Anda di halaman 1dari 15

PROGNAS

PANDUAN PELAYANAN RAWAT GABUNG


DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ iii
BAB I. DEFINISI ............................................................................................................... 1
1.1. Tujuan Rawat Gabung ................................................................................................. 1
1.2. Persyaratan Rawat Gabung .......................................................................................... 2
1.3. Jenis Rawat Gabung di Rumah Sakit........................................................................... 2
1.4. Manfaat Rawat Gabung ............................................................................................... 2
1.5. Peran Dalam menciptakan Rawat Gabung .................................................................. 4
1.6. Hambatan Dalam Melaksanakan Rawat Gabung ........................................................ 5
BAB II. RUANG LINGKUP`............................................................................................. 6
BAB III. TATA LAKSANA............................................................................................... 7
3.1. Pelaksanaan Rawat Gabung Pada Bayi Baru Lahir ..................................................... 7
BAB IV. DOKUMENTASI................................................................................................ 11

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN

NAMA KETERANGAN TANDA TANGGAL


TANGAN

dr.Hernita Purba Pembuat Dokumen 05/10/2019

dr.Adisti Indah Lestari Wakil Direktur RS 05/10/2019


Harapan Jayakarta

dr.Fera Apriyanti, MKES Direktur RS Harapan 05/10/2019


Jayakarta

iii
BAB I
DEFINISI

Rawat Gabung adalah pelayanan yang diberikan kepada bayi baru lahir, ditempatkan
bersama ibunya dalam satu ruangan.Rawat gabung dimaksudkan agar bayi mudah diamati
dan dijangkau oleh ibunya setiap saat sehingga memungkinkan pemberian ASI kepada bayi
sesuai dengan kebutuhannya.

1.1. Tujuan Rawat Gabung.


Tujuan Umum:
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
Tujuan Khusus:
1. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu setiap saat.
2. Bayi segera memperoleh colostrom dan Air Susu Ibu.
3. Bayi memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak.
4. Bayi bisa memperoleh ASI setiap saat.
5. Ibu memperoleh pengalaman dalam merawat payudara dan menyusui yang
benar.
6. Ibu dan keluarga memperoleh pengalaman cara merawat bayi baru lahir.

1.2. Persyaratan Rawat Gabung.


1. Kondisi Bayi:
# semua bayi
# kecuali bayi berisiko dan mempunyai kelainan yang tidak memungkinkan untuk
menyusu pada ibu.
2. Ibu:
# ibu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
3. Ruangan Rawat Gabung:
a. Untuk bayi
# bayi ditempatkan dalam box tersendiri dekat dengan tempat tidur ibu.

1
# bila tidak terdapat tempat tidur bayi, diletakkan di tempat tidur disamping
ibu (bedding inn)
# agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi penghalang (side guard)
Tersedianya pakaian bayi.
b. Untuk ibu
# tempat tidur ibu, diusahakan rendah agar memudahkan ibu naik turun.Bila perlu
ada tangga injakan untuk naik ke tempat tidur.
# tersedianya perlengkapan perawatan nifas.
c. Ruangan :
# ruangan cukup hangat, sirkulasi udara cukup, suhu minimal 28C.
# ruangan unit ib8u/bayi yang masih memerlukan pengamatan khusus harus dekat
dengan ruang petugas ( di RS/RB)

1.3. Jenis Rawat Gabung di Rumah Sakit.


1. Rawat Gabung Penuh: cara perawatan ibu dan bayi bersama-sama dalam satu
ruang secara terus-menerus selama 24 jam.
2. Rawat Gabung Parsial: cara perawatan ibu dan bayi terpisah pada waktu-
waktu tertentu ( misalnya pada malam hari dan waktu kunjungan
bayi dipisahkan dari ibunya, untuk bayi yang mengalami aspixia maka
rawat gabung dilaksanakan setelah tindakan resusitasi selesai, untuk ibu
pasca operasi Caesar rawat gabung dilaksanakan setelah ibu bisa mobilisasi).

