Oleh :
D11.0406
IX A
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………..i
Kata Pengantar…………………………………………………………….ii
Daftar Isi………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………....1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………...2
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….2
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………...2
BAB II BUDIDAYA DAN MANFAAT CABAI
2.1 Sejarah Penyebaran Cabai………………………………………...4
2.2 Varietas Cabai…………………………………………………….7
2.2.1 Cabai Besar…………...…………………………………....7
2.2.2 Cabai Kecil atau Cabai Rawit……………………………...9
2.3 Kandungan Nutrisi dan Manfaat.………………………………..10
2.4 Cara Budidaya Cabai Hingga Pemanenan dan Pemasaran……...12
2.4.1 Pembenihan……………………………………………….12
2.4.2 Pengolahan Tanah………………………………………...15
2.4.3 Cara Menanam Cabai……………………………………..16
2.4.4 Pemanenan………………………………………………..18
2.5 Cara Pengendalian Hama dan Penyakit…………………………20
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan………………………………………………………...25
3.2 Saran…………………………………………………………….25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
2.4.1 Pembenihan
Pembenihan merupakan tahap awal dari kegiatan
budidaya cabai dan sangat penting karena menentukan
keberhasilan budidaya cabai secara keseluruhan. Benih cabai
diambil dari tanaman induk pilihan berjenis murni dan
berkualitas terbaik.
Kriteria untuk benih cabai adalah harus sehat, tidak
cacat, kelopak buah tidak pecah, bebas hama dan penyakit
penyakit, dan benar-benar matang.
1. Menyeleksi Benih
Setelah biji untuk benih diperoleh, tahap
berikutnya ialah melakukan seleksi biji. Tujuannya
agar diperoleh benih dengan daya tumbuh yang baik.
Caranya biji calon benih dimasukkan ke dalam ember
berisi air dan diaduk-aduk. Biasanya, akan tampak
adanya biji yang mengambang dan yang tenggelam.
Bila biji mengambang merupakan biji yang kurang
baik untuk benih (kosong), sedangkan biji yang
tenggelam merupakan biji yang baik (berisi).
2. Menyimpan Benih
Bila tak langsung digunakan, disimpan
dengan merendam selama 12 jam dalam larutan
fungisida, dilakukan pada malam hari. Tempat
penyimpanan harus memenuhi tiga syarat.
Pertama, adalah terlindung dari sinar matahari. Bila
panas, pengeringan 3 hari. Kedua, terlindung dari
hujan. Bila hari hujan, pengeringan seminggu. Ketiga,
terlindung dari hama dan penyakit. Benih yang
sudah kering dimasukkan ke dalam botol hingga 0.75
tinggi botol, ruang sisinya diisi abu pembakaran, dan
disimpan selama 2-3 bulan.
3. Penyemaian
Cara penyemaian, ada dua metode yang bisa
dilakukan yaitu langsung di polybag, atau di
bedengan.
1) Di polybag
Metode ini sangat cepat, hemat, dan simple.
Tidak perlu kerja dua kali untuk memindahkan
bibit ke media tanam baru.
Keunggulan dari metode ini di antaranya :
(1). Mudah pengerjaannya karena lebih sederhana.
(2). Proses penyemaiannya lebih cepat.
(3). Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.
Kelemahan dari metode ini di antaranya :
(1). Ada benih yang tidak tumbuh.
(2). Bibit tumbuh tidak seragam, karena
penggantian dengan benih baru.
(3). Terdapat kerugian biaya polybag dan tenaga
kerja.
2) Penyemaian di bedengan persemaian
Metode ini dengan menyemai terlebih dahulu
di bedeng persemaian yang telah disediakan, dan
disebar secara merata di permukaan bedengan.
Usahakan untuk tidak terlalu rapat agar bibit
tumbuh dengan optimal.
Kelemahan dari metode ini di antaranya :
(1). Membutuhkan waktu yang lama karena
bekerja dua kali.
(2). Menyiapkan polybag besar atau kecil, sebelum
ditanam dilahan.
(3). Lebih rumit, harus berhati - hati dalam
pemindahan dari bedengan ke polybag.
Keunggulan dari metode ini di antaranya :
(1). Mutu bibit lebih terjamin
(2). Proses seleksinya dilakukan dengan baik.
(3). Bibit tumbuh dengan benar-benar seragam.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu
pagi dan sore bila udara di bedengan sangat
panas. Bila udara dingin atau hujan, dapat
ditiadakan atau hanya sekali penyiraman pada
pagi hari.
Persemaian diperlukan upaya pengendalian
serangan pengganggu. Yang sering mengganggu
persemaian, antara lain : semut, cacing, dan
jamur. Pengendalian cacing dengan cara
menaburkan furadan 3 gram. Pengendalian jamur,
dengan cara menyemprotkan benlate pada
tanaman.
3.1 Simpulan
Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa
yang berguna bagi kesehatan. Cabai merah (Capsicum annuum L.)
merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidaya
oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan
memiliki beberapa manfaat kesehatan dan kecantikan. Varietas cabai
beragam, mulai dari cabai kecil hingga cabai besar. Budidaya
cabai bukan hal yang mudah dilakukan jika kita menginginkan
hasil yang lebih maksimal. Dalam budidaya cabai banyak hal yang
harus diperhatikan, diperlukan juga ketelitian dan kesabaran agar
hasil panen yang kita peroleh lebih baik, mulai dari pemilihan lahan
sampai cara pemanenan.
3.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari karya tulis ini adalah
1. Mengenalkan cabai kepada masyarakat luas dari sisi
ekonomis maupun sisi kesehatan.
2. Memberikan penyuluhan tentang budidaya cabai, kepada
para petani atau masyarakat luas sehingga tanaman cabai
lebih dikenal di masyarakat luas.
3. Agar diberi kemudahan kepada petani dalam mendapatkan
pupuk, sehingga akan mendorong kemudahan dalam
budidaya tanaman cabai.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 6. Paprika
Gambar 7. Cabai Rawit