NOTA DlNAS
No. : 015/060/DIRDANS/2011
Kepada : DIROPJB
DlROP lB
DlROP IT
Dari : DIRDANS
Tanggal : 26 Januari 2011
Perihal : Kebijakan Persediaan Material PT PLN (Persero)
Sesuai hasil Rapat Direksi hari Selasa tanggal 25 Januari 2011, terkait
lmplementasi Manajemen Persediaan dan juga optimalisasi penggunaan
ERP/SAP, diputuskan bahwa Direktorat Operasi Jawa Bali dipandang siap,
dimana PT PLN (Persero) P3B dan Unit Pembangkit ditunjuk sebagai Pilot
Project untuk lmplementasi Manajemen Persediaan berbasis komputerisasi di
lingkungan PT PLN (Persero).
Dalam implementasinya ditunjuk KDlV KIT, KDlV TRS, KDlV DIS sebagai
Business Process Owner dan DlROP sebagai Business Process Director serta
Direktur Pengadaan Strategis (DIRDANS) akan memberikan supervisi selama
pelaksanaan lmplementasi di unit Pilot Project tersebut, dengan KDIV terkait
sebagai Agen lmplementasi yang berfungsi untuk memastikan program
berjalan dengan sukses dan melaporkan hasilnya kepada Direksi.
Tembusan :
- Direksi
- KSPl
- KADlV AKT
PT PLN (PERSERO)
NOMOR :717.K/DIR/2010
TENTANG
Menimbang : a. bahwa Sistem Tata Kelola Material menempati posisi yang strategis dalam
pengelolaan bisnis inti PT PLN (Persero) di Bidang Pembangkitan, Bidang
Transmisi dan Bidang Distribusi;
b. bahwa hingga saat ini belum ada pengaturan persediaan material di
lingkungan PT PLN (Persero);
c. bahwa untuk menciptakan Tata Kelola Material yang baik, maka dipandang
perlu menyusun Kebijakan Persediaan Material di Lingkungan PT PLN
(Persero);
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b
dan c di atas, perlu menetapkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
tentang Kebijakan Persediaan Material di Lingkungan PT PLN (Persero).
PERTAMA : Kebijakan Persediaan Material merupakan salah satu bagian dari Tata Kelola
Material yang harus diterapkan dan dikembangkan di lingkungan PT PLN
(Persero).
KETIGA : Hal-ha1 yang belum atau belum cukup diatur dalam Keputusan ini, akan
ditetapkan kemudian oleh Direksi PT PLN (Persero).
KEEMPAT : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, maka ketentuan-ketentuan tentang Tata
Kelola Material yang telah terbit terdahulu sepanjang tidak bertentangan dengan
Keputusan ini, dinyatakan tetap berlaku.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2010
DIREKTUR UTAMA,
Lampiran
Keputusan Direksi
Nomor : 717.KIDIR/2010
Tanggal : 29 Desember 2010
A. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai ha1 tersebut diatas, perlu ditetapkan suatu metoda untuk melakukan
pengelompokan material mana yang sangat penting dijaga ketersediannya untuk
menjaga sevice level setinggi mungkin namun pada saat yang sama ha1 tersebut
bukan merupakan inefisiensi bagi perusahaan.
Terkait dengan ha1 tersebut diatas, maka PT PLN (Persero) akan menetapkan Surat
Keputusan Direksi tentang Kebijakan Persediaan Material di lingkungan PT PLN
(Persero).
B. TUJUAN
C. DEFINISI-DEFINISI.
1. Lead Time
Waktu total yang diperlukan Internal Lead Time ditambah External Lead
Time.
5.1. Tingkat A
5.2. Tingkat B :
5.3. Tingkat C :
5.4. Tingkat D :
7. Perputaran Material
Pemakaian material
Perputaran Material :
Saldo rata-rata
Keterangan :
ROQ (Re-Order Quantity), yaitu jumlah material yang harus dipenuhi saat
melakukan pemesanan ulang.
Man
Max-LT
Usage
ROP
safety
Stock
k-4
Lead Time
Service
Level Turnover Strategi pengendalianpersediaan Strategi Pengadaan
(X) (tahunan) yang ditekomendasikan
I ABC ( 95 1 3-4
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy
secara manual.
1- Menentukan nilai ROP/ROQsecara manual.
II 1
- Melakukan Proses RO Stores menjadt RO Buy idem
secara manual.
ACA 90 3-5 - Menentukan nilai ROP/ROQsecara manual.
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual.
ACB 93 3-4 - Melakukan Setup ROPjROQ secara manual
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
I I secara manual.
ACC ( 95 1 4-6 1-Melakukan Setup ROPjROQsecara manual
- Melakukan Proses RO Stores rnenjadi RO Buy idem
secara manual.
BAA 93 - Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
Reorder Algorithm
- MemProses RO Stores menjadi RO Buy secara idem
manual
BAB 95 1-2 - Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
BAC 1 1 1 95 4-6
- Sesuai dengan ROP/ROO yag dihasilkan oleh
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy
I secara manual
idem
Khusus untuk kebijakan proses pengadaan diatur oleh Keputusan Direksi No.
305.K/2010 tentang Pedoman Proses pengadaan.
E. KETERANGAN TAMBAHAN
F. PENUTUP