Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Promosi
Kesehatan
Yang di Bimbing Oleh :
TUMIUR SORMIN, SKM, M.KES
Disusun Oleh :
Ameliya Fitrianzah
1814401030
Tingkat 2/Reguler 1
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Analisa Situasi
Patah tulang membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Setelah melakukan
operasi untuk menyatukan tulang kembali, pasien masih harus menunggu berbulan-bulan,
bahkan tahun, agar tulang bisa kembali seperti semula. Proses penyembuhan patah tulang
juga bisa dipercepat dengan mengonsumsi nutrisi yang tepat.
B. Diagnosa Keperawatan
Peningkatan nutrisi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ketidaktahuan
pasien tentang nutrisi.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit dapat mengetahui dan memahami
tentang nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan tulang.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat:
1) Menjelaskan pengertian tentang pentingnya nutrisi untuk penyembuhan tulang
2) Menjelaskan manfaat nutrisi untuk penyembuhan tulang
3) Menjelaskan macam-macam makanan untuk penyembuhan tulang
D. Isi Materi
Pentingnya nutrisi untuk penyembuhan tulang
1. Pengertian pentingnya nutrisi untuk penyembuhan tulang
2. Manfaat nutrisi untuk penyembuhan tulang
3. Macam-macam makanan untuk penyembuhan tulang
E. METODE
a. Ceramah tanya jawab
b. Membagikan leaflet
F. MEDIA
1. Leaflet dan
2. Lembar Balik
H. EVALUASI
I. EVALUASI
1. Struktur
Ruang kondusif untuk kegiatan
Peralatan memadai
Mediaa dan materi tersedia
2. Proses
Ketepatan waktu pelaksanaan
Peran serta aktif klien
Penyampaian penyaji promosi kesehatan oleh penyaji
Faktor pendukumg dan penghambat kegiatan
LAMPIRAN MATERI :
PENTINGNYA NUTRISI UNTUK PENYEMBUHAN TULANG
A. Pengertian
Patah tulang membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Setelah melakukan
operasi untuk menyatukan tulang kembali, pasien masih harus menunggu berbulan-bulan,
bahkan tahun, agar tulang bisa kembali seperti semula. Proses penyembuhan patah tulang
juga bisa dipercepat dengan mengonsumsi nutrisi yang tepat.
D. KOMPLIKASI
Komplikasi Komplikasi fraktur meliputi
1. Komplikasi Awal
a) Kerusakan Arteri Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya
nadi, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang
disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit,
tindakan reduksi, dan pembedahan
b) Kompartement Syndrom Kompartement Syndrom merupakan komplikasi serius yang
terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan
parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan
pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan pembebatan yang
terlalu kuat.
c) Fat Embolism Syndrom Fat Embolism Syndrom (FES) adalah komplikasi serius yang
sering terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadi karena sel-sel lemak
yang dihasilkan bone marrow kuning masuk ke aliran darah dan menyebabkan tingkat
oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan gangguan pernafasan, tachykardi,
hypertensi, tachypnea, demam.
d) Infeksi System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma
orthopedic infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya
terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam
pembedahan seperti pin dan plat.
e) Avaskuler Nekrosis Avaskuler Nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulang
rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali dengan
adanya Volkman’s Ischemia.
E. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis
a. Recognisi atau pengenalan adalah riwayat kecelakaan derajat keparahannya, prinsip
pertama yaitu mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis,
pemeriksaan klinik dan radiologis
b. Reduksi adalah usaha manipulasi fragmen tulang patah untuk kembali seperti asalnya,
reduksi ada dua macam yaitu reduksi tertutup ( tanpa operasi), contohnya dengan
traksi dan reduksi terbuka (dengan operasi), contohnya dengan fiksasi internal dengan
pemasangan pin, kawat,sekrup atau batangan logam
F. PENCEGAHAN
1. Nutrisi dan sinar matahari
Tubuh pada dasarnya membutuhkan asupan kalsium yang cukup untuk kesehatan
tulang. Sumber kalsium yang baik bisa Anda dapatkan dari susu, yoghurt, keju, dan
sayuran berdaun hijau gelap.
Tubuh juga membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Anda bisa
mendapatkan vitamin D dengan berjemur dibawah sinar matahari (disarankan dipagi
hari), makan telur, dan ikan berminyak.
2. Aktivitas fisik
Jika sering latihan menahan beban, semakin kuat dan padat tulang Anda. Latihan yang
membuat tulang Anda kuat misalnya berlari, berjalan, berlari, melompat, dan menari, atau
latihan apa pun itu yang dapat menguatkan tulang. Dengan begitu Anda dapat mencegah
patah tulang.
3. Menopause
Estrogen adalah hormon yang mengatur kalsium pada wanita. Hormon ini akan
berkurang selama menopause, yang membuat pengendalian kalsium jauh lebih
sulit. Akibatnya, wanita harus sangat berhati-hati pada tulangnya selama dan setelah
menopause.
Tips berikut ini dapat membantu Anda mengurangi risiko osteoporosis setelah menopause: