Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI

SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN KUTAI TIMUR

Edi Noviyanto1, H. Eddy Soegiarto K2, Elfreda A Lau3

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh kepemimpinan
persuasif dan kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja pegawai secara parsial serta pengaruh
kepemimpinan persuasif dan kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja pegawai secara bersama-
sama. Data-data yang telah dihimpun di analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear
berganda dan mendapatkan hasil sebagai berikut : Y=4,244+0,581X1+0,724X2. Berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan persuasif dan
kepemimpinan partisipatif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Nilai t hasil
perhitungan kepemimpinan persuasif 4,546 > t tabel 1,676 dan kepemimpinan partisipatif 6,374 >
t tabel 1,676 dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur. Nilai F hasil
perhitungan 87,405 > F tabel 3,20 dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti secara bersama-
sama kepemimpinan persuasif dan kepemimpinan partisipatif mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan persuasif dan
kepemimpinan partisipatif dengan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 77,9% yang artinya
kepemimpinan kepemimpinan persuasif dan kepemimpinan partisipatif meningkatkan kinerja para
pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur.

Kata Kunci : Kepemimpinan Persuasif, Kepemimpinan Partisipatif, dan Kinerja


ABSTRACT

The aims of the research is to examine the significant influence of persuasive and participative
leadership to civil servants’ performance partially and collectively. The collected data are analyzed
with the use of equation of multiple linear regression and the result is : Y =
4,244+0,581X₁+0,724X₂. Based on the analysis result and the study, it can be concluded that
persuasive and participative leadership influence significantly to the civil servants’ performance
at Secretariat of Local Legislators of East Kutai Regency. The t value from counting result of
persuasive leadership 4,546> t table 1,676 and participative 6,374 > t 1,676 with the significance
value 0,000 which means leaderships partially influence significantly to the civil servants’
performance at Secretariat of Local Legislators of East Kutai Regency. The F value from counting
reslut 87,405 > F table 3,20 with the significance value 0,000 which means collectively persuasive
and participative leaderships influence significantly to the civil servants performances of
Secretariat of Local Legislators of East Kutai Regency. The result of the research indicates that
there is a significant influence between persuasive and participative leaderships with determinant
coeficience value is 77,9% which means persuasive and participative leaderships increase the civil
servants’ performances of Secretariat of Local Legislators East Kutai Regency.

Key words: Leadership, Persuasive, Participative Leadership, and Performance.

PENDAHULUAN Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai


Latar Belakang Timur yang dipimpin oleh Sekretaris
Pada sebuah organisasi pemerintahan, Dewan membawahi 101 orang Pegawai
kesuksesan atau kegagalan dalam Negeri Sipil (masa kerja Januari –
pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan Desember 2015) membutuhkan
pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan yang baik sehingga
kepemimpinan, melalui kepemimpinan dan Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur
didukung oleh kapasitas organisasi dapat menciptakan pelayanan yang
pemerintahan yang memadai, maka maksimal kepada masyarakat yang ada di
penyelenggaraan tata pemerintahan yang wilayah tersebut. Jenis kepemimpinan yang
baik (Good Governance) akan terwujud, diterapkan pada Sekretariat DPRD
sebaliknya kelemahan kepemimpinan Kabupaten Kutai Timur adalah
merupakan salah satu sebab keruntuhan kepemimpinan persuasif dan
kinerja birokrasi pemerintahan. kepemimpinan partisipatif.
Kepemimpinan (leadership) dapat Beberapa permasalahan yang terjadi di
dikatakan sebagai cara dari seorang Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur
pemimpin (leader) dalam mengarahkan, tersebut, mengakibatkan menjadi buruknya
mendorong dan mengatur seluruh unsur- kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
unsur didalam kelompok atau diketahui dari masih tingginya persentase
organisasinya untuk mencapai suatu tujuan keterlambatan masuk kerja dan kurang
organisasi yang diinginkan sehingga aktifnya mengikuti apel pagi, sebagaimana
menghasilkan kinerja pegawai yang jam kerja dan apel pagi tersebut telah
maksimal. Dengan meningkatnya kinerja diwajibkan oleh Bupati Kutai Timur
pegawai berarti tercapainya hasil kerja dengan dikeluarkannya Surat Edaran
seseorang atau pegawai dalam mewujudkan No.060/113/ORG.III Tanggal 28 Februari
tujuan organisasi. 2012 yang berdasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang baik dari segi kualitas maupun dari segi
Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Surat kualitas.
Edaran No.060/10/ORG.III Tanggal 19
Januari 2015. Kepemimpinan
Dalam sebuah organisasi sifat dan sikap
Tujuan Penelitian kepemimpinan seorang pemimpin untuk
Adapun tujuan penelitian yang hendak memengaruhi orang lain sangat
dicapai adalah sebagai berikut : menentukan di dalam mencapai tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh organisasi. Kepemimpinan atau
kepemimpinan persuasif terhadap leadhership termasuk kelompok ilmu
kinerja pegawai di Sekretariat DPRD terapan dari ilmuilmu sosial, sebab prinsip-
Kabupaten Kutai Timur. prinsip dan rumusan-rumusannya
2. Untuk mengetahui pengaruh bermanfaat dalam meningkatkan
kepemimpinan partisipatif terhadap kesejahteraan manusia. Sebagai langkah
kinerja pegawai di Sekretariat DPRD awal untuk mempelajari dan memahami
Kabupaten Kutai Timur. segala sesuatu yang berkaitan dengan
3. Untuk mengetahui pengaruh aspek-aspek kepemimpinan.
kepemimpinan persuasif dan Menurut Siagian dalam Edy Sutrisno
kepemimpinan partisipatif berpengaruh (2009:213) :
secara simultan terhadap kinerja “Kepemimpinan adalah kemampuan
pegawai di Sekretariat DPRD seseorang untuk mempengaruhi orang lain,
Kabupaten Kutai Timur. dalam hal ini para bawahannya sedemikian
rupa sehingga orang lain itu mau
DASAR TEORI melakukan kehendak pimpinan meskipun
Manajemen Sumber Daya Manusia secara pribadi hal itu mungkin tidak
Pengertian manajemen sumber daya disenangi”.
manusia menurut Simamora dalam Edy Menurut Anogara dalam Edy Sutrisno
Sutrisno (2009:5) yaitu : “Manajemen (2009:214) : “Kepemimpinan adalah
sumber daya manusia adalah kemampuan untuk memengaruhi pihak
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, lain, melalui komunikasi baik langsung
pemberian balas jasa, dan pengelolaan maupun tidak langsung dengan maksud
individu anggota organisasi atau kelompok untuk menggerakkan orang-orang agar
pekerja”. dengan penuh pengertian, kesadaran, dan
Menurut Husein Umar dalam Danang senang hati bersedia mengikuti kehendak
Sunyoto (2013:1) : “Manajemen sumber pimpinan itu”.
daya manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan Gaya Kepemimpinan
pengawasan atas pengadaan, Tohardi dalam Edy Sutrisno (2009:222)
pengembangan, kompensasi, penginteg- mengemukakan beberapa gaya
rasian, pemeliharaan dan pemutus kepemimpinan yaitu sebagai berikut :
hubungan kerja dengan maksud untuk 1. Gaya persuasif, yaitu gaya memimpin
mencapai tujuan organisasi perusahaan dengan menggunakan yang menggugah
secara terpadu”. perasaaan, pikiran, atau dengan kata lain
Dari definisi di atas sangatlah jelas dengan melakukan ajakan atau bujukan.
bahwa manajemen sumber daya manusia 2. Gaya refresif, yaitu gaya kepemimpinan
adalah suatu perencanaan, dengan cara memberi-kan tekanan-
pengorganisasian, pengarahan dan tekanan, ancaman- ancaman, sehingga
pengawasan untuk memperoleh tenaga bawahan mereka ketakutan.
kerja yang tepat sesuai dengan kebutuhan 3. Gaya partisipatif, yaitu gaya
kepemimpinan di mana memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk itu 10. Gaya retrogresif, yaitu pemimpin tidak
secara aktif baik mental, spiritual, fisik, suka melihat maju, apalagi melebihi
maupun materil dalam kiprahnya di dirinya. Untuk itu pemimpin yang
organisasi. bergaya retrogresif selalu menghalangi
4. Gaya inovatif, yaitu pemimpin yang bawahannya untuk mengembangkan
selalu berusaha dengan keras untuk pengetahuan dan keterampilan.
mewujudkan usaha-usaha pembaruan di
dalam segala bidang, baik bidang Kinerja
politik, ekonomi, sosial, budaya, atau Menurut Anwar Prabu Mangkunegara
setiap produk terkait dengan kebutuhan (2009:67) : “Kinerja adalah hasil kerja
manusia. secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
5. Gaya investigatif, yaitu gaya pemimpin oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
yang selalu melakukan penelitian yang tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
disertai dengan rasa penuh kecurigaan yang diberikan kepadanya”.
terhadap bawahannya sehingga Menurut Moeheriono (2012:95) :
menimbulkan yang menyebabkan “Pengertian Kinerja atau Performance
kreativitas, inovasi, serta inisiatif dari merupakan gambaran mengenai tingkat
bawahan kurang berkembang, karena pencapaian pelaksanaan suatu program
bawahan takut melakukan kesalahan- kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan
kesalahan. sasaran, tujuan, visi dan misiorganisasi
6. Gaya inspektif, yaitu pemimpin yang yang dituangkan melalui perencanaan
suka melakukan acara-acara yang strategis suatu organisasi”.
bersifat protokoler, kepemimpinan Menurut Oxford Dictionary dalam
dengan gaya inspektif menuntut Moeheriono (2012:96) : “Kinerja
penghormatan bawahan, atau pemimpin (performance) merupakan suatu tindakan
yang senang apabila dihormati. proses atau cara bertindak atau melakukan
7. Gaya motivatif, yaitu pemimpin yang fungsi organisasi. Sebenarnya kinerja
dapat menyampaikan informasi merupakan suatu konstruk, dimana banyak
mengenai ide-idenya, program-program, para ahli yang masih memiliki sudut
dan kebijakan-kebijakan kepada pandang yang berbeda dalam
bawahan dengan baik. Komunikasi mendefinisikan kinerja tersebut. Seperti
tersebut membuat segala ide, program yang dikatakan oleh Robbins, mengatakan
dan kebjakan dapat dipahami oleh bahwa kinerja merupakan fungsi dari
bawahan sehingga bawahan mau kemampuan, motivasi dan kesempatan”.
merealisasikan semua ide, program, dan
kebijakan.
Kerangka Konsep
8. Gaya naratif, yaitu pemimpin yang
Kerangka konsep penelitian ini dapat
bergaya naratif merupakan pemimpin
digambarkan sebagai berikut :
yang banyak bicara namun tidak
disesuaikan dengan apa yang ia H1
kerjakan, atau dengan kata lain Kepemimpinan
pemimpin yang banyak bicara sedikit Persuasif
bekerja. (X1) H3 Kinerja
9. Gaya edukatif, yaitu pemimpin yang (Y)
suka melakukan pengembangan Kepemimpinan
bawahan dengan cara memberikan Partisipatif
pendidikan dan keterampilan kepaa (X2)
H2
bawahan, sehingga bawahan menjadi
memiliki wawasan dan pengalaman
Hipotesis
yang lebih baik dari hari ke hari.
Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan Persuasif (X1) bulan yakni dimulai dari bulan Februari
berpengaruh secara positif dan 2015 sampai dengan bulan April 2015.
signifikan terhadap Kinerja (Y) pegawai
di Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Rincian Data Yang Digunakan
Timur. Jenis data yang digunakan dalam
2. Kepemimpinan Partisipatif (X2) penelitian ini adalah data primer dan data
berpengaruh secara positif dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini
signifikan terhadap Kinerja (Y) pegawai diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner
di Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai kepada responden, dan data sekunder
Timur. diperoleh dari objek penelitian ini
3. Kepemimpinan Persuasif (X1) dan dilakukan yaitu Sekretariat DPRD
Kepempimpinan Partisipatif (X2) Kabupaten Kutai Timur. Adapun data
berpengaruh secara bersama-sama sekunder yang diperlukan dalam penelitian
terhadap Kinerja (Y) pegawai di ini adalah sebagai berikut :
Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai 1. Gambaran umum objek penelitian, yang
Timur. meliputi :
a. Dasar pembentukan
METODE PENELITIAN b. Visi dan Misi
Definisi Operasional c. Struktur Organisasi
Variabel-variabel yang digunakn dalam 2. Data pegawai
penelitian ini adalah : Data pegawai diperlukan untuk
1. Kepemimpinan; kemampuan Sekretaris engetahui jumlah seluruh pegawai di
Dewan mempengaruhi dan memotivasi Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai
pegawai untuk melakukan sesuatu sesuai Timur dan memperoleh gambaran
tujuan bersama. umum responden berdasarkan usia, jenis
2. Kepemimpinan persuasif; Sekretaris kelamin, tingkat pendidikan dan masa
Dewan menggugah perasaan dan pikiran kerja.
pegawai agar dapat bekerja sama dengan
baik melalui ajakan dan bujukan. Populasi Dan Sampel
3. Kepemimpinan partisipatif; Sekretaris 1. Populasi
Dewan memberikan kesempatan kepada Populasi penelitian tentang “Pengaruh
pegawai untuk aktif dalam loyalitas, Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
royalitas dan kiprahnya terhadap di Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai
Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur” ini adalah seluruh Pegawai Negeri
Timur. Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai
4. Kinerja; merupakan hasil kerja secara Timur yang seluruhnya berjumlah 101
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai orang. Jumlah ini meliputi Sekretaris
oleh pegawai dalam melakukan tugas Dewan, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian
pada Sekretariat DPRD Kabupaten dan staf.
Kutai Timur sesuai tanggung jawab yang 2. Sampel
diberikan oleh Sekretaris Dewan. Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Jangkauan Penelitian tersebut (Sugiyono, 2011:62). Bila populasi
Penelitian ini dilakukan di tempat besar dan peneliti tidak dapat mempelajari
penulis bekerja yaitu Sekretariat DPRD semua yang ada pada populasi, maka untuk
Kabupaten Kutai Timur yang berlokasi di mengetahui berapa sampel yang akan
Jln. Soekarno Hatta Pusat Perkantoran diambil peneliti, yaitu dengan
Bukit Pelangi Kecamatan Sangatta Utara menggunakan rumus Slovin yang dikutip