1.4. Manfaat Rawat Gabung.


1. Manfaat bagi ibu.
Manfaat ditinjau dari segi psikologis ibu:
a. Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi melalui sentuhan fisik,
yang terjadi segera setelah kelahiran dan pada watu menyusui.
b. Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayi baru lahir
c. Meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab kepada ibu untuk
merawat bayinya

2
d. Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar mengenal tangisan
yang disebabkan oleh rasa sakit, lapar, dan ingin dimanja, sehingga
mengurangi kegelisahan ibu
e. Ibu dapat segera merespon bayi, hal ini memebantu bondingattachment.
f. Memberikan kesempatan bagi ibu untuk lebih sering menyusui dan
tidak dijadwal/dibatasi
Manfaat dari segi fisik ibu:
a. Mempercepat uterus menjadi normal sehingga perdarahan post
partum dapat dikurangi.
b. Menstimulasi mobilisasi ibu, karena aktifitas ibu merawat sendiri
bayinya
c. Mempercepat produksi ASI
d. Ibu menyusui lebih lama, sehingga menghindari pembengkakan
payudara
2. Manfaat bagi Bayi:
Manfaat ditinjau dari segi psikologi bayi:
a. Menstimulasi mental dini yang diperlukan bagi tumbuh kembang
bayi khususnya dalam memberikan rasa aman dan kasih saying
b. Ritme tidur bayi lebih terpelihara
Manfaat ditinjau dari segi fisik bayi:
a. Melindungi bayi dari bahaya infeksi karena ASI terutama kolostom
(susu jolong) mengandung zat-zat antibody (kekebalan)
b. Bayi mendapatkan makanan sesuai dengan kebutuhan
c. Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi nosokomoial
d. Mengurangi bahaya aspirasi yang disebabkan oleh pemberian
susu formula
e. Mencegah kemungkinan terjadinya maloklusi gigi
(pertumbuhan/penutupan gigi yang kurang baik)

3
a. Rawat gabung memberikan peluang bagi keluarga untuk memeberikan
dorongan pada ibu dalam menyusui bayinya
b. Member kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan
pebgalaman cara merawat bayinya segera setelah lahir
Manfaat dari segi ekonomi keluarga:
a. Mengurangi beban anggaran belanja untuk pembelian susu formula
dan perlengkapannya
b. Kesehatan ibu cepat pulih, sehingga biaya perawatan lebih sedikit
c. Bayi jarang sakit sehingga biaya pengobatan berkurang
4. Manfaat bagi petugas kesehatan:
a. Petugas mempunyai lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi
dengan ibu dan keluarga
b. Petugas akan merasa tenang dan dapat melakukan pekerjaan lain yang
bermanfaat, karena ibu/bayi merasa nyaman
5. Manfaat bagi Institusi Pelayanan Kesehatan:
a. Kebutuhan tenaga perawatan ibu dan bayi berkurang
b. Morbiditas ibu dan bayi berkurang, sehingga mengurangi hari perawatan
c. Ruangan khusus untuk bayi dapat dikurangi
f. Melatih bayi untuk menghisap putting dan areola dengan benar
g. Memperlancar pengeluaran mekoneum
h. Pertambahan berat badan bayi lebih cepat karena bayi disusui lebih
lama
3. Manfaat bagi keluarga.
Manfaat dari segi psikologis keluarga :

