(Hospital Bylaws)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas anugerah dan
rahmatNya maka penyusunan Peraturan Internal (Hospital Bylaws) Rumah Sakit dapat kami
selesaikan.
Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak beserta
tim yang telah dengan tulus ikhlas membimbing dan memotivasi sehingga dapat
menyelesaikan dokumen Hospital Bylaws Rumah Sakit.
Peraturan internal Rumah Sakit ini mengatur hak, kewajiban dan tanggung jawab dari
komponen fungsi Rumah Sakit yakni Pemilik, Direksi dan Staf Medis Rumah sakit, sehingga
masing-masing dapat menjalankan tugas dan fungsi dan komitmennya untuk peningkatan
mutu pelayananRumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.
Mataram,
Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
LATAR BELAKANG .....................................................................................1
BAB I KETENTUAN UMUM .................................................................3
Pasal 1 Pengertian .......................................................................................3
BAB II STATUS, NAMA,VISI, MISI, TUJUAN DAN NILAI-NILAI...5
Pasal 2 Status, Nama dan Lokasi..................................................................5
Pasal 3 Visi ..................................................................................................5
Pasal 4 Misi .................................................................................................6
Pasal 5 Tujuan dan Nilai-nilai .....................................................................6
BAB III PEMILIK .......................................................................................8
Pasal 6 Tugas dan Fungsi.............................................................................8
BAB IV DEWAN PENGAWAS...................................................................9
Pasal 7 Syarat Keanggotaan dan Unsur Pengurus Dewan Pengawas .........9
Pasal 8 Prosedur Pemilihan, Pengangkatan, dan Masa Bakti Dewan
Pengawas .......................................................................................10
Pasal 9 Pemberhentian Dewan Pengawas..................................................10
Pasal 10 Pemberhentian Sebelum Habis Masa Jabatannya .........................10
Pasal 11 Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang Dewan Pengawas...........11
Pasal 12 Ketua Dewan Pengawas ................................................................13
Pasal 13 Sekretaris Dewan Pengawas..........................................................13
BAB V DIREKSI ......................................................................................14
Pasal 14 Komposisi Direksi ........................................................................14
Pasal 15 Syarat Menjadi Anggota Direksi....................................................14
Pasal 16 Pengangkatan dan Masa Bakti Direksi..........................................15
Pasal 17 Tugas, dan Wewenang Direksi.......................................................15
Pasal 18 Tanggung Jawab Direksi................................................................16
Pasal 19 Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Direktur Utama ............16
Pasal 20 Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Direktur.........................17
Pasal 21 Larangan Direksi Merangkap Jabatan...........................................17
iii
Pasal 22 Pemberhentian Direksi...................................................................17
Pasal 23 Tata Cara Pemberhentian Direksi Sebelum Habis Masa
Jabatannya......................................................................................18
BAB VI KOMITE MEDIK .......................................................................19
Pasal 24 ........................................................................................................19
BAB VII STAF MEDIK FUNGSIONAL ..................................................21
Pasal 25 ........................................................................................................21
BAB VIII JENIS, PROSEDUR DAN PERSYARATAN RAPAT ............23
Pasal 26 Jenis Rapat ....................................................................................23
Pasal 27 Prosedur Rapat ..............................................................................25
Pasal 28 Persyaratan rapat ...........................................................................25
BAB IX PENETAPAN PERATURAN RUMAH SAKIT........................26
Pasal 29 ........................................................................................................27
Pasal 30 .......................................................................................................27
Pasal 31 Sosialisasi Peraturan Internal.........................................................27
Pasal 32 Perubahan Peraturan Internal.........................................................27
BAB X KETENTUAN P E N U T U P ....................................................28
Pasal 33 ........................................................................................................28
PENUTUP ......................................................................................................29
Hospital Bylaws ..............................................................................................30
iv
PERATURAN INTERNAL / HOSPITAL BYLAWS
RUMAH SAKIT ISLAM “SITI HAJAR”
MATARAM
MUKADIMAH
1
Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram merupakan lembaga milik
Yayasan Rumah Sakit Islam Nusa Tenggara Barat, yang dapat berfungsi sebagai
subyek dan obyek hukum sehingga diperlukan adanya suatu kejelasan tentang hak
dan tanggung jawab masing-masing pihak yang berkepentingan dalam
pengelolaan Rumah sakit, yang akan diatur dalam peraturan internal Rumah sakit
(Hospital Bylaws).
Peraturan internal Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram merupakan
salah satu bentuk aturan tertulis yang berlaku khusus di Rumah Sakit Islam
“Siti Hajar” Mataram dengan tujuan untuk melindungi semua pihak yang terkait
secara baik dan benar berdasarkan rasa keadilan.
2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
3
Kepala Bidang Keuangan, Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan rumah sakit serta mewakili rumah
sakit baik di dalam maupun di luar pengadilan.
(12) Direktur adalah seseorang yang diangkat oleh Pengurus YARSI NTB untuk
menjabat Pimpinan, sebagaimana ditetapkan dalam AD dan ART YARSI
NTB.
(13) Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, Kepala Bidang
Penunjang Medik, Kepala Bidang Keuangan, Kepala Bidang Umum Dan
SDM adalah seseorang yang diangkat Pengurus YARSI NTB untuk
menjabat Pimpinan, sebagaimana ditetapkan dalam AD dan ART YARSI
NTB. untuk membantu tugas Direktur, sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing.
(14) Komite komite (Medik, Keperawatan) adalah wadah profesional yang
keanggotaannya berasal dari Ketua Kelompok Staf Medis dan Paramedis.
(15) Staf Medik (SM) adalah dokter yang diberi hak dan pertanggungjawaban
untuk melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya di Rumah Sakit Islam
“Siti Hajar” MataramMataram.
(16) Paramedis adalah Perawat yang diberi hak dan pertanggungjawaban untuk
melaksanakan tugas tugas sesuai dengan profesi sebagai perawat di Rumah
Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.
4
BAB II
STATUS, NAMA,VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI-NILAI
Pasal 2
Status, Nama dan Lokasi
(1) Status Rumah Sakit Islam ”Siti Hajar” adalah milik Yayasan Rumah Sakit
Islam Nusa Tenggara Barat.
(2) Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram beralamat di Jalan Catur Warga
Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pasal 3
Visi
Pasal 4
Misi
Pasal 5
Tujuan dan Nilai-Nilai
5
(4) Meningkatkan kemampuan Rumah Sakit sebagai pusat rujukan di Kota
Mataram khususnya NTB pada umumnya. Meningkatnya kualitas dan
profesionalisme pelayanan rumah sakit.
(5) Meningkatnya kualitas dan profesionalisme pelayanan rumah sakit.
(6) Meningkatkan jenis pelayanan sesuai kebutuhan pelanggan.
(7) Meningkatnya jumlah dan jenis SDM yang berkualitas sesuai standar.
(8) Meningkatkan kemandirian manajemen rumah sakit
(9) Meningkatnya pendapatan rumah sakit
6
BAB III
PEMILIK (YARSI NTB)
Pasal 6
Tugas dan Fungsi
7
BAB IV
SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)
Pasal 7
Syarat Keanggotaan dan Unsur Pengurus SPI
(1) Satuan Pengawas Internal (SPI) diangkat dan diberhentikan oleh Pemilik
Rumah Sakit (YARSI NTB).
(2) Yang dapat diangkat sebagai Anggota SPI adalah sebagai berikut:
a. Sehat Jasmani dan Rohani
b. Memiliki dedikasi
c. Mengetahui dan memahami tentang manajemen Rumah Sakit
d. Memiliki pengetahuan di bidang hukum kesehatan
e. Tidak duduk dalam kepengurusan Yayasan Rumah Sakit Islam NTB
8
BAB V
DIREKTUR DAN STRUKTURAL
Pasal 8
Komposisi Direktur
Pasal 15
Syarat Menjadi Anggota Struktural
9
Pasal 16
Pengangkatan Anggota Struktural
Pasal 17
Tugas, dan Wewenang Struktural
10
Pasal 18
Tanggung Jawab Struktural
Pasal 19
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Direktur
11
Pasal 20
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Direktur
Pasal 21
Larangan Struktural Merangkap Jabatan
Pasal 22
Pemberhentian Anggota Struktural
12
Pasal 23
Tata Cara Pemberhentian Anggota Struktural
13
BAB VI
KOMITE MEDIK
Pasal 24
14
h Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis antara lain
melalui monitoring dan evaluasi penggunaan obat, farmasi dan terapi,
ketepatan, kelengkapan dan keakuratan rekam medis, mortalitas dan
morbiditas, audit medik melalui pembentukan Sub Komite, Pokja, Tim.
i Memberikan laporan kegiatan kepada Direksi.
j Melakukan kredensial tenaga medis yang akan bekerja diRumah Sakit
Islam “Siti Hajar” MataramMataram dan memberikan rekomendasi
kepada Direksi. Segala ketentuan yang mengatur tentang Komite Medik
dan perangkatnya diatur dalam Peraturan Internal Staf Medis (Medical
Staff Bylaws)
(8) Peraturan Internal Staf Medik sebagaimana dimaksud ayat (3) merupakan
bagian tak terpisahkan dari Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital
Bylaws).
15
BAB VII
STAF MEDIK FUNGSIONAL
Pasal 25
(1) Staf Medik Fungsional (SMF) adalah kelompok dokter yang bekerja
diRumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram dalam jabatan fungsional sesuai
dengan profesi yang dimiliki.
(2) Susunan Kepengurusan SMF yang anggotanya sudah memadai terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota
b. Sekretaris merangkap anggota
c. Angggota
(3) Masa bakti kepengurusan SMF adalah 3 (tiga) tahun, selanjutnya dapat
dipilih kembali.
(4) Tugas SMF:
a. Melaksanakan kegiatan profesi yang meliputi prosedur diagnosis,
pengobatan, tindakan medis, pencegahan akibat penyakit, peningkatan
dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan
b. Meningkatkan kemampuan profesi melalui program pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan.
c. Menjaga agar kualitas pelayanan medis sesuai standar profesi, standar
pelayanan medis dan etika kedokteran yang sudah ditetapkan.
d. Menyusun, mengumpulkan, menganalisa dan membuat laporan
pemantauan indikator mutu klinik
(5) Kewajiban SMF:
a. SMF wajib menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) yang terdiri
dari:
1. Standar Prosedur Operasional Pelayanan Medis bidang keprofesian
yang terdiri atas Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur
Operasional Tindakan Medis. Penyusunannya di bawah koordinasi
Komite Medik.
2. Standar Prosedur Operasional bidang Administrasi Medis
yang meliputi pengaturan rawat jalan, rawat inap, pertemuan klinik,
presentasi kasus, presentasi kasus kematian, prosedur konsultasi,
16
visite bersama dan peraturan lain yang dianggap perlu. Penyusunan
Standar Prosedur Operasional bidang Administrasi Medis di bawah
Koordinator Pelayanan SMF atau Ketua SMF
b. SMF wajib menyusun indikator kinerja mutu klinis atau mutu pelayanan
medis. Indikator mutu yang disusun adalah indikator proses dan hasil
pelayanan medis.
c. Membuat catatan medis atas segala tugas yang dilakukan terhadap
pasien.
(6) Kewenangan SMF adalah:
a. Memberikan rekomendasi penempatan staf medis baru dan penempatan
ulang staff medic kepada Direksi melalui Komite Medik.
b. Melakukan Evaluasi Kinerja staf medis di dalam kelompoknya.
c. Melakukan evaluasi dan revisi (bila diperlukan) terhadap Peraturan
Internal Staf Medis, Standar Pelayanan Medis, Standar Prosedur
Operasional Tindakan Medis, dan Standar Prosedur Operasional bidang
Administrasi Medis.
d. Menolak dan atau melarang melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan peraturan atau etika kedokteran
17
BAB VIII
JENIS, PROSEDUR, DAN PERSYARATAN RAPAT
Pasal 26
Jenis Rapat
18
(2) Jenis Rapat Direksi
a. Rapat Rutin Direksi :
1. Rapat Direksi sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali
2. Peserta Rapat adalah Direktur Utama dan para direktur Rumah Sakit
3. Pembahasan rapat pada hal-hal yang berhubungan dengan Rumah
Sakit sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajiban Direksi.
b. Rapat Rutin Direksi dengan Staf Medis :
1. Rapat Direksi sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu sekali
2. Peserta Rapat adalah Direksi dan Staf Medis Fungsional Rumah
Sakit.
3. Pembahasan rapat pada hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan
Rumah Sakit sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajiban, hak
Staf Medis Fungsional.
c. Rapat rutin Direksi dengan Staf Penunjang Medis :
1. Rapat Direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu sekali
2. Peserta Rapat adalah Direksi dan Staf Penunjang Medis Rumah
Sakit.
3. Pembahasan rapat pada hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan
Rumah Sakit sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajiban, hak
Staf Penunjang Medis.
d. Rapat rutin Direksi dengan pejabat Struktural dan pejabat fungsional :
1. Rapat Direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu sekali
2. Peserta Rapat adalah Direksi, pejabat Struktural dan pejabat
fungsional Rumah Sakit.
3. Pembahasan rapat pada hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan
Rumah Sakit sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajiban, hak
pejabat struktural dan pejabat fungsional .
e. Rapat Khusus :
1. Dalam keadaan tertentu yang mendesak atau memerlukan
penanganan segera, maka Direksi dapat menyelenggarakan rapat
khusus dengan mengundang unsur terkait.
2. Peserta Rapat adalah Direktur Utama, para direktur dan unsur terkait.
19
f. Rapat Pleno terbatas :
1. Rapat Umum Direksi Rumah sakit dengan Dewan Pengawas
sekurang- kurangnya 6 bulan sekali.
2. Peserta Rapat adalah Direksi Rumah Sakit dengan Dewan Pengawas.
3. Pembahasan rapat pada hal-hal yang berhubungan dengan
pengelolaan dan evaluasi kinerja pelayanan Rumah Sakit, yang
mengacu kepada renstra dan program kegiatan Rumah Sakit.
g. Rapat Pleno (Rapat Umum Pemegang Saham / RUPS):
1. Rapat Umum dengan pemilik dan jajaran pejabat struktural serta
fungsional Rumah Sakit sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
2. Peserta Rapat adalah Pemilik, Pengurus Dewan Pengawas dan
jajaran pejabat struktural dan fungsional Rumah Sakit.
3. Pembahasan rapat pada hal-hal yang berhubungan dengan
penyelenggaraan dan evaluasi kinerja pelayanan Rumah Sakit selama
1 (satu) tahun, yang mengacu kepada renstra dan program kegiatan
Rumah Sakit.
(3) Jenis Rapat Komite Medis dan Staf Medis Fungsional
Rapat tersebut ini diatur tersendiri melalui Peraturan internal staf medis/
Medical Staff Bylaws.
(4) Jenis Rapat pada Unit kerja
Rapat pada tingkat Unit kerja diatur melalui pedoman teknis.
Pasal 27
Prosedur Rapat
20
Pasal 28
Persyaratan Rapat
(1) Jumlah kuorum peserta rapat adalah setengah ditambah satu dari peserta
yang diundang.
(2) Keputusan rapat mempunyai kekuatan yang mengikat bila peserta rapat
memenuhi kuorum atau 1/2 (setengah) jam setelah waktu yang ditetapkan
walaupun jumlah peserta tidak memenuhi kuorum.
21
BAB IX
PENETAPAN PERATURAN RUMAH SAKIT
Pasal 29
Pemilik Rumah Sakit diwakili oleh Bupati berwenang untuk menyetujui dan
menetapkan berbagai ketentuan dan peraturan pelasanaan untuk
mengimplementasikan Peraturan Internal Rumah Sakit.
Pasal 30
Pasal 31
Sosialisasi Peraturan Internal
Pasal 32
Perubahan Peraturan Internal
(1) Direksi berhak mengubah Peraturan Internal Rumah Sakit ini melalui rapat
khusus yang bertujuan menyempurnakan peraturan ini.
(2) Usulan untuk mengadakan perubahan dilaksanakan melalui rapat pleno yang
diselenggarakan untuk keperluan tersebut.
22
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33
(1) Peraturan Internal Rumah Sakit ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(2) Semua peraturan Rumah Sakit yang ditetapkan sebelum berlakunya
Peraturan Internal ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Internal Rumah Sakit.
(3) Penetapan peraturan Rumah Sakit yang masih berlaku sebagaimana diatur
dalam ayat (2) di atas ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.
(4) Peraturan internal staf medis fungsional Rumah Sakit diatur dalam peraturan
tersendiri dalam bentuk Medical Staff Bylaws yang disusun oleh tenaga
medis Rumah Sakit, dengan persetujuan Direktur.
DITETAPKAN DI : MATARAM
PADA TANGGAL : 1 MARET 2010
23
PENUTUP
24