Kabupaten Kutai Timur. Waktu penelitian dari Husein Umar (2005:108) yaitu
berlangsung selama kurang lebih 3 (Tiga) sebagai berikut :
Rumus Slovin : bagian digunakan tehnik Proportionate
𝑁 Stratified Random Sampling.
n =
1+𝑁 𝑒 2
Keterangan : Teknik Pengumpulan Data
n = Ukuran Sampel Penelitian Lapangan (Field Work
N = Jumlah Populasi (101) Research)
e = Tingkat antisipasi ketidaktelitian 1. Observation, yaitu melakukan suatu
karena kesalahan–kesalahan pengamatan langsung terhadap tempat
pengambilan sampel yang masih yang dijadikan objek penelitian.
dapat ditolerir atau diinginkan yaitu 2. Interview, yaitu pengumpulan data
sebesar 10%. dengan menggunakan tanya jawab atau
101 wawancara langsung dengan piminan
n = dan pegawai guna memperoleh bahan
1+101 (0.1)2
101 masukan untuk menunjang penulisan
n = ini.
1+101 𝑥 (0.01)
n = 50.24 3. Kuesioner, yakni suatu cara untuk
Besarnya sampel penelitian sebanyak 50 memperoleh data dengan jalan
orang pegawai yang seluruhnya dijadikan menyebarkan daftar pertanyaan dan
responden dalam penelitian. pernyataan kepada para pegawai. Untuk
Populasi terbagi dalam beberapa bagian mengungkap data ini digunakan
atau strata, maka untuk menentukan jumlah kuesioner yang berbentuk skala Likert.
sampel dalam setiap bagian atau strata
dapat digunakan metode Proportionate Penelitian Kepustakaan (Library
Stratified Random Sampling (Sugiyono, Research)
2010:64). Proportionate Stratified Random Penelitian kepustakaan (Library
Sampling adalah tehnik yang digunakan Research) yaitu pengumpulan data yang
bila populasi mempunyai anggota atau dilakukan dengan sumber-sumber yang
unsur yang tidak homogeny dan berstrata telah didokumentasikan baik data
secara proporsional dari setiap elemen pendukung maupun data langsung yang
populasi yang dijadikan sampel dan diperlukan dan merupakan data sekunder.
pengambilan sampel dilakukan secara acak,
sehingga diperoleh rincian jumlah sampel Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis
tiap bagian sebagai berikut : Uji Data
Pegawai bagian Umperkep : 45/101 x 50 = Uji data bertujuan untuk menguji seluruh
22.3 22 instrumen variabel penelitian agar bisa
Pegawai bagian Informasi : 14/101 x 50 = dipastikan intrumen yang digunakan adalah
6,9 7 valid dan reliabel.
Pegawai bagian Persidangan : 22/101 x 50 1. Uji Validitas
= 10,9 11 Uji validitas digunakan untuk mengukur
Pegawai bagian Keuangan : 20/101 x 50 = sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika
9,9 10
pertanyaan pada kuesioner mampu
Jumlah total sampel = 50 orang
untuk mengungkapkan sesuatu yang
Berdasarkan penjelasan diatas, maka
akan diukur oleh kuesioner tersebut.
dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
penelitian ini untuk menentukan jumlah
total sampel menggunakan rumus Slovin
2. Uji Reliabilitas
diperoleh sebanyak 50 orang yang akan
Uji reliabilitas digunakan untuk
digunakan sebagai responden dan untuk
mengetahui apakah instrumen atau
menentukan jumlah sampel tiap strata atau
indikator yang digunakan dapat
dipercaya atau handal sebagai alat ukur keadaan (naik turunnya) variabel dependen,
variabel. bila dua atau lebih variabel dependen
sebagai faktor prediktor dimanipulasi
Uji Asumsi Klasik (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono,
Untuk memastikan bahwa model yang 2012:227).
diestimasi memenuhi ketentuan asumsu Secara matematis bentuk persamaan dari
klasik, maka harus dipenuhi syarat regresi linear berganda dalam penelitian ini
BLUE (Best Linear Unbiased adalah sebagai berikut :
Estimator) yaitu :
1. Uji Multikolinearitas Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Uji multikolinearitas bertujuan Keterangan :
untuk menguji apakah model regresi Y = Subyek dalam variabel dependen
