Anda di halaman 1dari 15

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN ORGANISASI IBI SEBAGAI

PAYUNG HUKUM PROFESI BIDAN DAN MANAJEMEN


PELAYANAN KEBIDANAN

Oleh :
WIWIN

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KSEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN
JAKARTA
2019

a
KATA PENGANTAR

Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha


penyayang, penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah " sistem organisasi dan manajemen organisasi ibi
sebagai payung hukum profesi bidan dan manajemen pelayanan kebidanan ".

Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah " Sistem Organisasi Dan Manajemen


Organisasi Ibi Sebagai Payung Hukum Profesi Bidan Dan Manajemen Pelayanan
Kebidanan " ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah
ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.

Jakarta, oktober 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Daftar Isi...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Organisasi ............................................................................................................... 3
2.2 Manajemen ........................................................................................................... 5
2.3 IBI sebagai payung Hukum Profesi Bidan ........................................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 11
3.2 Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Era globalisasi yang terjadi saat ini selalu mengantarkan umat manusia
kepada kemajuan. Kemajuan inilah yang menyebabkan timbulnya
kecenderungan manusia untuk tergabung dalam sebuah organisasi. Keinginan
untuk mencapai tujuan bersama dengan menggunakan daya semaksimal mungkin
adalah hal yang ditawarkan dalam sebuah organisasi. Suatu organisasi dapat
bertahan dan berjalan dengan baik dan lancar apabila dilakukan dengan suatu
proses manajemen. Organisasi dan manajemen sebetulnya sama usianya dengan
kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam
kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajement.
Ilmu manajemen ilmiah dimulai di Eropa barat dan Amerika. Di negara-negara
tersebut sedang dilanda revolusi industri dengan perubahan-perubahan dalam
pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini disebabkan masyarakat
sudah semakin maju dengan kebutuhan yang semakin banyak dan beragam
jenisnya. (Trihono, 2005).

Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider) harus


dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen
yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu
mengelola atau memanage segala sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai
tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari manajemen kebidanan di perlukan
pemahaman mengenai dasar – dasar manajemen sehingga konsep dasar
manajemen merupakan bagian penting sebelum kita mempelajari lebih lanjut
tentang manajemen kebidanan. (Sitti Saleha, 2009).

Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum.
Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi
manajer ketika mendapat kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan sebaliknya

1
2

dapat melakukan pekerjaan yang baik pula ketika bawahan dalam suatu system
organisasi kebidanan. Demikian pula dalam hal memberikan pelayanan
kesehatan pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik
dalam rangka pemecahan, masalah dari klien tersebut. (Sitti Saleha, 2009).

Untuk itu kita perlu mengenal terlebih dahulu pemahaman mengenai ilmu
manajemen secara umum, teori – teori manajemen, fungsi – fungsi manajemen,
dan bahkan manajemen skill. Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses
berfikir logis sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur
pikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam menangani
kasus yang menjadi tanggung jawabnya.

Manajemen kebidanan mempunyai peran penting dalam menunjang kerja


seorang bidan agar bidan dapat melakukan pelayanan dengan baik kepada
kliennya.

1.2. Tujuan Penulisan


2. Mengetahui tentang konsep organisasi secara umum
3. Menjelaskan tentang konsep manajemen secara umum
4. Menjelaskan organisasi dan manajemen pelayanan kebidanan
5. Mengetahui dasar Hukum profesi Bidan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Organisasi

2.1.1 Pengertian Organisasi


Organisasi berasal dari kata “organom”. Dalam bahasa Yunani
berarti alat.

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk


tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimaan orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. (Juliana, 2012)

A. Unsur-unsur yang ada di dalam organisasi

Tujuan organisasi dinyatakan sebagai:

1. Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi


bermaksud untuk merealisasikan
2. Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana
organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk mewujudkan.

Berdasarkan kepentingannya, secara umum tujuan organisasi dapat


diklasifikasikan menjadi 5 tujuan yaitu :

a. Tujuan kemasyarakatan, yaitu tujuan organisasi yang berkenaan


dengan kelas-kelas organisasi yang luas untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat.

3
4

b. Tujuan keluaran, yaitu tujuan organisasi yang berkenaan dengan jenis-


jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh:
perusahaan barang-barang konsumen, perusahaan biro jasa-jasa bisnis.
c. Tujuan sistem, yaitu tujuan organisasi yang melaksanakan fungsi
organisasi yang tidak tergantung pada barang/jasa yang
diproduksi/tujuan yang harus dicapai.
d. Tujuan produk, yaitu tujuan organisasi yang bergerak untuk tujuan
produk tertentu, berbagai karakteristik barang-barang/jasa produksi.
e. Tujuan turunan, yaitu tujuan organisasi yang digunakan untuk
meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
B. Macam Organisasi

Organisasi dapat dibagi dalam :

1. Organisasi profesi yaitu badan yang akan menerima masukan dari


pelanggan tentang output
2. Organisasi beretika yaitu menetukan standar sejauh mana tingkah laku
dan pengambilan keputusan yang dianggap baik atau buruk
3. Manfaat Organisasi memberi faedah dan manfaat ( Utilities ) kepada
anggotanya.

