaluasi materi  Mendengarkan dan Tanya
(10 menit)  Menyimpulkan hasil dari menjawab pertanyaan jawab,
kegiatan penyuluhan  Peserta menjawab salam leaflat
bersama peserta
 Menutup kegiatan
penyuluhan dengan salam.
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Media yang digunakan adalah leaflet.
b. Waktu penyuluhan selama 30 menit.
c. Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di ruang C6 kamar 606.2
d. Penyaji diharapkan menguasai materi dengan baik.
e. Pengorganisasian penyuluhan dipersiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan.
f. Peserta mengikuti penyuluhan hingga penyuluhan selesai dilakukan.
g. Diharapkan peserta aktif dan antusias mengikuti proses penyuluhan sampai kegiatan
penyuluhan selesai.
2. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kejang Demam diharapkan beberapa peserta
mampu :
a. Menjelaskan pengertian Kejang Demam
b. Menjelaskan penyebab Kejang Demam
c. Menjelaskan manifestasi klinis Kejang Demam
d. Menjelaskan penatalaksanaan Kejang Demam

Cimahi, 17 Desember 2019

Mengetahui pembimbing Praktikan


LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KEJANG DEMAM PADA ANAK

A. DEFINISI

Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak–anak yang
berusia dibawah 5 tahun, gejala–gejala yang timbul dapat bermacam–macam tergantung
dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi kejang demam yang terjadi pada anak adalah
kejang umum.

Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari
aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Betz &
Sowden,2002).

Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Jadi kejang demam adalah
kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial
listrik serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.

B. PENYEBAB

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain:
1. Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
2. Riwayat kejang demam dalam keluarga
3. Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal
4. Riwayat demam yang sering
5. Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis akut,
exantema subitum, bronchitis, dan infeksi saluran kemih .
C. KLASIFIKASI

1. Kejang demam kompleks


a. Adanya kejang disertai demam
b. Bersifat umum
c. Lama kejang lebih dari 15 menit
d. Kejang multiple, dalam 1 hari ada 2 atau lebih bangkitan kejang

2. Kejang demam sederhana


a. Umur anak waktu kejang pertama 4 bulan sampai 4 tahun
b. Kejang bersifat umum
c. Kejang berlangsung tak lebih 5 menit
d. Frekuensi bangkitan kejang tak lebih 4 kali dalam setahun dan tidak multiple.

D. TANDA DAN GEJALA


1. Gerakan tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau kaku
2. Bola mata berputar ke arah belakang kepala
3. Pernafasan bermasalah
4. Hilang kesadaran
5. Mengompol
6. Muntah
7. Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari 38.5ºC

E. KOMPLIKASI
1. Beresiko terjadi epilepsi jika berlangsung lama dan berulang
2. Gangguan tumbuh kembang pada anak.
3. Retardasi mental.
4. Kelainan saraf
F. PENANGANAN
1. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk mencegah luka.
2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras atau
tajam
3. Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah dapat mengalir
keluar dari mulut
4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan lidahnya sendiri.
5. Hubungi dokter anak anda
6. Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus2 kegawatan.
7. Jangan memegang anak untuk melawan kejang

G. PENCEGAHAN
Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali kejang
demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit. Namun, jika anda
melihat akan adanya gejala kejang demam pada anak, sebaiknya berikan paracetamol begitu
anak anda demam sehingga resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi
dengan cara memperbanyak asupan cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal
dimalam hari. Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s Syndrome.
Obat-obatan (dengan resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu
Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal diazepam
(valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya resiko efek
samping yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda
pasien karena sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap
tumbuh sehat walau mengalami kejang demam ini.
DAFTAR PUSTAKA

Arvin, Behrman Klirgman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.

Kartika Dina, Buku Saku Pediatricia: Tosca Enterprise, Jogjakarta.

Kriasa I Made, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3: EGC Marilynn, Jakarta.

Maksum, Radji dan Harmita. 2008. Analisis Hayati. Jakarta: Gramedia.

Staf Pengajar FKUI, Ilmu Kesehatan Anak 2 : Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai