Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD Dr. MOEWARDI

TUBERKULOSIS
PenyakitakibatinfeksikumanMycobacterium tuberculosis yang
1. Pengertian (Definisi) bersifatsistemiksehinggadapatmengenaihampirsemua organ
tubuhdenganlokasiterbanyak di paru yang biasanyamerupakanlokasi primer.
1. Nafsumakanberkurang
2. Beratbadananaksulitnaik, menetapataumalahturun
3. Demamsubfebrisberkepanjangan
4. Pembesarankelenjarsuperfisialdidaerahleher, aksila, inguinal atautempat
lain.
5. Keluhanrespiratorikbatukkroniklebihdari 3 mingguataunyeri dada
6. Gejala gastrointestinal sepertidiarepersisten yang
tidaksembuhdenganpengobatanbaku
2. Anamnesis
Bilamengenai organ ekstrapulmoner :
1. Benjolan di punggung (gibbus) sulitmembungkuk, pincang,
ataubengkaksendi
2. Bilamengenaisusunansarafpusatdapatterjadigejalairitabel, leherkaku,
muntah-muntahdankesadaranmenurun
3. Gambarankelainankulit yang khasyaituskrofuloderma
4. Limfadenopatimultipeldidaerahcolli, aksillaatau inguinal
5. Lesiflikten di mata
Antropometrigizikurangdengangrafikberatbadandantinggibadanpadaposisi di
bawah p5, suhusubfebris
Kelainanpadapemeriksaanfisikbarudijumpai TB mengenai organ tertentu :
1. TB vertebra: gibbus, kifosis, paraparesisatau paraplegia
3. Pemeriksaanfisik 2. TB koksae/TB genu : jalanpincang, nyeripangkalpaha /lutut
3. Pembesarakelenjargetahbening (KGB) multipel, tidaknyeritekan,
konfluens (salingmenyatu)
4. Meningitis TB : adarangsang meningeal
5. Skrofuloderma:ulkuskulitdenganskin bridge, biasanyadidaerahleher,
aksilaatau inguinal.
6. Konjungtivitisfliktenularisyaitubintikputih di limbus kornea yang
sangatnyeri.
1. Ujituberkulin
2. Pemeriksaanradiologis (fotothoraks AP dan lateral kanan)
3. Gambaransugestif TB
diantaranyapembesarankelenjarhilusatauparatrakeal,
konsolidasisegmenataulobusparu, milier,kavitas, efusi pleura,
atelektasisataukalsifikasi.
4. Pemeriksaanmikrobiologi
5. Dari bahanbilasanlambungatau sputum mencari basil tahanasam (BTA)
4. Pemeriksaanpenunjang
padapemeriksaanlangsungdankumanMycobacterium
tuberculosisdaribiakan.
6. Pemeriksaanpatologidilakukandaribiopsikelenjar, kulitdanjaringan lain
yang dicurigai TB.
7. Funduskopiperludilakukanpada TB milierdan Meningitis TB
8. Pungsilumbalharusdilakukanpada TB milieruntukmengetahuiadatidaknya
meningitis TB.
9. Pemeriksaandarahtepi, lajuendapdarah, urindanfesesrutin.
1. Anamnesis
5. Kriteria diagnosis 2. Pemeriksaanfisik
3. Pemeriksaanpenunjang
6. Diagnosis Kerja Tuberkulosis
1. Pneumonia
7. DiagosisBanding
2. Sistemik lupus eritomatosus
1. Faseintensif: 3-5 macam OAT selama 2 bulanawal.
2. Faselanjutan: dengan 2 OAT (INH danRifampisin) selam 6 -12 bulan.
Padaanakobat TB diberikansecaraharian
1. TB parudan TB kelenjarsuperfisial: INH, Rifampisin, Pirazinamidselama
8. Terapi 2 bulanfaseintensifdilanjutkan INH danRifampisinhinggagenap 6
bulanterapi.
2. TB paruberat (milier, destroyed lung) dan TB ekstrapulmoner: 4-5 macam
OAT selama 2 bulanfaseintensifdilanjutkan INH
danRifampisinhinggagenap 9-12 bulanterapi.
TB milierdanefusi pleura TB diberikan juga prednison 1-2
mg/kgbb/hariselama 2 minggukemudiandosis di turunkanbertahapselama 2
minggusehingga total waktupemberian 1 bulan.
1. Anamnesis, pemeriksaanfisik, penunjang (penegakan diagnosis):
dokterspesialisanak SSD RespilogiAnak
9. Kompetensi
2. Pemeriksaanlaboratoriumdarah: dokterspesialispatologiklinik
3. Pemeriksaanradiologis: dokterspesialisradiologi

Junior Madya Senior


(merah) (kuning (biru)
, hijau)
Diagnosis 1 2,3 4
PengelolaanMedis 1 2,3 4
Prosedur - - -

10. KompetensiResiden Keterangan :


1.mengenali danmenjelaskan
2. diagnosis danmerujuk
3. mendiagnosisdantatalaksanaawaldanmerujuk
a. bukangawatdarurat
b. Gawatdarurat
4. Diagnosis, penatalaksaanmandiridantuntas.
1. Pengobatan TB berlangsung lama minimal 6 bulan,
obatharusdiminumsetiaphari, tidakbolehterputus, haruskontroltiapbulan
2. Rifampisindapatmenyebabkancairantubuh (air seni, air mata,
keringat,ludah) berwarnamerah
11. Edukasi
3. Secaraumumobatsebaiknyadiminumsaatperutkosong 1 jam
sebelummakan / 2 jam setelahmakan.
4. Bilatimbulkeluhankuningpadamata, mual,
danmuntahsegeraperiksakedokterwalaubelumwaktunyakontrol.
1. Advitam: dubia ad bonam
12. Prognosis 2. Adsanasionam : dubia ad bonam
3. Adfunctionam: dubia ad bonam
13 Tingkat evidens III A
14 Penelaahkritis SSD Respirologianak
15 Indikatormedis Anamnesis, pemeriksaanfisis, mantouxtes, bilasanlambung
1. Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra E,
Harmoniati ED, editor. Pedomanpelayananmedisjilid 1. Jakarta:
IkatanDokterAnak Indonesia; 2010. h. 193-6
2. Landia S, Raharjoe NN. Tatalaksanatuberkulosis. Dalam: Raharjoe NN,
Supriyatno B, Setyanto DB, penyunting. Buku ajar respirologianak.
Jakarta: IkatanDokterAnak Indonesia;1999. h. 214-27
3. Pusponegoro HD, Hadinegoro SR, Firmanda D, Kosim MS, Pudjiadi
AH, Rusmil K, editor. Standarpelayananmediskesehatananakedisi I.
Jakarta: IkatanDokterAnak Indonesia; 2004.h.359-66
16 Kepustakaan
4. Rutherford ME, Ruslami R, Anselmo M, Alisjahbana B, Yulianti N,
Sampurno H, et al. Management of children exposed to Mycobacterium
tuberculosis: a public health evaluation in West Java, Indonesia (Dikutip
21 November 2013). Diunduhdari Bull WorldHealth Organ
2013;91:932–941A doi: http://dx.doi.org/10.2471/BLT.13.118414
5. Soelen NV, Du Preez K, Wyk SS, Mandalakas AM, Enarson DA, Reid
AJ, et al. Does an isoniazid prophylaxisrimprove tuberculosis contact
management in South African children (Dikutip 21 November 2013). Di
unduhdari PLOS ONE | www.plosone.org

Surakarta, Januari 2016

KomiteMedik Ketua SMF Anak


Ketua

Dr. UntungAlifianto,dr., Sp.BS EndangDewi Lestari, dr., Sp.A(K)., MPH


NIP.19561223 198611 1 002 NIP. 19591201 198603 2 008

Direktur RSUD DrMoewardi

EndangAgustinar, dr., M.Kes


NIP.19570812 198502 2 001

Anda mungkin juga menyukai