Faedah yang dihasilkan oleh organisasi berupa :

1) Faedah ekonomi, berupa barang dan jasa yang menjamin kebutuhan


material manusia.
2) Faedah Politik, menjamin suatu keadaan yang stabil dalam
masyarakat, situasi politik yang stabil dapat mencapai kemakmuran.
3) Faedah social, diperoleh melalui interaksi social, manusia adalah
makhluk social, faedah yang diperlukan manusia karena manusia
memerlukan adanya interaksi social.
4) Faedah waktu ( Utility 0f time ), faedah yang diperoleh karena
waktu. Waktu seseorang bergabung dalam organisasi atau lamanya
organisasi itu berdiri, contoh pemberian kredit.
5

2.2 Manajemen

2.2.1 Definisi manajemen


Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno “management”, yang
artinya seni melaksanakan dan mengatur.
Berikut merupakan beberapa definisi manajemen menurut para ahli:
1. Manajemen adalah sebuah proses karena manajemen memerlukan waktu
untuk melaksanakannya dan elemen-elemen dalam proses manajemen
dilaksanakan berulang-ulang membentuk sebuah siklus yang terarah dan
teratur. Elemen-elemen tersebut dijalankan dengan aktivitas yang saling
berkaitan. ( Erna Juliana, 2012).
2. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan
menggunakan orang lain (Robert D. Terry).
3. Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu
tujuan diselenggarakan dan diawasi (Encyclopaedia of sosial sciences).
4. Manajemen membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain
dan fungsi-fungsinya dapat dipecahkan sekurang-kurangnya 2 tanggung
jawab utama (perencanaan dan pengawasan).
5. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih
untukmengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai
hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja.
(Evancevich).

2.2.2 Istilah manajemen menurut pengertiannya


a. Manajemen sebagai suatu proses, dikemukakan tiga buah definisi:
 Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa
manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu
tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi
 Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk
mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-
usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Manajemen adalah
6

kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi


dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.

b. Manajemen sebagai ilmu dan seni


Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut
demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen
sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan
telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya
menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu
diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam
bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedangkan Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang
bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan
orang lain. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah
managing (mengatur). Untuk mengatur disini diperlukan suatu seni,
bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama.
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna
mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi
pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang
terorganisasi. Batasan di atas sebenarnya terlalu luas dan baru akan
menjadi jelas apabila dapat di tegaskan lebih lanjut arti yang detail
mengenai pengetahuan dan arti tentang sistematik dan organisai yang
digunakan dalam definisi itu. Manajemen sebagai ilmu dapat di lihat
sebagai suatu pendekatan (approach) terhadap seluruh dunia empiris,
yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada
prinsipnya dapat di amati oleh indra manusia.
Manajemen merupakan suatu ilmu karena memiliki karakteritik
pokok seperti halnya karakteristik pokok ilmu yang telah dideskripsikan di
7

atas. Demikian juga manajemen merupakan suatu ilmu karena dalam


manajemen di aplikasikan dalam manajemen tersebut adalah:
a) Observasi
b) Rumusan permasalahan
c) Akumulasi dan klasifikasi fakta tambahan yang baru
d) Generalisasi
e) Rumusan hipotesis
f) Testing dan verifikasi
Manajemen sebagai suatu seni bukan diartikan seni dalam formal
yang biasa dihubungkan dengan seni musik, sastra, tari, drama, patung,
lukis, dan sebagainya. Yang dimaksud seni disini adalah seni dalam
pengertian yang lebih luas dan umum, yaitu merupakan keahlian,
kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip,
metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan
sumber daya alam (human and natural resurces) secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan.

c. Manajemen sebagai suatu profesi


Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan
keahlian tertentu dalam mencapai tujuan. Manajemen menurut Parker
(Stoner dan Freeman, 2000 dalam Juliana 2010) ialah seni melaksanakan
pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through
poeple).
Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus di
manajemen, dalam arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa
bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa
demikian karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara
efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar
8

2.3 IBI Sebagai Puyung Hukum Profesi Bidan


Organisasi profesi bidan adalah Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Ikatan Bidan Indonesia adalah organisasi profesi yang seluruh anggotanya
terdiri dari bidan. IBI sebagai organisasi profesi bidan yang bertugas
mengatur para anggotanya sehingga kegiatan dapat di arahkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu juga
menjaga dan mengatasi gangguan kesehatan pada individu atau kelompok
masyarakat secara efektif, efisien dan produktif. IBI dalam menjaga mutu
pelayanan kebidanan melakukan pengawasan terhadap para anggotanya.
Pengawasan merupakan suatu kegiatan menilai suatu pelaksanaan tugas
yang secara nyata, sedangkan tujuan dari pengawasan hanya terbatas pada
pencocokkan apakah kegiatan yang telah dilaksanakan sudah sesuai
dengan tolok ukur/ standar yang telah ditetapkan dan disepakati
sebelumnya. Tanpa pengawasan, atau jika pengawasan yang dilaksanakan
lemah, berbagai penyalahgunaan wewenang akan terjadi. Secara garis
besar proses pengawasan terdiri dari, penetapan standar, pengukuran
tampilan kerja, dan pelaksanaan tindakan perbaikan
Hukum adalah himpunan petunjuk atas kaidah / norma yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, oleh karena itu harus ditaati
olehmasyarakat yang bersangkutan. Hukum dilihat dari isinya terdiri dari
norma dan kaidah tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, yang
dilarang atau yang diperbilehkan.
Hubungan hukum perundang-undangan dan hukum yang berlaku dengan
tenaga kesehatan adalah “ Klien sebagai penerima jasa kesehatan
mempunyai hubungan timbal balik dengan tenaga kesehatan yang dalam
hal ini adalah pemberi jasa. Hubungan timbal balik ini mempunyai dasar
hukum yang merupakan peraturan pemerintah. Klien sebagai penerima
jasa kesehatan dan tenaga kesehatan sebagai pemberi jasa sama-sama
mempunyai hak dan kewajiban.
Bidan sebagai suatu tenaga profesional diatur oleh kebijakan dalam suatu
Negara. Di Indonesia, ada beberapa Kebijakan baik itu Undang-Undang
9

hingga SK pemerintah setempat yang mengatur praktik kebidanan. Bidan


sebagai profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:1
1. Mengembangkan pelayanan yang unik kepasa masyarakat;
2. Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan
yang ditujukan untuk maksud profesi yang bersangkutan;
3. Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah;
4. Anggota-anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan
profesianya dalam koridor yang telah ditetapkan;
5. Anggota – anggotanya wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan
yang telah diberikan
6. Memiliki suati organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan
kualitas pelayanan yang diberikan kepasa masyarakat olehanggotanya.

Bidan adalah jabatan professional yang memiliki beberapa persayaratan


sebagai tenaga professional antara lain:

1. Memberikan pelayanan kepasa masyarakat yang bersifar khusu atau


spesialis;
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga
professional;
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat;
4. Mempunyai kewenangan yang di sahkan atau diberikan oleh pemerintah;
5. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas;
6. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur;
7. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah;
8. Memiliki kode etik bidan;
9. Memiliki etika kebidanan;
10. Memiliki standar pelayanan kebidanan;
11. Memiliki standar praktek kebidanan;
12. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan
profesi sesuai dengan kebutuhan pelayanan;
10

13. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana


pengembangan kompetensi.

Adapun peraturan perundang-undangan tersebut yang melandasi praktik


kebidanan di Indonesia adalah:

1. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Tugas Dan Tanggung


Jawab Tenaga Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 900/
Menkes/SK/VII/2002 Tentang Registrasi Dan Praktik Bidan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
369/Menkes/Sk/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/149/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan
5. Permenkes RI No. 1464/Menkes/SK/X/2010 Tentang Ijin dan
Penyelenggaraan Praktek Bidan.
Semua bentuk peraturan perundang-undangan di atas wajib diketahui,
dipahami dan dilaksanakan oleh masing-masing bidan sebagai praktisi
kesehatan diseluruh wilayah Indonesia.

Sebuah profesi mendasarkan pendidikan mereka pada tujuan spesifik


disiplinnya. Salah satu profesi tersebut adalah kebidanan. Objektif adalah untuk
mempersiapkan calon bidan untuk bekerja secara modern masyarakat, dalam
disiplin ilmiah, yang juga merupakan disiplin praktek dalam evolusi konstan.
Dalam pandangan kami, teori dan model tentang profesionalisme dalam
kebidanan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting


dalam pelayanan maternal dan perinatal, sehingga bidan dituntut untuk memiliki
keterampilan yang lebih baik disertai dengan kemampuan untuk menjalin
kerjasama dengan pihak yang terkait dalam persoalan kesehatan reproduksi di
masyarakat.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, temuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan
keputusan yang berfokus pada klien.
Pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan dikenal dengan manajemen Varney,
yang menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan
masalah.

3.2 Saran

Sebaiknya bidan selalu menjalan tugasnya menggunakan landasan dasar


untuk setiap melakukan tindakan dan keputusan seperti masuk dalam organisasi
IBI agar menjadikan IBI sebagai payung hukum

11
DAFTAR PUSTAKA

 Djoko Wiyono ( 1997 ), Manajemen kepemimpinan dan organisasi


kesehatan, Airlangga University Press, Surabaya.
 Prayitno Subur ( 1997 ), Dasar - dasar administrasi kesehatan masyarakat,
Airlangga, University Press, Surabaya.
 http://atikgurubidan.blogspot.com
 http://trip4nk.blogspot.com/2010/04/disiplin-ilmu-yang-terkait-dgn-
ilmu.html

12

Anda mungkin juga menyukai