4
1.5 Peran Dalam Menciptakan Rawat Gabung.
1. Peran Institusi.
a. Pimpinan mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan rawat
gabung
b. Mensosialisasikan kebijakan pada unsure terkait
c. Menyiapkan sarana prasarana yang mendukung
d. Menyiapkan SDM yang terampil
e. Melakukan monev (monitoring dan evaluasi)
f. Memberikan reward dan punishment secara internal
2. Peran tenaga kesehatan.
a. Melaksanakan kebijakan dan tata tertib rawat gabung
b. Melaksanakan perawatan ibu dan anak

c. Merencanakan, melaksanakan , dan menilai kegiatan-kegiatan KIE kepada


ibu dan keluarganya
d. Memotivasi ibu melakukan perawatan payudara, cara menyusui,
perawatan bayi, perawatan nifas
e. Mengatasi masalah laktasi
f. Memantau keadaan ibu dan bayi terutama dapat mengidentifikasi kelainan
yang timbul
g. Melakukan pencatatan pelayanan yang diberikan
3. Peran Ibu.
a. Mempraktekkan hal-hal yang diajarkan petugas kesehatan misalnya
tentang merawat payudara, kebersihan diri, menyusui dan merawat bayi
b. Mengamati kelainan yang terjadi pada bayi atau dirinya dan
melaporkan kepada petugas
4. Peran Suami dan Keluarga.
a. Memberikan dukungan pada ibu
b. Membantu merawat ibu dan bayi
c. Membantu mempersiapkan alat kebutuhan ibu dan bayi
d. Mengambil keputusan yang mendukung

2
1.6. Hambatan Dalam Melaksanakan Rawat Gabung.
1. Dari segi Ibu.
a. Ibu lelah setelah melahirkan.
b. Ibu ingin bayinya dirawat di kamar bayi.
2. Dari segi Bayi.
Tindakan pada bayi: seperti memandikan, menimbang, mengukur panjang
badan, dan lain-lain.
3. Dari segi Petugas.
a. Petugas menganggap bahwa bayi perlu di observasi.
b. Tenaga kesehatan kurang terampil dalam membantu ibu merawat bayinya.
4. Dari segi Institusi.
Ruangan sempit tidak cukup tempat untuk bayi.

6
BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan rawat gabung merupakan pelayanan yang diberikan kepada ibu dan bayi yang
baru dilahirkan, dimana ibu dan bayi berada dalam satu tempat atau ruangan.Dengan rawat
gabung diharapkan bayi bisa mendapat ASI setiap saat sesuai dengan kebutuhannya (on cue).
Rawat gabung dapat dilaksanakan di RS, RB, Puskesmas, Polindes/Poskesdes dan di
rumah. Pelaksanaan rawat gabung sangat membantu ibu dalam memulai dan menetapkan
menyusui secara eksklusif.

7
BAB III
TATA LAKSANA

3.1. Pelaksanaan Rawat Gabung Pada Bayi Baru Lahir.


a. Di Kamar Bersalin
Bayi yang memenuhi syarat rawat gabung dilakukanperawatan bayi
seperti biasa.Adapun criteria yang diambil sebagai syarat untuk dapat dirawat
bersama ibunya yaitu: nilai APGAR lebih dari 7, berat badan bayi lebih dari
2500 gram dan kurang 4000 gram, masa kehamilan lebih dari 36 minggu dan
dan kurang dari 42 minggu, lahir spontan presentasi kepala tanpa infeksi
intrapartum dan ibu sehat. Dalam jam pertama setelah lahir, bayi segera
disusukan kepada ibunya untuk pengeluaran ASI, memberikan penyuluhan
mengenai ASI dan rawat gabung terutama bagi yang belum mendapatkan
penyuluhan di poliklinik, mengisi formulir edukasi pasien secara lengkap dan
benar. Catat pada lembar intake output jam berapa bayi baru lahir dan jam
berapa bayi disusukan kepada ibunya, persiapan agar ibu dan bayinya dapat
bersama-sama ke ruangan.
b. Di Ruang Perawatan.
Bayi diletakkan didalam tempat tidur yang ditempatkan disamping ibunya. Pada
waktu berkunjung bayi dan tempat tidurnya dipindahkan ke ruangan lain. Perawatan
harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat mengenali keadaan-keadaan
yang tidak normal serta kemudian melaporkan kepada dokter jaga, bayi
boleh menyusu sewaktu ia menginginkan, bayi tidak boleh diberi susu dari botol, bila
ASI
masih kurang boleh menambahkan air putih atau susu formula dengan menggunakan
sendok, ibu harus selalu dibantu untuk menyusukan bayinya dengan baik dan
benar
serta untuk merawat payudaranya, keadaan bayi sehari-hari dicatat, bila bayi sakit
atau perlu observasi diobservasi lebih teliti, bayi dipindahkan ke ruang perawatan
bayi baru lahir, bila ibu dan bayi boleh pulang sekali lagi beri penjelasan tentang
cara-cara merawat bayi dan pemberian ASI serta perawatan payudara dan makanan
untuk ibu menyusui.Kepada ibu diberikan leaflet mengenai hal tersebut dan dipesan
8
untuk memeriksa bayinya 1 minggu kemudian.
c. Pelaksanaan Rawat Gabung Ibu dan Bayi dan kegiatan penunjangnya.
1. Pelaksanaan rawat gabung hendaknya disiapkan semenjak perawatan kehamilan
(ANC).
2. Diawali dengan inisiasi dini pada masa persalinan di kamr bersalin.
3. Dilanjutkan rawat gabung di ruang nifas, sebagai berikut:
# menyusuion cue (melihat tanda-tanda bayi ingin menyusui)
# menyusui eksklusif
# Asuhan Bayi Baru Lahir antara lain:

- Mencegah hypothermi
- Pemeriksaan klinis bayi
- Perawatan umum ( merawat tali pusat, mengganti popok, memandikan
bayi,
- menjaga hygiene bayi)
Deteksi
# Asuhan Ibudini bayiantara
Nifas baru lahir
lain:
- Puerpurium
- Breast care, termasuk memerah dan menyimpan ASI
- Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi menyusui yang
benar, mengenali tanda bayi ingin menyusu, dan tanda bayi telah puas dalam
menyusu.
- Mengenali hambatan pada nifas
- Asuhan ibu nifas pasca tindakan
- Membantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui ( kelainan putting,
pembengkakan mamae, engorgement, dll)

- Senam nifas
# Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Keberhasilan dalam melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi, untuk mendukung
keberhasilan menyusui, calon ibu perlu mendapatkan informasi tentang berbagia
hal sebagai berikut:
- Nutrisi ibu menyusui
- Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif
- Kerugian bila bayi tidak mendapat ASI

9
Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala-kendala dalam menyusui
bayi
Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi
Perawatan payudara
Cara memerah, menyimpan, dan memberikan ASI dengan sendok
KB terutama Metode Amenorhoe Laktasi

10
BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan atau asuhan yang diberikan kepada
ibu dan bayi, hal-hal yang perlu ditulis /direkam pada pencatatan dan pelaporan rawat
gabung
adalah:
1. Catatan perkembangan klien rawat gabung sebagai bukti asuhan yang diberikan oleh
bidan dengan menggunakan metode SOAP.
2. Cakupan rawat rawat
- Jumlah gabung:
gabung :penuh/partial.
- Inisiasi dini.
- Menyusui on cue 9 melihat tanda-tanda bayi ingin menyusui).
3. Jumlah persalinan :
- Persalinan normal.
- Persalinan tindakan.
4. Jumlah ibu dan bayi yang bermasalah dalam menyusui.
5. Jumlah rujukan (dirujuk dan menerima rujukan).
6. Monitoring dan Evaluasi.
7. Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan bagian paenting dalam melaksanakan
suatu program atau kegiatan.
8. Indikator keberhasilan yang dilihat antara lain;
1. Semua ibu dan bayi mendapat perawatan gabung.
2. Tidak ada susu formula di ruang rawat gabung.
3. Menyusui secara eksklusif 100%.

Jakarta, 2019
Direktur RS. Harapan Jayakarta
11

Anda mungkin juga menyukai