ditemukan adanya korelasi antar yang diprediksikan (Kinerja)
variable bebas (independen). a = Konstanta
Apabila terjadi korelasi, maka b1,b2 = Koefisien Regresi
dinakaman terdapat problem X1 = Kepemimpinan Persuasif
multikolinearitas. Model regresi X2 = Kepemimpinan Partisipatif
yang baik seharusnya tidak terjadi e = Standar error yaitu pengaruh
korelasi diantara variable bebas. variable lain diluar model, tetapi
2. Uji Heteroskedastisitas ikut mempengaruhi kinerja.
Uji heteroskedastisitas adalah untuk
menguji apakah dalam model regresi Uji t
terjadi ketidaksamaan varians dari Untuk membuktikan bahwa variabel
residual satu pengamatan ke gaya kepemimpinan persuasif dan gaya
pengamatan lain. Jika varians dari kepemimpinan partisipatif secara parsial
residual satu ke pengamatan lain mempengaruhi kinerja pegawai, maka
tetap, maka disebut digunakan uji t statistik.
homokedastisitas dan jika varians
berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji F
Model regresi yang baik adalah yang Untuk membuktikan bahwa variabel
homokedastisitas atai tidak terjadi gaya kepemimpinan persuasif dan gaya
heteroskedastisitas. kepemimpinan partisipatif secara bersama-
3. Uji Normalitas sama mempengaruhi kinerja pegawai,
Uji normalitas digunakan untuk maka digunakan uji F statistik.
menguji apakah dalam model regresi
kedua variable (bebas maupun Koefisien Determinasi (R2)
terikat) mempunyai distribusi Untuk mengukur seberapa jauh
normal atau setidaknya mendekati kemampuan model dapat menerangkan
normal. Normalitas terpenuhi jika variasi variabel dependen.
nilai signifikansi ≥ 0,05.
4. Uji Autokorelasi HASIL PENELITIAN
Uji autokorelasi merupakan Responden Berdasarkan Usia
pengujian asumsi dalam regresi Responden yang berumur 25-34 tahun
dimana variable dependen tidak yaitu sebanyak 20 orang, yang berumur 35-
berkorelasi dengan dirinya sendiri. 39 tahun yaitu sebanyak 16 orang dan yang
Analisis Regresi Linear Berganda berumur 40-50 tahun yaitu sebanyak 14
Hipotesis dalam penelitian ini di uji orang.
menggunakan model regresi linear Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
berganda. Analisis regresi linear berganda Responden terbanyak adalah laki-laki
digunakan untuk menaksir bagaimana yang yaitu 30 orang (60,00%), sedangkan
perempuan yaitu berjumlah 20 orang Tabel Hasil Uji Validitas
(40,00%). kuesioner rhitung rtabel ket
Responden Berdasarkan Pendidikan
Item_1 0.643 0.444 Valid
Responden yang berpendidikan terakhir
Item_2 0.557 0.444 Valid
Sarjana yaitu 16 orang, yang berpendidikan
terakhir Diploma yaitu 4 orang dan yang Item_3 0.605 0.444 Valid
berpendidikan terakhir SMA/SMK yaitu 30 Item_4 0.680 0.444 Valid
orang. Item_5 0.557 0.444 Valid
Responden Berdasarkan Masa Kerja Item_6 0.581 0.444 Valid
Responden dengan lama bekerja ≤ 4 Item_7 0.635 0.444 Valid
tahun yaitu 6 orang, dengan lama berkeja 5- Item_8 0.595 0.444 Valid
9 tahun yaitu 41 orang dan yang lama Item_9 0.688 0.444 Valid
bekerja 10-15 tahun yaitu 7 orang. Item_10 0.745 0.444 Valid
Rangkuman Hasil Kuesioner Item_11 0.783 0.444 Valid
Setelah hasil kuesioner dikumpulkan Item_12 0.557 0.444 Valid
dari responden, hasil itu dikelompokan Item_13 0.605 0.444 Valid
menurut kelompok data masing-masing Item_14 0.688 0.444 Valid
dalam tabel berikut ini : Item_15 0.613 0.444 Valid
Indika Kepemim Kepemim Item_16 0.581 0.444 Valid
Kine
tor pinan pinan Item_17 0.557 0.444 Valid
rja
Varia Persuasif Partisipatif Item_18 0.533 0.444 Valid
(Y)
bel (X1) (X2) Item_19 0.783 0.444 Valid
Sanga Item_20 0.688 0.444 Valid
t 113 81 177 Item_21 0.688 0.444 Valid
Setuju Item_22 0.613 0.444 Valid
Setuju 176 282 299 Item_23 0.507 0.444 Valid
Item_24 0.557 0.444 Valid
Netral 11 37 24 Sumber : Hasil Perhitungan SPSS

Tidak 2. Uji Reliabilitas


0 0 0
Setuju Dalam uji reliabilitas, instrumen
Sanga dinyatakan reliabel jika nilai cronbach’s
t alpha > 0,60.
0 0 0
Tidak Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Setuju Cronbach’s N of
Kesimpulan
Total 300 400 500 Alpha Items
Sumber : Hasil Kuesioner, tahun 2015 0.943 24 Reliabel
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian Data Dalam penelitian ini menggunakan
Dalam penelitian ini menggunakan dua empat uji asumsi klasik, yaitu :
uji data, yaitu : 1. Uji Multikolinearitas
1. Uji Validitas Dalam uji multikolinearitas variabel
Dalam uji validitas ini sampel yang dinyatakan tidak ada multikolinearitas jika
diambil sebanyak 20 responden. Instrumen nilai VIF < 10 atau nilai Tolerance > 0,1.
dinyatakan valid jika rhitung > rtabel dengan Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
nilai rtabel sebesar 0.444 dengan taraf Toler Kesimpul
Variabel VIF
signifikansi 0.05. ance an
Kepemimpi Tidak variabel dinyatakan tidak ada autokorelasi
nan ada jika nilai dU (1.628) < DW < 4-dU (2.372)
0.568 1.759
Persuasif multikoli Tabel Hasil Uji Autokrelasi
(X1) nearitas Durbin- Kriter Kesimpu
Variabel
Kepemimpi Tidak Watson ia lan
nan ada Kepemimpi
0.568 1.759
Partisipatif multikoli nan
1.628
(X2) nearitas Persuasif Tidak
<
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (X1) dan ada
2.330 2.330
Kepemimpi autokore
<
2. Uji Heteroskedastisitas nan lasi
2.372
Dalam uji heteroskedastisitas variabel Partisipatif
dinyatakan tidak ada heteroskedastisitas (X2)
jika nitai thitung < ttabel dan nilai signifikansi Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
> 0.05. Nilai ttabel pada penelitian ini sebesar
1,675 dengan N = 50. Pengujian Regresi Linear Berganda
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas Analisis ini dimaksudkan untuk
Kesimpu mengetahui pengaruh kepemimpinan
Variabel thitung Sig. persuasif dan kepemimpinan partisipatif
lan
Tidak terhadap kinerja pegawai.
Kepemimpi Tabel Hasil Analisis Koefisien Regresi
ada
nan Variabel Terhadap Variabel Terikat
-1,802 0.078 heterosk
Persuasif Koefis
edastisita Standar
(X1) ien
s Variabel Koefisie Sig.
Tidak Regres n
Kepemimpi i
ada
nan
0.171 0.865 heterosk Constant 4.244 0.156
Partisipatif
edastisita Kepemimpi
(X2)
s nan
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 0.581 0.405 0.000
Persuasif
(X1)
3. Uji Normalitas Kepemimpi
Dalam uji normalitas penelitian ini nan
analisa yang digunakan adalah analisa 0.724 0.568 0.000
Partisipatif
Kolmogorov-Smirnov dan variabel (X2)
dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
signifikansi pada Asymp. Sig. lebih besar Berdasarkan hasil analisis data didapat
0.05. persamaan regresi sebagai berikut :
Tabel Hasil Uji Normalitas Y = 4,244 + 0,581X1 + 0,724X2
Asymp.
N Kesimpulan
Sig Pengujian Hipotesis
Data Tabel Hasil Analisis Uji t
50 0.665 Berdistribusi Standar
Normal Variabel t Sig.
Koefisien
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Kepemimpi
nan
0.405 4.546 0.000
Persuasif
4. Uji Autokorelasi (X1)
Dalam uji autokorelasi ini dilakukan
melalui uji Durbin-Watsaon (DW) dan
Kepemimpi Std.
nan R Adjusted Error of
0.568 6.374 0.000 R
Partisipatif Square R Square the
(X2) Estimate
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
0.888 0.788 0.779 1.165
Uji t digunakan untuk menguji secara Sumber : Hasil Perhitungan SPSS
parsial atau satu-satu antara variabel
independen dengan variabel dependen. Uji koefisien determinasi dilakukan
Tabel diatas menunjukan hasil uji untuk mengukur kemampuan variabel
statistik t antara variabel kepemimpinan indepen dalam menjelaskan variabel
persuasif dan kepemimpinan partisipatif dependen.
diperoleh thitung variabel kepemimpinan Tabel diatas menunjukan nilai Adjusted
persuasif sebesar 4,546 dan thitung R Square sebesar 0.779, artinya pengaruh
kepemimpinan partisipatif sebesar 6,374 variabel kepemimpinan persuasif dan
dengan nilai signifikansi 0,000, artinya kepemimpinan partisipatif terhadap
thitung kedua variabel lebih besar dari ttabel = variabel kinerja pegawai sebesar 77,9% dan
1,676 dan nilai sig. lebih kecil dari =0,05 sisanya sebesar 22,1% dijelaskan oleh
dengan N=50, artinya bahwa secara parsial faktor-faktor lain.
kepemimpinan persuasif dan
kepemimpinan partisipatif berpengaruh PEMBAHASAN
positif dan signifikan terhadap kinerja Pengaruh Kepemimpinan Persuasif
pegawai. terhadap Kinerja Pegawai
Hasil pengujian hipotesis (H1) telah
Tabel Hasil Uji F membuktikan terdapat pengaruh antara
Model df F Sig. kepemimpinan persuasif terhadap kinerja
Regresi 2 87.405 0.000 pegawai. Melalui hasil perhitungan yang
Residual 47 - - telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar
Total 49 - - 4,546 lebih besar dari ttabel sebesar
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 1,676 dengan taraf signifikasi 0,000. Taraf
signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha
Pengujian variabel independen secara (= 0,05) dengan demikian Ha diterima dan
bersama-sama (kepemimpinan persuasif Ho ditolak. Pengujian ini secara statistic
dan kepemimpinan partisipatif) terhadap membuktikan bahwa kepemimpinan
kinerja pegawai dilakukan dengan persuasif berpengaruh positif dan signifikan
menggunkan uji F, dengan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat
DPRD Kabupaten Kutai Timur.
membandingkan hasil uji Fhitung dengan
Ftabel.
Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif
Berdasarkan hasil analisis diketahui
terhadap Kinerja Pegawai
bahwa nilai Fhitung sebesar 87.405 lebih
Hasil pengujian hipotesis (H2) telah
besar dari Ftabel yaitu 3.20 dengan nilai sig.
membuktikan terdapat pengaruh antara
0.000 lebih kecil dari 0.05, artinya
kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja
kepemimpinan persuasif dan
pegawai. Melalui hasil perhitungan yang
kepemimpinan partisipatif berpengaruh
telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar
secara positif dan bersama-sama terhadap
6,374 lebih besar dari ttabel sebesar
kinerja pegawai.
1,676 dengan taraf signifikasi 0,000. Taraf
signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha
(= 0,05) dengan demikian Ha diterima dan
Tabel Koefisien Determinasi (R2)
Ho ditolak. Pengujian ini secara statistic
membuktikan bahwa kepemimpinan
partisipatif berpengaruh positif dan Melalui kesimpulan-kesimpulan yang
signifikan terhadap kinerja pegawai pada dapat dilihat dari hasil analisis dan
Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur. pembahasan diatas, maka hipotesis yang
diajukan adalah diterima bahwa
Pengaruh Kepemimpinan Persuasif dan kepemimpinan mempunyai pengaruh yang
Kepemimpinan Partisipatif terhadap positif dan signifikan terhadap kinerja
Kinerja Pegawai pegawai di Sekretaiat DPRD Kabupaten
Hasil pengujian hipotesis (H3) telah Kutai Timur. Hal ini dibuktikan dari data
membuktikan terdapat pengaruh antara primer yang diperoleh dari penyebaran
kepemimpinan persuasif dan kuesioner maka dilakukan pengujian
kepemimpinan partisipatif secara simultan validitas yang menghasilkan data valid
terhadap kinerja pegawai. Melalui hasil serta pengujian reliabilitas sehingga dapat
perhitungan yang telah dilakukan diperoleh diketahui bahwa jawaban responden
nilai Fhitung sebesar 87,405 lebih besar dari terhadap pertanyaan / pernyataan adalah
Ftabel sebesar 3,20 dengan taraf signifikasi konsisten. Serta pengujian asumsi klasik
0,000. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil yang meliputi ujimultikolinieritas, uji
dari 0,05 yang berarti bahwa Ha diterima dan heteroskedastisitas dan uji normalitas yang
Ho ditolak. Pengujian ini secara statistik menunjukan bahwa dalam model regresi
membuktikan bahwa kepemimpinan tidak ditemukan adanya korelasi antar
persuasif dan kepemimpinan partisipatif variabel independen dan tidak terjadi
secara bersama-sama berpengaruh positif heteroskedastisitas serta memiliki data
dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada berdistribusi normal.
Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur.
Saran-Saran
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas,
Kesimpulan beberapa hal ini disarankan :
Berdasarkan analisis dan pembahasan 1. Sekretaris Dewan sebagai pimpinan
yang dilakukan atas data hasil penelitian Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai
diperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai Timur sekaligus leader dalam organisasi
berikut : harus tetap bisa mempertahankan gaya
1. Kepemimpinan persuasif Sekretaris kepemimpinan persuasif dan
Dewan berpengaruh secara positif dan kepemimpinan partisipatif, serta
signifikan terhadap kinerja pegawai mempertahankan sikap komunikatif
pada Sekretariat DPRD Kabupaten kepada tiap-tiap pegawai. Hal ini
Kutai Timur yang dibuktikan melalui dikarenakan kepemimpinan dengan
pengujian hipotesis pertama (H1). komunikasi yang baik dapat
2. Kepemimpinan partisipatif Sekretaris meningkatkan kinerja pegawai.
Dewan berpengaruh secara positif dan 2. Penetilian selanjutnya hendaknya
signifikan terhadap kinerja pegawai menambah variabel lain yang dapat
pada Sekretariat DPRD Kabupaten mempengaruhi kinerja pegawai.
Kutai Timur yang dibuktikan melalui 3. Penggunaan instrumen tidak hanya
pengujian hipotesis kedua (H2). berupa kuesioner, juga bisa dilakukan
3. Kepemimpinan persuasif dan wawancara secara langsung dengan
kepemimpinan partisipatif Sekretaris narasumbernya agar hasil yang didapat
Dewan berpengaruh secara simultan dan lebih akurat, tidak terjadi persepsi yang
signifikan terhadap Kinerja Pegawai berbeda antara responden dengan
pada Sekretariat DPRD Kabupaten peneliti, serta menghindari tidak
Kutai Timur yang dibuktikan melalui kembalinya kuesioner.
pengujian hipotesis ketiga (H3).
DAFTAR PUSTAKA
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Rosda.

Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja


Berbasis Kompetensi, edisi revisi.
Depok: RajaGrafindo Persada.

Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan


Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan
Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan
Antara Manusia Dengan Lingkungan
Kerjanya. Cetakan Ketiga. Bandung:
Mandar Maju.

Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner,


dan Analisis Data Sumber Daya
Manusia (Praktik Penelitian), cetakan
kedua. Jakarta: PT. Buku Seru.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber


Daya Manusia, edisi pertama. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.

Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi.


Bandung: Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai